Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 411 Apakah Kamu Disandera

“Biarkan Jasper menjabat posisi pemimpin, itu adalah maksud dari Bos Juvenal.”

“Semuanya harus menghormati keputusan Bos Juvenal, jangan setelah dia meninggal, mulai bertindak sembarangan?”

Bastian menatap semua orang dan berkata dengan tenang.

“Siapa kamu? Apa ada giliranmu untuk berbicara di sini?”

“Apa maksudnya siapa saja bisa mewarisi posisi pemimpin, Geng Cahaya masih perlu berkembang tidak? Takutnya besok sudah hancur!”

Bastian baru selesai berbicara, suaranya langsung hilang oleh suara sanggahan.

Saat ini, Jasper yang terus dihina semua orang sudah tidak tahan lagi, berjalan ke depan dan berkata:

“Ada surat wasiat ayahku, kalian juga berani memberontak?”

“Tidak peduli kalian menghormati diriku atau tidak, hari ini posisi pemimpin Geng Cahaya, tetap menjadi milikku!

Ada Bastian ada di sini, Jasper penuh percaya diri, seolah tidak takut orang-orang ini akan memukulnya.

“Besar sekali nyalimu!”

Tiba-tiba ada orang yang memukul meja dan berdiri, menunjuk Jasper, lalu marah:

“Siapa kamu! Anak haram beraninya begitu lancang kepada kami?”

“Kami juga termasuk teman seperjuangan Juvenal, meskipun Juvenal sudah meninggal, di Geng Cahaya bukankah masih ada beberapa tetua yang bisa mengambil keputusan. Kamu anak yang dilahirkan pelacur, ada hak apa berbicara seperti itu dengan kami!”

Jasper marah mendengar kata-kata ini. Kata-kata yang paling dia benci seumur hidup ini adalah dia anak pelacur, dan anak haram.

“Piak!”

Sebuah tamparan keras terdengar di ruang rapat, seluruh ruangan tiba-tiba menjadi hening.

Semua orang membelalakkan mata, melihat pemandangan yang tidak terbayangkan.

Jasper yang dipandang rendah oleh orang lain, seperti sebuah sampah, berani memukul orang, dan yang dipukul adalah tetua Geng Cahaya, Kimrajaka.

Kimrajaka adalah salah satu dari dua belas tetua, teman seperjuangan Juvenal, dan tetua yang paling dihormati semua orang di Geng Cahaya.

“Bocah, kamu……”

Kimrajaka yang ditampar, sedikit tidak percaya memandang sampah ini, sampai berani memukul dia.

“Sialan!”Jasper berteriak marah, berkata: “Di surat wasiat menuliskan aku menjadi pemimpin, artinya aku menjadi pemimpin!”

“Semuanya ikuti surat wasiat, apa yang ayahku katakan adalah perintah, siapa yang tidak setuju, akan aku bunuh!”

Jasper sudah berubah, dia bukan lagi Jasper yang dulu.

Dia bahkan berani memarahi tetua Geng Cahaya.

Di kapal, dia tidak takut mati, apa lagi yang dia takutkan?

“Brengsek, beraninya kamu memukulku, aku bunuh kau!”

Kimrajaka marah sampai wajahnya berkedut, ketika dia hendak memukul Jasper.

Kimmy bersiap-siap maju melindungi Jasper, Jansen yang tiba-tiba memukul meja, berteriak marah:

“Cukup!”

“Semua tenang sedikit!”

Bastian pernah mengatakan, hari ini harus membuat Jasper menjadi pemimpin Geng Cahaya, dengan begitu misi dia baru selesai.

“Aku harap semuanya bisa lebih rasional sedikit, tidak peduli Jasper memiliki kemampuan atau tidak dalam memimpin Geng Cahaya, kita semua harus memberinya satu kesempatan.”

“Bahkan aku kakaknya sendiri tidak berebut dengan dia, apakah kalian tidak bisa memberinya kesempatan?”

“Selain itu, kalian selalu mengatakan menghormati ayahku, sekarang ada surat wasiat ayahku, kalian tidak mengikuti keputusan dari surat wasiat ini. Apakah ayahku yang baru meninggal, kalian sudah mulai mengacau? Kalian yang begini, membuat ayahku sedih!”

Situasi ini mereda secara bertahap.

Ada yang berpikir apa dikatakan Jansen tidak masuk akal, apalagi surat wasiat menuliskan seperti itu, menurut peraturan, mereka harus mengikuti surat wasiat.

Dan Jansen sendiri sudah mengatakan, dia mendukung Jasper menjadi pemimpin Geng Cahaya, apa lagi yang bisa dikatakan yang lain?

“Kami bukan mau mengacau, tapi isi dari surat wasiat itu terlalu konyol!”

Saat ini, ada tetua yang berdiri, mengerutkan kening, berkata:

“Kita semua tahu, Juvenal tidak mungkin menyerahkan posisi pemimpin Geng Cahaya kepada Jasper. Dan surat wasiat ini dapat dipalsukan, tulisan juga dapat dipalsukan, sekarang kita masih belum tahu keaslian surat wasiat, sudah mau menjadikan Jasper sebagai pemimpin, aku pikir ini tidak masuk akal, sangat tidak masuk akal.”

Dia mengatakannya sambil menatap Aldo dan Leonardo, lalu berkata:

“Aldo, Leonardo, apakah kalian setuju membiarkan Jasper menjadi pemimpin?”

“Di antara kalian semua, siapa yang tidak lebih hebat dari Jasper? Apakah kalian bersedia ke depannya mendengar perintahnya?”

Saat ini, tatapan semua orang tertuju pada Aldo.

Meskipun Jansen berdiri di pihak Jasper, bukan berarti Aldo dan lainnya juga akan mendukung Jasper menjadi pemimpin?

“Ini……”

Aldo maju ke depan, berdeham sebentar, lalu berkata:

“Aku menghormati keputusan ayahku, dan aku pikir Jasper bisa menjadi pemimpin.”

“Jadi aku mendukung Jasper menjadi pemimpin berikutnya.”

Begitu kata-kata diucapkan, semua hadirin tercengang, terutama orang yang baru saja berbicara.

Leonardo juga menghampiri, berkata:

“Jansen dan Aldo tidak keberatan, aku juga tidak, aku juga mendukung Jasper.”

Setelah itu, krosdi dan Neo juga mengungkapkan pendapat mereka satu demi satu.

Mereka kakak adik, semuanya mendukung Jasper menjadi pemimpin.

Kali ini, semua orang tercengang.

Dulu semuanya tahu, baik Jansen, Aldo dan Neo, tidak ada satu pun yang menghargai Jasper.

Ada apa hari ini?

“Aku tahu! Aku tahu!”

Kimrajaka tiba-tiba menunjuk Aldo dan lainnya, berkata dengan kejam:

“Kalian semua sekongkol, kalian semua sekongkol!”

“Jansen, apakah kamu di sandera mereka? Tenang saja, kami ada begitu banyak orang, semuanya berdiri di pihakmu, mereka tidak bisa menyanderamu. Katakan yang sejujurnya, apakah surat wasiat itu dipalsukan oleh mereka?”

Tetua memang tetua, dalam sekejap langsung memecahkan kebohongan ini.

Jansen selamanya tidak akan mendukung Jasper, satu-satunya penjelasan adalah, Jansen disandera.

“Iya! Aku pikir bagaimana mungkin Jansen mendukung Jasper menjadi pemimpin, ternyata Jansen disandera orang ini!”

“Jasper, nyalimu besar sekali!”

Untuk sesaat, semua orang tersadar.

Jansen tidak bisa tidak membenci sekelompok orang ini, dia memang benar disandera. Tapi dia juga sukarela melakukannya, sekarang dia hanya ingin Jasper menjadi pemimpin, lalu menyelesaikan misinya, mengambil uang dan pergi keluar negeri.

Alhasil Kimrajaka, membuat begitu banyak masalah, membuatnya kerepotan.

“Tidak! Aku tidak disandera!”

Jansen menjawab dengan tidak sabar:

“Surat wasiat itu benar, aku sukarela! Sukarela! Kalian bisa tidak jangan terlalu banyak masalah, tidak bisakah menjalankan sesuai dengan yang ditulis di surat wasiat!”

Namun, Jansen yang semakin gegabah, semakin membuat banyak orang percaya dia dipaksa untuk mendukung Jasper menjadi pemimpin.

“Tidak, kamu pasti disandera!”

“Jansen, kamu tidak boleh menundukkan kepala kepada mereka, posisi pemimpin ini seharusnya milikmu!”

Kimrajaka berkata dengan gigih.

Saat ini, seseorang tiba-tiba masuk ke ruang rapat, berteriak panik:

“Gawat tetua, ada masalah!”

Kimrajaka menatapnya dengan marah, memarahi:

“Tidak lihat kami sedang rapat? Tahu aturan tidak!”

Pria itu berkata dengan gemetar:

“Tetua Kimrajaka, benar ada masalah!”

“Geng Brambo……Pemimpin Geng Brambo membawa pasukannya masuk kemari, seluruh gedung ini dikepung oleh Geng Brambo!”

Semua orang yang mendengarnya, tiba-tiba bangkit dari kursi, dan penuh gelisah.

Wajah Kimrajaka tiba-tiba berubah:

“Apa yang kamu bicarakan!”

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu