Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 191 Aku Akan Menjadi Saksi Untuknya

malam ini, semua orang berkumpul divilla milik Bastian.

100M itu berhasil direbut oleh Bastian tanpa kurang sepersen pun.

" sh*t! baru saja pulang dan sudah berhasil mendapatkan uang sebanyak ini! Bastian, bagaimana kalau kita membentuk tim untuk pergi keluar negeri dan tidak perlu melakukan apapun disana. kita hanya perlu menipu uang uang orang luar negerti itu saja."

Thomas terlihat begitu senang dan dia langsung pergi membeli sebuah jam tangan emas ketika berhasil mendapatkan uang itu. jam tangan emas itu berharga drkitar 400juta rupiah. ini tidak ada apa apanya jika dibandingkan dengan 100M itu.

mendengar itu, Bastian pun tertawa :

" kamu menganggap aku sebagai perampok? aku tidak berani keluar negeri bersamamu. kamu sudah merupakan buronan dibeberapa negara lain. aku masih mencintai nyawaku. sebaiknya aku tinggal didalam negeri saja."

diruang makan masih ada Patrick dan Kimmy. disaat ini, Susanti pun membawa 2 menu makanan dari dalam dapur. semua makanan hari ini dimasak olehnya. sekarang dia sudah menjadi pembantu rumah tangga pribadi Bastian.

" kamu tidak perlu membahas masalah buronan itu. demi membantumu, aku sudah menjadi buronan Willy sekarang. aku harus mencari siapa untuk meminta keadilan." kata Thomas dengan nada yang buruk.

mendengar ini, Kimmy pun berkata dengan tanpa ekspresi:

" bagaimana kalau aku membunuhnya saja agar dia tidak menangkapmu, guru."

mendengar Kimmy yang memanggilnya guru, Thomas merasa sedikit canggung dan juga merinding. dia lalu berkata :

" kamu sudah terbiasa membunuh ya, Willy bukanlah orang biasa. jikalau kamu membunuhnya, kita berdua akan menjadi buronan nantinya!"

mendengar ini, Patrick pun berkata kepada Bastian:

" bang, Willy sudah melapor kepada polisi dan mereka sedang mencari Thomas sekarang. pihak kepolisian juga melakukan hal yang sama. kita tidak boleh membiarkan Thomas ditangkap begitu saja kan?"

Bastian meletakkan sumpitnya dan berkata:

" Willy hanya mencurigai Thomas, dia tidak memiliki bukti kalau Thomas telah bekerja sama dengan para perampok itu untuk merampok. meskipun polisi menemukan Thomas, mereka juga tidak mempunyai bukti pasti untuk menangkapnya. namun Thomas adalah penanggung jawab utama pada pengangkutan uang kali ini, dia akan menjadi sasaran utama para pihak kepolisian."

" kita hanya perlu memudarkan rasa curiga yang ada pada kepolisian itu. dengan begitu, pihak kepolisian tidak akan mencari masalah dengan Thomas lagi. setelah itu, kita hanya butuh menyelesaikan segala dendam diantara kita dengan Willy secara pribadi saja. kita tidak perlu takut kepada Willy."

Kimmy bertanya :

" tuan Bastian, bagaimana cara kita menghilangkan rasa curiga itu?"

Thomas menatapnya :" orang tua sedang berbicara, untuk apa kamu ikutan. kamu tidak menghargai gurumu ini. makanlah makananmu itu!"

setelah ditegur Thomas, Kimmy pun terdiam dan hanya menyantap makanannya itu.

Bastian bertanya kepada Thomas :

" ketika di bank, apakah kamu terekam oleh cctv di bank itu?"

Thomas berpikir sebentar dan menggelengkan kepala sambil berkata :

" aku hanya berada didalam mobil itu, pemintahan kardus kardus itu tidak mungkin dilakukan oleh penanggung jawab utama seperti diriku."

Bastian menangguk dan berkata :

" kalau begitu, ini akan lebih mudah diurus. kamu tidak perlu mengaku ketika ditanya oleh polisi nantinya. katakan saja kalau kamu tidak ikut dalam pengangkutan uang itu."

" aku akan menyuruh orang untuk menjadi saksi dikantor polisi nanti. biarkan orang itu berkata kalau dia bersamamu seharian itu."

mendengar itu, Thomas pun terbengong. Patrick lalu berkata :

" ini sepertinya sedikit memaksa. polisi bukanlah orang bodoh, lagipula yang ikut didalam pengangkutan uang itu sangatlah ramai. jikalau aku, aku tidak akan percaya akan alasanmu."

Bastian tersenyum dan berkata :

" ini memang sedikit memaksa, namun jika yang menjadi saksi adalah seseorang yang berkekuasaan tinggi, maka pihak kepolisian juga tidak berani untuk melakukan hal lain lagi. orang itu akan tidak segannya menakuti Willy dan membuat Willy merasa kacau."

semua orang terdiam dan Kimmy meletakkan sumpitnya lalu berkata :

" tuan Bastian.... maksudmu adalah kamu sendiri?"

Bastian menanggukkan kepala :

" tidak salah, orang itu adalah aku. aku akan pergi menjadi saksi bagi Thomas dengan identitasku sebagai tuan besar dikeluarga Yue. bagi Willy, aku sudahlah mati. kemunculanku akan membuat Willy merasa ketakutan."

sambil mengatakan itu, dia menatap Thomas :

" sekarang pihak kepolisian mulai mencarimu. sebelum mereka mendapatkanmu, lebih baik aku saja yang menyerahkan dirimu pada mereka, lalu menjelaskan semuanya pada mereka."

sumpit pada tangan Thomas terjatuh kelantai dan dia menatap Bastian dengan wajah yang terbengong :

" sh*t, apakah aku bisa keluar nantinya?"

......

pada hari kedua, setelah mereka selesai sarapan. Kimmy pun datang menjemput Bastian dan Thomas untuk menyerahkan diri kepihak kepolisian.

dikarenakan kaki Bastian yang belum pulih, maka Bastian tidak bisa mengendarai mobil. dia pun menyuruh Kimmy untuk menggantikannya.

ketika mereka sampai dikantor polisi, terlihat sekelompok polisi yang hendak keluar mencari keberadaan Thomas. sebenarnya laporan penangkapan buronan tidak mungkin diproses begitu cepat. hanya saja kemarin malam, Willy telah melapor pada polisi dan menggunakan relasinya untuk menambah beban pada polisi polisi itu. mereka terpaksa harus mencari serta mendapatkan keberadaan Thomas dalam waktu sesingkat mungkin.

mereka tidak tahu informasi para perampok itu, dan hanya ingin menangkap Thomas terlebih dahulu.

polisi polisi itu melihat Kimmy yang mendorong Bastian masuk dengan kursi roda. mereka pun terbengong ketika melihat Thomas berada disamping Bastian.

" itu Thomas, cepat! jangan biarkan dia kabur!"

kata seseorang pemimpin polisi. sekelompok polisi pun mulai mengelilingi Thomas.

" sebentar, apa yang ingin kalian lakukan?"

tanya Bastian sambil menepuk kursi rodanya ketika melihat aksi para polisi itu.

" Thomas adalah tersangka pada kasus perampokan itu. ini adalah kasus yang sangat parah, kami punya saksi kok!" kata komandan itu dengan tegas.

mendengar ini, Bastian pun berkata :

" jikalau kalian mempunyai bukti, kalian boleh menangkapnya. jikalau tidak ada, mohon untuk tidak bersikap kasar seperti itu."

" jikalau kalian punya saksi, Thomas juga punya saksi. aku datang untuk menjadi saksi. dua hari ini, dia ada bersama ku. apakah kalian ada masalah lain?"

ketika perkataan ini terucap, komandan itu pun mengerutkan kening dan berkata:

" apakah kamu menanggap kami bodoh? bos Willy mempunyai puluhan saksi. kamu hanya sendiri saja, bagaimana bisa menjadi saksi? apakah kamu lebih hebat dari bos Willy?"

ketika perkataan ini terucap, Bastian belum sempat menjawab dan terdengar sebuah suara dari bagian belakang :

" dia memang lebih hebat."

komandan itu pun menolehkan kepala dan melihat keberadaan Suparman.

orang yang datang itu adalah polisi yang mengintrogasi Bastian ketika Chakra meninggal. Suparman tahu jelas identitas asli Bastian.

" komandan Suparman, dia....."

kepala kepolisian itu ingin mengatakan sesuatu dan langsung dipotong oleh Suparman. dia melambaikan tangan dan berkata dengan nada suara yang kasar :

" kalian semua masuk terlebih dahulu. akulah yang akan mengurus masalah ini."

melihat kondisi itu, mereka pun tidak berkata apapun dan bergegas masuk.

" komandan Suparman, kita berjumpa kembali."

kata Bastian dengan tersenyum ketika melihat Suparman.

Suparman menatap Bastian dengan tatapan yang kacau. dia tahu kalau kehadiran Bastian pastilah akan mendatangkan hal yang tidak baik.

" tuan Bastian, apakah kamu memang ingin menjadi saksi untuk Thomas?" kata Suparaman.

Bastian tersenyum dan berkata :

" tentu saja, Thomas adalah sahabatku. dia selalu bersamaku selama dua hari ini. ini semua hanyalah penuduhan yang tidak jelas. perampokan seperti apa? apakah aku akan membiarkan sahabatku sendiri dituduh?"

Suparman mengerutkan kening dan berkata:

" tetapi bos Willy memiliki begitu banyak bukti kalau kasus ini berhubungan dengan Thomas."

" tuan Bastian, saksi tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. kalau tidak itu akan melanggar hukum."

mendengar ini, Bastian pun mengangguk dan berkata dengan tenang :

" aku tahu, tetapi kalian juga tidak boleh menanggap benar semua yang orang lain katakan. aku bisa memastikannya langsung dengan Willy kok, aku juga ingin bertanya kepadanya kenapa dia harus menuduh Thomas."

" suruhlah dia kemari, kami akan menunggunya disini."

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu