Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 325 Hengky Tang yang Ganas

Di dalam video itu, adalah orang tua Susanti dan adik laki-lakinya yang sedang kuliah.

Seperti yang dikatakan oleh Hengky Tang, mereka bertiga sangat tenang, sangat tenang. Karena mereka......telah digantung sampai mati di balok atap rumah mereka.

Mata mereka bertiga melotot, dan bola matanya hampir keluar. Mereka mati dengan mata terbuka, wajah mereka lebam, dan lidah mereka terjulur panjang. Penampilan mengerikan itu, seperti hantu yang digantung di film.

Bagaimanapun ketiga orang ini adalah keluarga Susanti, dia sangat ketakutan.

“Binatang! Kamu adalah binatang!”

“Hengky Tang, kamu seharusnya mati!”

Susanti hampir pingsan, dan menangis dalam kesedihan yang mendalam, dan memukul ke lantai tanpa henti, dan mengutuk Hengky Tang dengan suara yang serak dan letih.

Dengan kemarahan dan kebenciannya yang mendalam, dan dikurung selama dua hari tiba-tiba kekuatannya meledak dengan sangat besar. Tetapi ketika dia hendak berdiri, dia ditekan oleh kedua pria kekar dan jatuh ke lantai.

“Berperilakulah dengan baik!”

Kedua pria kekar itu berteriak, dan membuat Susanti semakin marah. Dia juga tidak mungkin bisa seperti apa yang ditayangkan di TV, dan membunuh musuhnya secara ajaib.

“Kenapa! Kenapa kamu harus berbuat begitu!”

“Itu adalah satu-satunya keluargaku!”

Mata Susanti pada saat ini penuh dengan kebencian, air mata dan ingusnya bercampur menjadi satu.

Jika dia memiliki sebuah pistol di tangannya, dia pasti akan membunuh Hengky Tang tanpa adanya keraguan.

Menghadapi dendam dan kebencian Susanti, Hengky Tang sama sekali tidak peduli, masih memegang cerutunya, menghisap perlahan-lahan dan menyemburkan asap.

“Hehehe......”

Dia tertawa dengan dingin dan suram, seolah melihat Susanti dalam keadaan begini, dia merasa lega.

“Sudah aku katakan, jika kamu menyelesaikan tugasmu, aku akan melepaskan mereka. Jika kamu tidak menyelesaikannya, maka mereka akan mati.”

“Apakah kamu pikir aku sedang bercanda denganmu?”

Dengan senyuman Hengky Tang yang dingin dan menatapnya, dia menggeleng-gelengkan kepala :

“Karena kamu merasa nyawa orang yang ada di hatimu lebih penting dibandingkan dengan nyawa keluargamu, seharusnya kamu harus siap secara psikologis.”

“Kamu sepertinya masih tidak tahu kesalahan apa yang telah kamu lakukan, aku akan memberitahumu, kami hampir kehilangan tiga puluh saudaraku. Ini semua karena kamu tidak bisa melakukannya, kamu siapa? Siapa orang tuamu? Kalian hanyalah sekelompok petani, bahkan jika aku yang menggantung mati orang tuamu, itu seperti menginjak mati dua ekor semut.”

“Susanti, kamu masih berhutang dua puluhan nyawa padaku.”

Setelah Susanti mendengar kata-kata itu, dia menangis dengan suara yang serak : “Mengapa pada saat itu aku setuju untuk bersamamu, aku memang sudah buta,membuat orang tua dan adik laki-lakiku mati.”

“Apakah kamu pikir aku benar-benar menyukaimu?” Hengky Tanng menggelengkan kepalanya dan tertawa keras : “Kamu hanyalah seorang wanita pedesaan, dan bicara sedikit kasar, kamu hanyalah gadis desa.”

“Wanita seperti apa yang tidak pernah Hengky Tang dapatkan, model muda, selebritas, mahasiswa, mana yang tidak lebih cantik darimu,dan tubuh yang tidak lebih bagus darimu? Meskipun sejak awal kamu tidak meresponku, jika bukan karena tugas dari ayahku, aku benar-benar tidak ingin meresponmu.”

Mendengar kata-kata dari Hengky Tang, di dalam hati Susanti merasa murka, dan juga merasa sedikit penindasan.

Kata-kata Hengky Tang, dan hal yang dilakukan terhadapnya, benar-benar menghancurkannya secara keseluruhan.

Jika dia masih bisa bertahan hidup, dan satu-satunya tujuan hidupnya adalah berjuang sampai mati untuk melawan Hengky Tang.

“Sebenarnya orang seperti apa kamu?” Tanya Susanti.

Hengky Tang berdiri, mengistirahatkan tangannya di belakang dan berkata :

“Kamu masih belum memenuhi syarat untuk tahu, aku juga tidak bisa memberitahumu, setidaknya sampai Bastian mati.”

“Aku tidak akan membunuhmu, kesalahan yang kamu lakukan, dan harus dihukum. Tapi keluargamu telah dibunuh olehku, aku juga tidak mempunyai apa-apa untuk menghukummu. Kamu hiduplah dengan penyesalan, dan menderitalah seumur hidup.”

Sambil mengatakan itu, dia melihat pria paruh baya dengan bekas luka pisau di wajahnya yang berdiri di sampingnya, dan berkata kepadanya :

“Darren, temukan sebuah tempat untuk membuangnya. Selain itu suruh orangmu untuk membersihkan tempat ini, kita juga sudah seharusnya pergi, dan aku harus pulang dan melaporkan kepada ayahku.”

“Jika aku gagal melakukan tugasku kali ini, aku akan dimarahi ketika aku pulang nanti.”

Sambil mengatakan itu, wajah Hengky Tang sedikit tidak nyaman.

Sang ayah di mulutnya, bukanlah ayah kandungnya, melainkan adalah ayah angkatnya.

Meskipun bukan anak kandung, dihukum adalah hal yang sangat biasa.

Ini adalah alasan mengapa Hengky Tang sangat marah kepada Susanti karena tidak menyelesaikan tugasnya.

“Baik, Tuan muda!”

Pria paruh baya yang dikenal Darren itu mengangguk kepalanya, dan memberikan perintah kepada dua orang yang menekan Susanti dengan menggunakan isyarat mata, dan Susanti diseret keluar oleh mereka.

Pria paruh baya ini, adalah pemimpin pembunuh yang sebelumnya memerintahkan para pembunuh di tepi sungai. Dia sangat mahir menggunakan pisau, jadi dirinya dikenal dengan nama panggilan Darren. Meskipun mereka bukan pembunuh top di dalam negeri ini, dan tidak terkenal secara internasional. Namun nama Darren, masih cukup terkenal di dalam negeri ini.

Tetapi dia tidak menyangka, dua anak muda yang bertemu dengannya pada hari itu, satunya dalam cedera serius telah membunuh belasan bawahannya. Dan orang satunya hampir membunuhnya, dan juga senjata yang ada di tangannya hanyalah sebuah pisau belati kecil.

Darren masih belum kembali sekarang, dikalahkan oleh Thomas Qi sampai memiliki kehidupan yang penuh dengan keraguan hati.

“Aku merasa tuan muda tidak perlu khawatir, kali ini tuan rumah tidak akan menyalahkanmu. Kedua anak muda itu benar-benar sangat hebat, bahkan aku tidak bisa menghadapinya. Situasi pada saat itu, aku juga akan menjelaskan kebenarannya kepada tuan rumah.”dia menghibur Hengky Tang.

Hengky Tang menepuk pundaknya Darren, berterima kasih kepadanya, dan berkata :

“Meskipun demikian, tapi kakakku pasti akan mengompori di depan ayahku. Dia adalah anak kandung, aku hanyalah anak pungut, lagi pula dia sudah lama tidak nyaman denganku. Kali ini, dia akan menjebakku dalam bahaya.”

Darren ragu-ragu sejenak, dan berkata :

“Tuan muda besar akhir-akhir ini berada di rumah, sepertinya dia juga membuat tuan besar marah. Aku dengar-dengar dia berpacaran dengan seorang janda, sehingga tuan besar hampir mengusirnya dari rumah karena hal ini.”

Setelah Hengky Tang mendengarkan itu, dia tertawa , dan menggelengkan kepalanya :

“Aku juga tidak mengerti pikiran kakakku, tapi tuan besar hanya memiliki satu anak kandung. Siapa yang akan mewarisi bisnis keluarga yang begitu besar jika mengusirnya keluar dari rumah? Mungkinkah aku?”

Sambil mengatakan itu, dia menertawakan dirinya sendiri lagi.

......

Di bandara internasional Kota Juragan, pesawat pribadi Fendy Yue telah tiba.

Setelah keluar dari bandara, di bawah pengawalan Wahyu dan yang lainnya, Fendy Yue dan rombongannya kembali ke keluarga Yue.

Sebelum memasuki pintu rumah, Fendy Yue menghentikan semua orang, dan berkata kepada mereka tanpa ekspresi :

“Masalah pembunuhan kita di Kota Tajo, jangan sampai memberitahu siapapun di dalam keluarga, termasuk orang-orang yang kalian sayangi.”

“Siapa yang berani membocorkan satu kata pun, dan membuatku mendengarnya. Bagaimana Bastian diusir, maka kalian juga akan sama diusir seperti itu.”

Bahkan kepada Teguh Yue dan Ferly Yue, nada bicara Fendy Yue tidak santai sama sekali dan penuh dengan ancaman.

Semua orang tahu bahwa Fendy Yue karena masalah Bastian ini, hatinya penuh dengan kemarahan. Pada saat ini tidak ada yang berani mengatakan apa-apa, apalagi menyentuh alisnya, bahkan Teguh Yue dan semuanya mengangguk dengan patuh dan menjawab:

“Baik, mengerti!”

Kembali ke keluarga Yue, semua orang tidak berani membocorkan masalah tentang pembunuhan di Kota Tajo sedikit pun. Tapi masalah Bastian diusir dari rumah, semua orang di Keluarga Yue sudah tahu, bahkan Andrena Lin ibunya Bastian, juga sudah tahu bahwa anaknya sendiri tidak bisa kembali lagi.

Dan juga......tidak dapat bertemu dengannya lagi.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu