Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 431 Serangan Yang Menyeramkan

Satu minggu berlalu dengan kedipan mata saja.

Pelatihan bersama Thomas Qi sudah berlalu 15 hari, kebetulan hari ini adalah hari terakhir.

Di sekolah yang sudah dibuang itu, sesuai dengan permintaan Bastian, Thomas Qi telah melakukan sebuah pengujian di hari terakhir, dari 200 orang dipilih 50 orang pasukan elit.

Mulai dari sekarang 50 pasukan elit ini bukan lagi orang dari Geng Cahaya, melainkan tim dari Bastian dan akan mengikuti Bastian untuk beraksi.

Kini semua orang sudah berkumpul, Bastian juga sudah datang, Jasper Wu dan lainnya juga ada di sini.

Setelah setengah bulan melihat sekelompok orang ini, bahkan Bastian juga merasa sedikit terkejut.

Setengah bulan yang lalu mereka masih preman yang sembarangan dan tidak bisa berdiri dengan baik. Tetapi setengah bulan kemudian, mereka semua memiliki setengah dari gairah prajurit, otot mereka semua kekar, wajah yang tidak ada ekspresi juga terlihat dipenuhi dengan aura kematian, mereka seperti prajurit yang menyeramkan.

“Kak Thomas memang sangat hebat, tidak disangka bisa melatih mereka hingga seperti ini!”

Jasper Wu langsung memujinya.

Kini Thomas Qi sudah selesai ganti baju, dia berjalan ke atas melewati kerumunan orang ini.

Semua orang ini berdiri dengan sangat tegak seperti senapan dan tidak ada satupun yang berbicara. Mereka melihat ke depan seperti prajurit yang menunggu pemeriksaan.

Thomas Qi juga sangat bangga melihat adegan ini, dia juga menganggukkan kepala.

Saat melewati sisi Patrick, Thomas Qi berhenti dan melihatnya sambil tersenyum.

“Hebat ya temanku, tidak disangka kamu juga berada di dalam 50 orang ini, aku sudah meremehkanmu sebelumnya.”

Thomas Qi menepuk pundaknya, tatapannya dipenuhi dengan pujian.

Setengah bulan yang lalu sifat si Patrick masih sangat menjengkelkan, setiap kali latihan membuatnya sangat ingin memukul Thomas Qi hingga mati.

Tetapi sekarang tatapannya saat melihat Thomas Qi hanya ada rasa terima kasih.

Jika bukan karena Thomas Qi, dia tidak akan berubah dan menjadi pria asli.

“Terima kasih atas pujian Pelatih Thomas, tetapi aku masih tetap ingin mematikanmu!”

Patrick berdiri lebih tegak daripada pensil, berkata dengan sangat kuat.

Tiba-tiba muncul sebuah suara teriakan keras dari sekeliling.

“Bocah ini...”

Bastian juga tidak tahan untuk tertawa.

“Hahaha! Kalau begitu kamu harus berlatih beberapa tahun lagi.”

Thomas Qi membelakangi tangannya dan tertawa terbahak-bahak berjalan ke atas panggung.

Setelah berdiri tegak di atas panggung, dia melihat sekilas semua tempat dan menganggukkan kepala dengan sangat puas, menepuk tangan:

“Bagus, akhirnya sudah lebih menarik, aku sangat senang. Walaupun setengah bulan ini kalian semua sangat ingin mematikan aku, tapi untungnya tidak ada satupun orang yang memiliki pemikiran untuk mundur dari tim. Setidaknya kalian semua pria sejati, aku akui itu.”

200an orang yang berada di bawah panggung semua menaikkan kepalanya menatap Thomas Qi seperti sedang menunggu guru memberikan penghargaan kepada murid.

“Pelatih Thomas Qi, apa kami masih tetap orang yang tidak berguna?”

200an orang itu berteriak dengan serentak.

“Mhm...” Thomas Qi terdiam dan bertanya: “Di saat seperti ini, aku juga tidak boleh memberi tekanan kepada kalian lagi, bukan lagi, bukan lagi!”

Bastian dan lainnya tertawa sambil melihat 200an orang yang bersorak.

Tidak ada hal yang lebih membuat mereka semangat dibanding dengan diakui oleh orang yang awalnya meremehkan mereka.

“Tapi aku mau mengingatkan kalian.”

Thomas Qi berkata:

“Aku ajarin kalian kemampuan bukan untuk membiarkan kalian memamerkan di depan orang biasa, juga bukan untuk membiarkan kalian menindas orang, melakukan hal jahat. Aku tidak meminta kalian melakukan hal baik, tapi jika siapa dari kalian yang melakukan perbuatan jahat, dan membiarkan aku tahu jika kalian menggunakan kemampuan yang kuajarin untuk mencelakai orang ini.”

“Sampai saat itu aku akan langsung mendatangi untuk membersihkan mayat kalian, sudah mengerti!”

“Kami akan mengingat ajaran Pelatih Thomas!” semua orang menjawab dengan serentak.

“Sudahlah, setengah bulan sudah berlalu, kalian jangan melupakan tujuan utama kalian!”

Thomas Qi melipat tangannya di belakang dan berkata dengan suara yang keras:

“Setengah bulan ini, Geng Cahaya mengalami banyak kesulitan, ini semua adalah akibat dari semua berengs*k itu, mereka setiap hari datang merusak dan makin hari makin kuat.”

“Semua orang itu mengira kita sudah takut dan mengalah, sebenarnya kita sedang bersiap-siap untuk melawan.”

“Sekarang adalah saatnya kalian untuk menyerang, usaha keras setengah bulan kalian ini adalah untuk hari ini saja. Mereka melukai teman kita, merusak tempat kita, sekarang kita kembalikan semuanya untuk mereka!”

“Beritahu aku, apa tujuan kalian!”

“Matikan dia!!” semua orang berteriak dengan serentak.

“Kalau begitu seranglah!”

“Serang! Serang! Serang!”

Setelah Thomas Qi turun dari panggung, dia membawa 200an orang langsung keluar dari sekolah terbuang.

Seperti harimau seram yang keluar dari kandang, hutang selama setengah bulan, akhirnya sudah tiba di saat untuk memperhitungkannya.

.....

Keluar dari sekolah terbuang, Bastian menyuruh Thomas Qi dan Kimmy beserta lainnya membagi menjadi beberapa kelompok, membawa mereka untuk pergi membalas dendam.

“Tuan Bastian, apa kamu sudah melihat pesan yang kami kirim tadi?”

Dalam telepon muncul suara Soraya.

“Terima kasih Nona Soraya, aku sudah melihatnya, sekarang sedang dilaksanakan.”

Bastian duduk di dalam mobil sambil berkata dengan santai.

“Tampaknya Tuan Bastian sudah memimpin mereka untuk pergi balas dendam, tapi yang kalian mau hadapi adalah beberapa prajurit yang kuat, Tuan Bastian mau waspada.”

Suara Soraya seperti perempuan berusia 20 tahun, malah bukan rasa ketenangan di umur dia sekarang.

Bastian tertawa dan berkata:

“Terima kasih atas kekhawatiran Nona Soraya, sekarang kalian sudah boleh mengumpulkan kabar dari dunia mafia di Kota Depok hari ini, sekarang aku boleh beritahu kamu hasilnya.”

“Pertarungan hari ini, kita harus menang!”

Setelah mematikan ponsel, Jasper Wu dan lainnya yang berada di mobil bertanya:

“Tuan Bastian, Kak Thomas dan lainnya sudah pergi balas dendam, sekarang apa yang harus kita lakukan?”

Di dalam mobil ada Jasper Wu, Neo Wu dan krosdi.

Bastian tertawa dingin berkata:

“Bereskan semua pengkhianat.”

Sambil mengatakannya, dia melemparkan sebuah tumpukan foto:

“Pengkhianat ada di foto ini.”

Semua foto itu ternyata adalah dua saudara Aldo Wu dan Leonardo Wu yang dipotret oleh Damon.

Saat melihat foto itu, ekspresi Jasper Wu langsung berubah dan memaki:

“Dua berengs*k ini, ternyata benar mengkhianati, sh*t!”

“Tuan Bastian, bagaimana kita membereskan 2 orang ini?”

Bastian perlahan menyipitkan matanya berkata:

“Jika aku mau kalian membunuh mereka, apa kalian bisa melakukannya?”

Saat kata ini dilontarkan, 3 pria seketika langsung menjadi terkejut.

“Bunuh!”

“Karena mau mengkhianati, maka jangan salahkan kami yang tidak berperasaan. Mereka tidak setia, kami juga tidak akan baik kepada mereka!”

Mereka bertiga berkata secara bersamaan.

“Baik!” Bastian menganggukkan kepala: “Kalau begitu tangkap dari yang paling kecil, pergi mencari Leonardo Wu.”

Kini seluruh Geng Cahaya sudah beraksi, cepat pergi mendukung Thomas dan lainnya.

Aldo Wu dan Leonardo Wu juga sudah mendapat pemberitahuan, Bastian tidak menyuruh mereka untuk pergi membantu, melainkan menyuruh mereka 2 bersaudara tetap di tempat sendiri untuk berjaga-jaga kedatangan musuh untuk merusak.

Aldo Wu langsung menghubungi Jaesin Huo dan mulai mengabarinya.

“Bos Jaesin, Bastian dan Jasper Wu sudah mulai beraksi, beberapa bawahan Bastian adalah prajurit yang hebat, sekarang mereka sedang membawa orang untuk pergi merusak tempat kalian, kalian harus lebih hati-hati!”

Jaesin Huo mendengarnya malah tertawa dingin:

“Ternyata mereka sudah mau melawan, bagus sekali, aku juga sangat ingin bertemu dengan Bastian ini.”

“Tenang saja, kami dari awal sudah melakukan persiapan, setengah bulan lalu mereka bukan lawan kami. Setengah bulan kemudian, apa mungkin mereka masih bisa mengeluarkan kemampuan yang lebih banyak?”

Aldo Wu berkata: “Bos Jaesin, kamu dan Tuan Omar pasti harus menang, aku dan Leonardo Wu disuruh untuk tetap tinggal di dalam rumah, menurutku Bastian pasti sudah meragukan kami.”

Jaesin Huo berkata:

“Tenang saja, Tuan Omar dari awal sudah mempersiapkan orang hebat, siapa yang datang maka akan mati!”

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu