Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 27 Siapa Yang Berani Maju Selangkah Lagi

“Pemukulan! Tolong ada pemukulan disini!”

“Sepasang kekasih ini ingin memukul kita sampai mati!”

Fenny lebih penakut, melihat Kirania dan Bastian mulai melakukan pemukulan, dia marah dan ketakutan, lalu berteriak keras.

Teriakan dia menarik perhatian semua pelanggan di Mall.

“Kalian lihat, kami dua wanita tua yang berbelanja baik-baik disini, dipukul dan ditendang sepasang kekasih ini, mana keadilan!”

Memang harus diakui, akting Fenny sangat bagus, dalam sekejap berhasil membuat Kirania dan Bastian menjadi penjahat. Bahkan membuat mereka berdua menjadi sasaran amukan massa.

“Melihat mereka berpakaian bermerek, tapi berpilaku seperti binatang, kenapa begitu kejam!”

“Bahkan tega memukul wanita tua, aku tadi melihat pria ini menendangnya!”

“Apa-apaan ini, lapor polisi! Harus tangkap mereka berdua!”

Fenny tersenyum dingin melihat Kirania dan Bastian menjadi sasaran amukan massa, dan segera memapah Davina.

“Bagus, Bastian, kamu memukulku!”ucap Davina yang ditendang tampak sangat menyedihkan, dia yang dipapah Fenny belajar dari Fenny menangis dan mengadu:

“Aku ibu mertua dari pria ini, dia sudah cerai dengan putriku, sekarang mendapatkan wanita kaya! Pria tak tahu malu ini memukulku, kenapa hidupku ini sangat menyedihkan!”

Meskipun akting Davina sedikit jelek, tapi kerumunan orang ini tidak memperhatikan detail ini, yang ada mereka semakin marah.

“Anj*r, di dunia ini kenapa bisa ada pria seaneh ini, dasar sialan tidak tahu malu!”

“Phui! Apa-apaan ini!”

Kirania sedikit ketakutan melihat keadaan ini.

Dia tidak takut kedua wanita tua ini, tapi dia takut kerumunan orang yang tidak tahu fakta sebenarnya tidak bisa mengendalikan diri datang memukul dia dan Bastian.

“Kalian jangan percaya dengan omong kosong kedua wanita ini, mereka berdua yang duluan memarahi kami, mereka mengada-ada di sini!” bantah Kirania.

Tapi bantahannya di depan kerumunan orang tampak tidak berguna.

“Persetan! Kalau kalian tidak memukul orang, bagaimana mungkin mereka bisa memarahi kalian!”

“Dasar sepasang kekasih gila!”

Wajah Kirania memerah marah, dia bersembunyi di belakang Bastian:

“Bastian, apa yang harus kita lakukan……”

Bastian menepuk tangannya, berkata dengan santai:

“Jangan takut, aku tidak percaya orang-orang bodoh ini berani memukulku.”

Saat mengatakan ini, dia bergegas maju menampar wajah Davina.

“Dasar jalang, sudah aku katakan, seharusnya kamu bersyukur kamu ibu Adelia, kalau tidak sudah sejak awal aku membunuhmu!”

Bastian yang marah melayangkan satu tendangan kepada Davina hingga tersungkur dan wajahnya berlumuran darah.

“Ah! Tolong, dia ingin membunuh orang!”

Davina terus menangis, berteriak putus asa.

Fenny yang berdiri di samping, menatap Bastian dengan ketakutan.

Bastian menoleh dan menampar wajahnya, berkata dengan dingin:

“Urusan orang lain, apa hubungannya denganmu. Sudah begitu tua, masih tidak tahu malu, mati saja!”

Kekerasan Bastian, membuat khalayak ramai tidak bisa menahannya lagi, di mata mereka. Bastian seorang pria brengsek dan berakhlak buruk.

“Sialan! Pria ini beraninya main tangan di depan kita, ayo hajar dia!”

Sekelompok pria tua berteriak marah mengelilingi Bastian.

“Bastian!”Kirania ketakutan sampai wajahnya pucat.

Namun Bastian tidak panik sama sekali, dia menatap kerumunan dan berkata dengan sombong:

“Siapa yang berani maju selangkah lagi, akan aku buat kalian tidak bisa keluar dari Mall ini!”

Dia yang sangar, membuat kerumunan orang mundur ketakutan.

“Kamu……sok hebat apaan, aku tidak percaya kamu seorang diri bisa mengalahkan kami semua!”

Ketika orang itu berkata dengan kejam, tidak ada satupun yang berani maju.

Mereka juga tidak tahu mengapa, tiba-tiba merasa pria yang berdiri di depan mereka adalah orang hebat. Pria ini terlihat sangat kuat, tapi tidak tahu apakah dia pura-pura atau tidak, tapi tidak ada yang berani mengujinya.

Mereka hanya melihat keramaian, tidak perlu melukai diri sendiri demi orang yang tidak dikenal.

Tepat saat ini, sekuriti Mall menghampiri. Kepala sekuriti membawa beberapa sekuriti membubarkan kerumunan.

“Sedang apa sedang apa ini! Buat keributan di keramaian, tidak takut ditahan!”

Andi datang dan memarahi.

Mall ini berada di bawah naungan Perusahaan Fores Sidon, kalau insiden ini semakin besar dan diketahui oleh Patrick, mereka para sekuriti mungkin tidak akan memiliki pekerjaan ini lagi.

“Sekuriti, tolong, tolong!”Kirania menyeret dirinya di lantai memohon bantuan dari Andi: “Sepasang kekasih ini memukul kami, mereka ingin membunuh kami!”

Andi terkejut melihat wajah Davina berlumuran darah. Sialan pukul orang sampai seperti ini!

“Anj*r! siapa yang begitu berani……”

Dia yang teriak marah, ketika berbalik, melihat Kirania berada di samping Bastian, lalu menelan kembali kata-katanya.

“Ma……manager Bastian……”

Wajahnya berubah terkejut ketakutan, dan bergegas menghampiri:

“Ma, manager Bastian, kenapa Anda kesini, apakah datang untuk memeriksa pekerjaan kami?”

Davina baru saja dimarahi oleh kerumunan, suasana hatinya pasti sangat buruk. Dengan wajah dingin, dia menurunkan suaranya dan mengatakan beberapa patah kata kepada kepala sekuriti.

Seluruh tubuh Andi tiba-tiba gemetar dan menatap Bastian dengan aneh.

Bastian menatap kartu nama yang ada di dadanya, dan berkata dengan santai:

“Kepala Sekuriti Andi, aku datang kesini untuk berbelanja tapi malah dimarahi. Hampir saja dipukul oleh kerumunan, kalian begitu lama baru datang, apakah ini efisiensi kerja kalian?”

Kata-kata Bastian, seolah seperti titah suci yang menekan kepala sekuriti hingga sulit bernafas.

Dirinya bagai jatuh ke dalam jurang es, kalau hari ini tidak bisa mengatasi insiden ini dengan baik, dia tidak bisa mempertahankan pekerjaannya.

“Maaf, tuan Bastian. Ini kesalahan kami, tolong beri kami satu kesempatan, aku jamin akan menyelesaikannya dengan baik, dan memberi Anda sebuah penjelasan!”

Setelah Andi selesai berbicara, dia berbalik menghampiri Davina, menarik dia dari lantai dan menamparnya.

“Persetan, beraninya buat onar di Mall Perusahaan Fores Sidon, dan memarahi nona Kirania!”

“Mati saja!”

Andi memukul sambil memarahi, seolah tidak peduli Davina adalah seorang wanita.

Orang-orang di sekitar tercengang, dan dengan cepat mengingatkan:

“Pak sekuriti, yang buat onar sepasang kekasih brengsek itu, yang kamu pukul adalah korban.”

Andi yang mendengar itu, ekspresi di wajahnya berubah dan memarahi orang itu:

“Persetan! Kamu yang sepasang kekasih sialan, seluruh keluargamu sepasang kekasih sialan!”

“Dia Bastian Wakil Manager Perusahaan Fores Sidon, keduanya petinggi Perusahaan Fores Sidon, apa mungkin mereka membuat onar di sini?”

“Sudah buta kalian!”

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu