Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 293 Tidak Peduli Apapun Yang Terjadi Kita Akan Menghadapi Bersama

Hari ini adalah Festival Qixi tahunan, selain Hari Valentine, ini adalah Hari Valentine favorit kedua untuk pasangan di seluruh dunia.

Hari ini, tidak peduli restoran atau toko minuman, semuanya hampir penuh. pasangan dari segala usia, hampir semuanya berkencan di dua tempat ini.

Pada saat ini, di beberapa restoran pasangan, kursi sudah penuh.

Hengky Tang menatap Susanti yang duduk di seberangnya, dia merasa sangat senang, dan kata-kata ungkapan perasaan yang sudah dipersiapkan olehnya semuanya lupa dalam sekejap.

"Susanti, aku ... aku tidak menyangka kamu setuju dengan undanganku dan menemaniku melewati Hari Valentine."

"Aku ... aku benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, aku sedikit tidak bisa mengontrol diri, terima kasih!"

Dia tiba-tiba gugup, selain menyeringai, dia hanya bisa menyeringai.

Susanti juga menatapnya, dia memaksakan dirinya untuk tersenyum. Sebenarnya, Hengky Tang tidak hanya tampan, tetapi dia juga bisa dianggap orang yang cukup jujur ​​dan baik padanya. Tetapi tidak tahu mengapa, dia tidak tertarik sedikipun dengan Hengky Tang.

Hari ini dia datang hanya karena gadis-gadis di kantornya telah memiliki janji, dan mereka semua ditemani oleh pasangan pria mereka. Jika dia tinggal sendirian di kantor, itu benar-benar memalukan.

"Tidak perlu berterima kasih, kebetulan hari ini aku tidak ada kerjaan ..." Susanti menjawabnya dengan acuh ak acuh.

Jika hari ini yang duduk di seberangnya adalah Bastian, dia sekarang pasti sudah sangat senang, dan tidak mungkin lesu seperti sekarang, dan memaksakan dirinya untuk tersenyum.

Hanya saja ... orang yang dia pikirkan sekarang seharusnya bersama wanita lain. Mungkin dia sangat bahagia, dan sangat romantis ...

Saat memikirkan ini, Susanti menjadi merasa kecewa, dan sedikit cemburu.

"Aku tahu, pasti ketulusan hatiku yang telah membuatmu tersentuh." Hengky Tang tersenyum malu-malu, tiba-tiba dia mengambil sebuah buket mawar besar dari bawah meja, berdiri dengan khusyuk dan menyerahkannya kepada Susanti:

"Susanti, ini untukmu, Selamat Hari Valentine."

"Kamu ... maukah kamu menjadi pacarku, aku benar-benar sangat menyukaimu!"

Pengakuan ini terlalu mendadak, itu membuat Susanti tertegun.

Dia tidak tahu bagaimana caranya dia mengambil mawar itu, tetapi pada saat dia mengambilnya, dia memang memiliki perasaan bahagia, meskipun itu hanya sedikit rasa bahagia.

Wanita mana yang tidak ingin menerima buket mawar yang begitu besar? Meskipun itu bukan diberikan oleh orang yang disukai, tetapi seorang wanita ingin diperhatikan dan menginginkan pesonanya disadari orang lain.

Bagaimanapun dia juga seorang wanita, bahkan tidak bisa dianggap wanita, dia masih seorang gadis. Dia telah bekerja keras di Kota Tajo begitu lama, tetapi selalu sendirian. Bahkan orang yang dia sukai juga memiliki wanita yang dia cintai.

"Aku ... baiklah, aku bisa ... aku bisa mencoba menjalani hubungan denganmu." Susanti memaksakan diri untuk tersenyum, dia meragu sejenak, lalu berkata: "Tetapi kamu jangan terlalu serius, aku takut aku ... tidak dapat melakukan apa yang kamu harapkan, dan membuatmu kecewa. "

Ketika Hengky Tang mendengar itu, dia sangat senang seperti seorang anak kecil yang mendapatkan mainan yang ia sukai, dia bergegas berkata:

"Kamu jangan khawatir, aku akan membuatmu tersentuh secara perlahan-lahan. Aku memiliki ketekunan dan kesabaran."

"Susanti, terima kasih sudah memberiku kesempatan!"

Setelah mengatakannya, dia langsung meraih tangan Susanti.

Kali ini, Susanti tidak menghindar, tubuh mungilnya malah gemetaran.

...

Di sisi lain, Bastian menemani Yeni berjalan-jalan sepanjang hari, mereka pergi ke taman yang dia ingin pergi, dan memakan apa yang dia ingin makan.

Ketika matahari terbenam di sore hari, mereka berdua duduk di pantai di tepi laut. Menatap langit biru yang cerah dan menghirup udara segar, mereka terlihat sangat romantis, seolah-olah waktu berhenti berputar.

Pada saat ini, tidak ada masalah, tidak ada tekanan, hanya ada cinta.

"Suamiku, hari ini aku merasa sangat senang, terima kasih karena kamu telah menemaniku sepanjang hari ..."

Yeni berbaring di paha Bastian, dan berkata dengan wajah pernuh dengan kebahagiaan dan manja.

Dia mengenakan bikini, dan tubuhnya ditutupi dengan kain ungu, tubuhnya yang tinggi dan halus terbaring di atas batu pasir. Dua kaki putihnya yang ramping sangat indah, masih ada sedikit pasir halus di kuku yang berwarna kapulaga merah.

Pemandangan yang indah ini, penuh dengan ketenangan dan harmoni, itu membuat Bastian terjerat didalamnya. Dia bahkan tidak mau menghadapi badai besok.

"Sudah seharusnya aku melakukan ini, aku seharusnya menghabiskan lebih banyak waktu denganmu." Ujar Bastian sambil tersenyum tipis.

"Kamu sangat baik ..." Yeni tidak bisa menahan kelembutan Bastian, dia memutar kepalanya untuk bersembunyi di pelukannya, dan berkata dengan tersipu.

"Yeni, bisakah kamu berjanji padaku akan satu hal?" Nada suara Bastian tiba-tiba menjadi aneh.

"Apa?" Yeni bertanya dengan sedikit menoleh sambil mengedipkan matanya yang indah.

Ada senyum di wajah Bastian, dia berkata: "Tidak peduli apa pun yang terjadi besok atau di masa depan, kamu harus kuat dan tidak boleh menyerah, oke?"

Ketika Yeni mendengar itu, dia tertegun, senyuman di wajahnya menghilang: "Ada apa, apakah ada masalah?"

Dia sedikit gelisah dan bertanya dengan alis rendah: "Apakah kamu ... apakah orang tuamu tidak setuju kita bersama? Apakah mereka ... memandang rendah latar belakang keluargaku? Bagaimanapun, kamu adalah Tuan muda dari keluarga Yue dan aku hanya seorang gadis kecil dari keluarga Wang ... "

Mendengar perkataan Yeni, Bastian merasa sedih, dia memeluk Yeni dan berkata:

"Bukan, jangan berpikiran yang tidak-tidak."

"Kamu bukan gadis kecil, kamu adalah istriku, kamu adalah wanita Bastian. Aku hanya ... tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama, aku tidak ingin suatu hari ketika aku bangun, kamu tiba-tiba menghilang seperti sebelumnya. Tidak peduli apa pun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama, oke? "

Yeni merasa syok, dia tersenyum dan berkata: "Oke, kita akan menghadapinya bersama!"

...

Pada hari kedua Hari Valentine, hari ini juga merupakan batas waktu yang diberikan oleh Fendy Yue kepada Anna untuk memeriksa apakah Bastian dan Yeni telah membuat sertifikat nikah atau belum.

Seharusnya waktu tujuh hari sudah cukup lama, tidak peduli apa pun hasilnya, Anna harus melapor kepadanya.

"Anna, datanglah ke kantorku."

Fendy Yue duduk di meja kantornya dan menelpon Anna.

Beberapa menit kemudian, Anna mengetuk pintu kantor dan berjalan masuk dengan cemas.

Tadi malam dia tidak tidur sepanjang malam, dia terus bolak-balik di tempat tidur. Dia pernah berpikir ingin membantu Bastian menyembunyikan masalah itu, tetapi masalah ini terlalu besar, dia tidak memiliki kekuatan atau kemampuan untuk membantu Bastian menyembunyikan itu. Selain itu, masalah ini, pasti akan terungkap.

"Bagaimana, dengan waktu tujuh hari seharusnya sudah ada hasil bukan, Apakah dia sudah membuat sertifikat nikah dengan Yeni atau belum?"

Fendy Yue menyingkirkan pekerjaan di tangannya, menatap Anna dan bertanya.

"Dia ... Bastian, dia ..."

Anna berdiri di sana, ini adalah untuk pertama kalinya dia menghadapi Fendy Yue dengan gugup. Dia menahannya untuk waktu yang lama dan tidak menyelesaikan perkataannya. Ketika Fendy Yue melihat itu, cerutu yang baru saja dikeluarkannya langsung terjatuh ke lantai.

Pada akhirnya, Anna tidak berani mengatakan apa-apa, dia hanya menggelengkan kepalanya.

Melihat ini, Fendy Yue tiba-tiba berdiri dari kursinya, dan matanya memelotot hingga bulat.

Bastian, akhirnya tetap melakukan itu ...

Fendy Yue langsung mengertakkan gigi dan meninju meja kerjanya, dia berteriak:

"Anak tidak berbakti!"

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu