Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 255 Apakah Dia Mengenal Tuan Albert Atau Tidak

Tidak ada yang menyangka bahwa kartu final Bastian ternyata adalah Albert Wei, sama seperti keluarga Lin.

Kartu final terbesar keluarga Lin juga Albert Wei.

Tadi di depan semua orang, Bastian mengatakan dia menelpon Albert Wei. Beberapa orang mempercayainya, tetapi ada beberapa orang juga tidak mempercayainya. Mereka merasa bahwa Bastian hanya berpura-pura, dia hanya tidak mau mengakui kekalahan saja.

Keluarga Lin, keluarga Wang, keluarga He, dan keluarga Ren pada saat ini mereka semua berkumpul bersama, mereka seperti ingin menghadapi musuh besar.

"Menurut kalian, apakah Bastian benar-benar mengenal Tuan Albert? Mendengarkan nada bicaranya, dia sepertinya memiliki hubungan dekat dengan Tuan Albert."

Ketika semua orang sedang terdiam, Krisna He bertanya.

Justin Lin menggelengkan kepalanya dan berkata: "Aku tidak percaya. Bagaimana dia bisa mengenal Tuan Albert? Keluarga Lin kami telah menghabiskan banyak upaya untuk bisa berhubungan dengan Tuan Albert. Butuh waktu dua tahun untuk itu, di tambah dengan senior keluarga kami bertindak sendiri, dengan tidak mudahnya kami bisa menjalin persahabatan dengan Tuan Albert. "

"Dia adalah seorang pemuda, seorang pemuda yang baru berusia 20-an tahun, bisakah dia mengenal Tuan Albert? Tuan Albert adalah orang besar, akankah dia tertarik untuk berkenalan dengan seorang pemuda?"

Mendengar perkataan Justin Lin, Gunawan Wang dan Jandoko Wang, serta Jimmy dan Teddy Ren, semuanya mengangguk dan setuju dengan perkataan Justin Lin.

"Tetapi dia tadi menelepon Tuan Albert, dan Tuan Albert akan datang hari ini. Apakah Bastian tidak takut kebohongannya terungkap di tempat, dia tidak takut disalahkan oleh Tuan Albert, dan akan memiliki masalah dengannya?"

Krisna He tampaknya benar-benar dibuat takut oleh Bastian, dan nada bicaranya sedikit cemas.

"Apakah dia benar-benar menelpon Tuan Albert tadi?" Pada saat ini, Julius Lin tiba-tiba berkata: "Atau, kita tidak tahu apakah dia tadi memutar nomor teleponnya atau tidak."

Begitu perkataan ini keluar, semua orang langsung tertegun.

"Aku bisa di anggap memiliki pengalaman yang tak terhitung jumlahnya. Pemuda ini memang tidak sederhana, dia tenang dan fleksibel dalam menghadapi masalah, bahkan jika Jimmy dibandingkan dengannya, dia kalah sedikit darinya."

Julius Lin menghela napas, meskipun mereka dan Bastian sekarang bermusuhan, tetapi dalam perkataannya, dia sulit menyembunyikan apresiasinya terhadap Bastian.

Mendengar perkataan Julius Lin, Jimmy mengepalkan tinjunya, dia merasa sedikit tidak senang. Tetapi ketika memikirkan kinerja Bastian hari ini, dia akhirnya hanya bisa melepaskan tinjunya yang terkepal. Bahkan ayahnya yang selalu membanggakannya juga merasa bahwa Bastian lebih baik daripada dia, apa lagi yang bisa dia katakan?

Bahkan Jimmy pada saat ini sedikit berkecil hati, Teddy Ren salah satu dari empat putra utama Kota Cangan, pada saat ini menundukkan kepalanya dan wajahnya tampak tidak enak dilihat. Jangankan jika Bastian benar-benar mengenal Tuan Albert, berdasarkan dia telah menyebabkan keluarga besar ini seperti mendapatkan musuh besar, dia merasa dia sudah ketinggalan jauh.

Memikirkan gelarnya sebagai salah satu dari empat putra utama Kota Cangan, Teddy Ren merasa pertama kalinya merasa sedikit malu, dan bahkan merasa gelarnya terlalu tinggi.

"Aku curiga dia tadi hanya berpura-pura saja." Julius Lin meletakkan tangannya ke belakang dan lanjut berbicara: "Dia tidak mungkin mengenal Tuan Albert, aku akui bahwa dia tidak sederhana, tetapi dia tidak mungkin bisa memiliki hubungan dengan Tuan Albert."

"Dia seharusnya akan segera pergi, dia tidak berani tinggal di sini terlalu lama, jika Tuan Albert datang, maka dia akan selesai."

"Aku pikir yang paling penting sekarang adalah menyuruh orang untuk menahannya agar dia tidak melarikan diri."

Ketika Gunawan Wang mendengar itu, dia mengangguk: "Aku setuju dengan perkataan kak Julius, Bastian tidak mungkin mengenal Tuan Albert. Jika dia benar-benar memiliki hubungan dengan Tuan Albert, dia sudah mengatakan hubungan ini di keluarga Wang sebelumnya, mengapa dia baru mengatakannya sekarang? "

Mendengar perkataan Gunawan Wang, semua orang semakin percaya bahwa Bastian tidak mungkin memiliki hubungan dengan Albert Wei. Dia tadi menelepon di sana, hanya untuk mempersiapkan pelariannya.

"Tunggu!" Krisna He tiba-tiba menyela: "Keluarga He-ku adalah orang yang paling ingin balas dendam kepada Bastian, aku sangat ingin mencabik-cabik dirinya. Tetapi apakah kalian pernah memikirkan ada kemungkinan lain, jika ... Bastian benar-benar mengenal Tuan Albert, dan memiliki hubungan dekat dengannya. Maka kita ... bagaimana kita harus menghadapi konsekuensi ini, apakah kalian ... pernah memikirkannya? "

Pernyataan Krisna He, ketika didengar di telinga semua orang, seperti memberi jimat untuk membuat mereka membeku.

Semua orang membeku di tempat, mereka memikirkan apa yang dikatakan Krisna He. Jika benar ada kemungkinan seperti itu, maka konsekuensinya ...

"Jika benar-benar demikian, maka ini adalah nasib kita ..." Julius Lin menghela napas, janggut putihnya sedikit gemetaran, dia berkata dengan suara gemetaran:

"Masalahnya sudah pada titik ini, kita tidak punya jalan lain, kita hanya bisa bertaruh."

"Jika kalah taruhan, maka itu adalah bencana kita. Tentu saja, aku pikir probabilitas ini tidak besar, bahkan jika Bastian dan Tuan Albert saling kenal. Tetapi keluarga Lin kami juga memiliki hubungan dekat dengan Tuan Albert, demi Bastian, apa yang bisa dilakukan Tuan Albert kepada keluarga besar kami? "

Setelah selesai mengatakannya, Julius Lin melangkah maju dan berkata kepada Bastian dengan tangan di belakang:

"Kami tidak percaya kamu mengenal Tuan Albert. Apakah kamu berani menunjukkan ponselmu kepada kami? Lihat apakah kamu tadi menelepon Tuan Albert atau tidak, Keluarga Lin kami dan Tuan Albert memiliki hubungan yang baik, kami tidak mungkin tidak mengenali nomor ponselnya."

"Ya, apakah kamu berani menunjukkan ponselmu kepada kami?" Jimmy juga bergegas berkata.

Pada saat ini, tatapan semua orang jatuh pada Bastian, mereka menunggu reaksi Bastian selanjutnya.

Ketika Bastian mendengar itu, dia tersenyum dan berkata dengan dingin:

"Mengapa aku harus menunjukkan ponselku kepada kalian, Tuan Albert akan segera datang ke sini, kenapa kalian begitu terburu-buru?"

"Apakah kalian sudah takut, jika kalian takut kalian dapat meminta maaf padaku sekarang, dan nanti aku akan mempertimbangkan untuk menangani kalian dengan ringan."

Apa yang dikatakan Bastian pasti adalah hal yang sebenarnya, tetapi perkataannya ketika di telinga semua orang, malah menjadi seperti dia sedang berbohong.

Mengapa kamu tidak berani mengeluarkan ponselmu? Jika kamu benar-benar menelpon Tuan Albert, keluarkan dan buat orang-orang keluarga Lin terkejut dengan itu?

"Hahaha!" Ketika Julius Lin mendengar itu, dia tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, namun matanya penuh dengan percaya diri, dia berkata:

"Aku pikir kamu tidak berani menunjukkannya kepada kami, jika kamu benar-benar menelpon Tuan Albert, mengapa kamu tidak menyerahkan ponselmu kepada kami dan membuat keluarga Lin-ku malu di depan umum?"

"Anak muda, aku akui bahwa kamu adalah junior terbaik yang pernah aku lihat, tetapi kamu hari ini membuat masalah besar. Tuan Albert akan datang ke sini sebentar lagi, untuk mencegah agar kamu melarikan diri sebelum dia datang, aku harus menahanmu terlebih dahulu! "

Setelah selesai mengatakannya, Julius Lin memerintahkan 7-8 pengawal, dia melambai kepada mereka:

"Tahan dia dulu, jangan biarkan dia lari!"

Julius Lin telah berbicara, para pengawal itu juga tidak mempedulikan ada Sanjaya di sini, mereka langsung mengepung Bastian.

"Aku ingin melihat apakah kalian berani!"

Wajah Sanjaya berubah drastis, dia menunjuk ke Julius Lin dan memarahinya.

"Tuan Sanjaya, kami tidak berniat bersikap kasar kepada Anda. Hari ini kami hanya ingin mencari masalah dengan Bastian, tolong Anda jangan tersinggung." Ujar Julius Lin sambil meletakkan tangan ke belakang, tetapi nada bicaranya penuh dengan kekeraskepalaan, dia juga tidak takut menyinggung Sanjaya.

"Brengsek! Jika kalian berani maju, maka aku tidak akan memaafkan kalian!"

Sanjaya benar-benar marah, dia menatap ke sekelompok pengawal itu dan memarahi mereka.

Pada saat ini, Thomas Qi juga mengeluarkan pisaunya lagi, wajahnya terlihat dingin, ia seolah-olah mengatakan siapa yang berani maju untuk menyentuh Bastian, maka dia akan membunuh orang itu.

"Thomas Qi, jangan impulsif."

Menghadapi para pengawal yang mengepungnya, Bastian malah tidak melawan, sebaliknya, dia malah melirik Thomas Qi dan menyuruhnya mundur.

Thomas Qi mengerutkan kening, dia meragu selama dua detik, dan akhirnya dia mundur. Meskipun dia tidak tahu mengapa Bastian membiarkan orang-orang ini menangkapnya, tetapi apa pun yang dilakukan Bastian tentu saja punya alasannya sendiri.

Bahkan jika Bastian sekarang dikepung, tetapi hanya kurang dari 10 orang, Thomas Qi yakin bahwa ia dapat menyelamatkan Bastian kapan saja.

"Keponakan yang baik, kamu ..."

Sanjaya masih mau mengatakan sesuatu, tetapi Bastian melambaikan tangannya, dan berkata sambil tersenyum:

"Paman Sanjaya, jangan panik, jika mereka ingin menahanku maka tahan saja, karena nanti mereka pasti akan berlutut dan memohon belas kasihan kepadaku."

Setelah mengatakan itu, Bastian menatap Julius Lin, Gunawan Wang, Krisna He, dan yang lainnya, dia mencibir dan berkata:

"Aku tidak akan melawan, aku juga tidak akan melarikan diri. Kita di sini untuk menunggu bersama, menunggu kedatangan Tuan Albert."

"Bukankah kalian ingin melihat aku berlutut dan memohon belas kasihan, hari ini biarkan semua orang yang hadir menyaksikan ini. Nanti apakah aku yang akan berlutut dan memohon belas kasihan, atau kalian beberapa keluarga besar yang berlutut dan memohon belas kasihan."

Ketenangan Bastian sekali lagi mengejutkan Jimmy. Sudah pada titik ini Bastian bahkan tidak panik, mengapa, apakah dia benar-benar mengenal Tuan Albert?

Untuk sementara waktu, Julius Lin, Jimmy dan yang lainnya yang penuh dengan rasa percaya diri, pada saat ini membeku lagi.

"Apakah perhitunganku salah ..." Dibandingkan dengan ketenangan Bastian, Julius Lin malah menjadi panik, dan pikirannya sangat kacau.

Tetapi panah sudah di senar, bahkan sudah ditembakkan, itu sudah tidak bisa dikembalikan lagi.

Saat itu, ada suara keributan di luar pintu, sepertinya ada mobil yang diparkir di luar.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara di pintu:

"Tuan Albert sudah tiba !!"

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu