Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 280 Anak ini Licik Sekali!

Setelah berpikir lama, otak Ronaldo mulai bergerak cepat dan akhirnya memberi jawaban berikut.

"Meskipun aku merupakan orang terhebat di dunia finansial, tapi juga tidak sebanding dengan orang-orang jago di Hadaswradoko kita. Setiap generasi muncul banyak orang jago. Meskipun aku bisa mengalahkan para senior, tapi aku juga bisa dikalahkan oleh seseorang di masa depan."

Setelah itu, ia menghela nafas pelan. Jawaban tersebut sangatlah sempurna dan masuk akal, tapi ia tetap terjatuh ke dalam jebakan bahasa Bastian.

Meskipun kata-kata Ronaldo ini diiringi suara tepuk tangan orang-orang, tapi Julius mereka bisa mengerti maksudnya. Awalnya Ronaldo ini mengelak Bastian, tetapi sekarang ia mulai setuju kepada Bastian.

"Pak Ronaldo sangat rendah hati." Mendengar ini, Bastian tersenyum tipis dan berkata, "Tapi seperti yang dikatakan Pak Ronaldo sendiri, masa depan pasti ada orang yang dapat mengalahkan Pak Ronaldo."

"Orang yang berdiri di atas sana, tentu telah mengalahkan banyak pesaing, tapi juga menjadi musuh setiap orang di waktu yang sama. Jadi aku bilang bisnis tidak boleh seperti perperangan, terus berperang hingga akhirnya kedua pihak terluka berat. Semua orang sedang berhati-hati, kapan akan ada kemajuan? Dan bagaimana cara untuk mengembangkan Kota Cangan ini?"

"Jadi lingkungan besar dianggap penting dalam keadaan seperti ini dan membutuhkan seseorang yang keluar untuk mengumpulkan hati orang-orang. Seperti keluargaku, meskipun cukup terkenal di Hadaswradoko, bahkan dihormati semua orang."

"Tapi kalau bukan karena kemakmuran negara, kekuatan negara, apa itu keluargaku pula? Apakah bisa lanjut menjalankan bisnis keluarga dengan tenang? Menurut kalian, benar bukan?"

Kata-kata Bastian seketika diakui oleh orang-orang dengan semangat.

"Benar! Sangat benar!"

"Lingkungan besar sungguh penting!"

Orang-orang menanggapinya dengan semangat, lalu diikuti dengan suara tepuk tangan yang meriah.

Dalam suara yang semangat ini hampir dipenuhi perusahaan kecil ataupun perusahaan sedang. Mereka lah yang menerima dampak berat dari lingkungan besar yang buruk ini.

Mereka tidak sekuat keluarga besar seperti Keluarga Wang maupun Keluarga Lin. apalagi mereka tidak memiliki kekayaan dan kemampuan seperti Ronaldo dan mereka tentu susah berkembang. Sekali berkembang, mereka pasti diterjang oleh keluarga besar dan orang-orang berkemampuan ini.

Meskipun pengusaha besar yang seperti Ronaldo juga sedang bertepuk tangan, tapi mereka hanya bertepuk tangan, mereka tidak semudah dibawa perasaan oleh Bastian, bahkan dicuci otaknya olehnya. Mereka mempunyai logika yang jelas dan memiliki pikiran tersendiri. Walaupun mereka harus mengakui karisma dan kepandaian berbicara milik Bastian, tapi mereka tidak akan mudah terbujuk olehnya.

Maupun Ronaldo sendiri.

"Pak Bastian sangat pandai dalam berbicara. Aku setuju sebagian besar pendapatmu." Ronaldo tersenyum pahit dan berkata, "Tapi ada sebagian pendapatmu, aku tetap berpegang pada pikiranku. Maafkan aku tidak bisa menyetujuinya."

Mendengar ini, Bastian tersenyum tipis dan berkata.

"Tak apa-apa, aku bukan ingin merubah pikiran kalian semua. Aku hanya ingin kalian semua menyadari situasi sekarang. Sebaliknya aku sangat kagum kepada ketegasan Pak Ronaldo. Silahkan duduk."

Meskipun ada sebagian besar yang mengakui dirinya sendiri, tapi Bastian tidak merasa puas. Yang ia inginkan bukan hanyalah pengakuan oleh para pengusaha kecil ataupun sedang, ia ingin mendapat pengakuan semua orang. Perkembangan ekonomi sebuah kota bukan hanya dipimpin oleh para pengusaha kecil ataupun sedang ini. Hanya pengusaha besar yang seperti Ronaldo, baru dapat menjadi andalan bagi perekonomian kota ini.

Jika tidak ada orang yang seperti Ronaldo ikut bergabung dalam Kamar Dagang Fores Sidon, Bastian juga termasuk gagal. Ini adalah permintaannya bagi diri sendiri. Ia cukup senang, mendapat pengakuan sebagian orang.

Setelah Ronaldo duduk, Bastian lanjut berbicara.

"Aku sudah mengatakan apa yang seharusnya kukatakan. Kamar Dagang Fores Sidon ini dibuat untuk mendirikan lingkungan besar yang baik untuk orang-orang. Di dalam Kamar Dagang ini, kalian semua boleh saling berbagi sumber daya, informasi dan perkembangan bersama."

"Kalau ada yang mengakui diriku sendiri, kalian semua boleh berdiri, biarkan aku melihatnya. Lain hari aku akan mengadakan perjamuan di Kota Ciangi untuk merayakan pasangan kerja sama yang baru di Kamar Dagang Fores Sidon."

Setelah Bastian selesai berkata, seketika di bawah panggung mulai ramai. Mereka semua saling membahas, sangatlah semangat.

Tentu sebagian dari mereka sedang bertanya pendapat pengusaha sekitar mereka. Ini mungkin termasuk kebiasaan orang Hadaswradoko juga, biasanya suka melihat orang lain. Kalau ada orang yang mulai berdiri, orang-orang baru mulai berdiri, karena tidak ada satupun yang ingin menjadi orang yang berdiri terlebih dahulu dan menarik perhatian orang-orang.

Tentu juga ada sebagian orang yang melihat sikap orang-orang kaya disana. Mereka tidak berani asal berdiri. Seperti Ronaldo di dunia finansial, setidaknya untuk sekarang, Ronaldo adalah pemimpin dalam dunia finansial. Orang-orang dari dunia finansial pasti harus melihat sikap Ronaldo terlebih dahulu. Apabila Kamar Dagang yang dikatakan Bastian tidak bisa membantu mereka dengan baik, maka Ronaldo pasti akan menekan dan membalas dendam kepada mereka.

Hal yang sama, setiap bidang dan pekerjaan memiliki pemimpin besar seperti Ronaldo, jadi meskipun di bawah panggung sana sangat ramai, tapi tidak ada satupun yang berdiri terlebih dahulu.

"Aku setuju untuk bergabung!"

Di saat ini, terdengar suara seseorang di barisan terakhir bawah panggung yang menggema di satu ruangan. Semua orang berbalik kepala melihat dan menemukan Farzan yang bangun dari posisinya, sambil mengangkat kedua tangannya tinggi. Ia berteriak kencang.

"Aku setuju untuk bergabung ke Kamar Dagang Fores Sidon. Benar kata Pak Bastian. Hanya ada lingkungan besar yang baik, baru bisa membuat semuanya berkembang pesat!"

"Jadi aku setuju!"

Suara teriakannya membuat Bastian tercengang. Ia memandang terkejut pada Farzan, agak kebingungan.

Bisa dikatakan ia sudah sangat lama tidak bertemu dengan Farzan. Ia tak sangka bahwa Farzan juga ikut serta dalam acara kali ini. Sepertinya setengah tahun ini, perusahaan Farzan berkembang dengan baik.

Setelah Farzan berdiri, dilanjutkan oleh orang kedua, orang ketiga, orang keempat dan orang kelima.

Bagai rebung yang muncul setelah hujan, pengusaha perlahan-lahan berdiri dari tempat duduknya dan berteriak setuju untuk bergabung. Adegan itu terlihat sangat megah, cukup membuat orang-orang semangat.

Tapi yang berdiri baru saja setengah dari para hadirin, ini bukanlah hasil yang Bastian inginkan.

Saat ini, Gunawan dan Jandoko, serta seluruh pejabat tinggi di Keluarga Wang lainnya berdiri bersama dalam waktu yang sama.

"Keluarga Wang setuju untuk bergabung dalam Kamar Dagang Fores Sidon! Kita juga rela berbagi sumber daya dan informasi bersama anggota lainnya!"

Meskipun Gunawan sudah berusia delapan puluh tahun lebih, tapi suaranya terdengar tegas.

Mendengar ucapan Gunawan, raut wajah orang-orang yang belum berdiri juga berubah. Mereka semua menelan ludah pelan.

"Keluarga Wang saja sudah setuju!"

"Keluarga Wang rela berbagi sumber daya dengan kita!"

Dua kalimat terakhir yang diucapkan Gunawan seketika menyebabkan keramaian. Selanjutnya ada lagi sebagian pengusaha yang bangun dari posisinya dan setuju untuk bergabung ke dalam Kamar Dagang Fores Sidon.

Sebagian pengusaha yang berdiri tadi, sudah merupakan pengusaha yang berprestasi.

Saat ini, Bastian memandang kearah Julius yang duduk di barisan pertama. Julius kebetulan juga sedang memandang kearah Bastian. Ia agak terkejut saat berhadapan dengan tatapan tajam milik Bastian dan senyuman yang terpasang pada wajahnya. Julius seketika mengerti maksudnya.

Syarat-syarat yang diucapkan Bastian di Keluarga Wang sebelumnya itu menginginkan Keluarga Lin untuk bergabung ke dalam Kamar Dagang Fores Sidon, sehingga berfungsi untuk memimpin seperti Keluarga Wang.

Siapapun tahu bahwa Keluarga Wang memiliki dasar yang kuat, tetapi perkembangan Keluarga Lin lebih baik. Jika sekarang satu Keluarga Lin berdiri, tentu akan menarik lebih banyak orang lagi

"Anak ini licik sekali..."

Julius menghela nafas pelan, lalu langsung berdiri dari tempat duduknya dan berkata.

"Keluarga Lin juga setuju untuk bergabung."

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu