Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 185 Kimmy Yang Dikuburkan Secara Hidup-hidup

Berada di dalam mobil, mobil milik Willy sudah menjauh dari sungai dan menuju ke arah kota.

Kini Thomas tengah duduk di sebelah Willy, tangannya benar-benar berkeringat dingin, awal mula rencana Thomas adalah membuang Kimmy ke dalam sungai, dan Kimmy akan mengalir karena air sungai mengalir dengan cepat, dan Patrick akan menolong Kimmy.

Setelah Kimmy ditolongkan, Patrick akan menyuntik obat, supaya Kimmy bangun dalam keadaan pura-pura meninggal.

Tapi Willy menyuruh bawahannya membawa jenazah Kimmy untuk menguburnya di hutan, dan tentunya membuat Thomas benar-benar bingung.

Ini benar-benar mengubur secara hidup-hidup! Mungkin saja Kimmy akan beneran meninggal!

Suasana hati Thomas benar-benar tidak tenang. Pertama, Kimmy hanya membantu dan ia akan merasa bersalah jika Kimmy meninggal. Kedua, senapan snipernya masih berada di Kimny, dan juga Andi.

Kimmy meninggal, tentunya tidak bisa menemukan keberadaan senapan sniper. Tidak ada yang membawa makanan dan minuman untuk Andi, tentunya Andi akan terjebak dalam masalah juga.

Memikir sampai sini, Thomas benar-benar ingin membuat Willy terjatuh pingsan, dan menolong Kimmy.

"Si berengsek ini, mengapa mendadak seperti ini..."

Thomas memikir terus, ia hanya bisa menelpon Bastian, dan harus sekarang menelponnya. Sekarang Kimmy pasti sudah dibawa ke atas hutan.

Ia meraba ponselnya, dan berkata kepada Willy sembari tersenyum:

"Bos, aku ingin telepon kekasihku terlebih dahulu. Setelah aku membunuh penembak jitu tersebut, dan sebelumnya aku sudah berjanji akan bertemu dengan kekasihku malam ini. Tapi anda ingin merayakannya, malam ini aku tidak bisa bertemu dengannya."

"Mau bagaimana pun aku harus memberitahunya, supaya ia tidak marah."

Willy tersenyum dan berkata:

"Segera menghubunginya, beberapa hari ini memang membuat dirimu lelah, bahkan tidak ada waktu untuk menemani kekasihmu."

"Kamu beritahu kepadanya, kamu akan mempunyai waktu untuk menemaninya setelah menyelesaikan pekerjaanmu di hari senin. Aku akan memberimu dua hari untuk libur, wanita tidak boleh dibiarkan begitu saja karena pria lain akan merebutinya."

Thomas tersenyum: "Iya, apa yang telah anda katakan memang benar. Kekasihku sangat cantik dan aku takut diriku tidak bisa menjaganya dengan baik, hehe."

Setelah selesai berujar, Thomas pun membuka riwayat panggilan dari ponselnya, dan menelpon kepada yang bernama 'sayang'

Pandangan Willy terus menatap ke arah ponsel Thomas, ia membuang muka setelah melihat panggilan yang bernama 'sayang' di ponsel Thomas.

'Du du' sambungan telepon tersambung, tidak menunggu di sebrang sana mengatakan sesuatu, Thomas pun berkata dengan terburu-buru:

"Sa.... sayang, maaf, malam ini aku tidak bisa pulang."

"Bos ingin mentraktirku makan, lain kali saja. Aku akan menemanimu setelah aku menyelesaikan kerjaanku di hari senin."

Orang yang berada di sebrang sana tidak berbicara, tapi Thomas tetap berpura-pura dengan sebaik mungkin, seperti tengah merayu dengan pacarnya, dan ia berkata dengan panik:

"Maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja untuk tidak menemanimu."

"Apa? Kamu ingin memukulku?" mendadak Thomas terkejut, lalu mulai marah: "Kamu ini sungguh kelewatan, apakah aku tidak butuh bekerja dan mendapatkan uang?"

"Sialan! Mati saja kamu!"

Setelah selesai memarahinya, Thomas pun langsung mematikan sambungan telepon.

Willy terkejut juga melihat Thomas yang mendadak marah, Willy pun menegurnya:

"Kamu ini, wanita harus dimanjakan, mengapa kamu memarahinya?"

Thomas terlihat sangat marah dan berkata:

"Wanita tidak boleh dimanjakan, ia akan semakin berengsek jika dimanjakan. Biasanya uang yang kudapatkan selalu dihabiskan olehnya, ia masih berani sekali memarahiku!"

……

Saat itu, Bastian benar-benar mengerutkan dahinya saat mendengar suara dari sebrang sana.

Thomas memang sengaja menghubungi Bastian.

Bastian langsung merasa ada yang janggal, rencana mereka sebelumnya tidak ada sambungan telepon tersebut kecuali terjadi sesuatu.

"Ia di sebrang sana mengatakan 'mati'...."

Bastian mulai berbicara sendiri, dan dengan terburu-buru menghubungi Patrick.

Bastian pun bertanya setelah sambungan telepon tersambung:

"Patrick, apakah kamu sudah menjemput Kimmy?"

Di sebrang sana suara Patrick terdengar bingung:

"Tidak, mengapa Thomas belum mengantarnya? Aku sudah menunggu cukup lama di bawah, apakah ia nyangkut terkena batu di dalam sungai?"

Bastian mengerutkan dahinya dan berkata:

"Sebelumnya Thomas menghubungiku, mungkin ia sedang bersama Willy, dan mungkin Kimmy terjadi sesuatu yang bahaya."

"Kamu segera pergi ke atas untuk melihat, Kimmy tidak dibuang ke dalam sungai, mungkin Willy ingin menggunakan cara lain untuk menguruskan 'jenazah' Kimmy. Di sekitar sana adalah tempat liar yang berbahaya, sepertinya mereka akan membawa Kimmy dan menguburnya."

"Kamu segera mengikutinya, tidak boleh membiarkan Kimmy meninggal!"

Patrick tahu masalah ini sangat buruk saat mendengar apa yang telah dilontarkan oleh Bastian, ia pun mematikan sambungan telepon dengan terburu-buru.

Kini Bastian tengah duduk di kursi roda, dan tengah berjemur di luar halaman. Mendadak ia merasa hatinya tidak tenang, Kimmy membantu dan memikir rencana tersebut. Jika Kimmy meninggal karena hal tersebut, ia akan benar-benar merasa bersalah.

"Semoga tidak terjadi sesuatu...."

Di sebrang sana Patrick yang mematikan sambungan telepon dari Bastian pun langsung menuju ke atas, ia melihat tiga pengawal tengah membawa Kimmy menuju ke dalam hutan.

"Astaga, beneran dikubur secara hidup-hidup...."

Patrick benar-benar terkejut, ia pun mengikuti mereka dengan terburu-buru.

Kini, tiga pengawal tersebut membawa Kimmy ke dalam hutan, mereka berjalan cukup lama untuk menjauhi jalanan dan tidak terdengar suara mobil, akhirnya mereka menurunkan tubuh Kimmy.

Mereka celingak-celinguk untuk memastikan tidak ada orang, lalu mereka mulai menggali. Mereka menghabiskan setengah jam dalam menggali, dan hanya menggali lubang besar yang sebesar lima hingga enam inci.

Mereka terlihat lelah dan tidak ingin lanjut bergali, mereka langsung melempar tubuh Kimmy ke dalam dan menguburinya, Patrick yang tengah mengumpet benar-benar berkeringat dingin, dan detakan jantungnya berdetak cepat.

Ia ingin menghentikan aksi mereka, tapi kemampuannya sangat biasa saja, mungkin tidak bisa melawan tiga pengawal tersebut.

Jika bisa melawannya, ia membunuh tiga orang tersebut, tentunya akan membuat Willy terkejut. Willy akan menyadari bahwa jenazah Kimmy hilang, dan tentunya akan curiga dengan Thomas.

Oleh karena itu Patrick benar-benar bingung, ia hanya bisa berdoa Kimmy akan baik-baik saja. Ia akan segera menolongi Kimmy setelah tiga orang itu sudah pergi.

"Akhirnya sudah selesai menguburi orang ini, mari kita merokok."

Kini mereka sudah menguburi Kimmy, tapi mereka tidak ingin pergi, dan duduk di tempat tersebut untuk merokok.

"Sialan! Kimmy akan meninggal jika menunggu mereka selesai merokok...."

Sekujur tubuh Patrick benar-benar gemetar.

"Menurut kalian mengapa Andi bisa mendadak berubah? Bos Willy sangat baik dengannya, lagipula aku tidak merasa Andi adalah orang seperti itu."

Mereka terus menghisap rokok sembari mengobrol.

"Aku selalu merasa Andi tidak bersalah, menurutku Thomas terlihat sangat licik."

Setelah selesai berujar, seseorang berkata dengan terburu-buru:

"Alangkah baiknya kita jangan membahas masalah ini, kini Thomas adalah orang yang sangat dipercayai oleh Bos Willy. Lebih baik kita tidak membicarakan masalah ini supaya tidak terjebak dalam masalah."

Tiga orang yang tengah berbincang mendadak terdengar sesuatu di sekitarnya, mereka menahan napas dan mendadak terasa panik.

"Siapa?!"

Salah satu pengawal berteriak, tapi tidak ada yang membalas.

Salah satu orang berkata:

"Mungkin kucing liar, alangkah baiknya kita segera pergi, dan jangan berada di sini. Jika seseorang datang, tentunya mereka akan curiga."

Setelah selesai berujar, tiga orang mematikan rokoknya dan meninggalkan tempat ini dengan terburu-buru.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu