Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 179 Penembak jitu muncul

Malam hari, setelah Willy Xiao dan direktur perusahaan Frudajaya selesai membahas masalah pengiriman uang 100 miliar senin depan, dia dalam perjalanan pulang ke rumah.

Di pintu gerbang, Willy Xiao memberikan sebuah dasi baru, dia berkata sambil tersenyum:

“Thomas, kenapa kamu tidak memakai dasi ketika memakai jas, bagimanapun juga kamu harus memperhatikan penampilan.”

“Di dalam masyarakat kelas atas, sangat memperhatikan penampilan. Aku menyuruh Andi membelikannya untukmu, kamu pakai besok.”

Thomas Qi duduk di sebelahnya untuk menjaga keamanannya. Bahkan belakangan ini, Thomas Qi juga tinggal di rumah Willy Xiao. Jika terjadi masalah, maka dia bisa segera menyelesaikan bahayanya.

Ini berari Willy Xiao sangat takut mati, dia sangat berhati-hati.

Setelah Thomas Qi melihatnya, dia mengambilnya, berkata sambil tersenyum:

“Bos, jika aku memakai dasi ini, ketika terjadi masalah maka dia bisa memakai dasi ini untuk mencekikku sampai mati.”

“Aku sungguh tidak terbiasa memakai ini, terima kasih atas niat baikmu.”

Setelah dia selesai mengatakannya, dia menyodorkan kembali.

Willy Xiao tertegun dan tertawa terbahak-bahak:

“Maaf, aku bukan orang ahli, aku tidak tahu mengenai masalah kalian. Jika seperti itu, maka kamu lebih baik tidak memberikan dasi ini kepadamu.”

“Kamu adalah orang penting bagiku, kamu tidak boleh ada masalah.”

Setelah mengatakannya, dia mengambil dasi itu kembali.

Mereka berdua bersiap turun dari mobil, tiba-tiba terdengar suara tembakan di jalan yang sunyi.

Sebuah peluru entah datang dari mana dan membunuh pengawal yang mengemudikan mobil. Ini adalah kejadian yang terjadi secara tiba-tiba, membuat muka Willy Xiao menjadi pucat dan sangat ketakutan.

Ekspresi Thomas Qi berubah, dia segera mengangkat tangannya untuk menyuruh Willy Xiao menunduk, mereka segera bersembunyi di belakang kursi.

“Ada apa!?” Willy Xiao berteriak ketakutan.

“Itu adalah Penembak jitu!” Thomas Qi berkata dengan serius.

Setelah willy Xiao mendengarnya, dia menjadi kaget, ini sudah lama dan tidak belum melihat Penembak jitu itu muncul, tidak disangka dia muncul untuk membunuhnya.

Pada saat ini, Andi dan lainnya yang duduk di dua mobil berikutnya dengan cepat menarik pintu dan keluar dari mobil, dengan cepat mencari tempat untuk bersembunyi.

Wajah Andi berubah dan bertanya dengan kencang:

“Thomas Qi, apakah bos baik-baik saja?’

Thomas Qi menjawabnya:”Bos baik-baik saja, pengemudinya sudah mati! Kalian harus hati-hati!”

Suaranya baru jatuh dan terdengar suara tembakan lagi, meskipun Andi dan lainnya sudah bersembunyi tetap saja masih ada satu orang yang tertembak.

“Piang!”

Seseorang terjatuh dan terdengar satu tembakan lagi, dalam waktu yang sangat singkat, sudah ada tiga orang yang mati.

Terlihat aura kematian di gerbang pintu kediaman keluarga Xiao, semua orang sangat ketakutan.

Willy Xiao meringkuk di dalam mobil dan tidak berani bergerak sama sekali, dia bahkan tidak berani bernapas dengan berat karena takut ditemukan oleh Penembak jitu.

“Sial! Ada di mana dia, jika begini terus, kita hanya bisa menunggu mati!”

Andi berteriak panik di luar.

Thomas Qi perlahan-lahan bangun, dia memeriksa pengemudi itu.

Jidat pengemudi terkena tembakan, berdasarkan arah datangnya peluru dan posisi Penembak jitu, dia menghitungnya untuk beberapa saat dan menjawab:

“Penembak jitu berada pada posisi jam sebelas dari pengemudi, sekitar satu km atau 1,4 km.”

“Ada tiga bangunan dari jarak satu km, Penembak jitu itu seharusnya berada di atas gedung tiga bangunan itu. Andi, aku akan melindungi bos, pistol aku berikan kepadamu, kamu pergi kejar dia, hati-hati!”

Setelah selesai mengatakannya, Thomas Qi mengambil pistol dari pinggang, dia menekan jendela mobil dan melempar pistolnya keluar.

Andi melihatnya dan meluncur dari bawah mobil, dia segera mengambil pistol itu dan berlari dengan cepat.

Dia adalah penanggung jawab pengawal keluarga Xiao, meskipun tidak sehandal pembunuh bayaran profesional, tapi dia adalah pengawal profesional, dia mempunyai pengalaman yang banyak. Dia mencari sesuatu untuk sembunyi sambil berlari ke arah tiga bangunan itu.

Selang waktu itu, Penembak jitu menembakkan dua tembakan lagi, tapi tidak mengenai Andi.

“Thomas, bagaimana sekarang?” Willy Xiao bertanya dengan suara yang gemetaran.

“Bos jangan takut, Andi sudah pergi mengejar Penembak jitu itu, di antara tiga bangunan itu, paling banyak membutuhkan sepuluh menit untuk pergi ke sana.” Thomas Qi mengerutkan keningnya dan berkata:”Kita paling lama akan menunggu selama sepuluh menit lagi, ketika Penembak jitu melihat orang mencarinya, maka dia pasti akan melarikan diri.”

Waktu berlalu, selanjutnya Penembak jitu itu tidak melepaskan tembakan kesini lagi.

Tapi semua orang tidak tahu apakah dia sudah pergi, maka mereka terus bersembunyi.

Bagi Willy Xiao, sepuluh menit ini serasa satu jam.

Sepuluh menit sudah berlalu, Thomas Qi berlari ke arah kemudi, dan langsung membawa mobilnya masuk ke dalam gerbang kediaman keluarga Xiao sampai ke halaman.

Dia membuka pintu mobil dan menarik Willy Xiao keluar, bergegas masuk ke dalam ruang tamu.

“Bos, apakah ada ruang bawah tanah di rumahmu?”

Thomas Qi menutup pintu sambil menutup gorden, sambil bertanya.

“Ada, ada, ada! Ada di dalam ruang kerjaku!”

Wajah Willy Xiao pucat ketakutan dan buru-buru berkata.

Thomas Qi membawanya masuk kedalam ruang kerja, dan membawa istri Willy Xiao juga Raffy Cui dan Nicholas Xiao masuk. Semua orang buru-buru masuk ke dalam ruang bawah tanah.

“Bos, kamu pegang pistol ini, kamu jangan membuka pintu ruang bawah tanah ini, jika ada yang mengetuknya selain aku.”

Thomas Qi menyodorkan sebuah pistol kepada Willy Xiao dan berkata kepadanya.

Nicholas Xiao hampir menangis ketakutan, dia buru-buru bertanya:

“Apakah kamu mau pergi? Kamu adalah pengawal ayahku, kamu tidak mengawal kami, kamu mau kemana?”

Thomas Qi mengerutkan kening dan berkata:

“Sekarang Andi sudah pergi mengejar Penembak jitunya, maka pasti tidak ada orang yang melindungi Bastion Ye di rumah sakit.”

“Bos, bukankah kamu ingin Bastion Ye mati, aku sekarang akan pergi membunuhnya. Sekarang adalah waktu terbaik untuk membunuhnya, kita tidak boleh melewatkan peluang ini.”

Setelah Willy Xiao mendengarnya, meskipun dia sangat ingin Bastion Ye mati, tapi jika Thomas Qi pergi, siapa yang akan melindungi keluarga mereka.

“Thomas, kamu... ...Lebih baik jangan pergi, peluang kita untuk membunuh Bastion Ye masih banyak.” Dia berkata.

Thomas Qi menghela napas dan berkata:

“Tapi senin depan sudah harus mengawal uang 100 miliar, bukankah bos mengatakan harus membunuh Bastion Ye sebelum itu? Masih tersisa dua hari lagi, sekarang Penembak jitu tidak berada di sampingnnya, aku yakin 100 persen akan bisa membunuhnya.”

“Ruang bawah tanah ini asalkan dikunci dari dalam, maka orang dari luar tidak akan bisa masuk. Jika kalian tidak sembarang membuka pintunya, maka tidak akan berbahaya.”

Raffy Cui sangat ingin Bastion Ye mati, ketika dia mendengar ini, dia ikut membujuk:

“Aku pikir apa yang dikatakan Thomas Qi sangat masuk akal, paman ini adalah kesempatan untuk membunuh Bastion Ye!”

Willy Xiao ragu-ragu tapi akhirnya menyetujui usul Thomas Qi, dia menggangguk dan berkata:

“Baiklah kalau begitu, kamu cepat pergi dan segera cepat pulang.”

Dia sangat berhati-hati, dan bertanya kepada Thomas Qi lagi:

“Jika Andi pulang, apakah kita buka pintunya atau tidak?”

Thomas Qi menggelengkan kepalanya dan berkata:

“Jangan buka pintunya, apakah kamu pernah memikirkan kenapa Penembak jitu itu muncul setelah begitu lama, dan kenapa beraksi malam ini?”

Setelah Willy Xiao mendengarnya, dia tiba-tiba membeku, wajahnya berubah dan berkata:

“Dia tahu kita akan membunuh Bastion Yue, maka datang membunuhku duluan?”

Thomas Qi menggangguk dan berkata:

“Betul, kamu hari ini baru memerintahkan aku untuk membunuh Bastion Ye, dan Penembak jitunya segera tahu, apakah kamu tidak merasa aneh? Kecuali ada mata-mata yang mengabarkannya, kalau tidak bagaimana Penembak jitu datang membunuhmu malam ini, Anda pikirkan ini baik-baik, siapa lagi yang tahu masalah ini?”

Setelah Willy Xiao mendengarnya, dia mengerutkan keningnya, dan bergumam:

“Masalah aku meminjam 100 miliar dari perusahaan Frudajaya hanya beberapa petinggi di perusahaan yang tahu, Andi juga tahu. Andi harus bertanggung jawab dalam masalah pengawalan uang itu, masalah aku ingin membunuh Bastion Ye hanya aku dan kamu yang tahu, ketika aku memberi perintah ini kepadamu, Andi bahkan tidak mengetahuinya.”

Setelah selesai mengatakannya, dia melihat Thomas Qi dengan aneh.

Tiba-tiba suasana di bawah ruang bawah tanah menjadi aneh, Nicholas Xiao dan Raffy Chui juga menatap Thomas Qi dengan kaget.

Thomas Qi menggelengkan kepala, menghela napas dan berkata:

“Anda tidak mungkin mencurigaiku kan, kamu coba lihat baik-baik dasi yang ingin kamu berikan kepadaku tadi, kamu lihat apakah di dalamnya ada sebuah penyadap suara.”

Sebelumnya Willy Xiao ingin memberikan sebuah dasi kepada Thomas Qi, dia terus membawa dasi itu. Ketika dia mendengar perkataan Thomas Qi, dia buru-buru melihat dasi itu. Ternyata, di dalam dasi ada sebuah barang yang sangat kecil, tapi sangat keras.

Dia merobek dasi itu, ternyata di dalamnya disembunyikan sebuah alat penyadap suara.

“Ini... ...”

Willy Xiao dan lainnya melihat alat penyadap suara ini dan terkejut.

Thomas Qi tersenyum dingin:

“Kamu menyuruh Andi membeli dasi ini. Bos, menurutmu mengapa di dalamnya ada alat penyadap suara?”

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu