Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 440 Perkumpulan orang besar

Kota Cimahi termasuk kota besar di provinsi Cangbei, hanya saja perkembangan ekonominya sedikit kalah dengan kota depok.

Hari sudah gelap, hampir jam dua belas.

Pusat kota Cimahi masih bersinar sangat terang, tempat wisata hiburan seperti ini tampaknya berkembang lebih baik daripada kota depok

Saat ini, di dalam klub terbesar di kota Cimahi, di dalam kamar pribadi termewah.

Jika seseorang masuk dan melihat, pasti akan ketakutan hingga wajah memucat.

Karena yang sedang duduk disini ada Adrian, pemimpin bawah tanah di kota Cimahi, beserta ketua lainnya. Dan pemimpin bawah tanah di kota-kota lainnya di Provinsi Cangbei, hampir semuanya berkumpul di tempat ini.

Jika bukan karena terjadi peristiwa besar, pemandangan seperti ini akan sulit ditemukan.

Yang sedang duduk semuanya adalah para tetua yang asli.

Pada saat ini seorang pelayan masuk untuk mengantarkan teh, kedua tangan yang sedang membawa cangkir teh itu pun sedikit bergetar. Tetapi dia tidak berani melakukan kesalahan sedikit pun, jika tidak, bahkan bos di klub ini pun tidak akan berani melindunginya.

Bukan para ketua yang paling mengejutkannya, melainkan orang yang duduk di atas.

Posisi pria itu menunjukkan pangkatnya dengan jelas di antara kelompok ini.

Pelayan tidak berani melihat lebih banyak,dia terburu-buru menuangkan teh lalu keluar dari sana.

“Tuan Omar, apa benar ada kejadian seperti itu? aku mengira Juvenal bertingkah terlalu sombong sehingga para atasan tidak bisa menahan diri dan memutuskan untuk memusnahkan dia, tapi ternyata ada seorang pemuda yang menjatuhkan dia, begitu maksudmu?”

Di dalam kamar pribadi, seorang pria tengah berbicara dengan tampang yang galak, tidak ada yang mengingat namanya dengan jelas. Tetapi tidak seorangpun yang tidak tahu dengan nama panggilannya, Marlen.

Di kota Cimahi, Marlen adalah satu-satunya orang yang layak berteman dengan Adrian.

“Huh… apa aku terlihat sedang bercanda, tengah malam datang ke Cimahi dan mengumpulkan kalian semua di sini?”

Omar duduk di tempat teratas, dengan raut wajah yang begitu suram dan nada yang berat.

Marlen menyeringai setelah mendengarnya, dia segera berkata:

“Aku tidak bermaksud demikian, maksudku, Juvenal berada di kota depok sudah termasuk sangat terkenal. Seluruh dunia bawah tanah di Cangbei, semua mengenali geng cahaya, bahkan aku dan Adrian juga meyakininya, Juvenal adalah pemimpin yang asli di Cangbei.

“Aku benar-benar tidak bisa percaya, bisa-bisanya dia dijatuhkan oleh seorang pemuda, bahkan geng cahayanya pun diambil alih? Sebenarnya... apa yang telah terjadi?”

Jangankan Marlen, bahkan orang lain yang hadir pun sulit mempercayainya, termasuk Adrian, sang pemimpin kota Cimahi. pada saat ini raut wajah semua orang penuh keseriusan.

“Dengar-dengar beberapa anak lelakinya mengkhianatinya, kematian Juvenal memang disayangkan. Tapi tetap saja pemuda itu yang benar-benar bisa membuatnya jatuh.

Omar berkata dengan wajah yang serius:

“Kalian pasti tidak tahu kalau Jaesin juga sudah mati, Jaesin sangat setia padaku, aku bahkan menelepon dan mengancam pemuda itu sendiri, memintanya untuk melepaskan Jaesin. Aku bahkan ingin meyakinkan dia untuk mengikuti ku.

“Tapi tak diduga, pemuda ini tidak mendengar ku sama sekali, dia berbicara di hadapan ku supaya menerima mayat Jaesin. Hingga pada akhirnya Jaesin benar-benar sudah mati, tenggorokannya ditusuk dengan pisau.

Mengingat hal ini omar tidak bisa menahan kemarahan hingga menggertakkan giginya.

Ketika dia memiliki kekuasaan di kota depok, masih belum ada seorangpun yang berani melawannya, bahkan ketika Juvenal masih hidup, dia akan menghormati dan menyapa dia dengan sebutan Tuan Omar.

Termasuk pejabat tinggi di seluruh kota Depok akan menghormati Omar.

Di tambah ancaman dari Bastian untuknya, dia tidak berani mengungkapkan di hadapan semua orang. Jika hal ini sampai dikatakan hanya akan membuatnya merasa malu. Seorang kepala di perusahaan Long di ancam oleh anak muda, jika tersebar bukankah terdengar konyol?

”Orang ini sudah keterlaluan!”

Terdengar suara hantaman datang dari orang yang duduk paling depan, dia tidak bisa menahan diri sehingga membanting meja dengan kuat, kemudian dia menggeram:

“Semua tempat ada peraturan masing-masing, tetapi dia malah tidak menaati peraturan yang ada!”

“Dia dapat menghubungi kita jika ingin berdiri di atas Cangbei, kemudian datang berbakti kepada para senior setiap tahun. Tetapi dia malah tidak taat aturan, dia membunuh Juvenal dulu, kemudian membunuh Jaesin lagi, membuat ketertiban di Cangbei terganggu.”

“Kita, Juvenal, Jaesin, serta orang lain di kota Depok semua memiliki kerja sama. Namun dia mengacaukan bisnis kita sampai-sampai mengalami kerugian besar!”

Setelah Adrian berbicara, kemudian orang-orang mulai mengajukan keluhan:

“Sial! Aku sudah menandatangani kontrak kerja sama selama 2 tahun dengan Bos Jaesin, aku memberinya lebih dari enam miliar. Sekarang dia sudah mati, bahkan semua asetnya sekarang menjadi milik pemuda itu, aku sudah kehilangan enam miliar uangku!”

“Aku dan Bos Juvenal mengenali beberapa pelanggan dari luar negeri, beberapa pelanggan ini biasanya berkomunikasi secara langsung dengan Bos Juvenal. Sekarang bos Juvenal dibunuh pemuda itu, jadi aku tidak bisa menghubungi beberapa pelanggan itu sama sekali, aku kehilangan hampir melebihi 20 miliar rupiah!”

“Benar-benar sial, sebenarnya apa latar belakang pemuda ini!”

Mendengar sumpah serapah dari orang-orang ini, Omar tiba-tiba menyeringai:

“Kalian hanya kehilangan uang, tapi jaesin kehilangan nyawanya.”

“Apalagi pemuda itu sudah mengatakan, setelah dia membunuh jaesin, target selanjutnya adalah aku, Omar. Dia bahkan berani menyentuhku, apalagi kalian. Bastian sangat garang dan penuh ambisi, suatu hari dia menduduki posisi teratas di kota depok, mungkin saja kalian yang akan dia incar.”

Semua orang termasuk Adrian dan Marlen membeku di tempat setelah mendengarnya, mereka mengerutkan kening secara bertahap.

Jika orang lain yang mengatakan ini, mereka pasti membantai orang itu di tempat.

Semua orang yang berada di tempat juga pernah melakukan pembunuhan, sehingga tidak mudah untuk menakuti mereka.

Tetapi kata-kata ini diucapkan oleh Jaesin, jadi mereka tidak bisa mengabaikannya begitu saja, selain itu, Juvenal dan Jaesin tewas satu persatu, dan pasukan yang tak terhitung jumlahnya di Kota Depok tersapu bersih.

Pihak lawan telah membuktikan dengan kekuatannya sendiri bahwa dia mampu mengguncang orang-orang ini.

Tetapi orang-orang ini tidak tahu bahwa Omar sengaja memprovokasi perselisihan. Apa yang dia katakan tadi setengahnya nyata dan setengahnya palsu. Bastian tidak pernah berpikir untuk melawan Omar, dan bahkan meminta berdamai dengan Omar, tapi Omar sendiri menolak.

Alasan mengapa Omar ingin mengatakan ini adalah karena dia berharap Adrian dan gerombolannya dapat bersekongkol untuk membasmi Bastian, seseorang yang kejam.

Bastian, harus mati !

Sejak Bastian mengancam dirinya, maka bastian harus mati.

Tidak boleh ada yang menantang kemuliaan Omar.

"Tuan Omar, kita semua telah menerima bantuan darimu. Entah itu mengurus kepentingan kita sendiri atau karena anak itu menyinggungmu, kita semua harus bersekongkol untuk menghadapi pria bernama Bastian ini.

“Tuan omar, kamu berikan perintah, bagaimana menghadapinya, kami pasti akan melakukannya!"

Adrian dan Marlen bangkit berdiri dari sofa dan segera menunjukkan posisi dan tekad mereka.

”Semuanya patuhi rencana Tuan Omar “

Kedua tetua bangkit berdiri, dan orang lain juga ikut bangkit berdiri dari tempat duduk mereka.

Melihat adegan ini, Omar tersenyum dan mengangguk puas:

"Semua orang duduk dulu, tidak perlu bersikap sungkan padaku."

"Bastian ini tidak mudah untuk ditangani. Maksudku, mari kita pergi ke Kota Depok bersama-sama, dan meminta orang itu mengambil tindakan, biar dia yang menangani Bastian."

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu