Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 123 Winnie dan Marie dipecat

Setelah selesai makan siang, Susanti segera kembali ke departemennya.

Begitu masuk ke ruangannya, dia mulai merasakan beberapa pandangan yang tidak menyenangkan, Kepala Marie adalah pemimpin dari beberapa kelompok di departemen ini, maka dari itu beberapa orang dari kelompok di sini berusaha mendekati Kepala Marie, bahkan mereka bersekongkol dengan Kepala Marie dan Winnie untuk memojokkan Susanti.

Selain itu, karena penampilan Susanti yang tidak bisa menyimbangi mereka, maka mereka mulai mengintimidasinya.

Keceriaan Susanti saat bersama Bastian seketika lenyap, dia hanya bisa menunduk dan Kembali ke tempatnya dengan patuh. Dia benar-benar tidak berani mengeluh dengan keadaan ini, bahkan Ketika dia mendengar orang-orang itu tengah berbisik di belakangnya.

Tak lama kemudian, Kepala Marie keluar dari ruangannya dan mengumpulkan semua orang, sepertinya hendak mengumumkan hal yang penting.

“Daftar nama PHK di beberapa kelompok kita telah keluar, Demi menjalankan aturan perusahaan, kami akan memberhentikan karyawan yang masuk melalui jalur belakang, jadi, kami akan mengeluarkan karyawan-karyawan yang tidak bekerja dengan baik.”

Kepala Marie berdiri paling depan, dengan nada dingin dan raut wajah yang sombong, dia berkata :

“Sebelumnya dari beberapa dari kelompok kita telah memberhentikan satu karyawan yang bernama James, dan sebelum dia keluar, James telah membawa seorang karyawan yang baru lulus kuliah. Untungnya hanya satu nama yang terdaftar dari kelompok kita, jadi kita tidak terlalu memalukan.”

Begitu kata-kata ini dilontarkan, Susanti hanya bisa diam tak berdaya, bagai jatuh dari langit ke tujuh. Siapa lagi kalau bukan dia, mahasiswa yang baru lulus itu?

Pada saat ini semua terlihat begitu bergembira di atas penderitaan orang, terutama Winnie, dengan melipatkan kedua tangannya di depan, dia berdiri dengan penuh kepuasaan. Tidak ada yang berani menegurnya ketika dia sedang menghentakkan sepatu hak tingginya dengan keras.

Dia tertawa ringan, dan berkata :

“Cepat beritahu siapa dia, Kepala Marie! Agar kami bisa kembali bekerja dengan baik.”

Kepala Marie membelakangi semua orang, dan berkata :

“Orang yang akan dikeluarkan adalah, Su……”

Baru saja mendengar kata ‘Su’, air mata Susanti segera terjun bebas dari matanya. Dan pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar, suara itu lantas memotong pembicaraan Kepala Marie.

Semua orang menoleh, terlihat Manajer Umum Setiawan dari Perusahaan Ninetop tengah berdiri di sana dengan raut wajah serius.

“Ma…Manajer Umum Setiawan!”

Raut wajah semua orang berubah, begitu juga dengan Kepala Marie, dia sangat terkejut.

Di bawah Perusahaan Ninetop ini memiliki banyak anak perusahaan dan beberapa departemen, dan setiap departemen memiliki manajer dan wakil manajer. Dan Setiawan, tugasnya adalah bagian pengelola semua manajer dan wakil manajer dari seluruh departemen. Dan perlu diketahui bahwa Kedudukannya paling tinggi di perusahaan ini, lebih tepatnya adalah di bawah Direktur dan wakil Direktur.

“Manajer Umum Setiawan, kenapa kamu ada di sini, apakah ada keperluan?”

Kepala Marie langsung menyambutnya, dengan polesan lipstick merah menyala, dia berusaha menunjukkan loyalitasnya kepada Setiawan.

“Aku datang untuk mengumumkan PHK di kelompok kalian.”

Setiawan berkata dengan Raut wajah datar sambil mengistirahatkan tangannya di belakang.

“Hah?” Kepala Marie terkejut, seketika dia merasa sedikit aneh : “Manajer Umum Setiawan, kamu begitu sibuk, hal sepele seperti ini biar aku saja yang mengumumkan.”

Setiawan memandangnya dengan dingin, tapi dia tidak meluapkan amarahnya, melainkan hanya berkata dengan serius :

“Biar aku saja.”

Sambil berkata, dia berjalan ke hadapan semua orang. Melihat situasi seperti ini, Kepala Marie kembali ke barisan berkumpul dengan yang lain, dan berdiri dengan polos. Begitu pula dengan Winnie, dia tidak lagi menghentakkan kakinya, melainkan berdiri dengan sopan seperti yang lainnya.

“Selanjutnya aku akan mengumumkan daftar nama yang akan dikeluarkan dari departemen kalian, total ada dua nama.”

Setiawan hanya memberi petunjuk, dia tidak langsung memberi tahu siapa dua orang itu.

Semua orang tampak kebingungan dan saling memandang, bukankah tadi Kepala Marie hanya berkata satu orang saja?

Pada saat ini, Winnie terlihat sangat gugup, karena dia juga masuk melalui jalur belakang, selain itu langsung didukung oleh hubungannya dengan Kepala Marie.

Kemudian Kepala Marie juga mulai mempunyai firasat, sekujur keringat dingin mulai bercucuran.

Dan saat ini, Setiawan mulai mengumumkan kata demi kata :

“Dan dua orang ini adalah……Winnie dan Marie!”

Semua orang terkesiap begitu mendengar dua nama itu. Bukankah orang yang seharusnya dikeluarkan itu Susanti, kenapa bisa jadi Winnie dan Kepala Marie?

Dan yang paling mengejutkan adalah, kenapa Kepala Marie juga diberhentikan, apa yang sudah terjadi?

Sedangkan Susanti, dirinya yang sedari tadi menegang tiba-tiba tercengang mendengar pengumuman ini, dia bahkan tidak berada dalam daftar nama PHK?

Raut wajah Kepala Marie seketika berubah, dengan panik dia bertanya :

“Manajer Umum Setiawan, kamu…kamu tidak salah, bagaimana mungkin aku bisa masuk dalam daftar nama PHK?”

Setiawan tersenyum sinis :

“Kenapa tidak mungkin, berapa banyak keuntungan yang sudah kamu dapatkan selama kamu menjabat jadi kepala di sini, Marie? Bahkan kamu mengakumulasikan bonus anak baru ke orang lain, apakah perbuatanmu itu sesuai dengan peraturan perusahaan yang ada?”

“Perbuatanmu yang itu saja sudah cukup bagiku untuk mengeluarkanmu. Kamu mengeksploitasi, mengeksploitasi anak baru! Kamu mengeksploitasi karyawan berbakat di perusahaan kami! Apa kamu masih mempunyai muka untuk bertanya padaku kenapa?”

Raut wajah Kepala Marie pucat pasih, dia terus memohon belas kasihan :

“Manajer Umum Setiawan, aku tahu aku salah, aku tidak akan mengulanginya lagi!”

“Berikan aku satu kesempatan lagi, aku tidak boleh kehilangan pekerjaan ini!”

Dalam keseharian Kepala Marie begitu angkuh, tapi pada saat ini, dia bahkan tidak mempedulikan orang banyak dan mengabaikan rasa malunya, dia terus memohon dan membungkukkan badannya.

Melihat Kepala Marie seperti itu, Susanti juga merasa sangat lega. Siang tadi dia juga memohon seperti itu pada Kepala Marie, bahkan saat itu dia juga ditindas dengan sekelompok orang itu.

“Aku menyuruhmu untuk melaporkan semua orang-orang yang masuk melalui jalur belakang, apakah kamu sudah melakukannya dengan baik?” raut wajah Setiawan tampak dingin, kemudian melanjutkan : “Apa kamu ada melaporkan Winnie? Kenapa kamu bisa pura-pura patuh, kenapa baru menjabat sebagai kepala saja kamu sudah begitu nakal, di mana kamu meletakkan instruksi yang diberikan oleh Direktur?”

“Karena mengingat atas semua yang sudah kamu berikan untuk perusahaan, maka aku akan memberimu suatu kehormatan untuk menulis surat pengunduran dirimu sendiri, dan angkat kaki dari sini. Dengan begitu kamu masih akan mendapatkan gaji bulan ini. Tapi jika kamu masih merengek di sini, maka jangan salahkan jika aku memanggil sekuriti untuk menyeretmu keluar, dan jika hal itu terjadi, mungkin kamu tidak akan mendapatkan gajimu!”

Kepala Marie membisu, dia terdiam bagai patung dengan wajahnya yang tampak frustasi, kemudian kembali ke ruangannya dengan perasaan yang amat sangat malu untuk menulis surat pengunduran diri.

Posisinya yang cukup tinggi telah diberhentikan oleh manajer umum begitu saja, dan Winnie juga tidak mempunyai muka lagi untuk terus berdiri di sana, segera dia menutup wajahnya dengan tangannya meninggalkan kantor.

“Semua harus bekerja dengan baik, dan mematuhi aturan dan peraturan perusahaan. Perusahaan tidak akan merugikan kalian yang telah bekerja keras, dan Direktur kita, dia senantiasa mengawasi kalian.”

“Baiklah kalau begitu, kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian.”

Setiawan segera pergi setelah memberikan pernyataan penyemangat untuk semua orang.

Kemudian dia berjalan ke meja Susanti, dan berbicara padanya :

“Kamu pasti Susanti, ikut aku ke Departemen Personalia sebentar.”

Susanti yang merasa dirinya beruntung tidak masuk dalam daftar PHK, seketika kembali tegang. Departemen Personalia, bukankah itu untuk mengakhiri kontrak kerja pegawai?”

Tapi dia sepertinya lupa, dia hanya seorang karyawan kecil, dan manajer umum perusahaan tidak akan secara personal untuk menangani prosedur pengunduran untuk dirinya.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu