Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 156 Menemukan Penipu

Setelah menyetir mobil selama 1 jam, Bastian baru tiba di dekat desa Majauleng kabupaten Wajo.

Menurut alamat yang ditunjuk oleh pria itu, Bastian memarkirkan mobilnya di bawah pohon besar keenam di dekat pintu masuk ke desa Majauleng. Hari sudah malam, di bawah cahaya lampu jalan, tampak seorang pria dengan penampilan yang buruk sedang berdiri di bawah pohon besar.

Setelah turun dari mobil, Bastian langsung berjalan menghampiri pria itu, tiba-tiba pria itu tersentak kaget ketika melihat mobil yang dikendarai Bastian adalah Bentley.

“Apakah kamu yang meneleponku?” tanya Bastian dengan wajah tanpa ekspresi saat menghampirinya.

“Kakak, kamu......kamu mengendarai mobil bentley mulsanne, apakah kamu orang kaya?” Mungkin aura Bastian terlalu kuat sehingga membuat pria itu semakin gugup.

“Benar, aku memiliki banyak uang, jadi selama kamu memberitahu informasi yang akurat kepadaku, uang 20 miliar rupiah akan menjadi milikmu.” Ucap Bastian.

“Lalu uangnya, apakah kamu membawa uangnya?” Tanya pria itu.

Bastian membukakan pintu mobilnya, dia mengeluarkan kotak satu persatu serta membuka kotaknya dan memperlihatkannya kepada pria itu.

Semua kotak diisi penuh oleh selembaran uang, lelaki itu menatap uangnya dengan tatapan lurus dan sepasang kakinya menjadi lemas, dia belum pernah melihat uang sebanyak itu selama hidupnya.

Ketika dia hendak meraihnya, Bastian langsung menutup kembali kotak itu dan melemparkannya ke dalam mobil lagi.

“Kakak, uang itu......bukankah sudah menjadi milikku?” tanya lelaki itu dengan impulsif.

Bastian menyengir kemudian berkata:

“Tidak semudah itu uang langsung menjadi milikmu, mana orangnya?”

“Bagaimana aku bisa mempercayai kalau perkataanmu itu benar, jika kamu menipuku, bukankah itu artinya aku menyia-nyiakan uang 20 miliar?”

“Kamu harus membawaku untuk pergi bertemu dengannya, dan akan aku pastikan semua uang itu baru menjadi milikmu, tanpa kekurangan sepeserpun. Sesuai perkataanku, aku memiliki banyak uang, 20 miliar ini bagiku hanya jumlah uang yang kecil, jadi kamu tidak perlu takut bahwa aku tidak akan membayarkan uang kepadamu.”

Pria itu tampak ragu-ragu saat mendengarkan perkataannya, kemudian dia bertanya:

“Kakak, jika kamu sudah bertemu dengannya, apa yang...... akan kamu lakukan kepadanya?”

Melihat pria itu dengan ekspresi gugup namun tiba-tiba bertanya, Bastian melihat sebuah keanehan, dia tidak menjawab pertanyaan pria itu tetapi balik bertanya kepadanya:

“Kamu ambil saja uangnya, kenapa banyak tanya, dia siapa nya kamu? Dia memiliki hubungan denganmu?”

pria itu semakin gugup ketika mendengarkan perkatannya.

“Dia adalah temanmu?” tanya Bastian.

“Keluargamu?”

Pertanyaan terakhir membuat seluruh badan pria itu gemetar.

“Aku tidak peduli dia siapa, beri tahu aku di mana keberadaannya!” Geram Bastian, dia mengulurkan tangannya dan mencekik leher pria itu kemudian membantingnya ke kap mesin bagian depan mobilnya:

“Apakah kamu masih menginginkan uang 20 miliar? Hm?”

Pria itu tampak masih sangat muda, tanpa diduga dia dibuat ketakutan hingga menangis oleh Bastian, kemudian dia dengan cepat berkata:

“Dia adalah kakak sepupuku, kakak sepupuku!”

“Aku akan membawamu, aku akan membawamu sekarang juga, asalkan kamu memberikan uang 20 miliar itu untukku!”

Bastian mengerutkan keningnya dengan jengkel ketika mendengarkan perkataannya, dia meraihnya dan memasukkannya ke dalam mobil, kemudian dia menyetir mobilnya memasuki desa majauleng.

......

Di dalam mobil, Bastian mengetahui nama pria itu adalah Sofyan, dan kakak sepupunya ialah sang penipu bernama Genta.

“Sofyan, Dengarkan baik-baik, semua uang ini akan menjadi milikmu kalau kamu jujur.”

“Jika kamu berani macam-macam atau diam-diam memberi tahu kakak sepupumu untuk melarikan diri, aku akan membunuhmu.”

Bastian menyetir mobilnya sambil berkata.

Sofyan yang duduk di sebelah pengemudi ketakutan hingga tidak berani bergerak, kemudian dia berkata dengan suara gemetar:

“Kamu tenang saja, Kakak, aku tidak akan macam-macam.”

“Aku sampai mengkhianati kakak sepupuku demi uang 20 miliar, mengapa aku harus memberi tahu dia.”

Bastian menganggukkan kepalanya:

“Aku suka dengan orang pintar, ceritakan padaku situasinya dengan detail.”

Sofyan menarik nafas dalam-dalam kemudian berkata:

“kami langsung bersembunyi setelah aku dan kakak sepupuku menipu orang yang terakhir kalinya, aku tidak menyangka bahwa masalah akan menjadi sebesar ini, pihak kepolisian terus mencari tahu tentang kami, jadi kami bersembunyi di dalam sini, desa Majauleng itu amburadul, orang-orang 3 agama 9 aliran pun ada, bisa dikatakan desa ini termasuk tempat yang tidak terurus.”

“Aku dan kakak sepupuku bersembunyi di desa bagian paling dalam, dia mungkin sedang main game di dalam rumah, nanti aku akan memberikan sebuah kunci kepadamu, kamu pasti bisa menangkapnya saat masuk ke dalam.”

Ketika mobilnya sudah diparkir di lantai bawah, Bastian mengatakan:

“Baiklah, kamu di dalam mobil saja, jangan pergi ke mana-mana.”

Nada bicara Bastian terdengar saking tenangnya hingga terasa sedikit aneh, di tengah kegelapan malam, dia tampil menyeramkan. Tetapi Sofyan yang hanya berkonsentrasi pada uang 20 miliar, tidak menyadari nada aneh dari Bastian.

“Aku harus naik untuk memastikan dia adalah penipu itu, setelah itu aku akan memberikan uangnya padamu, jadi kamu tunggu di dalam mobil untuk sementara waktu.”

Bastian menyelesaikan ucapannya kemudian mengambil kunci dan turun dari mobil sekaligus mengunci pintu mobilnya dari luar.

Dia berbalik memunggungi pintu mobilnya dengan wajah cuek. Sofyan dan Genta adalah satu serangkai serta pernah bekerja sama untuk menipu Yeni, apakah dia bisa melepaskan kedua orang ini?

Bastian menaiki tangga, setibanya dia di depan pintu rumah Genta, dia meraih kunci serta membuka pintunya.

Bau-bau apak dan tidak sedap menyeruak keluar dari dalam ruangan, hanya ada satu ruang kamar tidur dan satu ruang tamu di dalamnya. Saat itu juga terdengar suara pemuda dengan nada emosi yang datang dari dalam kamar tidurnya.

“Sofyan, sudah malam kamu masih mau keluar, kamu pergi cari perempuan?”

“Aku sudah pernah memberitahu kamu ketatnya pencarian baru-baru ini, kamu jangan berkeliaran di luar seenaknya, apakah kamu takut polisi tidak dapat menemukan kita?”

Bastian segera menarik keluar pisau swiss yang dia selipkan di pinggangnya, dia menutup pintu dan menggenggam terbalik pisau swiss kemudian dengan melangkah lebar dia berjalan masuk ke ruangan itu.

“Wow! Kamu siapa, bagaimana kamu bisa masuk ke dalam rumahku, apa yang ingin kamu lakukan!”

Di dalam hanya terdengar suara jeritan setelah Bastian memasuki ruangan itu, setelahnya suara jeritan itu berubah menjadi suara pukulan.

Genta adalah orang yang berpengalaman dalam pertikaian, dia juga orang yang pandai bertarung, selain itu, nyalinya sangat besar. Kalau tidak, maka dia tidak akan memiliki keberanian untuk memberikan riba yang tinggi kepada orang lain. Tetapi dia malah tidak memiliki tenaga sedikitpun untuk membalas Bastian ketika berhadapan dengannya. Dia dipukul oleh Bastian hingga berlari ke sana kemari di dalam ruangan dan terkena tiga tusukan pisau di pahanya, pada akhirnya, dia bertekuk lutut di lantai untuk memohon ampun.

“Kakak, Kakak jangan memukulku lagi, jangan memukulku lagi, siapa kamu sebenarnya!”

“Apa yang ingin kamu lakukan, apakah ini perampokan, katakan saja kalau kamu menginginkan uang!”

Genta berlutut memohon ampun sambil menangis di dalam ruang tamu.

Sembari menarik pisaunya kembali dia memberikan sebuah tamparan di wajahnya sampai gigi depannya lepas sebiji.

“Apakah kamu dan Sofyan, Adik sepupumu yang telah melakukan penipuan pada Kasus penipuan 513?” tanya Bastian yang berdiri di hadapannya dengan nada yang dingin.

Walaupun Genta merasa takut dengan kekerasan Bastian, tetapi dia tidak memiliki keberanian untuk mengakui bahwa masalah kasus itu adalah perbuatannya, jadi dia dengan cepat memungkiri dengan menggelengkan kepalanya:

“Kakak, kasus penipuan 513 apa, apakah kamu salah orang?”

Bastian tetap tenang menyaksikan situasi di hadapannya, kemudian dia berkata dengan lirih:

“Aku tidak ada pikiran untuk omong kosong denganmu, aku langsung ke intinya saja. Di antara orang-orang yang kalian tipu, ada seseorang yang bernama Yeni, dia adalah pacarku, apakah kamu masih mengingat Yeni?”

Genta tiba-tiba tertegun setelah mendengar nama yang disebut. Yeni adalah wanita tercantik di antara korban-korban penipuannya, tidak mungkin dia bisa lupa.

“Dari ekspresimu sepertinya kamu tidak lupa, aku sedang mencari keberadaan pacarku sekarang, kamu harus menceritakan semua masalah itu kepadaku dari awal hingga akhir dengan detail. Aku bukan polisi, tidak perlu untuk menangkapmu dan memenjarakan kamu, tetapi justru karena aku bukan polisi, aku tidak akan bicara tentang peraturan denganmu. Jika kamu macam-macam denganku, aku akan mengeluarkan pisauku lagi bukan untuk menusuk pahamu melainkan lehermu.”

“Aku akan memberimu waktu 1 menit untuk berpikir, sebenarnya kamu mau atau tidak untuk menjelaskan masalah itu dengan jujur.”

Bastian menyelesaikan perkataannya lalu mengambil sebuah kursi dan duduk di hadapan Genta sembari menunggu penjelasan darinya.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu