Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 134 Bantuan Bastian

bangunan pertama telah dilelang dengan harga 29M, bangunan kedua pastinya akan dilelang dengan harga yang lebih tinggi lagi. Sarim khawatir kalau dirinya tidak bisa mendapatkannya karena hampir semua orang yang menghadiri acara lelang hari ini adalah para pengusaha besar.

dia memiliki anggaran yang tidak boleh dilewati, jikalau lebih dari itu, dia tidak memiliki hak untuk meminta dana lebih dari perusahaan. dia harus bertanya terlebih dahulu pada ayahnya.

melihat Sarim yang begitu khawatir, Bastian pun berkata:

" tentu saja bangunan kedua akan lebih mahal dari bangunan pertama, hanya saja tidak akan beda jauh kok."

" harga awal bangunan kedua adalah 10M, namun kamu pikir saja, bangunan kedua berada dipusat perkotaan dan itu lebih bagus dibandingkan dengan bangunan pertama. jika dilihat dari visi jangka panjang, bangunan kedua akan lebih menghasilkan untung dibandingkan bangunan pertama."

" aku bisa menjamin kalau bangunan kedua hanya akan lebih mahal sekitar 2M saja dibanding bangunan pertama. namun uang ini bisa didapatkan kembali setelah perusahaan kalian berkembang nantinya. ini sebenarnya harga yang sangat menengah."

" pikirkan saja, harga kedua bangunan hanya berbeda sekitar 2M, jika dilihat dari segi tempat, bangunan kedua lebih bagus dibandingkan bangunan pertama, menurutmu yang mana lebih baik?"

mendengar ini, Sarim pun berkata:

" tentu saja bangunan kedua, hanya saja meskipun itu sekitar 30M atau 32M, aku juga tidak memiliki uang sebanyak itu. aku juga harus bertanya kepada ayahku dulu."

" lagipula, bagaimana mungkin harga bangunan kedua hanya lebih mahal sekitar 2M saja dibandingkan bangunan pertama?"

Bastian tersenyum dan berkata:

" sesuai perkataanku, hanya 2M saja. jikalau diatas itu, aku yang akan menggantinya."

" sekarang kamu juga boleh menelepon ayahmu, meskipun ini sudah melewati anggaranmu sebelumnya, namun ayahmu pasti akan mendukungmu untuk membeli bangunan kedua dengan harga 20M keatas."

setelah acara lelang gelombang pertama selesai, terdapat waktu 10menit untuk beristirahat. Sarim sedikit tidak percaya akan kata Bastian, meskipun dia adalah seorang manajer umum, namun dibidang bisnis, dia hanyalah seorang pemula yang masih belum berani mengambil keputusan.

oleh karena itu, dia langsung menelepon ayahnya untuk meminta saran.

setelah panggilan itu terhubung, Sarim menjelaskan keadaan yang ada kepada ayahnya. keheningan melanda beberapa saat dan seketika terdengar suara ayahnya yang begitu serius:

" kalau begitu, silahkan lelang bangunan kedua, dengarlah perkataan senior itu. lakukan saja apa yang ia katakan."

mendengar ini, Samir sangatlah terkejut, dia menolehkan kepala dan menatap kearah Bastian sambil berkata dengan pelan:

" ayah, kenapa?"

ayahnya menjawab:

" kamu terlalu muda dan masih banyak yang belum kamu mengerti. orang yang menuntunmu tadi adalah seorang senior, dia pastilah memiliki banyak informasi dalam. hari ini, kamu telah bertemu dengan orang baik. didunia bisnis ini sangat banyak jebakan dan kamu bisa saja terjebak kapanpun itu."

" begitu saja, gelombang kedua acara lelang itu segera dimulai, kamu harus meminta saran dari senior itu."

disaat ini, Patrick dan Setiawan juga merasa aneh, mereka lalu bertanya kepada Bastian kenapa harga bangunan kedua hanya akan lebih mahal sekitar 2M. gelombang kedua bahkan belum dimulai, jikalau dugaan Bastian itu salah, itu akan sangat memalukan.

Bastian berkata :

” aku hanya melihat perencanaan mereka diruangan Levis tadi dan juga melihat daftar orang orang yang menghadiri acara lelang ini. meskipun bangunan kedua berada dipusat kota, namun tidak berada dipusat keramaian, sebenarnya itu tidak beda jauh dengan bangunan pertama."

" jikalau bangunan kedua dijadikan untuk perkembangan perusahaan, sepertinya itu tidak akan begitu baik dan juga tidak begitu buruk. bangunan kedua tidak akan berguna bagi pengusaha besar. bangunan ini sebenarnya juga tidak begitu berguna bagi pengusaha kecil. hanya saja ini tergolong baik jika digunakan perkantoran untuk pengusaha dibidang properti."

" lagipula acara lelang hari ini hanya dihadiri oleh dua wakil perusahaan properti, salah satunya adalah Perusahaan Real Estat Star. salah satu lainnya masih merupakan perusahaan diluar 500 perusahaan terhebat, dia seharusnya tidak akan menang melawan Sarim. oleh karena itu, aku merasa bangunan kedua tidak akan dilelang dengan harga yang terlalu tinggi, mungkin saja akan lebih murah sedikit dibanding bangunan pertama. aku juga tidak tahu pasti berapa harga jual bangunan itu."

mendengar ini, Patrick dan setiawan sangatlah terkejut. tadinya mereka berdua juga berada diruangan Levis, namun mereka terlalu fokus berbincang dengan Levis dan tidak mengambil inisiatif untuk mengamati hal itu.

mereka berdua sedikit canggung dan Bastian pun berkata:

" bukanlah aku yang lebih pintar, jikalau kalian mengamati data yang ada diatas meja tadinya, kalian juga akan bisa memikirkan hal itu."

disaat ini, Sarim sudah kembali dan dia berkata dengan canggung kepada Bastian:

" direktur Bastian, kamu benar benar hebat. ayahku menyuruhku untuk melelang bangunan kedua. dia berkata kalau aku akan menghabiskan uang secara sia sia jika membeli bangunan pertama tadi."

" direktur Bastian, kamu harus membantuku nanti, ini adalah kali pertamaku mengikuti acara lelang, aku sedikit............ tidak mengerti peraturan disini."

Sarim terlihat seperti seorang junior didepan Bastian. dia begitu rendah hati dan meminta untuk diajari.

Bastian juga kagum akan rendah hatinya itu, dia pun tersenyum dan berkata:

" kamu cukup untuk menaikkan harga saja sesuai dengan arahan pembawa acara. jikalau dia berkata minimal penambahan harga adalah 1M, maka jangan tambah diatas 1M. jikalau kamu menambah diatas 1M, maka ada orang yang akan menganggap kalau kamu sangatlah kaya dan akan sengaja menambah harga yang tinggi."

Sarim mengangguk dan berkata :" baiklah, aku mengerti. terimakasih!"

10menit kemudian, waktu beristirahat pun berakhir dan gelombang kedua segera dimulai.

harga awal adalah 11M, setiap penambahan harga tidak boleh dibawah 1,1M.

" lelang dimulai dengan harga 11M!"

setelah pembawa acara mengatakan itu, semua orang mulai berebut.

tidak lama kemudian, harga sudah mencapai 18M, disaat ini sudah tidak banyak orang yang berebut lagi.

dapat dikatakan kalau gelombang kedua ini tidak seheboh gelombang pertama tadi.

ketika harga sudah mencapai 26M, hanya tersisa Sarim dan satu orang lainnya.

" 27,1M!"

Sarim kembali mengangkat papan namanya.

disaat ini, lawan dari Sarim itu menatap kearah Saim dan pada akhirnya dia tidak mengangkat papan nama lagi.

tidak lama kemudian, pembawa acara itu berteriak :

" 27,1M sekali, 27,1M dua kali, 27,1M tiga kali!"

" deal!"

pembawa acara itu lalu mengetuk palu dan memastikan kalau Sarimlah pemenang bangunan kedua ini.

" selamat kepada peserta nomor 133 yang berhasil memenangkan bangunan kedua kami."

dibawah arahan pembawa acara, semua orang pun bertepuk tangan.

Sarim sendiri bahkan tidak percaya kalau dia bisa mendapatkan bangunan kedua ini dengan harga yang lebih rendah. dia seketika merasa sangat senang dan terharu. dia benar benar tidak menyangka kalau harga bangunan kedua ini lebih murah dibandingkan dengan bangunan pertama.

" direktur Bastian, sungguh terimakasih!"

dia terus berterimakasih kepada Bastian.

Bastian bersikap tenang dan hanya tersenyum:

" ini hanya hal kecil, tidak perlu berterimakasih."

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu