Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 350 Hanya Orang Hebat Yang Bisa
"Tuan Fernando, Bastian... dia bahkan berani membunuh Wilsen Wei, benar-benar sangat kejam..."
Melihat Bastian menikam mati Wilsen Wei, lalu menyeret tubuh Wilsen Wei ke sisi jalan, pengawal Fernando Li yang menyaksikan kejadian itu, merasa ketakutan sampai mengeluarkan keringat dingin.
Fernando Li mengeluarkan rokok dan korek api, dan dengan tangannya yang gemetaran, dia menyalakan rokoknya.
"Dia adalah orang yang hebat..." Fernando Li menghela nafas: "Apa kamu tahu kenapa aku tidak ingin menjadi musuhnya? Karena dia adalah orang yang tidak akan kalah dengan mudah. Orang-orang yang menjatuhkannya hari ini pasti tidak akan memiliki akhir yang baik di masa depan..."
Pengawal itu bergidik saat mendengar kata-kata itu.
Dia pernah melihat banyak orang yang kejam dan bahkan dia sendiri merasa dia adalah orang yang kejam. Tapi setelah melihat apa yang dilakukan Bastian, dia merasa kalau pemuda ini adalah orang yang paling kejam, orang yang sangat sadis sampai tidak ada yang berani melawannya.
"Tuan Fernando, sampai jumpa di Cangbei!"
Setelah mengurus mayat Wilsen Wei, Bastian lalu melambai ke Fernando Li dan masuk ke mobilnya.
Tak lama kemudian, kedua mobil itu pergi.
"Ayo jalan, Kota Tajo… sepertinya akan ada perubahan yang besar di Kota Tajo." Fernando Li menghela nafas dan masuk ke mobil dengan pengawalnya.
Sekitar setengah jam kemudian, mobil Bastian dan orang-orangnya bergerak ke daerah di luar kota.
Mobil mereka lalu berhenti di pinggir jalan, dan Bastian memanggil Kimmy.
“Apa semua mayat sudah diurus?” Dia bertanya.
“Tubuh mereka semua sudah dikubur.” Jawab Kimmy.
Orang tua Reynard dan istrinya, termasuk Indra Tao dan istri Wilsen Wei, mayat mereka semua digantung. Mayat mereka digantung bukan untuk pertunjukan, tapi sebagai bukti kalau Bastian benar-benar sudah membunuh mereka semua.
"Cepat pergi ke rumahku dan jemput Yeni, kami menunggumu di luar kota, kita tidak bisa tinggal Kota Tajo lebih lama lagi." Kata Bastian.
"Baik, aku akan segera menjemput istrimu."
Bastian dan orang-orangnya berhenti sebentar di sana, dan melihat Kimmy pergi.
Pada saat yang bersamaan, tiga mobil bergerak keluar dari Kota Tajo, dan melaju ke daerah kecil di Provinsi Cangbei.
...
"Kepala Keluarga Ning, dia tidak datang, sepertinya dia sudah mengetahui sesuatu..."
Di Perusahaan Ninetop, di ruangan milik Bastian, kursi direktur yang seharusnya milik Bastian, sekarang diduduki oleh Setiawan.
Dia tidak menunggu lagi Bastian dan Patrick Sidon, dan menelepon Reynard.
"Bagaimana dia bisa mengetahuinya, apa kamu yang memberi tahu semua ini padanya! Dia membunuh seluruh keluargaku, aku harus mencabut nyawanya!"
Di telepon, Reynard berkata dengan marah.
"Kepala Keluarga Ning, bukan aku yang memberi tahu Bastian, aku sudah menyergap orang-orang di perusahaan. Mereka baru saja meneleponku dan mengatakan kalau mereka akan kembali ke perusahaan, tapi sampai sekarang mereka belum juga sampai, aku rasa mereka pasti sudah pergi dari Kota Tajo."
"Tolong percaya padaku, aku tidak mungkin mengkhianati Keluarga Ning."
Setiawan yang sedang duduk di kursi direktur dan mencoba menjelaskan semuanya pada Reynard.
Di sisi lain, Reynard sudah sampai di rumah sakit.
Setelah mengatakan beberapa hal pada Setiawan, dia menutup telepon.
"Kepala Keluarga, saat kami mengantar Tuan Muda Kedua tadi, dia masih bisa bernapas. Dua tembakkan tadi meleset dan tidak ada luka yang fatal. Tuan Muda Kedua... harusnya masih bisa diselamatkan."
Seorang pembunuh datang dan berkata.
Reynard yang mendengar kata-kata itu, meneteskan air mata, dia duduk di bangku lorong, dan tubuhnya bergetar:
"Kenapa, kenapa bukan dia yang mati, kenapa malah Zayn Ning!"
Pembunuh itu mencoba menghibur: "Kepala Keluarga, aku turut berduka. Kami telah mengirim beberapa orang untuk mencegat mobil Bastian. Kami juga sudah mengirim mayat Kepala Keluarga Tao ke rumahnya sesuai dengan perintah kamu, Kepala Keluarga Wei... kami belum menemukannya, tapi mungkin dia sedang berada dalam keadaan yang kurang baik..."
Reynard mengambil napas dalam-dalam dan berkata: "Melihat kegilaan Bastian, Wilsen Wei mungkin sudah tidak selamat. Sampaikan pada Keluarga Tao dan Keluarga Wei kalau Indra Tao dan Wilsen Wei sudah dibunuh oleh Bastian. Dan juga... habisi semua pembunuh suruhan Keluarga Wei, jangan biarkan mereka hidup. "
Si pembunuh mengangguk: "Baik!"
"Satu hal lagi." Reynard berkata: "Bantu aku hubungi salah satu dokter operasi plastik terbaik di luar negeri."
Putra satu-satunya, Zayn Ning, sudah mati, tapi dia ingin membuat‘Zayn Ning' hidup dengan cara yang lain.
Hanya dalam satu malam, banyak orang terbunuh, dan hanya dalam beberapa jam, Kota Tajo berubah dengan drastis.
Tiga Keluarga Besar yang tidak terkalahkan selama bertahun-tahun, mereka berasal dari tempat yang sama, dan memiliki tujuan yang sama.
Tapi hanya dalam satu malam, dua Kepala Keluarga meninggal, dan lebih tepatnya, pasangan mereka juga ikut dibunuh.
Keluarga Ning, anggota keluarga mereka semua juga dibunuh dan hanya Kepala Keluarga yang tersisa.
Tiga Keluarga Besar mengalami kerugian yang parah, dan Fernando Li diam-diam menyebarkan berita ini. Tak lama setelah berita ini tersebar, banyak hal yang mulai berubah, perusahaan-perusahaan kecil yang tak terhitung jumlahnya mulai bangkit kembali.
Bahkan Direktur Perusahaan Ninetop, yang telah menjadi pusat perhatian selama beberapa bulan ini, menghilang dalam semalam, dan Perusahaan Ninetop menjual sebagian besar sahamnya. Dua pabrik besar dibongkar dan dua cabang dijual.
Setengah dari modal Perusahaan Ninetop mengalir ke bisnis Keluarga Ning.
Besok paginya, seluruh Kota Tajo menjadi kacau-balau.
Jauh di Kota Juragan, Fendy Yue dari Keluarga Yue juga mendengar berita ini.
"Bastian... aku khawatir terjadi sesuatu padamu."
Di rumah, Raphael memberitahu Fendy Yue tentang berita itu. Mereka hanya bisa membicarakan masalah tentang Bastian di rumah.
“Apa dia baik-baik saja?”Fendy Yue mengerutkan kening, khawatir.
“Seharusnya dia baik-baik saja, ada Thomas Qi di sana, Kota Tajo adalah kota yang kecil, tidak ada yang berani melawan Thomas Qi di sana.” Raphael berkata: “Aku bertanya pada teman lamaku di Kota Tajo, katanya, Keluarga Ning, Keluarga Tao, dan Keluarga Wei sedang mencari keberadaan Bastian. Aku rasa, Bastian pasti sudah pergi dari Kota Tajo. "
Fendy Yue berkata dengan kesal: "Orang-orang dari Tiga Keluarga Besar ini, kalau saja pergerakkanku tidak terbatas sekarang, aku pasti akan menghancurkan mereka semua!"
Raphael menghela nafas: "Bastian bukan lagi Tuan Muda Keluarga Yue, orang yang ingin menghancurkannya bukan hanya berasal dari Tiga Keluarga Besar. Sekarang kita juga tidak bisa membantu Bastian, kita hanya bisa melihat bagaimana keberuntungan akan memihak Bastian. Tapi aku percaya, murid dari seorang Raphael tidak akan mudah dijatuhkan oleh orang lain. Anggap saja ini pengalaman baginya, aku suatu hari nanti dia akan kembali lagi ke Kota Tajo, dan dia akan mengambil kembali semua yang menjadi miliknnya."
Fendy Yue mengangguk dan bertanya:
"Raphael, apa kamu tahu siapa yang menyebarkan kabar Bastian dikeluarkan dari Keluarga Yue? Hanya dalam beberapa hari, kabar Bastian dikeluarkan dari Keluarga Yue diketahui oleh banyak orang. Kalau bukan ada orang yang sengaja menyebarkan berita itu, tidak mungkin akan ada banyak orang luar yang mengetahui masalah Keluarga Yue."
Raphael menggelengkan kepalanya:
"Aku tidak menemukan orang yang menyebarkan berita itu, tapi kalau dipikir-pikir lagi, kita juga harus mencari tahu siapa yang sebenarnya berada dibalik pembunuhan itu. Tidak akan mudah untuk melakukan pemeriksaan, tapi kalau kita bisa dengan mudah mencari tahu, pasti kita juga akan mengetahui siapa yang menjadi pengkhianat."
Saat ini di ruang makan Keluarga Yue.
Semua orang sudah berkumpul untuk sarapan, tapi Kepala Keluarga belum juga datang, jadi tidak ada yang berani menggerakkan sumpit mereka duluan.
"Ada apa dengan Kakak belakangan ini, dia jadi seing melamun, kalau dia tidak datang, apa kita juga tidak akan makan?"
"Emosinya belakangan ini agak buruk, bahkan putrinya sendiri, Anna, tidak tahan denganya. Aku dengar, di hari kedua kepulangannya, Anna bahkan pergi rumah dan pergi ke Kota Jilista, sepertinya Kakak masih ingin merasa kesepian."
William Yue sepertinya merasa tidak sabar, dan mengatakan hal-hal yang kurang baik tentang Fendy Yue.
"William Yue, apa kamu sudah gila? Kalau sampai Kakak mendengar ucapanmu, apa kamu tidak takut kalau dia akan mengulitimu?" Ade Yue melebarkan matanya mendengar ucapan William Yue.
William Yue terlihat seperti orang bodoh suka mengatakan omong kosong, saat ini, dia melihat kalau Fendy Yue belum datang, jadi dia tidak merasa takut.
"Aku hanya asal berbicara, kenapa kalian begitu serius, cih."
Selain William Yue, semua orang di sana menutup mulut mereka. Karena masalah Bastian yang diusir dari rumah, emosi Fendy Yue belakangan ini menjadi kurang stabil, tidak ada yang berani membuat Fendy Yue marah, apalagi sembarangan berbicara di Keluarga Yue.
Hanya William Yue seorang yang tidak bisa menjaga mulutnya.
“William Yue, tutup mulutmu.” Teguh Yue menatapnya dan berkata: “Kalau kamu tidak berbicara, tidak akan ada yang menganggapmu bisu. Kamu jangan meremehkan emosi Kakak , sekarang dia sedang marah besar, kita sebagai saudara jangan sampai membuatnya semakin emosi. Hentikan omong kosongmu!"
Ferly Yue dari tadi tidak mengatakan apapun, dia hanya duduk dengan tenang. Biasanya dia tidak akan ikut campur tangan sampai dia sendiri merasa perlu.
"Baiklah, aku tahu, lagipula dia juga belum datang, apa yang harus ditakutkan?"
William Yue masih terlihat tidak peduli.
Tapi begitu dia selesai bicara, dia bisa merasakan kalau ada yang salah dengan suasana di ruang makan. Mereka semua menundukkan kepala, dan ekspresi mereka terlihat agak berubah, seakan-akan muncul hantu di ruang makan ini.
William Yue menoleh dan melihat Fendy Yue berdiri di pintu masuk ruang makan dengan ekspresi kesal, tataoan mata Fendy Yue terpaku padanya.
"Kakak... , kamu sudah datang..." William Yue terkejut, dan dia langsung berdiri dari kursinya seperti ada jarum yang menusuk bokongnya.
“Apa yang barusan kamu katakan?” Fendy Yue mendekat dan bertanya dengan dingin.
"Aku... aku tidak mengatakan apa-apa..." William Yue berkeringat dingin, dia yang tadinya terlihat tidak peduli sekarang terlihat sangat takut bahkan hanya untuk berdiri dengan tegak.
"Plakk!"
Tiba-tiba ada tangan yang menampar wajahnya, ternyata Fendy Yue mengangkat tangannya dan menampar wajah William Yue .
Tamparan ini membuat semua orang di sana bergetar takut.
William Yue mundur beberapa langkah, dan mengerutkan kening pada Fendy Yue dengan wajahnya yang merah karena tamparan itu. Ada banyak orang di sana, dan Fendy Yue benar-benar menamparnya di depan mereka semua.
"Kakak , kamu..."
Sebelum dia selesai berbicara, Fendy Yue berjalan maju dua langkah, mengangkat tangannya lagi dan menampar William Yue lagi.
Teguh Yue dengan cepat berdiri, awalnya dia berniat untuk membujuk Fendy Yue, tapi tidak disangka Fendy Yue menampar William Yue lagi sampai dia jatuh ke lantai.
“Kakak, aku salah!” William Yue berlutut di tanah, dia gemetaran, dan tidak berani sembarangan berbicara lagi.
Teguh Yue menelan luda dan duduk kembali.
"Apa kalian tidak tahu apa yang dimaksud dengan dinding juga memiliki telinga?"
Fendy Yue berbalik dengan ekspresi marah, dia melirik semua orang, dan berkata dengan dingin:
"Kalau ingin mengatakan omong kosong, sebaiknya kalian mengatakannya di rumah kalian sendiri."
"Lain kali, kalau sampai aku mendengar ada yang sembarangan berbicara lagi, jangan salahkan aku kalau aku menghajar kalian!"
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh
LindaIstri Pengkhianat
SubardiAwesome Husband
EdisonCinta Di Balik Awan
KellyMi Amor
TakashiEverything i know about love
Shinta CharityMeet By Chance
Lena TanHabis Cerai Nikah Lagi×
- Bab 1 Aku Tidak Mau Kerja Lagi!
- Bab 2 Keluarga Liu tidak layak untuk masuk ke sini!
- Bab 3 Bercerai
- Bab 4 Carlos Liu dipukul
- Bab 5 Keluarga Liu sekarat!
- Bab 6 Kirania Mengungkapkan Perasaaan
- Bab 7 Menghina Keluarga Liu
- Bab 8 Memblokir Keluarga Liu
- Bab 9 Biarkan Adelia Liu menemani Patrick selama satu malam
- Bab 10 Bertemu dengan Patrick
- Bab 11 Mengapa Kamu Begitu Murahan
- Bab 12 Ini Adalah Balasan Untuk Keluarga Liu Kalian
- Bab 13 Tenggat Waktu 2 Tahun
- Bab 14 Orang Tua Bastian Yue Mau Datang Ke Kota Cumarun
- Bab 15 Orang Yang Dijodohkan Dengan Adelia Liu
- Bab 16 Kamu Telah Membuatnya Putus Asa
- Bab 17 Istriku Sangat Baik Kepadaku
- Bab 18 Kalian Harus Segera Kosongkan Lantai Tiga
- Bab 19 Mengusir Orang
- Bab 20 Tuan Muda Besar Keluarga Yue
- Bab 21 Kamu adalah Anak dari Fendy Yue!
- Bab 22 Kemampuan Bastian yang Sebenarnya
- Bab 23 Ketakjuban Yeni
- Bab 24 Niat Licik Laura
- Bab 25 Aku adalah Pedang yang Tertajam itu!
- Bab 26 Bertemu dengan Davina dan Fenny
- Bab 27 Siapa Yang Berani Maju Selangkah Lagi
- Bab 28 Bastian Mendekati Wanita Kaya
- Bab 29 Aku Dengar Dia Pernah Cerai
- Bab 30 Aku Membencimu!
- Bab 31 Kamu Tidak Boleh Bersama dengan Ricky!
- Bab 32 Yeni yang Cerdas
- Bab 33 Tujuan Harun Datang
- Bab 34 Pengkhianat Perusahaan Fores Sidon
- Bab 35 Yerassyl yang Arogan
- Bab 36 Kecerdasan Bastian Yue
- Bab 37 Salam, Direktur Bastian Yue!
- Bab 38 Kalian Berhutang Budi Padaku
- Bab 39 Dia Masih Memiliki Perasaan Terhadapmu
- Bab 40 Jantung Yeny yang berdetak dengan Cepat
- Bab 41 Siapa Yang Menyuruhmu Memutuskannya Sendiri!
- Bab 42 Ada Orang Mulia Yang Membantu Kamu
- Bab 43 Apakah Bastian Yue Orang Mulia itu?
- Bab 44 Kita Putus Saja!
- Bab 45 Wajah Asli Ricky Li
- Bab 46 Menikah Sabtu Ini!
- Bab 47 Siasat Yeni
- Bab 48 Adelia Liu Akan Menikah
- Bab 49 Mabuk!
- Bab 50 Jangan Memikirkannya Lagi
- Bab 51 Aku Menyukaimu!
- Bab 52 Kemarahan Tak Berujung Bastian
- Bab 53 Pacar Yeni
- Bab 54 Dia Tidak Bersedia!
- Bab 55 Diserang
- Bab 56 Siapa Yang Berani Memukul Kakakku!
- Bab 57 Aku Boss Perusahaan Fores Sidon!
- Bab 58 Orang Yang Pernah Menindasnya Berlutut!
- Bab 59 Kesombongan Bastian
- Bab 60 Ketika Hidup Bersama Mempelai Wanita
- Bab 61 Panggilan Telepon Yeni
- Bab 62 Konflik dalam Keluarga Liu
- Bab 63 Undangan Bertemu Farzan Liu
- Bab 64 Kamu Yang Seharusnya Melindunginya
- Bab 65 Harun Liu Harus Mati!
- Bab 66 Aku Bukan Sampah!
- Bab 67 Menangkap Harun Pergi
- Bab 68 Kelicikan Bastian
- Bab 69 Orang yang Merekam Video
- Bab 70 Menahan Adelia Untuk Tidak Pergi
- Ba 71 Status Orang itu Terlalu Tinggi
- Bab 72 Pergi ke Rumah Yeni
- Bab 73 Aku Tidak Ingin Meninggalkanmu
- Bab 74 Persahabatan dengan Hubungan Palsu
- Bab 75 Mengirim Video Kepada Adelia
- Bab 76 Suasana Hati Adelia yang Diluar Kendali
- Bab 77 Mereka Berdua Sungguh Jadian
- Bab 78 Hal yang tidak Dapat Terhindari
- Bab 79 Pertolongan
- Bab 80 Mungkin Bastian tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 81 Kirania yang Setia
- Bab 82 Yang Mengirimkan Video Tersebut Adalah Laura Cao
- Bab 83 Kamu Adalah Wanita Yang Tidak Tahu Malu!
- Bab 84 Kirania Akan Pergi
- Bab 85 Kabar Meninggal Fendy Yue
- Bab 86 Setelah Bastian Fores Yue sadarkan diri
- Bab 87 Bastian Fores Yue, kamu tidak berbakti
- Bab 88 Pemilihan Kepala Keluarga Berikutnya
- Bab 89 Pertemuan Di Luar Ruang Duka
- Bab 90 Rahmat, Pengawal Bastian
- Bab 91 Bastian Tidak Terpilih
- Bab 92 Ade Yue Berontak
- Bab 93 Jangan menembak
- Bab 94 Mengusir Bastian Sekeluarga
- Bab 95 Provokasi Ketiga Keluarga Besar
- Bab 96 Perpisahan Keluarga Yue
- Bab 97 Alur yang Tak Terduga
- Bab 98 Amarah Fendy Yue
- Bab 99 Ide Cemerlang Bastian
- Bab 100 Keluarga Yue Tidak Tergoyahkan !
- Bab 101 Meminta Ampun
- Bab 102 Semuanya sedang Berakting
- Bab 103 Pacar Pura-pura
- Bab 104 Hanya Orang Biasa
- Bab 105 Tidak Terprovokasi
- Bab 106 Aku Akan Memberimu Uang, Tinggalkan Anna Ahn
- Bab 107 Tuan Muda Keluarga Yue
- Bab 108 Bagaimana Mungkin Tuan Muda Adalah Orang Yang Tidak Berguna
- Bab 109 Dialah Tuan Muda Raffy
- Bab 110 Anna Mencium Bastian
- Bab 111 Bastian Dibawa Pergi
- Bab 112 Jangan Membuatku Memandang Rendah Dirimu
- Bab 113 Bersiap Kembali Ke Kota Cumarun
- Bab 114 Yeni Sudah Pergi
- Bab 115 Kebangkitan Farzan Liu
- Bab 116 Yeni hamil !
- Bab 117 Berangkat ke Kota Tajo
- Bab 118 Perusahaan Ninetop
- Bab 119 Seluruh karyawan mengeruk uang perusahaan !
- Bab 120 Krisis dalam perusahaan
- Bab 121 Perusahaan Melakukan PHK
- Bab 122 Susanti
- Bab 123 Winnie dan Marie dipecat
- Bab 124 Susanti Naik Jabatan
- Bab 125 Kamu Putus Cinta
- Bab 126 Yeni Ditipu
- Bab 127 Kabar Dari Yeni
- Bab 128 Aku hanyalah seorang programmer
- Bab 129 Sarim
- Bab 130 Lelang
- Bab 131 Kecelakaan
- Bab 132 Apakah kamu adalah pacarnya?
- Bab 133 Acara Lelang Resmi Dimulai
- Bab 134 Bantuan Bastian
- Bab 135 Gelombang Terakhir Pada Acara Lelang
- Bab 136 Aku Ingin Dia Mati
- Bab 137 80M Itu Tidak Perlu Dibayar Lagi
- Bab 138 Pertemuan Dengan Susanti
- Bab 139 Kiamat Bagi Chakra
- Bab 140 Rencana Bastian
- Bab 141 Tertukar
- Bab 142 Mati Bersama
- Bab 143 Ancaman Jadrian Dan Lainnya
- Bab 144 Acara Ulang Tahun Susanti
- Bab 145 Lucas
- Bab 146 Bastian Hadir di Ulang Tahun Susanti
- Bab 147 Ini Adalah Adik Perempuanku
- Bab 148 Seperti Seorang Putri
- Bab 149 Lucas yang Memalukan
- Bab 150 Tidak Memakai Baju
- Bab 151 Aku Temanimu Mencari
- Bab 152 Menerima interogasi
- Bab 153 Semoga Kalian Bisa Menemukan Pelaku Sebenarnya
- Bab 154 Ada Berita Yeni
- Bab 155 Hadiah Uang Sebesar 20 miliar Rupiah
- Bab 156 Menemukan Penipu
- Bab 157 Mengajak Yeni Untuk Bertemu
- Bab 158 Bastian Yang Mengerikan
- Bab 159 Biarkan Dia Melaporkan Aku
- Bab 160 Aku Melihat Kekasihmu
- Bab 161 Kecelakaan Mobil
- Bab 162 Bertemu lagi dengan Raffy
- Bab 163 Bastian Dihajar
- Bab 164 Kekuasaan Keluarga Xiao
- Bab 164 Aku Jamin Akan Membuat Perusahaan Ninetop Bangkrut
- Bab 166 Pergi Menangkap Bastian
- Bab 167 Bastian Dibawa Pergi
- Bab 168 Telepon Genggam Kedua
- Bab 168 Bajingan ini Kuat Juga!
- Bab 170 Penembak jitu
- Bab 171 Thomas Qi
- Bab 172 Menangkap Hercules
- Bab 173 Dia Adalah Tuan muda Keluarga Yue
- Bab 174 Pembunuh Handal
- Bab 175 Aku Menjadi Mata-Mata Untuk Kalian
- Bab 176 Sarim Menyatakan Perasaan
- Bab 177 Di Hatiku Hanya Ada Seorang
- Bab 178 Tugas membunuh Bastian
- Bab 179 Penembak jitu muncul
- Bab 180 Pak Andi adalah Pengkhianat
- Bab 181 Pesan Singkat pada Ponsel
- Bab 182 Keberadaan Penembak Jitu
- Bab 183 Perperangan Di Rooftop
- Bab 184 Identitas Orang Tersebut
- Bab 185 Kimmy Yang Dikuburkan Secara Hidup-hidup
- Bab 186 Aku Tidak Bermarga Ye, Margaku Adalah Yue
- Bab 187 Pengawal
- Bab 188 Rencana didalam Rencana
- Bab 189 Fernando yang Dipermainkan
- Bab 190 Willy yang Putus Asa
- Bab 191 Aku Akan Menjadi Saksi Untuknya
- Bab 192 Kalian adalah sekelompok!
- Bab 193 Apakah kamu tidak sanggup bermain?
- Bab 194 Keluarga Cui dapat membantu.
- Bab 195 Menarik Fernando Li ke sisiku
- Bab 196 Berjumpa dengan Yeni.
- Bab 197 Tidak Terselamatkan
- Bab 198 Membuatnya Membayar Semuanya!
- Bab 199 Raffy Cui Kembali ke Kota Juragan
- Bab 200 Tuan Muda !
- Bab 201 Melenyapkan Keluarga Cui
- Bab 202 Menjauh
- Bab 203 Keterkejutan Fernando Li
- Bab 204 Kamar Dagang Fores Sidon
- Bab 205 Ambisi Bastian
- Bab 206 Perubahan Hati Yeni
- Bab 207 Biarkan Mereka Pergi!
- Bab 208 Susanti Diusir
- Bab 209 Selangkah Demi Selangkah Yang Menakjubkan
- Bab 210 Emosi Sarim Meledak Ledak
- Bab 211 Konfrontasi Antara Sarim dan Bastian
- Bab 212 Pulanglah Bersamaku
- Bab 213 Satu Keluarga Memang Harus Kompak
- Bab 214 Situasi Terbaru Keluarga Liu
- Bab 215 Tidak Pantas Baginya
- Bab 216 Aku Ingin Pulang Ke Kota Cumarun
- Bab 217 Perpisahan dengan Sarim
- Bab 218 Ayo kita menikah
- Bab 219 Keluarga Wang di Kota Cangan
- Bab 220 Telepon dari Fendy Yue
- Bab 221 Bertemu Orang Tua Yeni
- Bab 222 Dia Pernah Cerai
- Bab 223 Niat Jahat Carlos
- Bab 224 Kamu Merusak Putriku
- Bab 225 Mengacam Dengan Kematian
- Bab 226 Merancang Keluarga Wang
- Bab 227 Keluarga Lin Dari Kota Cangan
- Bab 228 Keluarga Wang Yang Luar Biasa
- Bab 229 Kalian Membuat Keluarga Wang Malu
- Bab 230 Meli Dan Suaminya Berlutut
- Bab 231 Kenapa Menyuruh Orang tuaku Berlutut
- Bab 232 Ketangguhan Bastian
- Bab 233 Gunawan yang Ketakutan
- Bab 234 Tetap Harus Menunduk
- Bab 235 Permintaan Sanjaya
- Bab 236 Identitas Suami Yeni
- Bab 237 Rencana Licik Cindy
- Bab 238 Undangan Dari Generasi Muda Keluarga Wang
- Bab 239 Pukul dia!
- Bab 240 Serangan Balik Bastian
- Bab 241 Mematahkan Kedua Kaki Dan Tanganmu
- Bab 242 Jimmy Meminta Maaf
- Bab 243 Keluarga Wang Tidak Ingin Mengurusi Hal Ini
- Bab 244 Perkumpulan para penjabat
- Bab 245 Apakah Kamu Berhak Untuk Menghakimi Aku?
- Bab 246 Sombong!
- Bab 247 Aku Memandang Rendah Kalian Semua
- Bab 248 Cara Apa Yang Dia Miliki
- Bab 249 Dia, Cucu Kandung Tuan Raphael
- Bab 250 Tuan Raphael Sudah Pensiun
- Bab 251 Jika Ada Yang Mati Aku Akan Menanggung Jawabnya
- Bab 252 Kedatangan Sanjaya
- Bab 253 Sanjaya Marah Besar
- Bab 254 Keluarga Lin-ku Memiliki Tuan Albert
- Bab 255 Apakah Dia Mengenal Tuan Albert Atau Tidak
- Bab 256 Tamu Penting Itu
- Bab 257 Kalian Sangat Berani!
- Basb 258 Tuan Bastian, Kami Sudah Salah
- Bab 259 Penyesalan Gunawan Wang
- Bab 260 Keluarga Wang Panik
- Bab 261 Albert Wei Memohon Kepada Bastian
- Bab 262 Aku Mau Mengumpulkan Semua Orang Kaya Kota Cangan
- Bab 263 Kembali Lagi Ke Rumah
- Bab 264 Pelayanan Paling Mewah
- Bab 265 Rencana Bastian
- Bab 266 Keluarga Wang Sekarang, Mendengarkan Perintahmu
- Bab 267 Rencana Dengan Tujuan Besar
- Bab 268 Berpandangan Sempit
- Bab 269 Identitas Terungkap
- Bab 270 Keluarga Yue tidak akan meremehkan keluarga Wang kan
- Bab 271 Keluarga Wang akan mengalami perubahan
- Bab 272 Siapa yang masih memiliki pendapat?
- Bab 273 Visi Bastian yang sangat luar biasa
- Bab 274 Konferensi orang-orang hebat
- Bab 275 Mereka hanyalah sekumpulan Terrapin saja
- Bab 276 Gozali
- Bab 277 Aku Bastian
- Bab 278 Halo Tuan Muda!
- Bab 279 Ini Konsepmu
- Bab 280 Anak ini Licik Sekali!
- Bab 281 Ronaldo
- Bab 282 Aku Sungguh Pintar
- Bab 283 Ancaman dari Seorang Pemimpin Besar
- Bab 284 Petugas, Mohon Bantu Daftarkan Diriku
- Bab 285 Kota Ciangi ini Milikmu?
- Bab 286 Perbandingan Burung Garuda dan Semut
- Bab 287 Direktur dan Wakil Direktur
- Bab 288 Aku Hanya Pencatut
- Bab 289 Mengobrol bersama Fendy Yue di Telepon
- Bab 290 Dia adalah Cucu Perempuan Gunawan Wang
- Bab 291 Pria Pemuja Susanti
- Bab 292 Badai Datang
- Bab 293 Tidak Peduli Apapun Yang Terjadi Kita Akan Menghadapi Bersama
- Bab 294 Orang-orang Keluarga Yue Marah Besar
- Bab 295 Kita Adalah Saudara!
- Bab 296 Hukuman Berat Tidak Adil!
- Bab 297 Perjalanan Ke Kota Tajo
- Bab 298 Anak Kelima dari Keluarga Yue yang Sesungguhnya
- Bab 299 Konspirasi Besar Itu
- Bab 300 Tidak Akan Dijatuhkan Dengan Begitu Mudah
- Bab 301 Aku Tidak Terima
- Bab 302 Jangan Memaksaku!
- Bab 303 Kalian Harus Memaksaku Seperti Ini?
- Bab 304 Menunggu Hasil
- Bab 305 Isi Dari Secarik Kertas
- Bab 306 Misi kita
- Bab 307 Dalam Sekejap 18 Tahun Sudah Berlalu
- Bab 308 Susanti Meminta Pertolongan
- Bab 309 Serangan
- Bab 310 Bukan Utusan Keluarga Yue
- Bab 311 Wanita yang Ada di Dalam Mobil BMW
- Bab 312 Kondisi yang Tidak Terkendali
- Bab 313 Bastian Terkena Masalah Lagi
- Bab 314 Dia Dan Bastian Sudah Bercerai
- Bab 315 Bahaya Dalang Dibalik Ini
- Bab 316 Kecelakaan Atau Konspirasi Lain
- Bab 317 Dugaan Fendy
- Bab 318 Tiga Keluarga Besar
- Bab 319 Perasaan yang Aneh
- Bab 320 Tidak Bisa Tidur Semalaman
- Bab 321 Pengusiran!
- Bab 322 Kesalahan Apa!
- Bab 323 Hubungan Keluarga Yang Tidak Bisa Diputuskan
- Bab 324 Cinta Ayah yang Dalam
- Bab 325 Hengky Tang yang Ganas
- Bab 326 Harimau Yang Ganas hanya Berjalan Sendirian
- Bab 327 Keluarga Ning Di Kota Tajo
- Bab 328 Singkirkan Bastian Secepat Mungkin
- Bab 329 Perjamuan Hongmen
- Bab 330 Mengancam
- Bab 331 Kebengisan Bastian
- Bab 332 Dia Adalah Mantan Suamiku
- Bab 333 Mengorbankan Sesuatu Yang Penting Untuk Hal Yang Lebih Penting
- Bab 334 Kekejaman Zayn Ning
- Bab 335 Membunuh Hengky
- Bab 336 Aku Akan Menyelamatkan Hidupmu Dulu
- Bab 337 Aku Adalah Ayahmu
- Bab 338 Keberadaan Susanti
- Bab 339 Kamu Yakin Ingin Membalas Dendam
- Bab 340 Zayn Ning Adalah Orang Yang Munafik
- Bab 341 Mengapa kamu meninggalkanku
- Bab 342 Aku Sendiri Yang Akan Membunuh Bastian
- Bab 343 Negosiasi
- Bab 344 Kartu Akhir Masing-Masing
- Bab 345 Melibatkan Anggota Keluarga
- Bab 346 Sebuah Pertarungan
- Bab 347 Membabi Buta
- Bab 348 Meninggalkan Kota Tajo
- Bab 349 Aku Tidak Akan Mencelakakanmu
- Bab 350 Hanya Orang Hebat Yang Bisa
- Bab 351 Kebiasaan Perilaku Orang Kuat
- Bab 352 Dua puluh Juta Kupon Undian Lotre
- Bab 353 Hadiah 100 miliar
- Bab 354 Kalian Lak-laki Apa Bukan
- Bab 355 Sekelompok Penakut
- Bab 356 Geng Cahaya
- Bab 357 Thomas, Bunuh Dia
- Bab 358 Takut?
- Bab 359 Biarkan Aku Duduk Di Posisimu
- Bab 360 Untuk Apa Sok Kuat
- Bab 361 Berlutut!
- Bab 362 Jasper Wu
- Bab 363 Tidak Berani Berdiri
- Bab 364 Ibumu Melahirkan Tujuh Putra
- Bab 365 Sudah Waktunya Mengganti Penguasa
- Bab 366 Identitas Asli Ratna
- Bab 367 Organisasi Werwolf
- Bab 368 Soraya dan Anak Perempuannya
- Bab 369 Menelusuri Aaron Yue
- Bab 370 Kedudukan Jasper
- Bab 371 Leonardo Yang Bejat
- Bab 372 Kamu Pikir Aku Masih Takut Kepadamu?
- Bab 373 Orangnya Aldo Wu
- Bab 374 Aldo Wu Melawan Bastian
- Bab 375 Aku Bukan Orang Baik.
- Bab 376 Bunuh Semua Yang Menghalangi
- Bab 377 Taktik Psikologis
- Bab 378 Seluruh Gedung Penuh Dengan Bom
- Bab 379 Main Main Dengan Nyawa
- Bab 380 Menghianati Aldo Wu
- Bab 381 Rencana Selanjutnya
- Bab 382 Jansen Wu, Biarkan Aku Sendiri yang Mengurus saja
- Bab 383 Mengantar Adelia Pergi
- Bab 384 Hidup Mati Bersama dan Menghadapi Kesulitan Bersama
- Bab 385 Rumah Besar Juvenal
- Bab 386 Bukti untuk Mengancam Jansen
- Bab 387 Mengapa Kamu juga Bisa kungfu Hung Ga?
- Bab 388 Aku Beri Satu Miliar Untukmu
- Bab 389 Jansen Wu yang Cacat
- Bab 390 Keberaniannya aku yang Kasih
- Bab 391 Memanggil Bala Bantuan
- Bab 392 Kalian Berani Menghina Tuan Bastian
- Bab 393 Biarkan Dia Menemuiku
- Bab 394 Dengan Merangkak Menemui Tuan Bastian
- Bab 395 Semua Sama, Tidak Tahu Diri
- Bab 396 Menghancurkan Rencana Juvenal Wu
- Bab 397 Telepon Dari Soraya
- Bab 398 Informasi Senilai Empat Puluh Miliar
- Bab 399 Serangan Balik Juvenal
- Bab 400 Berlayar
- Bab 401 Aku Akan Membunuh Si Pengkhianat
- Bab 402 Kekuasaan Penuh
- Bab 403 Menyerah
- Bab 404 Bunuh aku, lepaskanlah yang lain
- Bab 405 Menang atau kalah masih belum pasti, situasi belum berakhir.
- Bab 406 Rencana didalam rencana.
- Bab 407 Kamu kalah dengan adil.
- Bab 408 Mengambil alih Geng Cahaya.
- Bab 409 Pemimpin Meninggal
- Bab 410 Tangisan Jansen
- Bab 411 Apakah Kamu Disandera
- Bab 412 Erick
- Bab 413 Rencana Berantai
- Bab 414 Dia Adalah Pembimbing Dalam Hidupku
- Bab 415 Aku Memang Boneka
- Bab 416 Hasil Penyelidikan
- Bab 417 Aku Hanya Perlu Yang Setia
- Bab 418 Wabah Di Desa Wang
- Bab 419 Wabah Atau Penyebaran Virus
- Bab 420 Geng Cahaya Diserang
- Bab 421 Menunggu Waktu Yang Tepat
- Bab 422 Perusahaan Long
- Bab 423 Kalian Tidak Berguna
- Bab 424 Bertemu
- Bab 425 Jangan Gegabah Terlebih Dahulu
- Bab 426 Ander Jiang
- Bab 427 Basis Penelitian
- Bab 428 Virus T2
- Bab 429 Kematian Hidayat
- Bab 430 Kamu Sedang Curiga Padaku
- Bab 431 Serangan Yang Menyeramkan
- Bab 432 Tidak Disangka Kalian Masih Berani Datang
- Bab 433 Bagai Srigala yang kelaparan
- Bab 434 Pengkhianat, Harus Mati
- Bab 435 Hati-hati, Aku Akan penggal Kepalanya
- Bab 436 Surga Tidak Ada Jalan, Neraka Tidak Punya Pintu
- Bab 437 Mereka benar-benar setan
- Bab 438 Tidak Akan Pernah Menyerah
- Bab 439 Itu Adalah Tuan Bastian Kami
- Bab 440 Perkumpulan orang besar
- Bab 441 Legendaris Cangbei
- Bab 442 Ternyata Latar Belakangnya Begitu Luar Biasa
- Bab 443 Dilan Beraksi
- Bab 444 Tamu Khusus Omar
- Bab 445 Dewa Pembunuh
- Bab 446 Tuan Wadi
- Bab 447 Apakah Kamu Takut
- Bab 448 Aku mau bermain nyawa.
- Bab 449 Dewa pembunuh terjatuhkan
- Bab 450 Kematian Dilan.
- Bab 451 Siapa yang berani menyentuhnya.
- Bab 452 Ivan kalian, sudah mati!
- Bab 453 Harta Atau Nyawa
- Bab 454 Pembodohan
- Bab 455 Menerima Undangan
- Bab 456 Awal Dari Segalanya (End)