Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 370 Kedudukan Jasper

setelah pergi dari rumah Ratna, Bastian pun pergi kerumah sakit dan setelah itu, ia kembali ke hotel.

pada hari kedua, Bastian menerima panggilan dari Jasper ketika ia masih terlelap didalam mimpinya.

" kak Bastian, aku sudah mendapatkan kabar tentang kakak ketigaku. apakah aku harus beraksi?"

kata Jasper dengan penuh semangat didalam telepon.

acara serah terima pada akhir tahun segera tiba, sebagai seorang calon penerus, dia sangat ingin membunuh ketiga kakaknya itu secepat mungkin.

" tunggu aku dikantor, aku akan segera kesana. kita bisa membicarakannya nanti."

kata Bastian sambil memakai baju.

dia pun berjalan keluar dari kamarnya dan menyuruh Thomas dan beberapa orang lainnya untuk bangun.

beberapa bawahan Damon yang terluka waktu itu juga telah pulih sepenuhnya. Bastian menyuruh salah satu dari mereka untuk pergi ke rumah sakit dan bergantian dengan Yeni dalam menjaga Adelia Liu.

setelah selesai mandi, tidak ada satu pun dari mereka yang sempat untuk sarapan dan mereka langsung bergegas pergi ke kantor.

sekarang bukan seperti dulu lagi, Bastian harus mengurus segala hal meskipun itu merupakan hal kecil.

dia tidak bisa menikmati kehidupannya sebelum ia menggapai jabatan yang stabil di geng Cahaya.

setelah sampai, mereka pun masuk kedalam ruangan untuk membicarakan hal ini dengan Jasper dan juga Warner.

" kak Bastian!"

" tuan Bastian!"

sapa mereka berdua.

mereka berdua sedikit terkejut ketika melihat Bastian membawa sekelompok orang. setiap orang yang mengikuti Bastian sangatlah hebat, bahkan Petua Gu dan Petua Xi juga bukanlah lawan yang setara dengan mereka.

mereka tidak menyangka kalau anggota Bastian semakin bertambah banyak hari ini. mereka bahkan merasa penasaran apa sebenarnya yang ingin Bastian lakukan.

" apakah kamu sudah mendapatkan informasi keberadaan Kakak ketigamu?" tanya Bastian setelah duduk.

Jasper menganggukkan kepala :

" kakak ketigaku berada di distrik Semangga. sore hari ini, akan diadakan sebuah acara yang besar pada klub Bistronomix yang ada di distrik Semangga. itu merupakan salah satu klub malam terbesar yang geng Cahaya punyai."

" jikalau Kak Bastian ingin beraksi, aku rasa ini adalah waktu yang sangat tepat."

mendengar ini, Bastian pun mengangguk dan tersenyum :

" sepertinya kamu sudah tidak sabar. kalau begitu, mari kita beraksi."

" kita harus pergi ke distrik Semangga terlebih dahulu, setelah itu kita harus memastikan apakah Kakak ketigamu memang berada didalam klub malam Bistronomix itu. jikalau kita ingin beraksi, kita harus memastikan segala hal dengan pasti. aku tidak ingin terjadi kesalahan apapun."

dia selalu bersikap teliti dalam menyelesaikan segala hal.

" baiklah, aku mengerti!"

kata Jasper sambil mengangguk dan sekelompok orang itu langsung masuk kedalam 2 mobil mewah dan bergegas ke distrik Semangga pada kota Depok.

kota Depok merupakan salah satu pusat kota diprovinsi Cangbei, perkembangan ekonomi dikota Depok ini hampir sama dengan kota Tajo.

dan perkembangan ekonomi diprovinsi Cangbei ini sudah jauh melewati provinsi Cangan pada dua tahun yang lalu. hanya saja pada dua tahun belakangan ini, Negara lebih mementingkan perkembangan dikota Tajo dan ekonomi dikota Depok menjadi tidak begitu berkembang lagi.

distrik Semangga juga merupakan salah satu distrik yang paling dekat dengan kota Juanda. jarak dari kota Juanda ke distrik Semangga bisa ditempuh dalam waktu 1 jam.

pukul 2 sore, Bastian dan beberapa orang pun memberhentikan kendaraan mereka disekitaran klub malam Bistronomix.

klub malam ini merupakan klub malam termewah di distrik Semangga ini.

begitu banyak pengusaha kaya yang datang kesini pada hari biasanya. acara pada malam hari ini juga mendatangkan seorang artis terkenal. oleh karena itu, parkiran di klub malam itu telah dipenuhi berbagai macam mobil mewah.

bahkan mobil mobil yang diberhentikan dipinggir jalan itu tidak ada yang berharga dibawah 6M.

" apakah belum ada kabar pasti?"

kata Bastian yang duduk dibelakang mobil itu sambil menatap kearah klub malam itu.

" sudah dipastikan kalau kakak ketigaku ada didalam." kata Jasper sambil mengangguk.

" bagus, mari masuk."

Bastian pun turun dari mobil, ia lalu menoleh dan berkata kepada Damon :

" jangan arahkan terlalu banyak orang untuk masuk. cukup Thomas dan Kimmy yang mengikutiku masuk saja."

" Patrick, Damon, kalian cukup menunggu didalam mobil dan menunggu informasi dari kami saja."

Damon pun menganggukkan kepala.

sambil mengatakan itu, Bastian pun mulai masuk kedalam. mereka berusaha bersikap rendah hati, dia menyuruh Jasper dan Warner untuk berjalan didepan. dia, Thomas dan Kimmy pun mengikuti mereka dari belakang.dengan begitu akan terlihat seperti mereka semua adalah ajudan dari Jasper.

didepan klub malam itu, terdapat 4 orang pria kekar yang memiliki tinggi badan 190cm itu pun memberi hormat ketika melihat kedatangan Jasper :

" apakah ada undangan? kalian tidak bisa masuk tanpa undangan."

" undangan? tidak ada." kata Jasper sambil menganggukkan kepala.

" apakah kalian sudah reservasi sebelumnya?"

" belum juga."

" kalau begitu, maaf. acara malam ini tidak bisa dihadiri tanpa undangan. kalian bisa datang kembali besok."

meskipun para pria kekar itu sudah mengenal Jasper, namun mereka tetap bersikeras dan sama sekali tidak ingin memberi toleransi pada Jasper.

ekspresi Jasper seketika berubah dan dia hendak menoleh dan menanya saran kepada Bastian. dikota Juanda, dia dikenal oleh banyak orang. namun dikota Depok ini, dia layaknya seperti orang asing.

apalagi kakak ketiganya sangatlah tidak ingin bertemu dengannya. oleh karena itu, para bawahan tuan muda ketiga juga tidak pernah menghormatinya. dia hanya bisa menerima semua itu secara paksa selama ini.

" huk! huk!"

disaat ini, Bastian berpura pura batuk dan Jasper langsung meresponnya. ketiga orang yang ada dibelakangnya merupakan pembunuh ternama, untuk apa dia takut?

tujuan mereka kesini adalah untuk mencari masalah dengan tuan muda ketiga, apakah mereka perlu bersikap segan lagi?

dikarenakan adanya panutan, Jasper pun berkata dengan nada suara yang keras :

" minggirlah! apakah kalian buta? aku adalah tuan muda Jasper. cepat minggir!"

" Jasper? anak diluar nikah yang sangat goblok itu? hahaha!"

para pria kekar itu pun tertawa :

" kenapa seorang anak diluar nikah bisa bersikap sombong seperti ini? tuan muda ketiga sudah berkata kepada kami agar kami tidak perlu bersikap segan padamu."

" tampar dia!"

kata Bastian kepada Jasper dengan nada suara yang hanya dikenali oleh Jasper.

" piak!"

Jasper memberanikan dirinya dan langsung menampar wajah pria kekar itu.

" sh*t! siapa kamu? jikalau kamu berani mengatakan itu sekali lagi, aku akan menghabiskanmu!"

" kamu...."

pria kekar itu terbengong dan tiba tiba tersadar akan tamparan itu. dia lalu marah dan ingin mendaratkan sebuah pukulan diwajah Jasper.

" mari! silahkan pukul aku kalau kamu berani! meskipun aku anak diluar nikah, namun jabatanku lebih tinggi dibanding kalian. mari, pukullah!"

kata Jasper dengan nada suara yang keras.

kepalan tangan pria kekar itu terhenti ditengah udara. pada akhirnya, ia pun mengulurkan kembali tangannya.

meskipun pria kekar itu memiliki keberanian yang besar, namun ia tidak berani untuk memukul Jasper. meskipun Jasper sangatlah goblok, tetapi bagaimanapun dia merupakan salah satu dari ketujuh tuan muda itu.

meskipun dia adalah anak diluar nikah, namun dia tetap merupakan anak dari Juvenal Wu. sebagai penguasa geng Cahaya, tidak semua orang boleh menyentuh putranya.

ditengah kemarahannya, pria kekar itu juga merasa sedikit kebingungan.

" bukankah tuan muda ketujuh ini hanya berani hal sesukanya di kota Juanda saja? dia akan menjadi seorang pengecut ditempat lain dan tidak ada satupun orang yang akan bersikap segan padanya bukan? kenapa kamu begitu keras hari ini kak?

" hm!"

jawab Jasper dengan cuek, dia langsung melangkah masuk kedalam klub malam Bistronomix itu. meskipun ia terlihat bersikap tenang, namun hatinya telah berdegup kencang.

dia sama sekali tidak berani melakukan hal seperti ini jika Bastian tidak berada disisinya.