Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 350 Hanya Orang Hebat Yang Bisa

"Tuan Fernando, Bastian... dia bahkan berani membunuh Wilsen Wei, benar-benar sangat kejam..."

Melihat Bastian menikam mati Wilsen Wei, lalu menyeret tubuh Wilsen Wei ke sisi jalan, pengawal Fernando Li yang menyaksikan kejadian itu, merasa ketakutan sampai mengeluarkan keringat dingin.

Fernando Li mengeluarkan rokok dan korek api, dan dengan tangannya yang gemetaran, dia menyalakan rokoknya.

"Dia adalah orang yang hebat..." Fernando Li menghela nafas: "Apa kamu tahu kenapa aku tidak ingin menjadi musuhnya? Karena dia adalah orang yang tidak akan kalah dengan mudah. Orang-orang yang menjatuhkannya hari ini pasti tidak akan memiliki akhir yang baik di masa depan..."

Pengawal itu bergidik saat mendengar kata-kata itu.

Dia pernah melihat banyak orang yang kejam dan bahkan dia sendiri merasa dia adalah orang yang kejam. Tapi setelah melihat apa yang dilakukan Bastian, dia merasa kalau pemuda ini adalah orang yang paling kejam, orang yang sangat sadis sampai tidak ada yang berani melawannya.

"Tuan Fernando, sampai jumpa di Cangbei!"

Setelah mengurus mayat Wilsen Wei, Bastian lalu melambai ke Fernando Li dan masuk ke mobilnya.

Tak lama kemudian, kedua mobil itu pergi.

"Ayo jalan, Kota Tajo… sepertinya akan ada perubahan yang besar di Kota Tajo." Fernando Li menghela nafas dan masuk ke mobil dengan pengawalnya.

Sekitar setengah jam kemudian, mobil Bastian dan orang-orangnya bergerak ke daerah di luar kota.

Mobil mereka lalu berhenti di pinggir jalan, dan Bastian memanggil Kimmy.

“Apa semua mayat sudah diurus?” Dia bertanya.

“Tubuh mereka semua sudah dikubur.” Jawab Kimmy.

Orang tua Reynard dan istrinya, termasuk Indra Tao dan istri Wilsen Wei, mayat mereka semua digantung. Mayat mereka digantung bukan untuk pertunjukan, tapi sebagai bukti kalau Bastian benar-benar sudah membunuh mereka semua.

"Cepat pergi ke rumahku dan jemput Yeni, kami menunggumu di luar kota, kita tidak bisa tinggal Kota Tajo lebih lama lagi." Kata Bastian.

"Baik, aku akan segera menjemput istrimu."

Bastian dan orang-orangnya berhenti sebentar di sana, dan melihat Kimmy pergi.

Pada saat yang bersamaan, tiga mobil bergerak keluar dari Kota Tajo, dan melaju ke daerah kecil di Provinsi Cangbei.

...

"Kepala Keluarga Ning, dia tidak datang, sepertinya dia sudah mengetahui sesuatu..."

Di Perusahaan Ninetop, di ruangan milik Bastian, kursi direktur yang seharusnya milik Bastian, sekarang diduduki oleh Setiawan.

Dia tidak menunggu lagi Bastian dan Patrick Sidon, dan menelepon Reynard.

"Bagaimana dia bisa mengetahuinya, apa kamu yang memberi tahu semua ini padanya! Dia membunuh seluruh keluargaku, aku harus mencabut nyawanya!"

Di telepon, Reynard berkata dengan marah.

"Kepala Keluarga Ning, bukan aku yang memberi tahu Bastian, aku sudah menyergap orang-orang di perusahaan. Mereka baru saja meneleponku dan mengatakan kalau mereka akan kembali ke perusahaan, tapi sampai sekarang mereka belum juga sampai, aku rasa mereka pasti sudah pergi dari Kota Tajo."

"Tolong percaya padaku, aku tidak mungkin mengkhianati Keluarga Ning."

Setiawan yang sedang duduk di kursi direktur dan mencoba menjelaskan semuanya pada Reynard.

Di sisi lain, Reynard sudah sampai di rumah sakit.

Setelah mengatakan beberapa hal pada Setiawan, dia menutup telepon.

"Kepala Keluarga, saat kami mengantar Tuan Muda Kedua tadi, dia masih bisa bernapas. Dua tembakkan tadi meleset dan tidak ada luka yang fatal. Tuan Muda Kedua... harusnya masih bisa diselamatkan."

Seorang pembunuh datang dan berkata.

Reynard yang mendengar kata-kata itu, meneteskan air mata, dia duduk di bangku lorong, dan tubuhnya bergetar:

"Kenapa, kenapa bukan dia yang mati, kenapa malah Zayn Ning!"

Pembunuh itu mencoba menghibur: "Kepala Keluarga, aku turut berduka. Kami telah mengirim beberapa orang untuk mencegat mobil Bastian. Kami juga sudah mengirim mayat Kepala Keluarga Tao ke rumahnya sesuai dengan perintah kamu, Kepala Keluarga Wei... kami belum menemukannya, tapi mungkin dia sedang berada dalam keadaan yang kurang baik..."

Reynard mengambil napas dalam-dalam dan berkata: "Melihat kegilaan Bastian, Wilsen Wei mungkin sudah tidak selamat. Sampaikan pada Keluarga Tao dan Keluarga Wei kalau Indra Tao dan Wilsen Wei sudah dibunuh oleh Bastian. Dan juga... habisi semua pembunuh suruhan Keluarga Wei, jangan biarkan mereka hidup. "

Si pembunuh mengangguk: "Baik!"

"Satu hal lagi." Reynard berkata: "Bantu aku hubungi salah satu dokter operasi plastik terbaik di luar negeri."

Putra satu-satunya, Zayn Ning, sudah mati, tapi dia ingin membuat‘Zayn Ning' hidup dengan cara yang lain.

Hanya dalam satu malam, banyak orang terbunuh, dan hanya dalam beberapa jam, Kota Tajo berubah dengan drastis.

Tiga Keluarga Besar yang tidak terkalahkan selama bertahun-tahun, mereka berasal dari tempat yang sama, dan memiliki tujuan yang sama.

Tapi hanya dalam satu malam, dua Kepala Keluarga meninggal, dan lebih tepatnya, pasangan mereka juga ikut dibunuh.

Keluarga Ning, anggota keluarga mereka semua juga dibunuh dan hanya Kepala Keluarga yang tersisa.

Tiga Keluarga Besar mengalami kerugian yang parah, dan Fernando Li diam-diam menyebarkan berita ini. Tak lama setelah berita ini tersebar, banyak hal yang mulai berubah, perusahaan-perusahaan kecil yang tak terhitung jumlahnya mulai bangkit kembali.

Bahkan Direktur Perusahaan Ninetop, yang telah menjadi pusat perhatian selama beberapa bulan ini, menghilang dalam semalam, dan Perusahaan Ninetop menjual sebagian besar sahamnya. Dua pabrik besar dibongkar dan dua cabang dijual.

Setengah dari modal Perusahaan Ninetop mengalir ke bisnis Keluarga Ning.

Besok paginya, seluruh Kota Tajo menjadi kacau-balau.

Jauh di Kota Juragan, Fendy Yue dari Keluarga Yue juga mendengar berita ini.

"Bastian... aku khawatir terjadi sesuatu padamu."

Di rumah, Raphael memberitahu Fendy Yue tentang berita itu. Mereka hanya bisa membicarakan masalah tentang Bastian di rumah.

“Apa dia baik-baik saja?”Fendy Yue mengerutkan kening, khawatir.

“Seharusnya dia baik-baik saja, ada Thomas Qi di sana, Kota Tajo adalah kota yang kecil, tidak ada yang berani melawan Thomas Qi di sana.” Raphael berkata: “Aku bertanya pada teman lamaku di Kota Tajo, katanya, Keluarga Ning, Keluarga Tao, dan Keluarga Wei sedang mencari keberadaan Bastian. Aku rasa, Bastian pasti sudah pergi dari Kota Tajo. "

Fendy Yue berkata dengan kesal: "Orang-orang dari Tiga Keluarga Besar ini, kalau saja pergerakkanku tidak terbatas sekarang, aku pasti akan menghancurkan mereka semua!"

Raphael menghela nafas: "Bastian bukan lagi Tuan Muda Keluarga Yue, orang yang ingin menghancurkannya bukan hanya berasal dari Tiga Keluarga Besar. Sekarang kita juga tidak bisa membantu Bastian, kita hanya bisa melihat bagaimana keberuntungan akan memihak Bastian. Tapi aku percaya, murid dari seorang Raphael tidak akan mudah dijatuhkan oleh orang lain. Anggap saja ini pengalaman baginya, aku suatu hari nanti dia akan kembali lagi ke Kota Tajo, dan dia akan mengambil kembali semua yang menjadi miliknnya."

Fendy Yue mengangguk dan bertanya:

"Raphael, apa kamu tahu siapa yang menyebarkan kabar Bastian dikeluarkan dari Keluarga Yue? Hanya dalam beberapa hari, kabar Bastian dikeluarkan dari Keluarga Yue diketahui oleh banyak orang. Kalau bukan ada orang yang sengaja menyebarkan berita itu, tidak mungkin akan ada banyak orang luar yang mengetahui masalah Keluarga Yue."

Raphael menggelengkan kepalanya:

"Aku tidak menemukan orang yang menyebarkan berita itu, tapi kalau dipikir-pikir lagi, kita juga harus mencari tahu siapa yang sebenarnya berada dibalik pembunuhan itu. Tidak akan mudah untuk melakukan pemeriksaan, tapi kalau kita bisa dengan mudah mencari tahu, pasti kita juga akan mengetahui siapa yang menjadi pengkhianat."

Saat ini di ruang makan Keluarga Yue.

Semua orang sudah berkumpul untuk sarapan, tapi Kepala Keluarga belum juga datang, jadi tidak ada yang berani menggerakkan sumpit mereka duluan.

"Ada apa dengan Kakak belakangan ini, dia jadi seing melamun, kalau dia tidak datang, apa kita juga tidak akan makan?"

"Emosinya belakangan ini agak buruk, bahkan putrinya sendiri, Anna, tidak tahan denganya. Aku dengar, di hari kedua kepulangannya, Anna bahkan pergi rumah dan pergi ke Kota Jilista, sepertinya Kakak masih ingin merasa kesepian."

William Yue sepertinya merasa tidak sabar, dan mengatakan hal-hal yang kurang baik tentang Fendy Yue.

"William Yue, apa kamu sudah gila? Kalau sampai Kakak mendengar ucapanmu, apa kamu tidak takut kalau dia akan mengulitimu?" Ade Yue melebarkan matanya mendengar ucapan William Yue.

William Yue terlihat seperti orang bodoh suka mengatakan omong kosong, saat ini, dia melihat kalau Fendy Yue belum datang, jadi dia tidak merasa takut.

"Aku hanya asal berbicara, kenapa kalian begitu serius, cih."

Selain William Yue, semua orang di sana menutup mulut mereka. Karena masalah Bastian yang diusir dari rumah, emosi Fendy Yue belakangan ini menjadi kurang stabil, tidak ada yang berani membuat Fendy Yue marah, apalagi sembarangan berbicara di Keluarga Yue.

Hanya William Yue seorang yang tidak bisa menjaga mulutnya.

“William Yue, tutup mulutmu.” Teguh Yue menatapnya dan berkata: “Kalau kamu tidak berbicara, tidak akan ada yang menganggapmu bisu. Kamu jangan meremehkan emosi Kakak , sekarang dia sedang marah besar, kita sebagai saudara jangan sampai membuatnya semakin emosi. Hentikan omong kosongmu!"

Ferly Yue dari tadi tidak mengatakan apapun, dia hanya duduk dengan tenang. Biasanya dia tidak akan ikut campur tangan sampai dia sendiri merasa perlu.

"Baiklah, aku tahu, lagipula dia juga belum datang, apa yang harus ditakutkan?"

William Yue masih terlihat tidak peduli.

Tapi begitu dia selesai bicara, dia bisa merasakan kalau ada yang salah dengan suasana di ruang makan. Mereka semua menundukkan kepala, dan ekspresi mereka terlihat agak berubah, seakan-akan muncul hantu di ruang makan ini.

William Yue menoleh dan melihat Fendy Yue berdiri di pintu masuk ruang makan dengan ekspresi kesal, tataoan mata Fendy Yue terpaku padanya.

"Kakak... , kamu sudah datang..." William Yue terkejut, dan dia langsung berdiri dari kursinya seperti ada jarum yang menusuk bokongnya.

“Apa yang barusan kamu katakan?” Fendy Yue mendekat dan bertanya dengan dingin.

"Aku... aku tidak mengatakan apa-apa..." William Yue berkeringat dingin, dia yang tadinya terlihat tidak peduli sekarang terlihat sangat takut bahkan hanya untuk berdiri dengan tegak.

"Plakk!"

Tiba-tiba ada tangan yang menampar wajahnya, ternyata Fendy Yue mengangkat tangannya dan menampar wajah William Yue .

Tamparan ini membuat semua orang di sana bergetar takut.

William Yue mundur beberapa langkah, dan mengerutkan kening pada Fendy Yue dengan wajahnya yang merah karena tamparan itu. Ada banyak orang di sana, dan Fendy Yue benar-benar menamparnya di depan mereka semua.

"Kakak , kamu..."

Sebelum dia selesai berbicara, Fendy Yue berjalan maju dua langkah, mengangkat tangannya lagi dan menampar William Yue lagi.

Teguh Yue dengan cepat berdiri, awalnya dia berniat untuk membujuk Fendy Yue, tapi tidak disangka Fendy Yue menampar William Yue lagi sampai dia jatuh ke lantai.

“Kakak, aku salah!” William Yue berlutut di tanah, dia gemetaran, dan tidak berani sembarangan berbicara lagi.

Teguh Yue menelan luda dan duduk kembali.

"Apa kalian tidak tahu apa yang dimaksud dengan dinding juga memiliki telinga?"

Fendy Yue berbalik dengan ekspresi marah, dia melirik semua orang, dan berkata dengan dingin:

"Kalau ingin mengatakan omong kosong, sebaiknya kalian mengatakannya di rumah kalian sendiri."

"Lain kali, kalau sampai aku mendengar ada yang sembarangan berbicara lagi, jangan salahkan aku kalau aku menghajar kalian!"

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu