Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 288 Aku Hanya Pencatut

Setelah Bastian sebagai Direktur berpidato, Direktur cabang dan wakil Direktur naik panggung untuk berpidato.

Pidato mereka saat itu lebih mengarah untuk meyakinkan orang-orang. Bahwa kamar dagang pasti akan dikelola dengan baik, menerima setiap anggota kamar dagang dengan serius, dan bersama dengan semua orang untuk bisa berkembang bersama, makmur bersama, dan mendapat manfaat bersama.

Setelah pidato, diikuti oleh sampanye dan kembang api, seluruh jamuan makannya begitu meriah. Di tempat itu semua orang hadir, suasana hari ini antusiasnya sangat tinggi, dan semua orang sangat bersemangat.

Bahkan kelompok Ronaldo Huang, merayakan bersama semua orang, menuangkan cangkir untuk yang lain, saling berdiskusi.

Ronaldo Huang awalnya yang paling tidak bersedia memasuki kamar dagang, pada saat ini malah menjadi wakil ketua kamar dagang, perubahan ini tidak berdampak besar. Justru karena posisi wakil ketua ini, Bastian diteguhkan oleh Ronaldo Huang.

Tidak peduli siapa itu, selama dia tergoda dengan kekuatan dan uang, pada dasarnya tidak ada yang berhasil. Bagi orang besar seperti Ronaldo Huang, kadang-kadang kekuatan lebih mudah untuk dibeli daripada uang.

Tentu saja, Bastian tidak memberinya posisi wakil ketua untuk membelinya, ini hanya salah satu alasan sekunder. Alasan utamanya adalah karena kemampuan dan kekuatan Ronaldo Huang.

Ronaldo Huang bukan seorang pengecut seperti Cindy dan Frans Wang yang suka mencari kesalahan orang, dia memiliki kekuatan dan bakat sejati. Dan dia juga seorang saudara di sektor keuangan Provinsi Cangan, dan Ronaldo Huang menjadi wakil ketua, itu pilihan yang tepat.

Adapun posisi ketua, Bastian juga membuat keluarga Wang bermartabat. Calon awalnya sebenarnya Justin Lin dari keluarga Lin, tetapi jaringan hubungan keluarga Lin terlalu rumit, Bastian takut dia tidak akan berada di provinsi Jiangnan sepanjang tahun dan tidak bisa mengendalikan keluarga Lin.

Selain itu, kontradiksi dia dan keluarga Lin sangat dalam, setelah memikirkan ini matang-matang, kemudian Bastian masih berniat memberi Gunawan Wang posisi ketua.

Pada saat ini di ruang perjamuan, musik klasik yang elegan terdengar, dan para wirausahawan dan saudara-saudara bersulang untuk Bastian dan Yeni. Hampir sepanjang waktu, Bastian dikelilingi oleh gerombolan orang.

Akhirnya, Farzan Liu menyempatkan untuk datang dengan segelas anggur merah untuk bersulang kepada Bastian.

“Bastian, kamu benar-benar hebat, kamu layak menjadi tetua keluarga yue. Semoga kamu segera bisa menyebarkan kamar dagang ke masing-masing ibukota profinsi diseluruh negara, semakin lama semakin luas.” Farzan Liu mengangkat gelas anggurnya untuk bersulang, hormat kami sampaikan kepada Bastian.

Dia tidak memiliki kecemburuan, hanya memiliki penyesalan, penyesalan bahwa Bastian tidak menjadi menantunya.

“Terimakasih, paman Farzan. Aku biasanya tidak berada di kota Cumarun, kamu bila ada butuh apapun, segera pergi ke Perusahaan Fores Sidon dan beritahu mereka.” Bastian berkata sambil bersulang dan tersenyum.

“baik, aku tahu. Sangat malu mengatakanya, aku keluarga Liu malu terhadapmu, tapi kamu, malah terus membantu kami orang-orang keluarga Liu. Sungguh tidak tahu harus bilang apa, bila pria tua itu masih hidup, dia pasti menyesal。”

Farzan Liu terlihat cukup malu.

Jika bukan karena bantuan Bastian sebelum meninggalkan kota Cumarun, bisa jadi sekarang keluarga Liu akan kelaparan.

“Paman Farzan, hal yang sudah berlalu jangan di sebut lagi, aku sekarang juga baik-baik saja.”

Bastian berbincang-bincang sambil tersenyum, tidak mamasukkan dalam hati. Sebenarnya didalam hatinya berbisik: “Aku sendiri yang mendorong ayahmu tercebur sungai.

Hal ini, Farzan Liu mungkin belum tahu

Setelah Farzan Liu pergi, Yeni juga pergi dengan gelas anggur merahnya, melihat punggung Farzan Liu, dia dengan curiga bertanya:

“Bastian, barusan orang itu siapa, sepertinya terlihat agak kenal.”

Bastian tersenyum berkata: “seseorang yang sudah sangat lama tidak berjumpa, mungkin kamu sebelumnya sudah pernah bertemu.”

Pada saat itu Carlos Liu terus mengintip dari kejauhan, juga bahkan berlari menuju depan Farzan liu bertanya dengan girang:

“Paman Farzan, bagaimana kabar kamu dengan Bastian?”

Farzan Liu sedikit mengernyit: “apanya yang bagaimana?”

“aku lihat dia terhadap orang tua seperti anda masih menghormati sama seperti sebelumnya!” Carlos liu tertawa: “masih ada perusahaan Adelia yang berkembang cukup baik, pasti juga Bastian diam-diam memerintahkan para pengusaha Cumarun itu.

“aku rasa Bastian pasti masih belum melupakan Adelia, Adelia sekarang bukanya masih belum memiliki pasangan. Kenapa kamu tidak bujuk dia untuk bergabung kembali dengan Adelia, setelah itu keluarga Liu bisa berkembang. Dan juga dia dengan Yeni bukanya masih belum menikah, kita belum tentu tidak memiliki harapan.”

Carlos Liu wajahnya diselimuti kegembiraan, di dua hari ini dia terus memperjuangkan ide ini.

Setelah dia mendengar perkataanya, Farzan liu mengeryitkan kening, mengangkat tanganya dan mau menamparnya. Namun dengan situasi saat itu, dia menurunkan tanganya, lalu memarahinya.

“Carlos Liu, aku melihat anakmu sudah saatnya memiliki rasa tanggung jawab, sampai sekarang kamu masih saja memainkan ide ide itu.

“Bisakah anakmu melakukan sesuatu dengan benar, berulang-ulang! Kalian sudah memisahkan hubungan Bastian dengan Adelia, masih saja ingin memecah yang lain? Orang-orang sekarang baik-baik saja, kamu mau melakukan tindakan ini lagi, percaya atau tidak aku akan kuliti dirimu?”

Carlos Liu mendongak sedikit ke bawah dan berkata: “Hanya bercanda, jangan marah.”

“Pergi!” Farzan Liu menghajar habis-habisan dan memberi tendangan lagi kepada Carlos Liu.

......

Perjamuan berakhir lebih lama, dan Farzan Liu tinggal bersama keluarga Wang selama setengah bulan berikutnya.

Dia menyempurnakan serangkaian sistem dagang dan urutan operasi kamar dagang. Adapun sistem-sistem itu, tidak boleh terlalu banyak pada awalnya, tetapi hanya sedikit yang dirumuskan. Kalau tidak, kamar dagang baru saja didirikan, dan para pengusaha ini baru saja bergabung, terlalu banyak aturan akan membuat mereka merasa terikat.

Tetapi bagaimanapun, operasi kamar dagang masih tergantung pada uang untuk mempertahankannya. Oleh karena itu, Bastian telah merumuskan suatu sistem. Setiap pengusaha yang bergabung dengan kamar dagang perlu membayar sejumlah uang ke kamar dagang setiap tahunnya.

Jadi dia menyiapkan dana lain, dana ini didedikasikan untuk penyetoran uang tersebut. Tetapi setiap pengusaha tidak terlalu banyak setoran uangnya, setoran setiap orang pun tidak sama.

Sebagai contoh, jika seorang pengusaha memiliki aset lebih dari 200 miliar, maka dia bisa mengeluarkan dasa sejumlah 200juta setiap tahun. Dan bagi mereka yang memiliki aset lebih dari satu triliun,cukup mengeluarkan nominal 300miliar. 400miliar, mengeluarkan dana 600miliar. Sementara pengusaha besar seperti keluarga Lin, Keluarga Wang, dan Ronaldo Huang akan mengeluarkan dana lebih banyak, tetapi paling banyak dan yang akan dikeluarkan pun tidak akan melebihi dua miliar.

Dan ini dibayarkan setiap tahunnya, pada akhirnya manfaat yang diberikan kepada mereka oleh kamar dagang harus puluhan kali lebih besar daripada iuran mereka.

Dalam hal ini, tidak peduli apakah itu beberapa anggota dari keluarga besar Lin ataukah Ronaldo Huang, mereka tidak keberatan.

Biaya keanggotaan ini akan dibayarkan mulai tahun depan, Bastian memperkirakan uang ini setidaknya akan melebihi dua miliar.

Setelah menangani urusan Cabang Cangan, Bastian dan mereka juga bersiap untuk berangkat ke kota Tajo, lagi pula di kota Ciangi ini juga masih ada banyak waktu.

Pada pagi hari sebelum pergi, keluarga Wang memberikan jamuan makan untuk Bastian dan Yeni.

Keluarga Wang dan juga para tetuanya, secara pribadi mengantar Bastian ke gerbang manor. Mereka masih menarik Bastian dan membujuk Bastian untuk tinggal selama dua hari lagi lalu kemudian pulang.

“Kakek, aku tidak mungkin lebih lama tinggal disini, aku sudah disini dan banyak mengganggu kalian.”

“Perusahaan Ninetop di kota Tajo menungguku untuk kembali. Jika nanti ada waktu, aku dan Yeni akan berkunjung kesini lagi.”

Gunawan Wang menghela nafas dan berkata:

“Apa yang kamu katakan mengganggu tidaklah mengganggu, kita semua dalah keluarga, janganlah terlalu merasa sungkan.”

“Aku juga tahu kamu adalah orang yang sibuk, jadi aku tidak akan menahanmu, nanti sering-seringlah kembali kesini. Kamu percayalah, kamar dagang ini, ketuaku, pasti akan menjagamu.”

“Jika terjadi apa-apa dengan kamar dagang, aku akan sesegera mungkin memberitahukan kepadamu.”

Setelah mengucap salam, Bastian dan yang lain masuk ke mobil dan pergi dari tempat itu.

Saat didalam mobil yang disetir oleh Thomas Qi, saat itu keluar dari kota Ciangi, dia tidak sabar berkata:

“Bastian, aku tidak menyangka bahwa kepribadianmu cukup mulia.”

“Ketika kamu berbicara di auditorium, aku juga mendengarkan keluar sebentar, kamu dengan baik hati menirim uang, menyumbangkan uang, mendirika kamae dagang, dan menyatukan merek untuk menghasilkan kekayaan. Bagaimana kamu memulai kegiatan amal itu?

Ketika Bastian mendengar kata-kata itu, dia tidak bisa menahan tawa.

Dia membuka jendela mobil, menikmati angin sejuk, memandang pemandangan di luar jendela, lalu berkata:

“Kakekku adalah seorang pengusaha, ayahku adalah seoramg pengusaha, akupun juga seorang pengusaha. Pernahkah kamu mendengar bahwa semua pengusaha itu jahat, pengusaha tidak akan pernah melepaskan kepentigannya sendiri untuk mencapai kepentingan orang lain.”

“Uang yang aku sumbangkan akan dibayarkan kembali dalam dua tahun, dna akan berlipat ganda. Aku mendirikan kamar dagang ini, dengan ketua klub dan wakil ketua. Aku tidak perlu khawatir tentang apapun. Tetapi aku bisa menghasilkan setidaknya sepuluh tahun dua ratus milyar. Meskipun sebagian dari uang ini akan digunakan untuk mendukung usaha kecil itu, uang yang aku hasilkan pada akhirnya juga sangat banyak.”

“Aku baru saja naik panggung untuk memberikan pidato dan berbaring untuk menghasilkan uang ini. Aku ingin bertanya bisnis apa yang lebih menguntungkan daripada hanya mendirikan kamar dagang? Tentu saja apa yang aku bicarakan tidak salah. Kamar dagang adalah bisnis yang baik. Lingkungan benar-benar dapat memungkinkan perekonomian provinsi Cangan yang berkembang.”

“Jadi, aku menghasilkan uang, sekaligus juga membuat orang lain menjadi kaya.”

“Yang lebih penting, aku menyelimuti hati pria dimasing-masing kota di Cangan, menemukan satu yang dijadikan bos, kenapa tidak kulakukan?”

Setelah Bastian selesai bicara, dia tersenyum dan menutup mata.

Setelah mendengar ini Thomas Qi menelan ludah. Satu buah cabang dapat menghasilkan miliaran setahun dengan berbaring, Jika Bastian memperluas kamar dagang, benar-benar bisa mengembangkan menjadi cabang kedua, cabang ke 3…

“Aku mengandalkanmu, pencatut!”

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu