Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 345 Melibatkan Anggota Keluarga

Martin, nama dari pria separuh baya yang memang memiliki latar belakang dengan pengaruh yang besar, dapat terlihat dari rasa hormat yang diberikan Reynard serta yang lainnya.

Jika Martin mencampuri urusan ini, dia pasti akan mencegat bukti tindakan kriminal dari keluarga Ning yang dipegang oleh Bastian di pertengahan sehingga tidak bisa di serahkan kepada pihak berwajib.

“Bastian, beraninya kamu bersikap tidak sopan terhadap Martin, kamu tidak memiliki hukum!”

Reynard membanting meja dengan kuat dan memekik kepada Bastian sambil menunjuk ke arahnya.

Tapi Martin tidak terpancing oleh Bastian, dia mengangkat tangannya untuk memotong pembicaraan dan menjawab dengan tenang:

“Bagaimana pun aku pernah bertemu dengan tuan muda hebat di keluarga Yue, dan levelnya lebih tinggi dariku.”

Sembari berkata, dia menyeringai dan menatap Bastian:

“Tetapi kamu jangan lupa, kamu sudah bukan tuan muda keluarga Yue. Kamu masih berani bersikap sombong meskipun sudah bukan tuan muda keluarga Yue, bukankah kamu sedang memaksa orang lain untuk memukulmu?”

“Anak muda, kamu harus bisa memahami situasi, bersikap tidak acuh hanya akan membahayakan dirimu.”

Hari ini nampaknya sudah tidak ada orang yang takut dengan identitas Bastian lagi. karena auranya telah memudar sehingga ketiga keluarga besar serta Martin sudah tidak takut untuk menyinggung dia, mereka bahkan menginginkan kematiannya.

Thomas mendengus:

“Meskipun Bastian sudah bukan tuan muda keluarga Yue, tapi dia juga bukan orang yang mudah ditindas sesuka hati.”

“Aku tidak peduli siapa pun kamu, bagiku kamu hanyalah mayat hidup. Berani coba-coba lagi, aku akan membunuhmu.”

Raut wajah orang-orang yang sedang duduk seketika berubah melihat sekelompok Bastian bersikap begitu sombong sampai-sampai bawahannya pun berani menghina Martin.

“Hehe!”

Saking jengkelnya Martin , dia malah tertawa kemudian berkata:

“Bastian, jangan katakan aku tidak memberimu kesempatan. Jika kamu tidak ingin teman-temanmu mati di sini, maka lebih baik kamu menuruti permintaan kepala keluarga Ning, demi ayahmu, aku bisa menjamin keselamatan teman-temanmu. Tapi kamu, kamu pasti paham, kamu tidak mungkin bisa keluar dari sini dalam keadaan hidup. Kamu terlalu berbahaya, siapa pun tidak mengharapkanmu untuk hidup.”

Bastian melemparkan tatapan dingin padanya dan berkata: “Nampaknya kalian sangat menginginkan aku untuk mati, apa maksudmu kepala keluarga Ning?”

Reynard menyipitkan matanya dan berkata: “Maksud dari Tuan Martin adalah maksudku juga, kamu pikirkan baik-baik, jangan sampai kamu mengubur teman-temanmu. Aku akan berterus terang saja padamu, aku telah mengumpulkan lebih dari 60 orang di sini hari ini, jadi kalian bertiga tidak akan bisa melarikan diri.”

Martin tiba-tiba bangkit berdiri kemudian menghadap ke arah Reynard serta Indra dan berkata:

“Aku hanya lewat saja, aku tidak cocok berada di tempat pertarungan seperti ini. kepala keluarga Ning, aku sudah boleh pergi bukan?”

Dia tidak yakin apakah akan menimbulkan pertarungan sebentar lagi, dia hanya datang untuk bekerja sama dengan keluarga Ning untuk mengeluarkan kartu akhirnya saja, dia tidak mungkin menempatkan dirinya ke dalam situasi yang dapat membahayakan dirinya. Orang sepertinya sangat mementingkan keselamatan.

Reynard dan yang lainnya dengan cepat bangkit berdiri untuk memberi hormat dan berterima kasih padanya:

“Kami akan mempersilahkan Tuan Martin untuk meninggalkan tempat terlebih dahulu, maaf aku tidak dapat mengantarmu. Tunggu beberapa hari lagi kami akan mengungkapkan rasa terima kasih kami pada Tuan Martin.”

Martin melambaikan tangannya memberi tanda agar mereka tidak perlu sungkan, kemudian dia berbalik dan pergi meninggalkannya.

Sebelum pergi, dia masih menyempatkan diri untuk saling bertukar pandang dengan Bastian, dia menatapnya penuh hinaan.

Pada saat ini para pembunuh Reynard menyergap hotel, mereka mulai menunjukkan diri satu persatu dan menyeruak masuk ke lantai tiga. Orang-orang yang berjumlah banyak menghalangi jalan itu.

Martin tertegun melihat begitu banyak orang bersenjata.

“Beri jalan kepada tuan Martin!” perintah Reynard.

Para pembunuh kemudian membukakan jalan dengan hormat kepada Martin.

“Tuan Martin!”

Bastian tiba-tiba memanggilnya:

“Tuan Martin tidak perlu terburu-buru untuk pergi, lebih baik kamu tetap tinggal untuk menyaksikan pertunjukan yang menarik saja.”

Pas Martin mau pergi meninggalkan mereka, dia menghentikan langkahnya ketika mendengar perkataan Bastian, dia membalikkan badannya dan menatapnya: “Pertunjukan menarik? Pertunjukan menarik seperti apa?”

Bastian menyeringai dan memberi isyarat kepada Thomas.

Thomas langsung mengambil sebuah laptop dari Damon dan menyalakan monitor. Kemudian meletakkan laptop ke atas meja dan menggesernya.

Saat ini Martin menjadi sedikit penasaran sehingga balik lagi.

“Kepala keluarga Ning, bukankah kamu menanyakan kartu akhirku, sekarang apa kamu merasa cukup dengan kartu akhirku?”

Bastian bangkit berdiri dengan perlahan dan memandang ke arah Reynard dan yang lainnya, kemudian sedikit tertawa.

Saat ini raut wajah Reynard dan yang lainnya berubah drastis.

Indra, Wilsen, dan Zayn juga tiba-tiba bangkit berdiri sambil menatap ke layar monitor dengan marah.

Di layar monitor menampilkan tiga wanita separuh baya yang sedang diikat menggunakan tali. Sekilas mereka tampak seperti nyonya dari keluarga kaya raya, ketiga wanita separuh baya ini memakai emas serta sekujur tubuhnya dipenuhi barang branded.

Ketika tampilan layar monitor berubah, nampak sepasang suami istri yang sedang diikat. Sekujur tubuh Reynard gemetaran melihat sepasang suami istri itu.

Mereka adalah ayah dan ibu Reynard!

Dan ketiga wanita separuh baya lainnya adalah istrinya, istri Indra, dan istri Wilsen!

“Bastian, kamu melibatkan anggota keluarga! Betapa hinanya kamu, dasar sialan!”

“Bastian, beraninya kamu menyentuh ibuku, aku akan membunuh seluruh keluargamu!”

Sepasang mata Indra dan yang lainnya memerah sambil menatap Bastian, mereka tidak dapat menahan diri untuk menghunjamkan pisau padanya.

Zayn juga melontarkan kata-kata kejam untuk membunuh seluruh keluarga Bastian, takutnya saat ini dia lupa bahwa Bastian adalah keturunan dari keluarga Yue. Ingin memusnahkan seluruh keluarganya berarti memusnahkan seluruh keluarga Yue.

“Haha!”

Bastian tertawa terbahak-bahak:

“Membunuh seluruh keluargaku? Silahkan, tidak masalah jika kamu membunuh mereka semua, kita lihat apakah kamu memiliki kemampuan untuk melakukannya.”

Saat ini adelia tersentak kaget melihat kegilaan Bastian, dia benar-benar mengikat anggota keluarga Zayn. Dia tidak mungkin akan... bersungguh-sungguh untuk membunuh orang bukan...

Martin tersentak kaget dan membeku di tempat, dia menatap Bastian penuh kengerian.

Reynard dibuat kesal hingga matanya memerah, orang tua dan istrinya diikat oleh Bastian.

“Melibatkan anggota keluarga, beraninya kamu bahkan mengikat orang tuaku, Bastian, kamu sangat tidak tahu malu!”

Bastian membanting meja dengan kasar ketika mendengar perkataannya kemudian menampilkan wajah yang garang:

“Melibatkan anggota keluarga? Lalu bagaimana keluarga Susanti bisa mati!”

“Beritahu aku bagaimana keluarga Susanti bisa mati!”

Reynard membeku ketika mendengar perkatannya, sesaat dia tidak dapat menyangkalnya.

Bastian membalikkan badannya dan menoleh ke arah Susanti yang sedang berlutut di sudut pojokan, kemudian menggeram:

“Susanti, aku akan membalaskan dendam kedua orang tuamu. Aku akan membunuh keluarga Reynard sesuai dengan cara kematian dari kedua orang tuamu!”

Susanti tampak menangis mendengar perkataannya, tubuhnya gemetaran.

“Kimmy! Gantung mati kedua orangtua Reynard!” Bastian membalikkan badannya, sepasang matanya memerah, wajahnya ganas sama seperti iblis yang ada di neraka.

Reynard dan Zayn tampak menyusut, dan di waktu yang hampir bersamaan mereka memekik kepada Bastian: “Beraninya kamu!”

“Gantung!” Pekik Bastian.

Setelah itu, tampilan di layar monitor hanya menyoroti kedua orang tua Reynard. Terlihat ada tali yang membentang dari pohon dan melilit leher kedua orang tua tersebut, Kimmy yang berada di sisi lain meraih ujung tali dan menariknya dengan sekuat tenaga. Hingga pada akhirnya menggantung orang tua Reynard satu persatu.

“Tidaaak!” air mata Reynard menetes, dan menjerit dengan histeris: “Ayah! Ibu!”

“Kakek!” Zayn juga menjerit dengan histeris, matanya juga memerah.

Saat ini Hengky justru tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Suara tawanya sangat memekakkan telinga.

Adelia ketakutan hingga tidak berani bergerak.

Indra dan Wilsen juga ketakutan hingga terduduk kembali.

Martin memelototinya dan memandang Bastian kemudian memarahinya: “Bajingan! Beraninya kamu!”

Bastian melemparkan tatapan dingin padanya dan mengangkat pistol di tangannya kemudian menembakkan peluru pistol tepat di kening Martin.

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu