Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 424 Bertemu

"Tuan Bastian, aku sudah mengikuti mereka."

Di sebrang sana, terdengar suara Damon.

"Baiklah, terus ikuti mereka. Mengikuti mereka pergi, dan jangan membuat mereka ketahuan dengan keadaanmu."

Di dalam kantor, Bastian tengah menelpon dan terus mengingatkan Damon.

"Baiklah, aku tahu."

Setelah selesai berujar, Damon memutuskan sambungan telepon.

Ia terus mengikuti mobil yang berada di depannya, dan ia sangat ahli dalam hal tersebut.

Mobil yang berada di depan ada Aldo Wu dan Leonardo Wu.

Di bagian belakang kursi mobil, ada seorang pria paruh baya.

Kini orang yang berada di dalam mobil tidak menyadari ada seseorang yang mengikutinya di belakang.

Damon terus mengikutinya hingga tiba di sebuah rumah mewah.

Melihat Aldo Wu dan yang lain menghentikan mobil di luar rumah mewah, Damon pun tidak terus melajukan mobil, lalu ia menghentikan mobilnya. Ia mengambil kamera lalu memfotokan Aldo Wu dan Leonardo Wu yang telah turun dari mobil, ia juga memfotokan pria paruh baya tersebut.

Setelah itu, beberapa kali Damon memfotokan rumah mewah itu, lalu ia meninggalkan tempat tersebut.

Setelah turun dari mobil, Aldo Wu dan Leonardo Wu pun mengikuti pria paruh baya itu ke dalam rumah mewah.

"Bos Jaesin, mengapa pak Omar ingin bertemu kita? Apakah ia mengatakan sesuatu?"

Aldwo Wu bertanya dengan panik.

Pria paruh baya yang berada di hadapannya adalah Jaesin Huo, dan mereka akan bertemu dengan ketua direktur perusahaan Long.

"Kalian akan tahu setelah bertemu dengannya. Tenang saja, kalian bisa berbicara baik-baik dengan pak Omar."

Jaesin tersenyum dan tidak membalas apa pun lagi.

Ini bukan pertama kali ia bertamu di rumah Omar, oleh karena itu pengawal yang berada di luar pintu tidak menghalanginya.

Tidak banyak yang bisa bertamu di rumah Omar, dan Jaesin adalah salah satunya.

Mereka mengikuti di belakang Jaesin dengan perasaan takut, mereka terlihat sedikit cemas. Mereka akan bertemu dengan ketua direktur perusahaan Long, tokoh penting di kota Depok.

Bahkan ayahnya harus bersikap sopan terhadap tokoh penting ini.

Tak apa-apa jika tidak ada yang tahu nama Juvenal Wu, tapi semua orang harus tahu nama Omar.

Terus mengelilingi rumah mewah tersebut, akhirnya tiba di taman rumah. Sama seperti sebelumnya, Omar mengenakan pakaian piyama dan tengah menyiram tanaman, tokoh penting sepertinya terus bersikap santai di setiap saat.

"Pak Omar, aku sudah membawa dua orang tersebut," Jaesin menghampiri Omar dengan senyuman lebarnya, dan berkata dengan hati-hati.

"Iya."

Omar hanya membalas seperti itu, ia membalikkan tubuhnya lalu tersenyum sembari menatap Aldo Wu dan Leonardo Wu.

"Segera memanggil pak Omar!" Jaesin melihat mereka hanya mematung, lalu menendang mereka dengan terburu-buru.

Saat itu mereka baru tersadar, lalu membungkukkan badannya dan berkata dengan hormat:

"Pak Omar!"

"Bukanlah orang luar yang bisa datang ke tempat aku, oleh karena itu tdak perlu sungkan denganku."

"Duduklah."

Omar berjalan lalu duduk, dan berkata kepada mereka.

Setelah duduk, Aldo Wu pun bertanya dengan terburu-buru:

"Anda menyuruh kita kemari, apakah ada keperluan, pak Omar?"

"Silahkan beritahu keperluan anda kepada kita, kita akan melaksanakannya!"

Omar mengangguk kepala dengan puas, lalu terkekeh dan berkata:

"Memanglah anak Juvenal Wu, sopan santun dan pintar mengetahui situasi."

"Aku tahu kini yang tengah mengontrol geng Cahaya adalah Jasper Wu, ia mengurangi kemampuan kalian, dan memindahkan bawahan kalian, lalu menyuruh kalian untuk menjaga tempat. Jujur saja, ia benar-benar adik yang tidak baik."

"Bagaimana ia bisa memperlakukan kejam terhadap kakak kandungnya? Benar, bukan?"

Mendengar kata-kata Omar, Aldo Wu dan Leonardo Wu mengerutkan dahinya, ia berkata dengan nada kesal:

"Siapakah yang bilang bukan? Pak Omar tidak tahu saja, kita benar-benar tidak sebanding dengan pemimpin tua di geng Cahaya."

"Jasper Wu tidak menganggap kita sebagai keluarga, bahkan bekerja sama dengan Bastian untuk membunuh ayah kita, merebut posisi pewaris geng Cahaya, dan membuat kakak kita dipenjara. Kita benar-benar tidak dianggap oleh geng Cahaya."

Omar menghela napas lalu berkata:

"Aku benar-benar tidak menyangka, Juvenal Wu yang begitu berjaya hancur di tangan anak kandungnya sendiri. Saat aku mendapat kabar bahwa ia meninggal, aku benar-benar terkejut. Kaliam harus tahu, sebelumnya aku berteman dengan ayahmu, dan kita sempat bekerja sama beberapa kali."

"Ia akan sungguh sedih melihat kalian seperti ini di surga, ia pasti berharap bisa membantu kalian juga. Tapi sebelumnya, kalian harus memberitahu kepadaku dan bos Jaesin. Siapakah orang di belakang Jasper Wu dan bagaimana latar belakangnya?"

Aldo Wu dan Leonardo Wu memang ingin mengikuti Omar, lagipula sebelumnya Jaesin memberitahu kepada mereka, bahwa ia yang melakukan segala hal tersebut.

Lagipula mereka sudah jujur satu sama lain, oleh karena itu mereka tidak ada alasan untuk tidak memberitahunya.

Aldo Wu dan Leonardo Wu pun menceritakan apa yang telah terjadi di geng Cahaya, benar-benar menceritakan secara spesifik kepada Omar dan Jaesin.

Tapi mereka tidak memberitahu satu hal, yaitu identitas Bastian.

Saat Juvenal Wu meninggal, mereka turun dari kapal dan Bastian memberitahu bahwa ia adalah anak dari Fendy Yue.

Aldo Wu dan Leonardo Wu juga tidak memberitahu hal tersebut.

Mereka tidak berani untuk memberitahunya, karena takut Omar akan ketakutan dengan identitas Bastian, lalu ia akan menyerah untuk menghancurkan geng Cahaya.

Lagipula meskipun Bastian bukan tuan muda besar dari Keluarga Yue, tapi ia adalah anak dari Fendy Yue, dan tetap memiliki aliran darah yang sama dengannya. Orang seperti Omar, tentunya ia akan memikirkan hubungan seperti itu."

"Ternyata ia sungguh luar biasa..."

Setelah mendengar apa yang telah dikatakan oleh Aldo Wu dan Leonardo Wu, Omar dan Jaesin saling bertatapan, mereka benar-benar terlihat terkejut.

Dari cerita yang telah diceritakan oleh Aldo Wu dan Leonardo Wu, Bastian ini.... benar-benar bukan orang biasa!

"Bastian ini berasal dari mana, aku benar-benar tidak percaya jika ia hanya orang biasa," Omar menggelengkan kepala, lalu menatap ke arah Aldo Wu dan Leonardo Wu.

Mereka sudah membahas untuk tidak memberitahu identitas Bastian, dan berkata:

"Setahuku sebelumnya ia sempat ada masalah dengan keluarga besar di kota Tajo, tapi kita tidak tahu identitasnya secara spesifik."

"Dari cara ia melakukan sesuatu, sepertinya ia adalah penjahat. Ia benar-benar kejam, tidak seperti anggota keluarga dari keluarga besar. Dibandingkan dengan ayahku, ia lebih mirip dengan orang dalam dunia kekuasaan gelap, tubuhnya penuh dengan aura penjahat."

Omar mengangguk kepalanya dengan setuju, untung saja ia menarik Aldo Wu dan Leonardo Wu. Jika ia mengikuti cara sebelumnya, tentunya ia tidak bisa menghancurkan geng Cahaya sesuai rencananya.

"Menurut kalian, beberapa hari ini kita terus menyerang geng Cahaya, tapi ia tidak memberi reaksi apa pun. Mengapa ini? Tentunya ia akan membalas dendam menurut apa yang telah kalian katakan, tapi mengapa mereka tidak membalas perbuatan kita?"

Omar menatap Aldo Wu dan bertanya lagi.

Aldo Wu memikir sejenak lalu berkata:

"Aku tidak tahu juga, kini krosdi dan Neo adalah orang yang paling dipercayai oleh Bastian, sepertinya dari sebelumnya ia tidak pernah percaya denganku dan Leonardo."

"Sepengetahuanku, ia bukanlah takut, ia benar-benar kejam seperti harimau buas. Tapi tentunya ia mempunyai cara, oleh karena itu aku curiga ia tengah memikirkan rencana, dan ia akan membalas setelah menunggu waktu yang tepat."

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu