Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 405 Menang atau kalah masih belum pasti, situasi belum berakhir.

“Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?”

Dalam keheningan, semua orang mengerutkan kening. Juvenal Wu tiba-tiba tersenyum dingin, lalu mengangkat kepala, memandangi Bastian dan bertanya.

Leonardo Wu saat ini masih membantunya mendorong kursi roda.

Sedangkan Aldo Wu, Jasper Wu dan lainnya, mengerutkan kening dan menatap kedua pengkhianat ini dengan marah.

Sudah tidak perlu dikonfirmasi, gaya Jansen Wu jelas sudah mengakui apa yang baru saja dikatakan oleh Bastian. Pengkhianat diantara mereka adalah Jansen Wu dan Leonardo Wu.

“Apakah sangat aneh?” Bastian juga tertawa: “Orang yang paling tidak perlu ditebak adalah kamu, Jasper pernah mengatakan, jika muncul pengkhianat diantara mereka, maka pengkhianat itu pasti adalah kamu.”

“Tadi ketika kita berada di dalam kamar Terry, dan bersiap untuk menyerah. Leonardo terus membantumu mendorong kursi roda, dalam situasi hidup dan mati yang tidak begitu jelas seperti itu, dia masih memiliki suasana hati membantumu mendorong kursi roda, menunjukkan reaksi yang sebaliknya dengan orang lain. Ini menunjukkan dia tahu bahwa dirinya akan baik-baik saja.”

“Mengapa? Karena dia dan kamu tidak mengkhianati Juvenal Wu, jadi dia tidak perlu takut, kamu juga tidak perlu takut.”

“Apakah yang kukatakan benar, Leonardo Wu?”

Pada saat ini, baik Jansen Wu atau Leonardo Wu, ataupun Juvenal Wu, semuanya sedikit terkejut.

Tidak disangka dalam situasi seperti ini, Bastian masih mengamati dengan teliti, dalam sekilas saja sudah mengetahui siapa yang berkhianat.

“Hahaha, reputasi Tuan Bastian yang terdengar memang tidak palsu, dapat membuat beberapa putraku bersatu untuk melawanku alias ayah mereka, kamu benar-benar sangat luar biasa.”

Juvenal Wu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, bahkan masih bertepuk tangan terhadap analisis Bastian tadi:

“Yang kamu katakan benar, Jansen Wu dan Leonardo Wu sama sekali tidak mengkhianatiku, mereka memberitahuku segalanya.”

“Aku meskipun tidak bisa mendidik anak, tetapi masih belum gagal sampai tahap seperti ini, setidaknya masih ada kedua putra yang tidak berharap aku mati.”

“Jansen Wu, Leonardo Wu! Kalian berdua sang pengkhianat, bajingan!” Tiba-tiba, Jasper Wu dan Warner Zhao dan lainnya kehilangan kendali, semuanya bergegas menuju mereka berdua.

Tetapi sebelum mereka mendekat, para pengawal itu juga bukanlah tidak berguna, dengan segera menahan Jasper Wu dan lainnya ke lantai.

“Bajingan! Anjir!”

Pada saat ini, tidak peduli apakah Jasper Wu atau Aldo Wu lainnya, semuanya memberontak dan mulai memaki.

Jansen Wu melirik sekilas mereka dengan dingin, lalu berkata dengan datar:

“Hanya sekelompak sampah seperti kalian, yang akan dicuci otak oleh Bastian, aku dan Leonardo adalah orang yang berakal. Dapat melakukan hal berkhianat seperti membunuh ayah, apakah kalian tidak takut akan dimaki oleh orang lain?”

Sambil berkata, Leonardo Wu mendorong Jansen Wu datang ke sebelah Juvenal Wu.

“Ayah, apapun yang terjadi, aku dan Leonardo Wu tidak akan mengkhianatimu.”

“Kamu telah mendidikku selama bertahun-tahun, bagaimana mungkin aku akan melakukan hal yang berkhianat seperti ini.”

Jansen Wu melihat Juvenal Wu, lalu tersenyum tipis.

Juvenal Wu juga menepuk pundak dia dan Leonardo Wu, lalu tersenyum dan berkata:

“Bagus, aku alias Juvenal Wu tidak salah menilai kalian berdua. Kekaisaran yang begitu besar ini, pada akhirnya tetap akan diteruskan olehmu dimasa depan.”

“Leonardo Wu, nantinya kamu yang akan membantu Kakak tertuamu, kekaisaran yang begitu besar ini, juga pasti akan ada tempat untukmu. Semua adalah satu keluarga, jangan membedakan milik kamu dan aku.”

Leonardo Wu mendengar ini, langsung sangat gembira, lalu dengan tergesa-gesa berkata:

“Jangan khawatir, yah, aku tidak pernah berpikir untuk bersaing dengan Kakak tertua untuk posisi penerus ini.”

“Aku tahu kemampuanku sendiri, dimasa depan aku akan berusaha keras membantu kakak tertua, membantu kakak, membantu Anda mengurus masalah.”

Melihat adegan ini, Jasper Wu dan lainnya juga sangatlah marah.

Bastian menatap Ayah dan kedua putranya, lalu tiba-tiba tersenyum:

“Bos Juvenal, putra tertuamu dan istri barumu bersama, apakah kamu bisa menerima ini?”

“Keluarga Wu kalian benar-benar sangat aneh, satu wanita melayani dua pria, dan itu masih ayah dan anak.”

Mendengar perkataan ini, Jansen Wu mengerutkan kening dengan kuat, dengan wajah suram memelototi Bastian.

Bagaimanapun, itu adalah fakta bahwa dia dan Marshanda bersama, dan Marshanda adalah istri sah Juvenal Wu. Jika hal ini tersebar keluar, dia alias Jansen Wu pasti juga akan dimaki oleh orang lain.

Para pengawal yang berada ditempat, ketika mendengar ini, mata juga membesar dan terbodoh, tetapi juga tidak berani terlihat terlalu terkejut.

Menggosipi siapapun boleh, tetapi menggosipi keluarga Wu, bukankah sedang mencari kematian?

Pada saat ini, Juvenal Wu juga menyimpan senyumannya, lalu menatap dingin Bastian dan berkata:

“Kamu tidak perlu memprovokasi kami saat ini, aku alias Juvenal Wu dalam seumur hidup ini, hal yang paling tidak kutaruh didalam mata adalah wanita.”

“Hanyalah wanita, jika aku mau, aku bisa saja sehari ganti satu. Artis besar, model, mahasiswi, wanita yang sangat cantik, aku alias Juvenal Wu sudah pernah memainkan semuanya.”

“Marshanda, dari awal aku sudah bosan memainkannya.”

Mendengar pernyataan seperti ini, Bastian juga sedikit tak berdaya.

“Tetapi kalian, pada saat seperti ini, kamu masih memiliki suasana hati untuk mempedulikan urusan keluarga orang lain.”

Juvenal Wu memandang Bastian, lalu tersenyum dingin dan berkata:

“Aku sangat penasaran, kematian sudah didepan mata, Tuan Bastian…….apakah kamu tidak takut?”

Bastian berkata dengan tangan dibelakang:

“Mengapa aku harus takut? Kematian sudah didepan mata seharusnya bukan aku, tetapi kalian.”

“Apa maksudmu?” Juvenal Wu mengerutkan kening dengan kuat, lalu mendengus dingin: “Kamu tidak akan mengira kalian masih memiliki kesempatan untuk memutar balik situasi ini, kan?”

Tidak peduli bagaimana melihatnya, Bastian dan lainnya pasti akan mati, bahkan Jasper Wu dan lainnya sudah menyerah untuk memberontak, dan bersiap menerima hukuman dari Juvenal Wu.

Bastian…..darimana datang kepercayaan dirinya?

“Apakah kamu mengira ini adalah akhirnya?” Sudut mulut Bastian tiba-tiba terangkat, dengan gaya yang percaya diri, berkata: “Bos Juvenal, kamu sudah terlalu polos, kamu mengira orang sepertiku, akan menggantungkan harapan diatas rencana beberapa putramu ini?”

“Kamu sebaiknya mengirim orangmu ke geladak untuk melihat bagaimana situasi diluar sekarang, kemudian baru memberitahuku, sebenarnya kami yang akan mati, atau kalian.”

Perkataan Bastian, seperti guntur, membangkitkan keributan ditempat itu.

“Ayah, jangan dengarkan dia, kita sudah tiba di laut lepas, sepenuhnya dapat membasmi mereka.”

“Aku lihat, dia seharusnya sedang menunda waktu, ingin bermain trik.”

Jansen Wu melihat ini, terhadap ketakutan akan Bastian, didalam hatinya juga memiliki firasat buruk, lalu dengan cepat mengingatkan Juvenal Wu.

Tetapi Juvenal Wu pada saat ini malah tidak berbicara dan wajahnya suram.

Orang seperti Bastian, meskipun masih muda, tetapi dia merasa bahwa Bastian sama tingginya dengan dia.

Jika dia ingin merencanakan pemberontakan ini, juga tidak akan menaruh harapan pada Jasper Wu dan lainnya. Selain itu, masih melepaskan keberadaan pengkhianat seperti Jansen Wu dan Leonardo Wu.

Orang yang berwaspada, tidak akan membuat kesalahan seperti ini.

Ditambah lagi, dalam situasi seperti ini, Bastian tidak menunjukkan kepanikan dari awal sampai akhir, malah memiliki kearifan dalam menghadapi masalah, dan terlihat sangat percaya diri. Ini membuat hati Juvenal Wu, tiba-tiba tertambah selapis bayangan gelap.

“Kalian pergi lihatlah di geladak, kemudian kembali untuk melapor.”

Juvenal Wu tiba-tiba menunjuk beberapa orang.

“Baik!”

Beberapa orang itu, dengan tergesa-gesa berlari kecil keluar dari ruang perjamuan.

“Ayah……..”

Jansen Wu masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi malah dipotong oleh Juvenal Wu dengan mengangkat tangan:

“Walaupun mereka ingin bermain trik, sekarang sudah tiba di laut lepas, jumlah orang dikapal dapat diyakinkan. Kecuali ada dewa yang menyelamatkan mereka hari ini, kalau tidak mereka pasti sama sekali tidak ada kesempatan untuk membalikkan keadaan.”

Mata Juvenal Wu terus saling memandang dengan Bastian, tetapi Bastian masih bergaya tersenyum palsu, seolah-olah masih ada persekongkolan mengerikan yang masih belum terekspos.

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu