Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 220 Telepon dari Fendy Yue

“Lihat kelakuan putrimu, dia tanpa pamit dan permisi sudah berani mengambil keputusan sendiri untuk menikah dengan laki-laki tidak tahu diri itu.”

“Apa sebenarnya dia masih menganggap kita sebagai orang tuanya, Kelvin, bagaimana kamu mengajarkan tata krama pada anak perempuanmu ini!”

Meli menerima foto yang disodorkan oleh Yeni, tampak pernikahan dirinya dengan Bastian dalam foto tersebut.

Ucapan Yeni tempo hari yang mengatakan bahwa dirinya akan segera menikah, Meli tidak dengan mudah mempercayainya, dia kira itu hanya ucapan sebagai pelampiasan kemarahannya saja, tidak disangka sekarang langsung memberikannya buku nikah itu, dengan begitu apa masih bisa tidak percaya?

Meli sangat marah kemudian menyalurkan ponsel pada Ayah Yeni.

Kelvin menerima ponsel, mengedip-ngedipkan matanya, saat melihat ke arah ponsel itu, dia justru dengan tenang dan datar mengatakan :

“Aku percaya dengan pilihan Yeni, lelaki ini sepertinya sangat energik, penampilannya juga lumayan, apa lagi yang dipermasalahkan?”

Kelvin dengan nada wibawa bak profesor, di hadapannya pun terletak sebuah buku. Dia memang sudah pensiun, tapi tidak pernah sekalipun membiarkan dirinya berhenti belajar.

“Ada apa ini?” Meli yang melihat ketenangan Kelvin, kembali membara, dengan sangat jengkel memarahinya : “Kamu seorang yang berpendidikan, tapi kamu masih bisa membiarkan hal ini.”

“Anakmu tidak meminta restu dan izin kita, tiba-tiba dia sudah menikah, mau ditaruh dimana muka kita?”

“Papaku sudah pernah berpesan, putrimu ini akan dijodohkan dengan putra terkaya dari Kota Cangan. Beberapa hari lagi adalah ulang tahun papa, bagaimana nanti kita akan menjelaskan pada papa?”

“Tapi sekarang, bahkan hampir tidak ada harapan untuk perjodohan itu, apa kamu tahu sekaya apa keluarga besar di Kota Cangan itu? Kalau Yeni bisa menikah dengannya, maka kita akan memiliki kedudukan di Keluarga Wang, kamu tahu tidak !”

Mendengar penjelasan Meli, Kelvin tidak terima :

“Putrimu sudah besar, sudah memiliki pilihannya sendiri, kita sebagai orang tua,sudah seharusnya memberikan dukungan padanya.”

“Terlebih lagi, Keluarga Wang pun sebenarnya tidak pernah menganggap kita, kamu masih tega menikahkan putrimu dengannya hanya sebagai alat kenaikan kedudukan di keluargamu?”

“Orang terkaya kota Cangan itu memiliki banyak uang, lalu kenapa? Kita tidak terlalu memiliki uang berlebih, lalu kenapa? Selama kita bisa melalui kehidupan sehari-hari, itu sudah cukup. Apa kamu menjamin bahwa menikah dengan orang kaya itu akan bahagia?”

Tiga garis keturunan Kelvin memang rata-rata adalah seorang pengajar, bukan keluarga yang memiliki kekayaan melimpah, tapi dia pun tidak haus akan kekayaan. Bahkan uang pensiun bulanannya pun hanya 8-10juta, baginya, itu sudah cukup.

“Kamu memang tidak akan pernah mengerti!” Meli tak mau kalah : “Kalau bukan aku yang mencoba bekerja di beberapa perusahaan, apa kamu pikir keluarga kita bisa berkecukupan seperti sekarang? Kamu memang tidak berguna, setiap hari hanya melihat buku-buku mu itu, apa hal itu bisa menghasilkan uang?”

“Saat setiap tahun kita pulang, aku hanya bisa menahan sakit mendengar beberapa hinaan dari Keluargaku sendiri, Keluarga Wang. Mereka selalu mengatakan bahwa kita adalah keluarga miskin. Sementara mereka, rumah mewah, mobil mahal, bagaimana dengan keluarga kita? Memang seharusnya aku dengar nasihat papa saat itu, tidak seharusnya aku menikah denganmu yang tak memiliki masa depan cerah.”

Meli semakin diselimuti amarah, menggenggam lengan Kelvin dan melemparkan buku-bukunya ke lantai.

“Kamu … kamu … Apa yang kamu lakukan !”

Raut muka Kelvin berubah seketika, namun dia tidak membentaknya. Memang, beberapa tahun belakangan ini, Meli yang selalu berusaha, Meli memang memiliki karakter pekerja keras. Sementara dirinya, dia tidak bisa membuka wirausaha, setelah pensiun dia hanya membaca-baca buku.

“Sekarang Yeni sudah resmi menikah dengan orang lain, tidak ada gunanya juga kamu menyalahkanku, tidak mungkin juga kamu memintanya bercerai. Kalaupun memang bercerai, putra Keluarga Lin pun juga tidak akan mau menikahi Yeni!”

Kelvin menjelaskan dengan sedikit rasa jengkel.

“Lelaki tidak berguna!” Meli melempar bantal sofa kearah Kelvin, menangis tak berhenti :

“Nantinya kalau kita mengunjungi Keluarga Wang, pasti akan menjadi bahan hinaan!”

…….

Dua hari kemudian.

Patrick sendiri yang mengendarai dan mengantar Bastian dan istrinya ke Bandara.

“Thomas, kenapa kamu mau ikut, aku hanya pergi menemui mertuaku, bukan ingin bertengkar!”

Dengan nada sedikit heran, Batian bertanya pada Thomas Qi yang menyamai langkahnya.

Thomas Qi yang mendengarnya tidak marah sedikitpun :

“Astaga, kamu kira aku rela? Kakekku memintaku kemari untuk menjamin keamananmu. Kalau kamu di Kota Toja, aku juga tidak akan pergi. Sekarang kamu akan meninggalkan Kota Toja, bagaimana bisa aku tidak mengikutimu?”

“Coba kamu pikirkan, kamu sudah sakit tiga hari dua malam ini, kalau nantinya dalam perjalanan ada sesuatu dan terjadi apa-apa dengan dirimu, tentu aku yang akan dimintai pertanggung jawabannya.”

Bastian menahan tawa :

“Apa aku begitu lemah? Memang, aku tidak bisa mengalahkanmu dalam berkelahi, tapi bukan berarti aku tidak bisa menjaga diriku sendiri.”

Patrick yang mendengar percakapan itu juga tak kuasa berkecimpung :

“Kakak tersayang, sudahlah, kamu biarkan saja Thomas bersamamu.”

“Terkadang sesuatu itu datang dengan tiba-tiba, luka di kakimu baru saja sedikit membaik, kalau ada sesuatu dan kamu tidak bisa lari menghindar, Thomas bisa membantumu.”

Yeni pun tersenyum tipis :

“Sayang, sudahlah. Biarkan saja Thomas pergi bersama kita. Nanti kalau di tempat Keluarga Wang tidak ada keluarga yang berbincang dengan kita, Thomas bisa menemani kita ngobrol, dengan begitu kita tidak akan terlalu bosan disana.”

Bastian akhirnya menyetujuinya, berkata pada Thomas :

“Baiklah, karena istriku yang meminta, kamu boleh ikut. Tapi jangan menyusahkanku, kalau kamu berusaha menyusahkanku, aku akan melaporkanmu.”

“Melaporkanku? Kamu masih berani melaporkanku?” Thomas Qi melotot, sedikit perdebatan menemani langkah mereka memasuki bandara.

Begitu tiba di ruang tunggu dalam, Bastian tiba-tiba menerima telepon dari Fendy Yue.

Saat ini, hal yang Bastian takuti adalah menerima telepon dari Fendy Yue, dia takut akan ditanyai mengenai persoalan dirinya dengan Yeni.

Pernikahannya dengan Yeni, hingga saat ini pun belum diceritakan ke keluarganya.

“Aku keluar angkat telepon dulu ya.”

Bastian meminta ijin pada Yeni, kemudian segera meninggalkannya dalam ruangan, segera menerima teleponnya :

“Pa, ada apa ?”

“Bastian, kamu kesampingkan dulu semua urusanmu, dua hari lagi kita akan pergi ke Kota Ciangi.” Fendy memberitahukannya melalui ponsel.

“Apa?” Bastian terkejut.

Rencana awalnya bersama Yeni adalah menuju Kota Cumarun ke rumahnya, beberapa hari kemudian menuju Kota Ciangi menghadiri pesta ulang tahun gunawan.

Tapi sekarang Fendy Yue memintanya pergi ke Kota Ciangi, bukan kebetulan kah ini……

“Ke Kota Ciangi ngapain?” Bastian bertanya.

“Kamu tahu kan Keluarga Wang yang di Kota Ciangi itu, Keluarga yang sangat terkenal di Provinsi Cangan.” Jelas Fendy Yue.

“Iya, tahu. Dengar-dengar, beberapa hari lagi akan ada perayaan ulang tahun Tuan besar Keluarga Wang yang 80. Kenapa pa?” Bastian sedikit menaikkan alisnya..

“Ternyata kamu sudah tahu, kalau begitu aku tidak usah banyak menjelaskan lagi.” Fendy Yue tertawa ‘hehe’ : “Keluarga Wang di Kota Ciangi ada hubungan bisnis yang lumayan erat dengan kita Keluarga Yue, beberapa tahun lalu bahkan lebih dari ikatan saudara antara aku dan beliau. Perayaan ulang tahunnya, kita tidak mungkin tidak datang, tapi urusanku disini benar-benar tidak bisa ditinggalkan, tidak ada waktu.”

“Jadi, tolong kamu wakilkan untuk pergi kesana ya, kebetulan juga pemimpin di Kota Ciangi adalah murid dari kakekmu, dia juga sangat ingin menemuimu. Selain itu, gubernur pemimpin Cangan juga ingin bernegosiasi tentang perencanaan kota serta penawaran investasi Keluarga Yue. Aku sudah bilang bahwa nanti kamu yang akan menemuinya.”

Bastian sungguh tidak menyangka ini menjadi sebuah kebetulan. Fendy Yue juga sepertinya belum tahu bahwa Keluarga Yue sudah menjadi satu keluarga dengan Keluarga Wang.

Dia bertanya :

“Pemimpin apa itu, dan seberapa besar jabatan pemimpinnya?”

Fendy tertawa menjelaskan :

“Tentu saja pemimpin sangat penting, pemimpin dalam kota ataupun pemimpin dalam provinsi, semua sama-sama pemimpin penting. Kamu belum pernah menemuinya secara langsung, kamu ingat ya harus hati-hati dan jaga sikap, rendah diri.”

“Kamu adalah Putraku, Fendy Yue. Jangan buat aku malu.”

“Tenang saja, kapan aku pernah mempermalukanmu?” begitu Bastian selesai berbicara, segera menutup teleponnya, khawatir akan bertanya berkelanjutan dan mengetahui permasalahanku dengan Yeni.

Dia menarik nafas panjang, mengatur ulang suasana hatinya, berbicara pada dirinya sendiri :

“Nyaris saja ……”

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu