Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 422 Perusahaan Long

Salah satu rumah mewah yang sederhana di daerah kota Depok.

Bisa disebut sebagai mewah namun sederhana karena rumah ini tidak terlalu besar, dilihat dari luar tidak telihat mewah juga, hanyalah rumah yang biasa saja.

Tapi di dalam rumah mewah ini, terdiri dari berbagai macam benda mahal, pot bunga di halaman rumah atau hiasan kecil di ruang tamu.

Bisa dilihat pemilik rumah mewah ini tidak kekurangan uang, dan ia menjalani kehidupan yang elegan.

Pot bunga tersebut terlihat kuno, namun ia menggunakan pot bunga tersebut untuk menanam bunga.

Kini di dalam rumah mewah tersebut, seorang pria paruh baya tengah menuju ke belakang taman rumah mewah itu di bawah pimpinan pembantu rumah.

Di belakang taman rumah, hanya melihat seorang pria paruh baya yang tengah mengenakan piyama, dan ia tengah menggunakan gunting untuk merapikan tumbuhan yang ia rawat.

Saat melihat pria itu yang tengah mengenakan pakaian piyama, pembantu rumah maupun pria paruh baya itu terlihat sungguh hormat terhadapnya.

"Pak Omar, bos Jaesin sudah datang."

Pembantu rumah membungkukkan badan sembari berkata.

"Pak Omar!"

Setelah selesai berujar, pria paruh baya itu pun langsung menghampiri pria tersebut dan menyapanya.

"Iya," pria itu menaruhkan gunting, lalu membalikkan tubuhnya. Ia tersenyum sembari menatap ke arah pria paruh baya itu, dan berkata terhadap pembantu rumahnya: "Kamu boleh pergi terlebih dahulu."

Ia pun meninggalkan taman rumah.

Kini di taman rumah hanya tersisa dua orang tersebut.

Pria yang tengah mengenakan pakaian piyama tersebut adalah ketua direktur perusahaan Long, ia adalah Omar, dan ia adalah kepala rumah Keluarga Long. Di kota Depok, ia adalah tokoh besar.

Perusahaan Long dinamakan dengan kepala keluarga dari Keluarga Long, ia adalah orang luar biasa yang membangunkan perusahaan Long selama sepuluh tahun di kota Depok. Perusahaan Long bisa berjaya karena Omar yang cerdas dan licik, menjadi perusahaan yang terkenal di Cangbei.

Salah satunya lagi adalah pria paruh baya tersebut, ia adalah salah satu pemilik tempat hiburan di kota Depok, yaitu Jaesin Huo.

Jaesin mempunyai banyak bawahan, dan juga perusahaan keamanan. Perusahaan tersebut adalah tingkat tertinggi, banyak orang yang meminta bantuan terhadap perusahaan Omar untuk pengiriman uang tunai secara pribadi.

Oleh karena itu, tentunya Jaesin dan Omar bisa berkenalan.

"Bapak Omar, rencana berjalan dengan lancar. Kini, geng Cahaya benar-benar hancur."

Jaesin memberitahu kepada Omar, mimik wajahnya benar-benar terlihat sombong dan bahagia.

Bukan hanya Club British, tapi geng Cahaya atau pun tempat lain. Sebagian besar, ia menyuruh bawahannya untuk menghancurkan tempat-tempat tersebut.

Sebelumnya, siapa yang berani melawan geng Cahaya? Kini, Jaesin berani melawan geng Cahaya.

"Oh? Jelaskan apa yang telah terjadi, aku ingin melihat kemampuan bos Jaesin."

Omar tersenyum saat mendengar kata-kata Jaesin. Ia berjalan lalu duduk, dan ia mulai menyeduh teh, setelah itu ia menyuruh Jaesin untuk menghampirinya.

"Iya, situasinya sungguh luar biasa. Dua hari ini, kita sudah menghancurkan beberapa tempat geng Cahaya."

"Bahkan kita menghancurkan tempat terbesar milik mereka, dan mereka juga terluka karena bawahanku, kini mereka tengah istirahat."

Jaesin memberitahu kepada Omar dengan semangat.

"Luar biasa!"

Omar benar-benar puas mendengar kata-kata Jaesin, ia mengangguk kepalanya lalu berkata:

"Aku tidak salah menganggapmu, Jaesin. Dalam banyak orang tersebut, hanya kamu yang bisa melaksanakan tugas dengan cepat."

Umur ia tidak lebih besar dua tahun dibanding Jaesin, bahkan lebih muda dibanding Jaesin. Kini Omar memanggilnya seperti itu, Jaesin benar-benar merasa Omar sungguh ramah terhadapnya.

Ia benar-benar senang terhadap pujian Omar, ia seperti mendapat sebuah gunung emas karena telah diapresiasi oleh Omar, dan ini benar-benar membuat Jaesin semangat.

Orang yang pernah mendapat apresiasi Omah, kini sudah berkembang dan menjadi orang terkenal di Cangbei.

"Terima kasih bapak Omar telah menganggapku, aku merasa terhormat karena bisa membantu bapak Omar untuk melaksanakan tugas!"

Omar terbahak-bahak:

"Kalian memang suka menyanjung, tapi aku senang."

"Kamu salah mengatakan satu hal, kamu tidak membantuku dalam melaksanakan tugas, tapi untuk dirimu. Juvenal Wu sudah meninggal, geng Cahaya sudah tidak berjaya seperti dulu. Tahun terus berubah, segala sesuatu juga terus berubah. Kini kota Depok membutuhkan kekuasaan yang baru untuk menggantikannya."

"Aku paling menganggapmu, Jaesin Huo."

Setelah selesai berujar, Omar sedikit merenggangkan lehernya dan berkata:

"Kamu mulai berkuasa, itulah kelebihan terbaik yang kamu dapatkan, bukan?"

Jaesin tidak bisa menyembunyikan bahwa ia sungguh semangat, lalu berkata:

"Benar, apa yang telah dikatakan oleh bapak Omar memang benar!"

"Aku akan terus membantu bapak Omar meskipun diriku sudah berjaya!"

Omar menggerakan tangannya, ia terkekeh lalu berkata:

"Tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Sehari geng Cahaya tidak hancur, kamu tidak boleh menganggap remeh terhadap masalah tersebut."

"Mau bagaimana pun, semua orang menganggap geng Cahaya sebagai raja di kota Depok, meskipun geng Cahaya tidak berjaya seperti sebelumnya, tapi geng Cahaya akan selalu ada, tidak akan semudah itu untuk melawannya."

Jaesin mengangguk kepalanya:

"Aku akan terus mengingat ajaran yang telah diajarkan oleh bapak Omar, sebenarnya kita terus menyelidiki secara diam-diam orang di belakang yang mengontrol geng Cahaya."

Omar merasa bingung saat mendengar kata-kata Jaesin, ia benar-benar tidak tahu apa yang telah terjadi. Ia adalah orang yang jarang bertanya, ia hanya ingin tahu hasil, dan kini hasilnya adalah ia ingin kekuasaan Jaesin menggantikan geng Cahaya.

Ia tidak tahu dengan jelas siapa yang mengontrol geng Cahaya.

"Setahuku yang mengontrol geng Cahaya adalah anak dari Juvenal Wu, bukankah itu?" tanya Omar.

Jaesin menggelengkan kepalanya, ia terkekeh lalu berkata:

"Kamu tidak tahu, bapak Omar. Anak Juvenal adalah Jasper Wu, ia terkenal tidak mempunyai kemampuan di geng Cahaya. Ia adalah anak haram di Keluarga Wu, ibunya adalah wanita penghibur. Menurut anda, apakah orang sepertinya akan berguna di geng Cahaya?"

Omar seperti setuju dengan apa yang telah dikatakan oleh Jaesin lalu mengangguk kepalanya dan berkata:

"Susah untuk menjadi sukses, aku dengar anak pertama dari Juvenal Wu lebih luar biasa. Mengapa yang mengurus geng Cahaya adalah anak haram tersebut? Apakah Juvenal Wu lebih sayang terhadap anak haram itu?"

Jaesin terkekeh lalu berkata:

"Sebenarnya tidak, Juvenal Wu benar-benar menganggap anak pertamanya, tapi ia tidak sayang dengan anak haram tersebut."

"Seluruh orang di geng Cahaya tahu masalah tersebut. Tapi entah mengapa, sekarang yang mengurus geng Cahaya ini adalah anak haram itu, anak pertama dan anak keempat dari Juvenal Wu sudah ditangkap, dan anak haram tersebut yang mengontrol geng Cahaya. Kita merasa curiga bahwa ada seseorang yang mengontrol geng Cahaya di belakang, dan orang tersebut adalah Jasper Wu."

Omar mengerutkan dahinya saat mendengar kata-kata Jaesin.

"Bisa merebut kekuasaan di geng Cahaya, orang yang tersembunyi di belakang Jasper Wu benar-benar bukanlah orang biasa."

Jaesin menggelengkan kepalanya dan berkata dengan percaya diri:

"Ia tidak bisa melakukan apa pun meskipun bukanlah orang biasa, lagipula kita bekerja sama dan mendapat dukungan dari bapak Omar. Meskipun ia mempunyai kemampuan yang luar biasa, apakah ia bisa memenangkan kita?"

"Dua hari ini kita menghancurkan banyak tempat geng Cahaya, mereka akan sangat sibuk dan tidak berani untuk melawan kita."

Omar mengangguk kepalanya dan berkata:

"Segera laksanakan. Aku memberi waktu paling banyak setengah bulan untuk kalian, dan kalian harus menghancurkan geng Cahaya."

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu