Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 449 Dewa pembunuh terjatuhkan

Di atas ring, Bastian dan Dilan berdiri berhadapan satu sama lain, udara dipenuhi dengan aroma membunuh.

Pertandingan ini, tidak hanya menentukan menang atau kalah, tetapi juga menentukan hidup dan mati.

Tidak peduli apakah orangnya Dilan yang kawasan bawah tanah di Kota Cangbei, atau orangnya Bastian yang merupakan Thomas Qi lainnya dan Cahaya, semuanya mulai gugup, pandangan bersinar melihat atas ring.

Duel ini, tidak hanya memutuskan hidup dan mati Bastian, tetapi juga kelangsungan hidup Geng Cahaya.

“Aku melihat kamu adalah junior, jadi membiarkanmu duluan memukul, kalau tidak orang lain akan mengatakan aku alias Dilan sudah terlalu menindas junior.”

Meskipun Dilan sedikit terkejut dengan gaya Bastian yang tiba-tiba berubah, tetapi dia yang memiliki pengalaman banyak dalam bertarung, masih tidak mempedulikannya, bahkan satu tangannya masih dibelakang punggung, menatap Bastian dengan tenang lalu berkata.

Umurnya memang lebih tua 10 an tahun dari Bastian.

“Kalau begitu, maka aku tidak sungkan lagi kepada Tuan Dilan, maaf!”

Bastian tertawa dingin, kemudian tubuhnya tiba-tiba bergerak, gayanya sama ganasnya dengan harimau, mengangkat tangan lalu sebuah kepalan meluncurkan kearah wajah Dilan.

Thomas Qi yang dibawah ring melihat dengan jelas, apa yang digunakan Bastian adalah trik seni bela diri Hung Ga.

Hung Ga yang ganas, adalah teknik pukulan yang kuat. Sekarang, penerus Hung Ga yang sebenarnya sudah hampir punah, selain para ahli yang telah lama meninggal dunia, Raphael harusnya adalah satu-satunya pewaris Hung Ga.

Thomas Qi dan Bastian, adalah ‘murid’ pribadinya Raphael.

“Thomas Qi, Bastian….apakah dia bisa?”

Patrick melihatnya sampai berkeringat dingin, lalu bertanya dengan sedikit gugup.

“Seharusnya tidak masalah……..”

Pandangan Thomas Qi terus tertuju diatas ring, sedikit mengerutkan kening, berkata:

“Meskipun Bastian bukanlah lawanku, tetapi kami berdua diajari oleh Kakek ku, Kakekku mengajari kami semua gerakan Hung Ga. Orang-orang tidak tahu banyak tentang Hung Ga, dan tidak tahu bahwa Hung Ga sama ganasnya dengan teknik Delapan Ekstremitas Tinju, kakekku dapat memecahkan batu dengan satu pukulan.”

Mendengar ini, bahkan Kimmy pun tidak bisa menahan untuk menelan ludah.

“Anjir, Kakekmu begitu…………..” Mata Patrick melebar.

“Jadi, aku pikir Bastian pasti bisa menang darinya, hanya saja Dilan benar-benar adalah seorang ahli, sekarang aku masih tidak mengerti teknik apa yang dimainkannya, tetapi dia pasti pernah mendapatkan ajaran secara tersusun dari sekolah yang terkenal.”

“Bastian ingin menang darinya, seharusnya harus berkorban sedikit, diperkirakan mungkin kakinya akan patah.”

Thomas Qi sambil menonton pertarungan diatas ring, sambil menganalisis.

Semua orang mendengar ini, langsung memandangnya dengan tak percaya.

“Masih harus mematahkan kakinya? Anjir, tidak mungkin, kan?” Patrick dan Jasper Wu lainnya, terkejut sampai seluruh badan gemetaran.

“Kaki patah juga termasuk menang, lebih bagus daripada kalah dan tidak bernyawa!” Thomas Qi menggelengkan kepala.

Patrick menelan ludah, dengan tergesa-gesa berkata kepada Jasper Wu:

“Jasper, segera telefon ke rumah sakit, suruh mereka mengirim ambulans ke kaki gunung, bersiap menyelematkan Kakak kapan saja.”

Jasper Wu mana berani mengabaikannya, dengan tergesa-gesa mengeluarkan ponsel lalu menelefon rumah sakit.

Pada saat ini, diatas ring, sudah bertarung sangat sengit.

Para tetua di Provinsi Cangbei ini, dan bahkan Omar lainnya juga sedikit terkejut.

Dalam pandangan mereka, Dilan adalah seorang panutan, adalah dewa perang yang tak pernah kalah, Bastian seharusnya bukanlah lawannya, seharusnya dipukul oleh Dilan dua sampai tiga kali sudah akan sekarat.

Tetapi situasi diatas ring saat ini adalah, Bastian mengambil banyak kesempatan dari Dilan, dan Dilan bahkan tidak bisa mengambil kesempatan sedikitpun dari Bastian.

Jangankan mereka, bahkan Dilan sendiri semakin bertarung semakin panik, semakin bertarung merasa semakin tidak mempercayai.

Teknik tinju Bastian sangat kuat, gerakannya juga cepat, reaksinya juga cepat, sama sekali tidak lemah darinya.

“Tidak mungkin, bagaimana dia bisa sekuat ini………”

Dilan tiba-tiba sedikit bingung, jika terus lanjut bertarung seperti ini, pemenangnya akan sangat sulit untuk dikatakan.

Membidik celah dengan tepat, satu kakinya menendang kearah bagian perut Bastian dengan kuat.

Tetapi detik berikutnya, hal mengerikan terjadi, karena kaki kanan Bastian juga seperti cambuk baja, langsung menuju dadanya.

“Bang!”

Kedua orang hampir secara bersamaan mundur 6 atau 7 langkah, baru dapat menstabilkan tubuh.

Pada saat ini, membuat semua orang terpana.

“Bagaimana ini bisa terjadi!”

“Dilan, dia……….”

Omar dan Adrian lainnya, terkejut sampai bangkit dari kursi.

Dan Patrick lainnya, juga terkejut sampai berkeringat dingin, dilihat dari situasi pertarungan, Bastian sepertinya tidak kalah darinya, paling tidak termasuk seimbang dengan Dilan.

Bastian menundukkan kepala, melihat ke jejak kaki di kemeja putihnya, menepuk ringan dengan tangan, lalu tersenyum dingin memandangi Dilan:

“Bagus!”

“Reputasi nama Dewa pembunuh memang tidak palsu, sedikit menarik.”

Dilan juga menatap Bastian, penghinaan diwajahnya dari awal sudah dipukul sampai menghilang oleh Bastian, sebaliknya, tergantikan sedikit rasa takut dan kagum:

“Kamu juga tidak buruk, aku sudah terlalu meremehkanmu, bahkan aku yang dulunya juga tidak sehebat kamu yang sekarang.”

“Ayo!”

Pada saat ini, Thomas Qi yang dibawah ring tiba-tiba berteriak kepada Bastian:

“Bastian, dia adalah ahli Delapan Ekstremitas Tinju, dia terus menyembunyikan kekuatannya, kamu berhati-hatilah, Delapan Ekstremitas Tinju tidak lemah dari Hung Ga!”

Didalam hati Bastian juga terkejut ketika mendengar ini. Benar, Dilan terus tidak mengerahkan kekuatan aslinya, tadi hanyalah sedang menguji dirinya.

“Baik!”

Dia menoleh ke Thomas Qi lalu tersenyum, kemudian lanjut menuju ke Dilan.

Kali ini, Dilan sepenuhnya tidak menyembunyikannya lagi, teknik Delapan Ekstremitas Tinju tiba-tiba diperlihatkan.

Delapan Ekstremitas Tinju negara Hadaswradoko, dengan Muay Thai negara Thailand, tinjunya hampir sama mematikan, dalam pertandingan Muay Thai, orang mati adalah hal yang sudah biasa. Dalam pertandingan bawah tanah itu, ketika kalah dalam bertarung, yang paling ringan adalah tangan dan kaki patah.

Pada saat ini, Dilan sepenuhnya menampilkan keluar Delapan Ekstremitas Tinju, saat ini mengejutkan semua orang.

Ini baru adalah dewa pembunuh dulunya, benar-benar sudah terlalu menakutkan, para tetua disini, dan orang-orang yang juga berlatih ini dapat melihatnya. Jika mereka yang bertarung dengan Dilan, diperkirakan satu pukulan pun tidak dapat ditahan, dan akan dipukul Dilan sampai jatuh ke lantai.

Bahkan Thomas Qi, juga tidak bisa menahan untuk mengerutkan kening, mulai sedikit khawatir terhadap Bastian.

Tetapi pada saat ini, wajahnya tiba-tiba berubah lagi, dengan tidak percaya memandangi Bastian.

Bastian yang diatas ring, masih menggunakan gerakan Hung Ga, gerakannya ganas dan sengit, terus memukul dan membasmi habis serangan Dilan. Tetapi yang paling penting bukanlah tinjunya, tetapi tubuh dan gerakan kakinya, bahkan Thomas Qi juga sedikit tidak mengerti.

“Gerakan kaki Tuan Bastian sekarang adalah gerak kaki tinju kan………..”

Kimmy dan Damon sepertinya berkata secara bersamaan.

“Bukan, gerak kaki tinju adalah ringan dan menipu, dan gerak kaki Tuan Bastian meskipun sangat mirip dengan gerak kaki tinju, tetapi ada sedikit keganasan, ini adalah gerak kaki yang mana…….mengapa aku sedikit tidak mengerti.”

Damon sangat jelas juga adalah ahli pertarungan, berkata dengan terkejut.

Thomas Qi malah tersenyum, memukul pahanya dengan keras lalu berkata:

“Ini adalah gerak kaki tinju tetapi tidak sepenuhnya, ini seharusnya adalah perpaduan dari langkah kaki Hung Ga dan gerak kaki Tinju. Bastian ini, bahkan menggabungkan kedua gerak kaki ini, kegunaan gerak kaki tinju hanyalah menghindar, dan tidak bisa menyerang dengan kaki, tetapi langkah Hung Ga kami, bekerja sama dengan serangan kaki, tetapi karena terlalu ganas, langkah kaki Hung Ga kekurangan fleksibilitas, bahkan Kakek ku tidak berdaya terhadap ketidaksempurnaan langkah kaki Hung Ga ini!”

“Orang ini, sejak kapan belajar tinju, dia akan mengkhianati gurunya!”

Meskipun perkataan diucapkan seperti itu, tetapi wajah Thomas Qi dipenuhi dengan kegembiraan yang tidak bisa disembunyikan, matanya bersinar cahaya. Ekspresi ini, sangat jelas bahwa Bastian akan menang.

“Anjir!” Pada saat ini, Patrick tiba-tiba berteriak: “Ketika di Kota Cumarun, kakak sering pergi ke ruang tinju, mengatakan ingin berlajar dari guru, aku masih mengira dia hanya bercanda, tidak disangka dia benar-benar pergi belajar tinju…………”

Pada saat ini, diatas ring, kemenangan dan kekalahan secara bertahap telah kelihatan.

Dilan memang jarang bertemu dengan ahli, Delapan Ekstremitas Tinju-nya, sudah mencapat tingkat master. Tetapi sangat disayangkan……….dia bertemu dengan Bastian, pada awalnya dia menyembunyikan kekuatannya, tetapi tidak menduga bahwa Bastian juga menyembunyikan kekuataannya.

Bastian menggabungkan langkah Hung Ga dan gerak kaki tinju, seperti Ikan Loach, bahkan Delapan Ekstremitas Tinju Dilan sangat ganas dan sengit, tetapi semua pukulannya kosong, sama sekali sangat sulit untuk menyentuh Bastian.

Sementara Bastian disaat menghindar, menampilkan Hung Ga, hampir setiap pukulan mengenai tubuh Dilan. Meskipun kebugaran fisik Dilan sangat bagus, dapat menahan beberapa pukulan, tetapi juga tidak bisa menahannya terus-menerus.

Ketika satu pukulannya berhasil mengenai Bastian, Bastian sudah memukulinya 7 sampai 8 pukulan kuat.

Pada akhirnya, Dilan dipukuli sampai pusing.

Tiba-tiba, dia meraung, lalu tiba-tiba akan memeluk kearah Bastian, dia menyundulnya dengan kuat, bahkan jika dia akan mendapatkan beberapa pukulan kuat, kali ini, dia juga harus menjatuhkan Bastian ke lantai dan memukulnya sampai mati.

Tetapi………apakah Bastian dapat ditangkapnya dengan mudah?

Kali ini, dia gagal lagi, tiba-tiba merasa pinggangnya dipeluk erat oleh orang.

“Tidak baik!”

Raut wajah Dilan berubah drastis, ketika dia tersadar, seluruh tubuhnya telah diangkat oleh Bastian dari belakang, kepala menghantam ke lantai dengan kuat.

“Bam” suara ini, sepertinya membuat seluruh ring pun bergetar, membuat Omar lainnya sangat ketakutan.

“Dilan!”

Semua orang berteriak dengan keras, hanya melihat Dilan saat ini, sepenuhnya dikalahkan oleh Bastian.

Dilan melemas dilantai, dengan tidak percaya dan sangat enggan memandangi Bastian, dalam hidung dan matanya penuh dengan darah.

“Kamu kalah!”

Bastian menatapnya dengan senyum dingin, juga menyeka darah disudut mulutnya, dan bergegas ke arahnya. Meraih kaki kanannya, lalu mematahkannya dengan kuat.

Hanya terdengar suara ‘krek’, seluruh ruangan dipenuhi dengan teriak kesakitan Dilan.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu