Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 285 Kota Ciangi ini Milikmu?

"Sungguh maaf sekali, Pak Bastian. Sebelumnya kedua putra bodohku ini bersikap tidak sopan kepadamu. Mohon Pak Bastian memaafkan mereka berdua!"

Gideon menendang Gozali dan Ghali, lalu maju ke depan dan bungkuk sembilan puluh derajat, serta berkata dengan tulus.

Bastian agak terkejut. Ia sama sekali tidak sangka bahwa Gideon bisa membawa kedua putranya untuk meminta maaf.

Lagipula begitu banyak orang yang menyaksikannya, Keluarga Gu juga merasa malu. Tapi sekarang Gideon lebih takut bahwa keluarganya yang memalukan.

Bastian berdiri di depan dan menatap mereka tanpa ekspresi.

"Ada...apa yang terjadi dengan ini?"

Albert dan Sanjaya mereka merasa bingung, lalu duduk disana bertanya.

Bastian tersenyum sinis dan berkata.

"Dulu aku pernah terjadi beberapa masalah dengan kedua putra Keluarga Gu, Tuan Muda kedua menyetir mobil ke dalam balai dan hampir saja menabrak diriku dan istriku. Tuan Muda kedua bilang ingin menghajarku dan Tuan Muda besar melecehkan istriku di hadapanku."

"Setelah itu, mereka juga bilang mereka tidak akan membiarkanku keluar dari Kota Ciangi ini dan lain kali jangan menetap di Kota Ciangi."

Setiap kata yang dikatakan Bastian membuat Gideon semakin gemetar. Awalnya Gideon yang tidak ingin berlutut, seketika sepasang kakinya lemas dan tidak kuat lagi, hingga akhirnya ia berlutut bersama kedua putranya.

"Mohon Pak Bastian maafkan mereka. Semua salahku tidak mengajar mereka dengan baik. Aku meminta maaf kepada Anda disini!"

Sekujur tubuh Gideon gemetar dan hatinya merasa ketakutan.

Bastian tidak hanya menguasai seluruh pengusaha Kota Cangan, bahkan ia hanya perlu mengeluarkan perintah dan para pemimpin besar yang duduk di samping Bastian akan membantunya untuk menjatuhkan keluarganya.

Bagaimana mungkin Gideon tidak takut!

"Kepala Keluarga Gu ini memang mengajar dua putra yang baik, bisa-bisanya begitu bersikap keterlaluan kepada Pak Bastian."

"Apalagi mereka berani melecehkan istrinya di hadapan Pak Bastian, sungguh tidak tahu malu. Apa itu Empat Pengusaha Besar Kota Cangan, kupikir pemimpin empat orang jangak di Kota Cangan lebih cocok untuk mereka."

"Berani-beraninya melecehkan istri Pak Bastian. Kedua kakak beradik ini pasti akan berakhir buruk!"

Orang yang bisa mendengar suara seketika juga merasa bahagia atas kesengsaraan Keluarga Gu. Jika Keluarga Gu biasanya tidak bersikap sombong, mereka mungkin tidak akan menjadi seperti ini. Bisa diketahui bahwa kelakuan Keluarga Gu biasanya hampir persis dengan kedua Tuan Muda ini.

"Ada hal yang seperti itu?"

Albert dan Sanjaya mereka juga terkejut mendengar hal ini.

Kalau kedua Tuan Muda Keluarga Gu ini tidak kenal Bastian ya tak apa-apa, mungkin mereka memiliki alasan lain. Tapi Gozali berani-beraninya melecehkan istri Bastian di hadapan Bastian sendiri. Hal ini yang paling parah.

Bagaimana mungkin ada seorang lelaki yang rela melihat wanita sendiri dilecehkan?

"Pak Gideon, kedua putra ini cukup berbeda dengan yang lain. Menghajar orang dan melecehkan istri orang lain. Apakah Kota Ciangi ini milik keluarga kalian?"

Albert memegang sebuah termos dan tersenyum sinis.

Senyuman sinis itu seketika membuat Gideon mereka gemetar.

"B-bukan... Bagaimana mungkin aku berani bertingkah begitu arogan?"

"Sungguh maaf. Semua salahku tidak bisa mengajar anak dengan baik. Aku disini meminta maaf kepada Pak Bastian!"

Setelah itu, Gideon berdiri dan terus memukul Gozali dan Ghali dengan keras, sama sekali tidak keinginan untuk menyimpan tenanga. Pengawal di samping Gideon juga hanya bisa menonton, sama sekali tidak berani bergerak.

"Kalian berdua bajingan! Apakah kalian tahu masalah besar apa yang kalian lakukan?"

"Apakah kalian berhak merendahkan Pak Bastian? Berani-beraninya kalian melecehkan istri Pak Bastian. Kulihat kalian sudah malas hidup."

Gideon memukul sambil marah. Meskipun ia sangat kasihan, tapi ia juga tidak berani menyimpan tenaga.

Jika ia sekarang menyimpan tenaga, tunggu Bastian yang menyerang mereka, bukan hanya terluka, mereka berdua akan kehilangan nyawa.

"Kita bersalah, Pak Bastian! Kita bersalah!"

"Kita tidak memiliki mata, Pak Bastian! Mohon Anda maafkan kita!"

Kedua kakak beradik itu terus bersujud untuk meminta maaf. Betapa sombongnya diluar, betapa menyedihkannya mereka disini.

Aksi ini seketika menarik seluruh perhatian orang-orang setempat.

Melihat keadaan ini, Bastian mengerutkan dahinya pelan. Awalnya ia tidak membiarkan kedua kakak beradik ini begitu saja. Jika hanya menganggu dirinya, mungkin ia boleh melupakannya. Tapi mereka berdua melecehkan Yeni di hadapannya, apakah ia bisa menahannya?

Tapi jika saat ini ia memanggil Thomas datang mengurus kedua orang ini, adanya begitu banyak orang yang melihatnya, pasti bisa menyisakan kesan kejam dan buruk pada orang-orang setempat.

Lagipula Gideon sudah bergabung ke dalam Kamar Dagangnya, merupakan salah satu anggotanya. Gideon mungkin memikirkan hal tersebut, lalu meminta maaf kepada Bastian di hadapan banyak orang. Di tempat seperti ini, Bastian hanya bisa memaafkan kedua anak Gideon itu.

"Apa yang Pak Gideon lakukan? Masalah itu sudah berlalu."

Bastian sibuk mendekati dan menarik Gideon pergi. Ia menghela nafas berkata.

"Meskipun kedua putramu memang keterlaluan dan aku memang sedikit kesal, tapi sekarang aku sudah tidak marah lagi. Lagipula Pak Gideon termasuk salah satu anggota Kamar Dagangku. Aku juga tidak boleh terus marah dengan mereka."

"Masalah ini biarkan berlalu begitu saja."

Mendengar ini, hati Gideon akhirnya kembali tenang. Meskipun Gozali dan Ghali sudah dipukul olehnya hingga bengkak dan penuh darah, tapi nyawa mereka masih tertolong dan itu sudah cukup beruntung.

"Pak Bastian memang sangat baik. Aku mewakili kedua putraku untuk meminta maaf kepada Pak Bastian!" Gideon sibuk membungkuk dan berterima kasih, serta meminta maaf juga.

"Pak Bastian baik juga. Kalau aku sendiri yang mengalaminya, aku pasti akan membunuh kedua bocah itu."

"Sikap Pak Bastian melebihi dari yang lain. Ia memanglah orang yang melakukan hal besar. Ia berkuasa tapi tidak merendahkan orang lain. Sungguh berbaik hati!"

"Sepertinya bekerja sama dengan Pak Bastian bisa memastikan kita tidak lagi dihina."

Seketika terdengar suara pujian dari sekitar.

"Pak Gideon, kalau Bastian sudah berkata seperti itu, maka biarkan masalah ini berlalu." Albert minum tehnya sambil berkata. "Kamu juga jangan pukul mereka lagi, biarkan mereka memikirkan kesalahan mereka."

Mendengar ini, Gideon membungkuk berkata.

"Baik, Pak Albert. Aku pasti akan membiarkan mereka memikirkan kesalahan mereka."

Setelah itu, ia memberi kode kepada pengawalnya dan menggertak giginya berkata.

"Bawa kedua bajingan ini pulang. Jangan biarkan mereka keluar dari rumah. Kurung mereka selama sebulan di rumah."

Mendengar ini, Gozali dan Ghali seketika mematung, bagai seseorang yang kehilangan sesuatu.

Mereka biasanya pergi bermain seharian. Tidak perlu sebulan, bahkan kurung sehari saja mereka tidak kuat.

"Mari kita jalan, Tuan Muda. Jangan terus menetap disini, sudah cukup baik nyawa kalian tertolong."

Melihat kedua Tuan Muda itu masih ingin bermohon kepada Gideon, pengawal juga merasa kecewa, lalu langsung membawa mereka pergi dar tempat.

"Baiklah. Rapat telah berakhir. Besok aku akan memberitahu kalian semua untuk menghadiri acara malam untuk merayakan."

"Biaya dua hari kalian bermain di Kota Ciangi akan dibayar oleh diriku."

Bastian berjalan ke panggung dan sekali lagi berkata kepada semua orang.

"Kita pergi dulu, Pak Bastian."

"Sampai jumpa, Pak Bastian!"

Orang-orang meninggalkan tempat secara beraturan dan melambaikan tangan kearah Bastian.

Melihat adegan seperti ini, hati Bastian juga merasa sangat bahagia. Ia merasa dirinya tidak membuat Keluarga Yue malu dan tidak membuat Fendy malu. Ia ingin sekali berbagi seluruh ini kepada Fendy dan seluruh anggota Keluarga Yue.

Di Keluarga Yue, ia berhak menduduki posisi Tuan Muda Besar! Ia bukanlah pengecut yang dikatakan orang-orang!

Saat berpikir, Bastian menemukan Farzan dan Carlos yang berdiri di tengaj kerumunan.

Saat ini Farzan sedang menarik telinga Carlos dan berjalan mendekati Bastian.

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu