Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 139 Kiamat Bagi Chakra

" pak Bastian, aku telah janjian dengan temanku sore ini, aku harus segera pergi."

" apakah kamu akan ke tempat gym besok siang?"

setelah Bastian kembali, dia berbincang sebentar dengan Stefani. Stefani terlihat sudah bersiap siap pergi.

" aku akan pergi besok siang, belakangan ini aku tidak terlalu sibuk dan akan pergi setiap siang hari." jawab Bastian sambil tersenyum, dia kembali berkata :" kak Stefani mau kemana? bagaimana kalau aku mengantarmu saja?"

tatapan Stefani sedikit tidak santai dan sangat jelas kalau dia ingin menolak Bastian:

" aku tidak ingin merepotkan pak Bastian, aku akan pergi menemui suamiku nanti. sifat suamiku juga tidak begitu baik, jikalau dia melihat diriku bersama pria lain, dia pasti akan marah."

" sampai bertemu besok, masih banyak hal yang ingin aku pelajari dari kamu, pak Bastian."

Stefani terlihat begitu menawan dan nada suaranya terdengar penuh ambigu.

Bastian berpikir didalam hati kalau wanita berumur 30-an ini masih saja begitu sangar, dia pun mengangguk dan berkata:

" baiklah, aku akan mengantarmu kedepan dan membantumu membawa tas."

melihat Bastian yang masih muda itu begitu berinisiatif, wajah Stefani pun sedikit memerah. dia seketika merasa dirinya lebih muda sekitar 10 tahun. dia pun berkata :

" pak Bastian sangatlah perhatian."

sambil mengatakan itu, mereka berdua pun berjalan keluar dari kafe.

Bastian berjalan dari belakang dan dia tidak bisa menahan matanya untuk menatap kearah Susanti. disaat ini, ekspresi Siska dan Sasha terlihat penuh hina ketika melihat Bastian membantu wanita itu membawa tas. Susanti juga telah melihat adegan itu dan tatapannya terlihat begitu bercampur aduk.

" kak Stefani, berhati hatilah dijalan. sampai bertemu besok."

Bastian membantu Stefani memanggil taksi dan mengembalikan tas kepadanya.

Stefani tersenyum dan dia tiba tiba memberi sebuah kecupan diwajah Bastian. ini benar benar membuat bastian terbengong.

dia menatap Stefani dengan terkejut dan Stefani pun berkata:

" pak Bastian, kamu sangatlah jantan, sampai bertemu besok."

setelah itu, Stefani pun masuk kedalam mobil dan mobil itu pun bergegas pergi.

Bastian hanya terdiam disana dan setelah mobil itu pergi jauh, dia lalu mengambil tisu dan membersihkan wajahnya dengan kuat:

" sh*t! menjijikkan!"

dia membersihkannya berulang kali dan itu membuat wajahnya merah. dia lalu berlari ke area parkir gym itu dan masuk kedalam mobilnya. didalam mobil, dia membuka ponselnya dan sudah terdapat sistem GPS pada ponselnya itu.

di sistem GPS itu, terlihat jelas bahwa titik merah itu terus bergerak dan titik merah itu merupakan ponsel Stefani. sebelumnya, Bastian berkata kepada Stefani kalau ponselnya kehabisan baterai, sebenarnya dia masih memiliki baterai pada ponselnya.

dia lalu meminjam ponsel Stefani untuk bertelepon. sebenarnya dia tidak melakukan panggilan, dia hanya memasang sebuah virus tersembunyi yang bisa melacak keberadaan Stefani dan dapat dikontrol dari jarak jauh.

Bastian berkendara keluar dari parkiran dan mengikuti arah GPS itu.

setelah 1 jam terlewati, taksi yang ditumpangi Stefani itu pun berhenti di depan salah satu hotel.

didepan hotel itu telah berdiri seorang pria muda yang berpakaian formal dan berpenampilan ganteng. Bastian memberhentikan mobilnya tidak jauh dari tempat itu. dia melihat setelah Stefani turun dari dalam mobil itu, dia langsung berpelukan dengan pria muda itu dan jalan bersama memasuki hotel itu.

Bastian langsung mengambil foto dan itu membuat dirinya merinding:

" sh*t! berapa sebenarnya pria yang dimiliki wanita ini..."

.......

pada malam itu, Patrick mengajak Bastian untuk makan bersama.

" kak, kenapa kamu tidak minum bir malam ini?"

Patrick memesan sebotol Wisky dan meminumnya sendiri. Bastian tidak menyentuhnya sama sekali.

seingatnya, Bastian sangat menyukai tipe Wisky ini.

" aku tidak minum dulu, aku masih belum sadar total dari kemabukan semalam." Bastian sedikit mual ketika melihat alkohol itu.

" aku juga sudah melihat data yang kamu beri semalam. aku benar benar tidak menyangka kalau Chakra telah diselingkuhi. jikalau dia tahu istrinya selingkuh dengan asistennya sendiri dan sudah selama satu tahun, aku benar benar tidak bisa membayangkan ekspresinya."

Patrick hanya tersenyum.

melihat itu, Bastian juga tersenyum dan berkata:

" pria seperti Chakra pastinya juga memiliki banyak wanita diluar sana, dia pastilah tidak begitu mengurusi istrinya, tidak heran juga kalau istrinya berselingkuh. tetapi kegenitan istrinya tidaklah kalah dari Chakra sendiri."

" oh?" Patrick meletakkan sumpitnya dan menatap Bastian dengan wajah ingin gosip, dia lalu tertawa dan berkata :" kak, apakah kamu pergi mencarinya hari ini? apakah ada terjadi hal hal yang asik?"

ekspresi Bastian berubah ketika mengingat kembali adegan Stefani yang menciumnya. dia kembali mengusap bagian itu dan masih terlihat merah.

" tidak ada, apakah kamu merasa aku adalah orang yang kehausan hingga tidak melepaskan wanita seperti itu?" kata Bastian dengan nada yang buruk.

" kalau begitu, ada apa dengan wajahmu, kamu dicium paksa kan, hahaha!" kata Patrick ketika melihat wajah Bastian.

" sh*t, jangan katakan itu lagi. sangat menjijikkan!" kata Bastian sambil melemparkan sumpit kepada Patrick.

Patrick segera menghindarinya dan berkata :

" aku tidak akan bercanda lagi kok, tapi katakan saja padaku kapan kamu akan mengakhiri perangkap ini."

" Chakra telah merebut salah satu bangunan kita dan dia juga tidak ingin membayar utangnya sebesar 160M. dia benar benar terlalu sombong, bahkan Setiawan juga tidak bisa menerima semua ini."

Bastian mengambil sepasang sumpit yang baru dan berkata dengan datar:

" sebentar lagi, mungkin besok adalah hari kiamat bagi Chakra."

mendengar ini, Patrick pun terbengong :" besok...... secepat itu......"

.............

hari pun sudah lewat dalam sekejap.

siang hari pada hari kedua, Bastian kembali pergi ke tempat gym untuk menemui Stefani dan juga dia menerima panggilan dari Chakra.

Chakra mengajaknya untuk pergi makan malam dan ada bisnis yang ingin ia bicarakan.

pada malam hari, Bastian pergi dengan tepat waktu.

" bro, kami berpatungan untuk menjalankan sebuah proyek besar. semua orang harus mengeluarkan 40M. proyek besar ini harus bisa mendatangkan keuntungan 10kali lipat untuk setiap orang dalam 2 tahun kedepan."

kata Chakra kepada Bastian tentang bisnis besar ini:

" tahun pertama, setidaknya akan mendatangkan keuntungan 400M dan tentunya tahun kedua akan lebih tinggi dibanding tahun pertama! bagaimana, apakah kamu ingin menjalani bisnis ini?"

mendengar ini, Bastian merasa kalau proyek ini tidak akan berjalan jika dilihat dari pengalamannya sendiri. tidak usah dibahas masalah keuntungan yang mencakup 100% itu, mungkin saja nantinya Chakra dan Jadrian akan menguras uang miliknya.

" jikalau akan mendapatkan keuntungan setinggi itu, aku pastinya akan ikut dalam bisnis ini, bagaimanapun tidak ada orang yang tidak menginginkan uang dimasa ini."

" tetapi bahaya tetap saja ada. dimasa seperti ini, menanam saham di bidang properti, pastilah ada rumah yang tidak bisa dijual nantinya."

kata Bastian sambil tersenyum.

Jadrian langsung berkata :

" Bastian, kamu tidak mengerti. kami tidak pernah gagal didalam dunia bisnis."

" lagipula kami juga ikut mengeluarkan 40M, jikalau berbahaya, apakah kamu merasa kami akan mengeluarkan 40M dengan sembarangan?"

semua orang mulai menghasut Bastian tentang betapa untungnya bisnis ini dan memaksa Bastian untuk mengeluarkan uang.

Bastian tahu, jikalau dirinya tidak mengeluarkan 40M, orang orang disini pastilah tidak ada habisnya. yang terpenting pastilah akan mempengaruhi rencananya.

oleh karena itu, dia langsung mengeluarkan sebuah kartu ATM dan meletakkannya diatas meja sambil berkata:

" jikalau kalian sudah mengeluarkan 40M, maka aku juga akan ikut. hanya saja aku tidak ikut mengurus karena perusahaan ku sangatlah sibuk. kalian cukup membagikan keuntungannya padaku kelak nanti."

melihat Bastian yang begitu murah hati, Chakra pun tertawa keras dan menerima kartu ATM itu.

" Berani! aku suka berteman dengan orang yang berani seperti ini!"

dia tertawa cuek didalam hatinya dan mengejek betapa bodohnya Bastian itu.

bagaimana mungkin terdapat bisnis yang bisa menghasilkan keuntungan 100%? orang bodoh seperti Bastian yang akan mempercayai itu. mereka semua tidak menganggap Bastian sebagai bagian dari mereka sendiri sejak awal dan hanya menganggap dirinya sebagai korban saja.

makan malam ini, membuat mereka mendapatkan 40M lagi.

" mari, mari kira bersulang demi bisnis kita yang besar ini, semoga bisa mendapatkan keuntungan yang berlimpah ditahun yang akan datang."

Chakra menyuruh pelayan untuk membawa beberapa dus bir dan dia kelihatannya sangatlah senang.

setelah selesai minum, mereka semua pun sudah dalam keadaan mabuk. hanya Bastian yang tetap menjaga kadar minumannya.

disaat ini, ponsel Chakra berdering dan itu merupakan panggilan dari asistennya.

dia mengangkat telepon itu dan terdengar suara seorang pria muda:

" direktur Chakra, ada sebuah kontrak penting yang harus kamu tanda tangani sekarang di perusahaan."

Chakra lalu berkata dengan tidak senang:

" kontrak apa itu, sudah larut malam begini, apakah tidak bisa besok saja? aku sedang bersenang senang dengan para temanku."

asistennya lalu berkata dengan canggung:

” direktur Chakra, proyek ini merupakan proyek yang kamu anggap penting, lebih baik kalau kamu menandatanganinya sekarang, agar bisa mulai dijalankan pada malam ini juga. apakah kamu.... bisa kesini sebentar."

Chakra lalu berkata dengan rasa kesal:

“ baiklah baiklah, tunggu aku didalam ruang kerjaku, sediakan kontrak yang harus ditanda tangani itu."

setelah menutup telepon itu, dia lalu berdiri dan berkata kepada semua orang:

" hadirin, maaf aku akan pergi dulu, aku akan kembali keperusahaan sebentar. aku akan segera kembali kesini."

disaat ini, Bastian pun berdiri sambil menopang Chakra yang tidak bisa berdiri stabil itu sambil berkata :

" kak Chakra, aku akan menemanimu. sangat berbahaya kalau kamu datang pergi dalam keadaan mabuk dimalam hari seperti sekarang ini."

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu