Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 119 Seluruh karyawan mengeruk uang perusahaan !

"Manajer Umum Setiawan, di Perusahaan Ninetop kita, selain para karyawan, eksekutif tingkat tinggi maupun kecil, semuanya melakukan korupsi."

"Apakah kamu berencana untuk membiarkan mereka mengeruk uang Perusahaan Ninetop?"

Setelah semua daftar diperiksa, Patrick pun langsung marah.

Di suatu perusahaan, begitu banyak orang yang mengeruk uang dari sudut-sudut perusahaan, tanpa henti memasukkan uang ke kantong mereka. Dengan cara ini, uang yang diperoleh dalam perusahaan ini mungkin telah dimanipulasi oleh para senior ini

Setiawan membeku di sana, berkeringat dingin, menjawab dengan suara bergetar:

"Tuan, tolong lihat baik-baik, saya tidak melakukan korupsi, sumpah saya sama sekali tidak melakukan korupsi."

"Termasuk mereka yang baru saja menjemput, kami tidak melakukan korupsi. Tetapi orang-orang berikut mereka benar-benar mengeruk uang perusahaan. Kami juga tahu itu, tetapi kota Tajo adalah kota keras, ada beberapa perusahaan yang menghasilkan banyak uang hari ini, namun besoknya terpontang-panting. "

"Selama beberapa tahun, tidak ada seorang pemimpin dari Perusahaan Ninetop. Beberapa dari kita benar-benar tidak mudah untuk diatur. Ketika orang-orang melihat perusahaan yang bahkan tidak memiliki Direktur. Mereka tidak akan bekerja dengan baik. Kita hanya dapat menggunakan menutup sebelah mata untuk mempertahankan mereka tetap disini. "

Bastian dan Patrick yang mendengarnya, semua tertawa.

“Aku baru pertama kalinya mendengar metode ini digunakan untuk mempertahankan orang berbakat.” Bastian menggelengkan kepalanya dan berkata: “Apakah mereka dianggap berbakat? Orang berbakat namun tidak memiliki moral, apakah perusahaan masih berani menggunakan mereka? Jika kelakuan atasan seperti ini, maka bawahan akan mengikutinya, mereka akan belajar dari atasan mereka. "

"Jika saya terus membiarkan mereka melakukan ini, perusahaanku akan terus melayani mereka, dan saya sebagai Direktur akan bekerja untuk mereka. Membiarkan mereka mengambil posisi ini, apakah itu dibenarkan!"

Ada lebih dari 100 orang dalam daftar yang disusun Bastian. Bisa dibilang bahwa hampir 90% dari seluruh manajemen Perusahaan Ninetop mengkorupsi uang perusahaan.

Bisakah dia tidak marah?

"Tenang dulu, ini semua karena saya yang tidak bisa mengatur mereka, saya tahu saya salah!" Setiawan dengan cepat mengakui kesalahaannya dan meminta maaf: "Saya akan menangani masalah ini. Tolong beri saya waktu. Saya akan perbaiki keadaan di dalam perusahaan. "

Bastian menggelengkan kepalanya dan berkata tanpa ekspresi:

"Aku bisa memberimu waktu, tapi ayahku tidak bisa memberiku waktu."

"Kebetulan aku menjabat hari ini, segera panggil semua orang ke ruang rapat, aku ingin mengadakan rapat besar. Perilaku buruk macam ini, harus kuberitahu apa konsekuensinya, keserakahan manusia tidak ada habisnya. Jika mereka tidak tahu akibatnya, mereka tidak akan berhenti melakukan ini. "

Paras wajah Setiawan berubah dengan cepat dan segera berkata:

"Tuan Bastian, ini sangat sulit, saya tahu apa yang kamu khawatirkan."

"Tapi anda baru saja menjabat, jika anda ingin memukul mereka dengan keras, mereka pasti akan memberontak. Jika mereka semua mengundurkan diri, itu akan menjadi pukulan yang sangat serius bagi perusahaan kita dan akan sangat merugikan kita."

Bastian menatapnya dan mengerutkan kening:

"Jadi maksudmu, mereka sudah mengkorupsi uang perusahaan, dan aku tidak boleh menegur mereka?"

"Kalau begitu saya hanyalah Direktur yang tidak berguna."

"Pergi dan segera panggil mereka. Setelah setengah jam, aku ingin bertemu dengan semua orang di ruang rapat!"

Setiawan hanyalah seorang manajer umum. Berani-beraninya dia tidak patuh pada Bastian, dia menghela nafas:

"Baik, aku akan segera memberitahumu."

...

Setengah jam kemudian, semua manajemen Perusahaan Ninetop datang ke ruang rapat.

Melihat dua pemuda duduk di kursi utama, mereka sedikit bingung, dan mata mereka melebar dan menyipit.

Kursi utama itu merupakan posisi kursi Direktur dan wakil Direktur Tetapi kedua Direktur ini terlalu muda, tampak seperti bocah ingusan.

Untuk sementara waktu, hampir semua orang merasa kedua Direktur ini tidak layak. Meskipun di permukaan mereka terlihat hormat, namun mereka sama sekali tidak menganggap serius Bastian dan Patrick. Nampaknya mereka seperti anak pimpinan perusahaan yang diutus kesini.

Anak muda seperti mereka mana bisa mengatur dan berbisnis, mereka hanya bisa makan, minum, dan bermain. Menjabat menjadi Direktur, hanya sebagai formalitas. Membuat rapat ini juga hanya agar kita mengenali wajahnya saja.

"Aku bisa melihatnya. Aku bisa melihat rasa hormat di wajahmu dan juga penghinaan di dalam hatimu."

"Lagipula, Wakil Direktur Patrick dan aku masih sangat muda, bagaimana kita bisa mengelola elit social kalian, kan?"

Bastian duduk sambil melirik para hadirin dan berkata dengan dingin.

Suasana di ruang rapat tiba-tiba menjadi sedikit kaku, dan bahkan ada sedikit bau-bau perpecahan.

Semua orang dapat melihat bahwa Direktur Bastian baru saja menjabat, Mereka tidak terkejut lagi dengan metode busuk ini.

Jadi manajemen di sini merasa jijik.

Tetapi orang-orang disini harus tetap menundukkan kepala mereka.

"Boss, kamu terlalu banyak berpikir, siapa bilang anak muda tidak punya kemampuan. Banyak manajemen di Perusahaan Ninetop yang masih muda, dan mereka semua penuh dengan vitalitas. Kamu dan Patrick adalah Direktur Perusahaan Ninetop kami. Kami sebagai karyawan tentu saja akan tunduk pada manajemen dan aturan Anda! "

Aku mengakui bahwa orang-orang ini pandai menyanjung, dan kata-katanya sangat indah.

Bastian mendengar kata-kata itu dan tertawa. Dia membuang catatan barusan dan berkata dengan ringan:

"Oke, kalau begitu katakan padaku, apa seharusnya anak muda lakukan? Apakah diam-diam mengeruk uang perusahaan dan menyimpannya di kantong sendiri? Apakah tepat melakukan itu di depan boss kalian, pura-pura patuh pada bos?

"atau menggunakan jabatan kalian, untuk memasukkan sanak keluarga kalian di posisi tertentu, dan menggunakan uang perusahaan untuk membayar mereka dengan gaji tinggi?"

Kata-kata Bastian membuat mereka kehilangan muka.

Setiawan dan beberapa wakil manajer umum seketika seperti terjatuh ke dalam es. Bukankah dengan Bastian melakukan ini bisa membuat semua manajemen pergi? Meskipun orang-orang ini sudah keterlaluan, namun jika mereka pergi, apakah perusahaan ini akan dikelola oleh beberapa orang saja? Atu hanya Mengandalkan Bastian dan Patrick untuk mengelola?

Masih terlalu muda! Setiawan dan beberapa pejabat senior terus menghela nafas, Bastian masih terlalu muda untuk tahu tentang prioritas.

Saat ini, di aula rapat, seketika menjadi, dan tidak ada yang berani berbicara lagi.

“Mengapa tidak bicara? Tidak ada yang berbicara?” Bastian memandang mereka dan mencibir: “Atau kalian semua ingin mengelak apa yang aku katakan barusan?”

"Perusahaan mempekerjakan kalian disini untuk bekerja, bukan datang untuk membiarkan kalian memasukkan kerabat dan teman kalian. Aku melihat daftar karyawan dan menemukan bahwa ada seorang wakil manajer yang telah mengatur lebih dari 20 kerabat di keluarganya untuk semua posisi utama, sangat Menarik. "

"Lebih dari 20 kerabat, aku ingin bertanya kepada wakil manajer ini yang bermarga Liu, apakah kamu berencana untuk memimpin pemberontakan keluarga kamu ?"

Tiba-tiba kegemparan terjadi di ruang rapat, dan mungkin tidak ada orang yang berpikir ada orang yang begitu gila.

“Wakil Manajer Liu, apakah kamu berani berdiri dan menjelaskan kepada kami?” Patrick juga dengan ekspresi dingin, berteriak pada Wakil Manajer Liu.

Sebenarnya hanya ada satu wakil manajer bermarga Liu di ruangan itu, yang bernama Lindan Liu.

Di depan begitu banyak orang, Bastian mengungkapkan latar belakang lamanya dan sama sekali tidak memberikannya muka. Wakil manajer Liu lalu berdiri dengan wajah muram.

“Boss, saya adalah Wakil Manajer Liu yang anda katakan barusan!” Lindan berdiri tegak dan meluruskan pinggangnya, dan berkata: “Saya tahu bahwa saya melakukan hal yang salah, dan saya juga tahu yang barusan kalian berdua sebutkan memang benar adanya. "

"Tapi saya rasa ini seimbang. Kita bekerja keras untuk perusahaan, kita mengkorupsi uang perusahaan untuk sedikit kesejahteraan kita sendiri. Kalian berdua tidak kekurangan uang, tidak seperti kita yang kekurangan. Uang yang kami korupsikan jika dibandingkan dengan uang yang dihasilkan oleh perusahaan bukanlah apa-apa. "

"Sebenarnya, kejadian seperti ini bukan hanya terjadi di perusahaan kita. Ini adalah kejadian yang lazim terjadi. Siapa yang tidak rakus pada uang? Siapa yang tidak punya keserakahan di hatinya?"

Penampilan Lindan seperti seorang pembicara, yang berbicara dengan lantang. Seketika mendapat perhatian dari banyak orang, bahkan beberapa orang mengangguk setuju dengannya.

Ketika Bastian mendengar kata-kata itu, dia tidak bisa menahan tawa:

"Mendengarkan Wakil Manajer Liu, berarti aku dan Patrick harus menutup sebelah mata, dan tidak mempermasalahkan hal seperti itu?"

"Apa itu Maksudmu?"

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu