Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 452 Ivan kalian, sudah mati!

“Penembak….penembak jitu? Begitu banyak penembak jitu?”

Adegan dalam ruangan ini, ada sinar infra merah yang tak terhitung jumlahnya mengarah kemari, terbidik tepat pada tubuh para pemimpin provinsi Cangbei.

Ini adalah sinar infra merah yang keluar dari sniper para penembak jitu, secara kasar, setidaknya ada 40 atau 50 sinar infra merah, yang berarti ada 40 atau 50 penembak jitu, dan pada saat ini sudah membidik kearah para pemimpin provinsi Cangbei.

Warner Zhao dan lainnya tertegun, seolah-olah sedang bermimpi.

Batas maksimal mereka hanyalah para preman, biasanya jangankan penembak jitu, bahkan untuk mendapatkan pistol biasa saja sudah sangat sulit.

Orang-orang provinsi Cangan, bahkan mendatangkan begitu banyak penembak jitu dalam sekaligus?

“Tidak mungkin, kan! Apakah perbedaan antar Cangbei kita dengan Cangan, sudah begitu besar?”

Warner Zhao menelan ludah, melihat kearah Bastian.

“Sebentar lagi kalian akan tahu, tontonlah.”

Sudut mulut Bastian terangkat, senyumannya terbawa sedikit keanehan.

“Pukul! Mengapa semuanya berjongkok?”

“Bukankah kalian menyuruhku merendah, mengapa kalian sendiri yang merendah duluan?”

Memandang para pemimpin Cangbei ini berjongkok sambil memeluk kepala, Wadi yang berdiri di atas panggung tidak bisa menahan untuk mencibir.

“Bos Omar, hari ini aku akan tetap melindungi Bastian, apa yang bisa kamu lakukan kepadaku?”

Sambil berbicara, dia memandang Omar dan lainnya.

Omar dan Adrian, dan juga Marlen memandang adegan dibawah panggung, wajah mereka juga telah memucat.

Situasi telah berubah dengan cepat, tadi mereka masih memiliki keunggulan dalam jumlah orang, tetapi sekarang keunggulannya telah hilang, dan terhadap senjata, mereka juga sudah tidak memiliki keunggulan. Begitu banyak orang membawa pistol, dan juga senjata sniper, siapa yang masih berani sombong dengan Wadi?

“Wadi, ini……”

“Kamu sudah terlalu tidak sesuai aturan, kan?”

Raut wajah Omar sangat gelap, meskipun hatinya masih marah, tetapi juga tidak memiliki keberanian untuk meluapkan amarah ke Wadi.

“Aku memang tidak mengikuti aturan, apa yang bisa kamu lakukan padaku? Hah?”

Wadi menatapnya, mengangkat tangan lalu menembak, sepertinya tembakan ini menempel ke telinganya.

Suara pistol memekakkan telinga, membuat Omar sampai berjongkok dilantai karena ketakutan, seluruh tubuhnya gemetar, mulutnya berteriak jangan membunuhku.

Tembakan ini, membuat semua orang dibawah juga ikut berjongkok.

“Semuanya jongkoklah! Hari ini disini, aku dan Tuan Bastian lah yang menjadi Bosnya!”

Wadi berteriak dengan keras, wajah yang penuh keriput itu, penuh dengan aura membunuh.

Dia memandang kesana, melihat tidak ada orang yang masih berdiri.

Adrian dan Marlen saling memandang, melihat ketidak berdayaan dari mata masing-masing, kemudian juga ikut berjongkok dengan patuh.

“Tuan Bastian, masalah hari ini, apakah aku mengurusnya dengan bagus?”

Wadi memandang Bastian yang dibawah panggung, lalu tersenyum tipis dan bertanya.

“Bagus, Wadi memanglah Wadi, memang adalah Kakek guru kawasan bawah tanah provinsi Cangan, Junior kagum!”

Bastian menekukkan kedua tangan sebagai tanda terima kasih, memimpin Thomas Qi, Jasper Wu dan lainnya berjalan kearah atas panggung.

Pada saat ini, tidak ada yang berani menghalangi jalan lagi, bahkan lebih tidak berani memiliki pemikiran untuk memukul Bastian. Mereka bahkan tidak memiliki keberanian untuk mengangkat kepala, melihat Bastian.

Tiba di atas panggung, Bastian dan Wadi berjabat tangan.

“Wadi menerima perintah dari Keluarga Wang untuk datang bekerja sama dengan Tuan Bastian. Apa yang ingin dilakukan Tuan Bastian hari ini, lakukanlah saja, diatas gunung seperti ini, jika ada orang mati, tinggal kuburkan saja, siapa juga yang akan mengetahuinya?”

“Hehe!”

Wadi berkata kepada Bastian sambil tersenyum.

Bastian menganggukan kepala, setelah memapah Wadi untuk duduk, memandang Omar dan dua lainnya yang diatas panggung, lalu memandang semua orang dibawah panggung lagi, kemudian berkata dengan datar:

“Aku sudah mengatakannya, peraturan kalian, aku patuhi, dan aku sudah mematuhinya, tetapi kalian malah melanggar perjanjian, dan tetap ingin membunuhku.”

“Aku alias Bastian tentu saja bukan sangat mudah ditindas, kalian begitu menindasku, aku tidak bisa membiarkan kalian pergi begitu saja!”

Begitu perkataan itu diucapkan, keheningan diseluruh ruangan, tidak ada orang yang berani berbicara.

Tetapi juga ada banyak orang yang melihat Bastian dengan pandangan yang marah.

“Melihat gaya kalian, sepertinya sangat enggan, bukan? Apakah merasa kalian masih memiliki kesempatan untuk membalikkan kesempatan, atau berpikir aku tidak berani menyentuh kalian?”

Bastian melihat ini, mulai tertawa dingin.

“Berapa banyak orang dari kami yang berani kamu bunuh? Apakah membunuh kami semua?”

“Kamu sudah membunuh Dilan, sudah memiliki dendam yang mendalam dengan Ivan, Ivan pasti tidak akan melepaskanmu!”

Pada saat ini, ada seseorang yang berani membalas perkataan Bastian dengan kejam.

Bastian mendengar ini, berkata sambil tersenyum:

Ivan? Tampaknya Ivan sangat penting didalam hati kalian.”

“Sangat disayangkan, kalian tidak akan berjumpa dengan Kakek guru kalian lagi.”

Begitu perkataan ini keluar, raut wajah Omar dan lainnya berubah, mata mereka melebar.

“Wadi, tunjukkan kepada mereka.”

Bastian berbalik, melihat ke arah Wadi.

Wadi langsung mengeluarkan ponselnya, lalu menyerahkannya kepada Bastian.

Dilayar ponsel menampilkan sebuah video, isi videonya adalah, seorang lelaki tua berumur 50 an tahun, digantung mati oleh orang didalam taman rumahnya sendiri. Mayatnya sedikit bergoyang mengikuti angin, wajah mayat ini adalah sosok menakutkan yang telah mendominasi di Cangbei selama lebih dari 30 tahun, yaitu Ivan!

Bastian mengarahkan layar ponsel tepat ke hadapan Omar lainnya, lalu berkata:

“Sudah melihatnya, kan. Ivan kalian sudah mati, aku yang menyuruh orang untuk membunuhnya, apakah terkejut?”

Begitu perkataan ini keluar, Omar dan 2 lainnya yang berjongkok dilantai, dalam sekejap langsung terdudut di lantai, dan berkeringat dingin.

Orang-orang dibawah, malah tidak melihat video didalam ponsel, tetapi ketika mendengar perkataan Bastian, juga sama terkejut, lalu berteriak:

“Apa yang kamu katakan! Kamu sedang beromong kosong!”

“Bagaimana mungkin Ivan akan mati, dia adalah kakek guru kami, adalah sosok legendaris provinsi Cangbei kami!”

“Bos Omar, Bos Omar! Sebenarnya apa yang terjadi, kamu melihat apa?”

Omar berbalik dengan gemetar, lalu memandang orang-orang dibawah panggung, wajah yang penuh dengan air mata:

“Ivan, Ivan…..dia benar-benar sudah mati, digantung mati oleh orang!”

“Itu benar!”

Pada saat ini, semua orang terbodoh. Kematian Ivan, sepertinya runtuhnya iman, Ivan adalah kakek gurunya mereka, dan lebih adalah dewa pelindung provinsi Cangbei.

Pada saat ini, sudah ada seseorang yang menangis, juga ada orang yang mulai ketakutan.

Terutama Omar, Ivan dan Dilan adalah penopangnya, sekarang kedua orang ini telah mati, siapa yang masih bisa menekan Bastian?

“Sebenarnya, Ivan dan Dilan sama sekali tidak perlu mati, itu semua karenamu.”

Bastian memandang Omar tanpa ekspresi, lalu berkata:

“Jika bukan karena kamu pergi menganggu mereka, sekarang mereka masih menghindari dunia luar dan tidak keluar, untuk apa berbuat seperti ini?”

“Jangan mengira bahwa aku tidak tahu apa yang telah kamu lakukan, Bos Omar, aku ingat bahwa aku 2 kali meminta perdamaian padamu, tetapi kamu menolaknya. Aku tidak pernah ingin menjadi musuhmu, menurutmu, untuk apa kamu seperti ini?”

Mengatakan itu, Bastian mengambil pistol dari tangan Thomas Qi, lalu menunjuk ke arah kepala Omar, lalu berkata dengan dingin:

“Karena sudah kalah, kamu harus berkorban, kamu adalah orang yang paling pantas untuk mati!”

Pupil mata Omar menyusut, kepalanya ‘tek’ sejenak, seolah-olah akan meledak, seluruh bulu dibadannya berdiri tegak.

“Jangan jangan jangan!” Dia berteriak dengan ketakutan: “Bos Bastian, jangan bunuh aku, jangan bunuh aku! Jika ada masalah bicarakanlah dengan baik, bicarakan dengan baik!”

“Aku mengakui kekalahanku, kamu boleh menginginkan apapun, selama aku hidup, tidak peduli apa permintaanmu, aku akan menyetujuinya!”

Takut bahwa Bastian akan menembak, Omar sudah sangat ketakutan, dengan terburu-buru menghantam kepalanya ke lantai, dahinya bahkan mulai berdarah.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu