Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 349 Aku Tidak Akan Mencelakakanmu

"Kak, apa kamu benar-benar akan pergi menemui Fernando Li? Bagaimana kamu tahu kalau dia bekerja sama dengan Reynard atau tidak?"

Mobil mereka sudah melaju ke daerah pinggiran Timur, Bastian menyetujui ucapan Fernando Li dan tidak pergi ke perusahaan.

Tapi Patrick tidak percaya dengan Fernando Li, sekarang, dia tidak berani dengan mudah mempercayai siapapun lagi.

Bastian mengerutkan kedua alisnya dan tidak menjawab, setelah beberapa saat, dia membalikkan kepalanya dan bertanya pada Wilsen Wei:

"Apa Fernando Li bekerja sama dengan Reynard?"

Wilsen Wei meringkuk, dan menjawab dengan suara gemetaran:

"Aku tidak tahu, Reynard tidak memberi tahu kami apapun, kami bahkan tidak tahu dia memiliki seorang putra angkat."

Bastian memegang dahinya, dalam hati dia merasa tidak tenang. Jika Fernando Li tidak bermaksud untuk menjebaknya, maka pasti ada mata-mata di dalam perusahaan, dan akan berbahaya baginya untuk kembali.

Kalau Fernando Li bekerja sama dengan Reynard, maka akan berbahaya baginya untuk bertemu dengan Fernando Li sekarang.

"Tuan Bastian, bagaimana... bagaimana kalau kamu pikirkan dulu baru pergi."

Saat ini bahkan Damon yang merupakan orang asing juga merasa kurang tenang, dia berkata:

"Sepertinya sekarang semua orang sedang berpura-pura, seandainya muncul masalah dengan Fernando, maka kita semua pasti akan mati. Kita sudah kehabisan amunisi..."

Bastian lalu meletakkan tangannya di paha dan berkata:

"Kita pergi saja dulu, kalau ada sesuatu yang salah di sana, maka kita akan pergi secepatnya."

"Aku rasa, Fernando Li tidak akan mengkhianatiku."

Mobil itu akhirnya melaju menuju pinggiran Timur.

Di kejauhan, Bastian melihat sebuah mobil merek Maybach terparkir di tepi jalan. Ada dua orang yang berdiri di pintu mobil, salah satunya adalah Fernando Li yang sedang merokok.

“Thomas Qi, apa kamu melihat ada serangan tersembunyi di sekitar sana?” Bastian bertanya pada Thomas Qi yang berada di mobil yang satunya lagi.

Setelah beberapa saat, Thomas Qi menjawab:

"Kak, apa menurutmu aku memiliki penglihatan tembus pandang, di sana sangat gelap, bagaimana aku bisa tahu kalau akan ada penyergapan."

"Tapi kamu tidak perlu khawatir, kalau Fernando Li menunjukkan pergerakkan yang aneh, aku akan menembaknya dengan sniper."

Bastian yang mendengar hal itu menghela nafas lega, dan berkata pada Patrick dan yang lainnya:

"Aku akan pergi sendirian, dan kalau muncul masalah, kalian cepat pergi dari sini."

Setelah mengatakan hal itu, mereka menghentikan mobil dan Bastian membuka pintu lalu turun dari mobil.

Sambil memegang pisau di tangannya, dengan perlahan dia berjalan ke arah Fernando Li.

Saat ini, Fernando Li dan pengawalnya melihat Bastian, seluruh tubuh Bastian berlumuran darah, dan wajahnya terlihat tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Tapi Fernando Li bisa merasakan aura yang berbahaya dari Bastian.

Pengawal itu sedikit mengernyit, dan dia berencana untuk menemani Fernando Li bertemu dengan Bastian. Tapi Fernando Li mengangkat tangannya untuk menghentikannya, dengan tenang berkata:

"Bastian sekarang sedang merasa panik, jangan ikuti aku, kalau sampai dia marah, kamu tidak akan bisa menghentikannya."

Setelah mengatakan hal itu, Fernando Li berjalan sendiri mendekati Bastian.

Angin malam itu terasa agak dingin.

Keduanya berdiri dengan jarak lima langkah, dan saling menatap satu sama lain.

Fernando Li melirik pisau yang memiliki bercak darah di tangan Bastian dan bertanya:

"Apa kamu tidak percaya padaku? Apa kamu takut kalau aku akan mencelakakanmu?"

Tangan kanan Bastian terlihat bergetar pelan dan dia terlihat lelah, dia berkata:

"Aku tidak tahu, aku tidak bisa mempercayai siapa pun sekarang, aku akan segera pergi dari Kota Tajo."

Fernando Li yang mendengar hal ini dan menghela nafas, seperti yang dia perkirakan, Bastian akan pergi.

Bagaimanapun, Bastian yang sekarang bukanlah Bastian yang dulu lagi, selama Tiga Keluarga Besar masih berkuasa di sini, tidak akan ada tempat bagi Bastian untuk menginjakkan kakinya di Kota Tajo,.

“Tenang saja, tidak aka ada penyergapan di sini, aku tidak akan melukaimu.” Fernando Li menginjak puntung rokoknya dan berkata: “Aku sudah pernah mengatakan hal ini, bahkan jika aku menjauh darimu, aku tidak akan menjadi musuhmu.”

"Yang aku katakan tadi di telepon adalah untuk membantumu. Di perusahaanmu, ada seorang mata-mata yang hebat, jadi kamu kembali sekarang, itu sama saja dengan bunuh diri."

Setelah mengatakan itu, dia mengeluarkan setumpuk foto dan memberikannya pada Bastian.

Bastian mengambil foto-foto itu, lalu dia melihatnya sekilas, dan saat dia melihat orang di foto itu, emosinya tiba-tiba memuncak kembali.

"Orang ini!"

"Bagaimana mungkin dia..."

Bastian mengertakkan gigi dan menatap pria di foto itu.

"Dia adalah manajer umum perusahaanmu. Orang suruhanku memotretnya saat dia bertemu Zayn Ning. Jadi seharusnya kamu sudah mengerti apa yang aku katakan tadi, kalau kamu kembali ke perusahaan sekarang, itu sama saja dengan bunuh diri, dia adalah orang suruhan Reynard."

Orang di foto itu jelas adalah Setiawan, di foto itu terlihat Setiawan dan Zayn Ning bertemu lalu keduanya berjabatan tangan dan mengobrol. Dari foto itu, terlihat jelas kalau Setiawan sedang berusaha untuk menyenangkan Zayn Ning.

“Pengkhianat ini!” Bastian berkata dengan marah, saat ini dia sangat ingin kembali ke perusahaan dan membunuh Setiawan.

Tapi kembali ke perusahaan sekarang, Setiawan pasti akan menangkapnya.

Di telepon tadi, Setiawan juga memberi tahu Patrick kalau dia sudah menyuruh orang-orang dari Departemen Keuangan untuk pergi ke perusahaan.

"Kamu jangan terlalu gegabah." Fernando Li dengan tenang mengatakan: "Ini adalah sifat dasar manusia, kalau kamu kehilangan kekuasaan, sembilan dari sepuluh orang akan meninggalkanmu. Pengkhianatan adalah hal yang tidak bisa dihindari, bagaimanapun juga, kamu yang sekarang tidak bisa dibandingkan dengan Tiga Keluarga Besar, jadi jelas dia memilih pihak yang lebih menguntungkan."

Bastian yang mendengar kata-kata itu tersenyum pahit, dan mengangkat kepalanya, lalu bertanya:

"Tuan Fernando Li, bukannkah dulu saat kamu membantuku, kamu mengatakan kalau itu adalah yang terakhir kalinya kamu akan membantuku, kenapa sekarang kamu membantuku lagi?"

Fernando Li menatapnya dan tersenyum tipis:

"Mungkin karena aku kasihan1."

"Aku tidak ingin melihatmu mati seperti itu, kamu adalah orang yang genius, dan orang genius tidak boleh jatuh begitu saja. Meskipun kamu kehilangan kekuasaanmu sekarang dan sedang dikejar oleh semua orang. Tapi aku percaya, asalkan kamu tidak menyerah pada dirimu sendiri, kamu akan akan bangkit kembali suatu hari nanti, jangan bergantung pada Keluarga Yue, andalkan dirimu sendiri. Pencapaianmu akan jauh lebih hebat dibandingkan dengan semua orang di Keluarga Yue, termasuk juga ayahmu."

"Aku percaya kamu akan kembali ke Kota Tajo lagi, dan saat itu, kamu pasti akan menjadi seorang pemimpin yang hebat."

Mendengar ucapan Fernando Li, Bastian tersenyum, meskipun dia terlihat agak menakutkan, tapi senyumannya adalah senyuman yang tulus.

“Terima kasih!” Dia membungkuk hormat pada Fernando Li dan menyimpan pisaunya.

Bahkan saat Setiawan mengkhianatinya, Fernando Li yang tidak memiliki hubungan dekat dengannya masih mendukungnya. Hal ini membuat hati Bastian yang tadinya dingin menjadi lebih hangat.

Di titik terendahnya ini, dukungan dari Fernando Li jelas memberinya keberanian yang besar.

“Kapan kamu akan pergi?” Fernando Li tersenyum dan bertanya.

"Kami akan pergi sekarang, akan lebih berbahaya kalau kami menunda satu hari lagi. Orang-orang dari Tiga Keluarga Besar pasti akan mencariku di seluruh kota besok." Kata Bastian.

Fernando Li yang mendengar hal itu mengerutkan keningnya, dan bertanya, "Apa Reynard dan orang-orangnya... apa kamu membunuh mereka semua?"

Bastian menggelengkan kepalanya:

"Reynard terluka, tapi Zayn Ning dan Indra Tao meninggal, Wilsen Wei sekarang ada di mobilku, dan aku menjadikannya sebagai sandera."

Mendengar nada bicara yang tenang dari Bastian, Fernando Li diam-diam menelan saliva dan merasa agak terkejut.

Mendengar apa yang dikatakan Bastian, dia bisa membayangkan bahaya apa yang sedang dialami Bastian. Orang ini... sebenarnya sudah membunuh seluruh Keluarga Tao.

"Aku datang menemuimu secara rahasia. Kalau Wilsen Wei masih hidup, aku pasti dalam bahaya." Katanya.

Bastian tersenyum tipis: "Tenang saja, bagaimana mungkin aku membahayakan Tuan Fernando Li."

Setelah mengatakan itu, Bastian berjalan mendekati mobilnya, lalu membuka pintu mobil, dan menarik Wilsen Wei keluar.

"Bastian, apa yang kamu lakukan! Apa yang akan kamu lakukan padaku, aku akan membantumu melarikan diri, apa kamu tidak akan membiarkan aku pergi?"

Wilsen Wei berteriak dengan kencang dan dengan putus asa berlutut di tanah minta ampun.

Sekarang dia hanya ingin tetap hidup.

"Lepaskan aku, bukankah kamu sudah banyak membuat kekacauan?"

Bastian meraih kerahnya, dan dengan kejam, dia menusuk perut Wilsen Wei.

"Akhh..."

Wilsen Wei membeku, dan melebarkan matanya untuk menatap Bastian, dia mencengkeram pakaian Bastian dengan kedua tangannya. Matanya terlihat penuh dendam dan kebencian.

"Kalau kamu melakukan pekerjaan yang kotor, seharusnya kamu tidak boleh membunuhku, sialan!"

Dengan ekspresi kosong di wajahnya, Bastian menarik pisaunya dan menusuk kembali organ vital Wilsen Wei.

"Kalau kamu sendiri tidak mengikuti aturan, jangan salahkan aku, Bastian, karena juga tidak mengikuti aturan!"

Setelah mengatakan hal ini, dia menusuk Wilsen Wei sekali lagi. Dari kejauhan, Fernando Li yang melihat hal ini bisa merasakan kedua kakinya kehilangan tenaga untuk berdiri.

"Kamu yang menarikku dalam masalah ini, mati sana!"

Dengan tusukkan terakhir, Bastian menikam jantung Wilsen Wei.

Kedua tangan Wilsen Wei yang tadinya mencengkram baju Bastian tiba-tiba jatuh ke bawah, Wilsen Wei menghembuskan napas terakhirnya, dan kepalanya jatuh ke samping.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu