Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 303 Kalian Harus Memaksaku Seperti Ini?

“Bastian, katakan, apa aku sudah tidak bisa memiliki anak lagi.....”

Yeni berjalan mendekat, tatapannya tertuju pada Bastian, bahkan air mata di kedua matanya sudah tidak bisa terbendung lagi, dia tidak henti hentinya bertanya kepada Bastian.

Seketika suasana di dalam ruang tamu menjadi hening, bahkan jika ada seseorang yang menjatuhkan jarum saja suara jatuhannya bisa terdengar dengan jelas.

Semua orang yang mencecar Bastian, Teguh Yue dan yang lainnya menatap Yeni yang terlihat sangat menyedihkan, dia terlihat sudah sangat menggila. Mereka semua tidak ada yang ingin menambah kerunyaman masalah ini, memilih menutup rapat mulut mereka.

Anna menatap kejadian di depannya ini dengan kedua matanya yang bengkak dan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.

Sebelumnya Fendy Yue mengatakan mengenai Yeni yang sudah tidak subur lagi, tidak bisa melahirkan anak lagi. Kali ini Yeni merasa perasaannya sangat tersakiti.

“Itu benar....” Bastian menjawab dengan suara gemetaran.

Dia mengatakan kedua kata itu bahkan dengan sisa tenaga terakhir yang dia miliki.

“Jedeeerrrr!”

Seperti habis tersambar petir, Yeni langsung terjatuh lemah di atas lantai, dia merasa jika dunianya sudah runtuh.

“Kenapa.... Kenapa bisa seperti ini?” Yeni menangis tersedu sedu: “bukankah dokter mengatakan jika aku hanya keguguran saja, dia tidak mengatakan kepadaku jika aku tidak bisa hamil lagi, mungkin ini salah paham kan?”

“Bastian, ini salah paham kan?” Yeni mendekat, menggoyang goyangkan lengan Bastian agar dia membenarkan perkataannya.

Dia tidak bisa menerima kenyataan ini.

“Tidak....” Bastian menjawab pelan, suaranya masih gemetaran, “aku sengaja menyembunyikannya darimu, aku tidak membritahumu akan kenyataannya. Waktu itu kamu sudah sangat menderita, saat aku mencarimu, kamu bahkan ingin mengakhiri hidupmu dirumah yang kamu sewa. Bagaimana bisa aku memberitahumu kenyataan pahit ini, aku tidak ingin kamu menerima kenyataan yang menyedihkan seperti ini.”

“Maaf.”

Saat mendengar Yeni yang sudah hampir bunuh diri, bahkan Thomas Qi dan Patrick melongo dibuatnya.

“Bagaimana bisa seperti ini, bagaimana bisa....” Yeni masih tidak bisa menerima kenyataan ini, dia benar benar menggila.

Fendy Yue juga menahan amarahnya pada saat seperti ini, dia berkata dengan menatap Yeni:

“Nak, aku tadi.... Tidak berniat untuk mengatakan hal itu, maaf.”

“Ini adalah takdir, bukan salahmu, kamu tidak melakukan kesalahan apapun. Tapi... aku berharap jika kamu bisa mengerti keadaan kita, keluarga Yue... Tidak bisa menerimamu kedalam keluarga kita, jadi, maaf sekali. Keluarga Yue bisa memberikan kompensasi kepadamu, kita akan menanggung kehidupan kalian sekeluarga.”

Mendengar hal ini, Thomas Qi dan Partick langsung mengerutkan keningnya. Saat ini Yeni sudah sangat tidak berdaya, tapi Fendy malah menambah penderitaannya, bukankah sikapnya ini sama saja seperti memaksa agar Yeni mati saja?

Yeni bagaimanapun adalah seorang perempuan, mereka pada saat seperti ini malah memaksanya untuk berpisah dengan Bastian, menaggung semua penderitaan dan beban ini sendirian, apa dia bisa terbebas dari beban dan penderitaannya jika seperti ini?

Tapi masalahnya sudah sampai seperti ini, Fendy Yue juga dalam posisi yang tidak berdaya, bagaimanapun juga dia adalah kepala keluarga Yue, bahkan dia menurunkan harga dirinya untuk meminta maaf kepada Yeni, menggunakan perkataan selembut mungkin saat berkata kepada Yeni, ini sudah cukup memberikan dan mempertahankan harga diri Yeni.

“Uang? Apa gunanya?” Yeni beranjak dengan terhuyung huyung, wajahnya sudah berurai air mata, “aku memang tidak pantas untuk Bastian, aku adalah perempuan yang cacat. Aku tidak memiliki apapun lagi, bahkan hak sebagai seorang ibu saja diambil dariku.”

“Aku tidak membutuhkan uang kalian, aku akan pergi!”

Perkataan Yeni terdengar sangat putus asa, dia langsung berbalik dan berjalan meninggalkan rumah ini!

“Yeni!”

Hati Bastian terasa sangat sakit, dia mencoba menahan kepergiannya.

Dia beranjak menatap seluruh mata di ruangan ini, berteriak marah:

“Apa kalian harus memaksa seorang perempuan, dia sudah sangat menyedihkan, apa kalian sampai harus berbuat seperti ini?”

Untuk saat ini, bahkan Fendy Yue yang merupakan papa Bastian saja tidak bisa menimpali perkataan putranya.

“Keluarga Yue adalah keluarga yang sangat besar, terkemuka diantara semua keluarga besar lainnya kenapa bisa tidak berperasaan seperti ini! Aturan keluarga sialan, bahkan dimataku tidak jauh lebih baik dibandingkan dengan kotoran anjing!”

“Kalian bunuhlah aku dan bawa mayatku kembali kerumah, jika tidak, maka aku selamanya tidak akan meninggalkan istriku! Aku sudah mengatakan jika tidak ada yang bisa merubah keputusanku kali ini!”

Setelah mengatakan kekesalannya, Bastian tidak tinggal lebih lama lagi, dia langsung membalikkan badan melangkahkan kakinya mengejar Yeni.

“Bastian!”

“Kakak.”

Thomas Qi dan Patrick yang melihat pemandangan ini langsung mengejarnya, tapi saat baru sampai di pintu depan, Raphael menghentikannya.

“Thomas Qi, berhenti!”

Thomas Qi langsung membeku, dia tidak berani untuk mengejarnya, dia hanya memberikan isyarat mata kepata Patrick.

Patrick bukanlah anggota keluarga Yue, jadi dia tidak perlu memperdulikan banyak hal, langkah kakinya masih tidak terhenti, mengejar kemana Bastian berlari.

“Aku tidak tau kesalahan apa yang Bastian lakukan, mungkin dia memang melakukan kesalahan.”

“Tapi jika itu memaksa seorang perempuan, bagaimanapun juga aku tidak akan pernah bisa melakukannya.”

Thomas Qi tidak merasa takut akan amarah Raphael, dia tidak bisa menyembunyikan kekesalan dalam hatinya, bahkan dia mengatakan dengan wajah yang sangat menantang.

“Kamu anak sialan....”

Ekspresi di wajah Raphael langsung berubah, dia sudah ingin memaki Thomas Qi, tapi yang akan mendapat makian malah tidak peduli dan langsung naik ke lantai dua, mencari ruangan untuk besembunyi.

Saat ini suasana di ruang tamu sangat hening, tidak ada siapapun yang berani berusuara. Bahkan Ferly Yue dan Teguh Yue juga terdiam tidak berkutik.

……

Setelah sampai di pintu keluar, Bastian menemukan sosok Yeni, kemudian kembali mengejarnya.

Selama ini dia tidak menyadari jika Yeni bisa lari secepat ini, hampir saja dia tidak berhasil untuk mengejarnya.

Yeni saat ini dalam keadaan hancur secara emosional, pukulan yang diterimanya kali ini sudah cukup untuk mengalahkanya. Saat teringat akan kejadian dimana Yeni sudah berniat bunuh diri di rumah sewanya, kedua kaki Bastian terasa lemas.

Dia sangat takut jika Yeni akan melakukan hal gila, dia khawatir jika Yeni akan pergi menjauh. Jika terjadi sesuatu kepadanya, maka dia yang menjadi suaminya, mati ribuan kalipun tidak akan bisa menebus kesalahannya.

Akhirnya Bastian berhasil mengejar Yeni.

Yeni berlari menuju ke sebuah taman, Bastian melihatnya duduk di sebuah bangku panjang, Bastian bisa merasakan rasa sakit dalam hatinya saat ini, dia terlihat sangat putus ada. Melihatnya seperti ini hati Bastian terasa remuk, bahkan sampai napasnya tersengal.

Setelah sampai di depan Yeni, dia langsung memeluk Yeni erat, berkata dengan tersedak, “Yeni, jangan pergi lagi, tidak ada hal sulit yang tidak bisa dilewati. Aku tau jika kamu sangat sedih saat ini, tapi asalkan kita tidak terpisah, tidak ada yang tidak bisa kita hadapi, ya?”

Yeni masih menangis, entah kenapa tangisannya tida bisa terhenti:

“Bastian, aku sudah tidak bisa melahirkan lagi, aku tidak pantas untukmu. Biarkan aku pergi, aku tau jika kamu adalah orang yang baik, aku tau jika kamu memperlakukanku dengan sangat baik, aku tidak menyalahkanmu. Aku akan mendoakan kebahagiaanmu, jangan khawatirkan aku.”

Setelah mendengar perkataan ini, entah sekeras apapun hati laki laki, pasti akan luluh saat mendengarnya.

Bastian saja saja tidak bisa menahan air matanya, dia berkata dengan senyum tipis mengembang di bibirnya:

“Aku tidak menginkan doa darimu, aku hanya ingin kamu tetap berada disampingku, bersamaku melewati hari demi hari kita kedepan.”

“Aku tidak keberatan jika kamu tidak bisa melahirkan anak lagi. Aku adalah suamimu, kamu adalah istriku, dalam hatiku, kamulah yang paling sempurna.

Yeni mengulurkan tangannya, memeluk Bastian erat, perkataannya penuh dengan rasa sakit yang dalam:

“Tapi kamu memiliki masa depan yang cerah, kamu memiliki pilihan yang jauh lebih baik. Kamu laki laki hebat, tuan muda dari keluarga Yue, kamu tidak perlu menyia nyiakan hidupmu bersamaku. Aku mencintaimu, bagaimana bisa aku menghambatmu untuk mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dariku, aku tidak boleh bersikap egois.”

“Suamiku, ayo bercerai.”

Bastian menarik napas panjang, menggenggam pundak Yeni, kemudian berkata dengan menatap nya dalam dalam:

“Orang tuaku pun tidak akan bisa memisahkan kita. Jika tidak bisa bersama dengan orang yang aku cintai, jangankan sebagai tuan muda keluarga Yue, meskipun aku adalah kepala keluarga Yue, aku juga tidak akan merasa bahagia.”

“Jika bisa bersamamu selamanya, menua bersama denganmu, bahkan aku rela untuk menjadi gelandangan, meskipun setiap hari harus menghadapi bahaya, aku akan menatap hari kedepan dengan penuh semangat, menghadapi hari esok dengan penuh senyuman.

“Dalam hatiku, kamu adalah perempuan terbaik. Jika kamu merasa aku sangat hebat, maka temani lah aku, temani aku dan berjalanlah bersamaku. Kamu berjanjilah kepadaku, entah apa yang terjadi nantinya, kita akan menghadapinya bersama.”

“Jadi.... Jangan tinggalkan aku sendiri, ya?”

Setelah mendengarkan perkataan Bastian, Yeni menghentikan isak tangisnya, menatap Bastian terharu.

“Aku berjanji, aku tidak akan berpisah denganmu selamanya, selamanya tidak akan berpisah!” Setelah mengatakan itu dia memeluk erat tubuh Bastian, rasanya tubuh mereka sudah sampai menyatu.

Bastian memberikan pelukan balik kepadanya, menatap matahari diatas kepalanya. Kali ini entah kenapa cahaya matahari terasa begitu menghangatkan. Hidup ini ternyata sangat indah.

“Kali ini tidak ada yang akan memisahkan kita.”