Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 215 Tidak Pantas Baginya

Selama dua hari inap di rumah sakit, Thomas Qi dan Patrick bergantian membawakan makanan untuk Bastian dan Yeni.

Meskipun rumah sakit telah menyediakan makanan, namun mereka berdua adalah pasien, tentu saja mereka harus mengonsumsi makanan yang lebih bergizi.

Jika sebelumnya pasti ada Susanti yang membawakan makanan untuk Bastian dan merawat Bastian di rumah sakit. Tetapi sekarang sudah tidak bisa, karena sekarang Bastian sudah baikan dengan Yeni, dan tidak cocok bila Susanti kembali merawat Bastian seperti sebelumnya.

Susanti sudah mendengarnya dari Patrick bahwa Bastian masuk ke rumah sakit lagi, dan dia juga sudah mendengar bahwa Bastian dan Yeni sudah baikan seperti semula.

Susanti seperti merasakan patah hati saat mendengar kabar tersebut, seharian tidak bisa berkonsentrasi untuk bekerja, tampak seperti orang linglung. Sekarang Bastian sudah memiliki Yeni di sisinya, tentu saja dia tidak bisa mendekatkan dirinya kepada Bastian seperti dulu, untuk menghindari kecurigaan.

Dia semakin sedih ketika memikirkannya. Tetapi tidak peduli bagaimanapun dia tetap harus datang untuk memeriksa keadaan Bastian di rumah sakit. Lagipula dialah yang sibuk merawat Bastian dua bulan sebelumnya.

Setelah dia mencari tahu dari Patrick bangsal Bastian dirawat, Susanti segera meminta off kerja setengah hari untuk datang ke rumah sakit.

“Susanti, kenapa kamu datang? Bukankah hari ini kamu sedang bekerja?”

Bastian tertegun saat melihat Susanti berjalan masuk ke dalam bangsalnya.

Yeni juga ikut tertegun ketika melihat Susanti, tetapi dia lebih merasa canggung. Lagipula saat dirinya berada di rumah sakit sebelumnya, dia telah mengatakan hal yang keterlaluan terhadap Susanti, tetapi selama dua hari berada di rumah sakit, Bastian telah menjelaskan kebenaran kepadanya.

Susanti membawakan satu keranjang buah dan berdiri di pintu bangsal, dia melihat ranjang Bastian dan Yeni yang telah disatukan, membuat lubuk hatinya berkecamuk. Dia memaksakan diri untuk tersenyum dan berkata:

“Tentu saja aku datang untuk melihatmu, aku tidak tahu kamu masuk rumah sakit lagi, kenapa kamu begitu ceroboh.”

“Aku sengaja minta off kerja setengah hari supaya bisa datang melihatmu dan kakak ipar.”

sebutan kakak ipar, membuat Yeni yang mendengarnya semakin canggung.

“Adik Susanti, aku minta maaf, aku harap perkataanku di rumah sakit waktu itu, kamu sama sekali jangan menyimpannya di dalam hati.”

Yeni membangkitkan dirinya dan duduk di ranjang, dengan cepat meminta maaf kepada Susanti.

Susanti tersenyum saat mendengarnya, dan dia berkata:

“Kakak ipar kamu terlalu sungkan, aku tidak menyimpannya di dalam hati, asalkan kamu baikan dengan kakakku itu sudah cukup.”

“Kakakku sangat mencintaimu, dia sudah mencarimu sangat lama, hanya supaya bisa bersamamu lagi. aku yang sebagai adik, sangat iri kepada kalian.”

Ketika mendengar ucapan Susanti, kecurigaan Yeni terhadap Bastian dan Susanti sekarang telah terhapus seluruhya, bahkan dia memiliki kesan yang baik terhadap Susanti.

Susanti tinggal di rumah sakit sepanjang pagi, berbincang dengan Bastian dan Yeni. Dia tampak sangat bahagia, dan juga merasa bahagia untuk Bastian dan Yeni, mereka bertiga berbincang dengan bahagia.

Terutama dirinya dan Yeni sudah selayaknya kakak adik yang akur, mereka seolah sudah melupakan persoalan tidak menyenangkan yang terjadi di rumah sakit sebelumnya.

“Kak, Kakak ipar, kalau begitu aku kembali ke kantor dulu, tunggu ada waktu kosong aku akan datang menjenguk kalian lagi.”

Setelah makan siang di rumah sakit, Susanti bergegas kembali ke kantornya untuk bekerja.

“Susanti, kamu bisa bekerja dengan tenang, tidak perlu menjenguk kami. Tunggu setelah aku keluar dari rumah sakit aku akan kembali ke kantor.” Kata Bastian sambil tertawa.

Pada awalnya Bastian tidak ingin membuat Susanti menunda pekerjaannya, perjalanan dari rumah sakit ke kantor sangat melelahkan.

Namun Susanti tertegun saat mendengarnya, dia merasa bahwa sekarang Bastian telah memiliki Yeni dan sudah tidak membutuhkan dirinya lagi, bahkan dia mulai ingin menjauhkan dirinya.

“Oh, baiklah, aku tahu.”

Selesai menyapa, Susanti segera meninggalkan bangsal.

Ketika dia berjalan keluar dari bangsal, dia tidak bisa menahan rasa tidak nyaman di lubuk hatinya, dirinya menangis dengan suara yang hampir tertahan.

“Benar juga, kakakku sangat sempurna, dan sangat kaya. Sedangkan aku hanyalah anak dari keluarga yang miskin, tentu saja aku tidak pantas untuknya.” Susanti mulai berpikir tidak-tidak, rasa rendah diri dalam lubuk hatinya melonjak naik.

“Aku sangat konyol punya ide-ide aneh seperti ini, dia bisa menganggapku sebagai adik perempuan saja sudah lumayan, iya kan?”

Susanti berkomat-kamit sendiri, butiran air mata mengaburkan pandangan sepasang matanya.

Dia memikirkan saat-saat tanpa Yeni sebelumnya, dan Bastian merayakan acara ulang tahun untuknya, saat itu, dia mengira dirinya adalah seorang putri. Hari itu dia adalah orang yang paling menarik perhatian para penonton. Gaun pesta yang dibeli oleh Bastian untuknya masih tergantung di kamar tidurnya dan merawatnya dengan baik.

Tetapi ke depannya, dia mungkin sudah tidak bisa merasakan perhatian dari Bastian lagi.

Setelah dia memikirkannya berulang kali, dia merasakan patah hati kian dalam dan meninggalkan rumah sakit.

......

Di dalam bangsal, Bastian masih membicarakan Susanti sambil tertawa kepada Yeni:

“Kamu sudah lihat bukan, Susanti adalah orang yang baik, jika dia benar-benar ada hubungan denganku. Dia tidak akan panik untuk segera meneleponku ketika dia bertemu denganmu di restoran saat itu.”

“Itu juga karena dia sangat mengharapkan supaya aku bisa cepat-cepat menemukanmu, Susanti adalah gadis yang pekerja keras, baik dan sederhana. Uang yang dihasilkannya dari bekerja, dia mengirim semua uang itu ke rumahnya, aku sudah mengakuinya sebagai adikku!”

Yeni mendengar perkataannya, dia berkata sambil tertawa:

“Aku bisa melihatnya, Susanti sangat pengertian, selama ini, untung ada dia yang merawatmu.”

“Dia sangat baik, di masa depan dia pasti akan menemukan seorang pria yang sangat mencintai dirinya.”

“Tetapi aku tetap merasakan sebuah keanehan, barusan kamu mengatakan untuk menyuruhnya jangan datang lagi, sepertinya dia terlihat tidak senang.”

Bastian tertegun sesaat dan merasa konyol dia berkata:

“Jangan-jangan kamu masih mencurigai kami ada hubungan apa-apa ya? Kenapa aku tidak melihatnya tidak senang......”

Pikiran Bastian selalu tertuju kepada Yeni sehingga tentu saja dia tidak memperhatikan Susanti dengan detail.

“Tentu saja tidak, mungkin aku kebanyakan pikir......”

Yeni tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Sebenarnya dia juga tidak yakin apakah Susanti merasa tidak senang barusan, dia hanya merasa sedikit takut. Karena dia mengambil keuntungan dari perceraian Bastian dan Adelia, kemudian dia mengambil beberapa tindakan kecil untuk bisa bersama dengan Bastian.

Bahkan dia saja melakukan hal demikian, lalu wanita lain? Selain itu, hubungan Bastian dan Susanti sangat baik dan dekat.

“Kamu memang kebanyakan pikir, di mataku hanya ada kamu, tidak mudah bagiku untuk melihat wanita lain.”

Bastian berkata sambil menggoyangkan wajah kecil Yeni.

Yeni mendekapkan dirinya ke dalam pelukan Bastian, tanpa mempedulikan tempat itu adalah rumah sakit.

“Baguslah kalau begitu, aku adalah nyonyamu, di masa depan aku akan melahirkan banyak anak untukmu!” kata Yeni sambil memeluk Bastian dengan erat.

Bastian tertegun saat mendengarnya. Yeni sampai sekarang masih belum mengetahui bahwa dirinya tidak dapat melahirkan lagi, Bastian tidak berani membayangkan jika dirinya memberitahu masalah ini kepada Yeni, mungkin dia akan terpuruk.

Jadi dia harus merahasiakan masalah ini dari Yeni, entah itu akan membutuhkan waktu berapa lama untuk merahasiakannya.

“Baiklah, terserah kamu mau melahirkan berapa anak.”

Bastian memeluknya dan tersenyum pahit.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu