Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 376 Bunuh Semua Yang Menghalangi

“Warner Zhao, sudah merekam semuanya?”

Mendengar pengakuan mereka, Bastian memalingkan kepalanya bertanya kepada Warner Zhao.

“Tenang saja, tidak ada yang terlewat sedikitpun.”

Warner Zhao tersenyum licik, mengangkat kamera yang dia gunakan untuk merekam.

Melihat kamera yang diangkat oleh Warner Zhao, Aldo Wu membeku seketika, perkataan itu sudah terekam semua, maka nasibnya akan dipermainkan dan berada di bawah kendali Jasper Wu.

Tiba tiba saja dia berhambur mendekat kepada Warner Zhao, mencoba merebut kamera yang ada ditangan Warner Zhao.

“Minggir brengsek!”

Jasper Wu bisa menyadari akan niat busuk di benak Aldo Wu, dia menendangnya agar menjauh, sontak saja dia kembali terlempar di atas lantai.

Bastian menatap Aldo Wu berkata pelan.

“Aldo Wu, jangan terlalu bersemangat, kita sudah memiliki bukti sekarang. Jangan bertindak gegabah, jika aku tidak sengaja mengirim video itu kepada ayahmu, apa kamu pikir kamu bisa bertahan di Geng Cahaya?”

Aldo Wu menatap Bastian dengan tatapan penuh kekesalan:

“Apa sebenarnya yang kamu inginkan?”

Bastian menyeringai:

“Jika kamu menginginkan kamera ini dan hidup dengan damai, bisa saja, besok malam temui aku di Royal Entertainment Club Kota Juanda.

Setelah mengatakan itu dia berkata kepada para remaja di depannya:

“Kalian sudah menyelesaikan tugas kalian, ambil uangnya dan pergi. Bawa uang itu pergi dari Kota Depok, pergilah ketempat yang jauh, Aldo Wu tidak akan tau kemana kalian pergi, dia juga tidak akan mencari kalian.”

Mereka yang mendengar perkataan itu langsung membagi uang di dalam koper, membungkukkan punggung mereka kepada Bastian, kemudian pergi secepat kilat.

“Damon, ikuti mereka, antar sampai keluar dari jalan ini.”

“Siapa yang berani menghalangi, bunuh!”

Bastian mengatakannya tenang.

Damon mengangguk mengiyakan, dia keluar dengan membawa kedua orangnya.

“Kita juga pergi.”

Bastian tersenyum kepada Patrick dan yang lainnya, berjalan keluar dari salon ini.

Sebelum keluar, Warner Zhao mematikan kamera miliknya, Jasper Wu mendekat menatap Aldo Wu dingin:

“Apa kamu mendengar apa yang dikatakan kak Bastian? Jangan lupa, apa yang ada di dalam kamera adalah akhir dari hidupmu.”

Setelah mengatakan itu dia menendang wajah Aldo Wu, membuatnya tidak sadarkan diri. Dengan begitu dia tidak akan mengejar pegawainya yang kabur.

“Kak Bastian hebat sekali, haha, selama hidupku aku tidak pernah merasa sepuas ini!”

Begitu keluar dari salon Jasper Wu langsung menjilat Bastian.

Tapi dia mengatakannya sesuai apa yang dia rasakan. Dulu, dia adalah pihak yang selalu tertindas, dia tidak pernah menindas Aldo Wu dan Leonard Wu seperti ini sebelumnya.

“Mulai hari ini, dengan adanya bantuan dari kak Bastian, maka aku akhirnya bisa menghirup udara bebas, bisa hidup normal layaknya manusia. Setiap perkataan kak Bastian pasti akan aku lakukan tanpa ragu.”

“Tuan Bastian memiliki keberanian dan taktik di setiap pergerakannnya. Mengikuti tuan Bastian bekerja adalah keputusan tebaik yang pernah aku ambil selama hidup.”

Warner Zhao juga mengkuti Jasper Wu melayangkan pujiannya.

Bastian hanya tertawa, mengatakan:

“Jangan menjilatku lagi, tapi ini hanya permulaan saja, asalkan kalian setia keadaku, maka kalian akan menikmati kemewahan dan kejayaan dalam hidup yang sebenarnya.”

……

Dengan cepat malam yang ditunggu tunggu tiba.

Hari sebelumnya Bastian dan yang lainnya kembali ke Kota Juanda, tapi tidak kembali ke hotel yang mereka tinggali.

Bastian menunggu di Royal Entertainment Club hingga malam yang ditunggu datang.

Di dalam ruangan Warner Zhao, Jasper Wu mengangkat tangannya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, bertanya penuh kecemasan:

“Kak Bastian, sekarang sudah pukul setengah 8, mereka tidak mungkin tidak datang kan?”

“Bagaimana jika mereka memaikan siasatnya kepada ayah kita?”

Bastian menggelengkan kepalanya menjawab:

“Tidak mungkin, semua bukti ada di tangan kita.”

“Kecuali jika mereka ingin menantang kita, jangan lupa, mereka juga sudah berbuat kesalahan besar.”

Saat sedang berbicara serius, semua yang berkumpul di ruangan itu sudah mendengar suara gerombolan langkah kaki di luar.

Jika mendengar suaranya, rasanya jumlah mereka mencapai ratusan orang.

“Mereka sudah datang!”

Mendengar suara langkah kaki itu membuat Jasper Wu dan Warner Zhao sedikit gelisah.

Mereka setidaknya berjumlah ratusan orang, sedangkan mereka tidak mengatur satu orangpun. Meskipun ada orang hebat yang bersama Bastian, tapi di tempat ini hanya ada mereka saja, orang orang Warner Zhao diliburkan untuk sementara.

Bisa dibilang di seluruh tempat ini hanya ada mereka saja, di ruangan lain kosong tanpa ada satu orangpun.

Jasper Wu kagum akan keberanian Bastian, tapi dia juga merasa khawatir. Tindakannya itu bukankah terlalu berbahaya?

Kali ini di lantai bawah Club.

Hampir ribuan orang sudah berkumpul di luar club, mengepung seluruh sisi club.

Leonardo Wu dan Aldo Wu berdiri di depan pintu masuk dengan kepala yang penuh balutan perban.

“Kak, kenapa tempat ini sangat sunyi, tidak mungkin jika mereka memasang ranjau kan?” Leonardo Wu mengerutkan keningnya, dia merasakan fitasat tidak baik yang muncul dalam hatinya.

“Kenapa memangnya jika ada, yang diandalkan oleh Jasper Wu adalah Warner Zhao, berapa banyak orang yang dia miliki?” Aldo Wu mengatakan dingin, meremehkan, “apa orang orang mereka bisa dibandingkan dengan orang orang kita?”

“Kita datang membawa orang sebanyak ini, apa yang kamu takutkan? Mereka berani menghabisi kita, jika tidak bisa membalaskan dendam, maka jangan berkecimpung di Geng Cahaya lagi.”

Setelah mengatakan itu dia melambaikan tangannya kepada orang orangnya, berteriak:

“Siapa yang bisa membawakanku kepala Jasper Wu, maka aku akan memberikan 1 hadiah miliar.”

“Aku tambahkan siapapun yang bisa membunuh orang di dalam, satu orang 20 juta.”

“Hajar, bunuh mereka semua!”

Kedua kakak baradik itu sudah dibuat kesal habis habisan oleh Bastian, mereka sudah tidak sabar untuk bisa menghabisinya.

Jika ingin mengambil kembali bukti ditangan mereka maka harus menggunakan kekuatan adu fisik. Mereka berdua tidak akan membiarkan Jasper Wu menindas dan mengendalikan mereka.

Setelah mengatakan itu mereka berdua minggir dari depan pintu, membuka jalan bagi mereka untuk masuk kedalam dengan menendang pintu untuk masuk.

Segerombolan orang langsung masuk kedalam, mengayunkan pisau dan pistol ditangan masing masing. Mereka semua sudah bersiap bertarung habis habisan, tetapi setelah masuk kedalam bahkan tidak ada satu orangpun yang berhasil mereka temui, seluruh ruangan kosong melompong.

Semua orang dibuat menganga akan apa yang mereka lihat, setelah itu seseorang berlari melaporkan apa yang mereka temukan:

“Tuan, disini tidak ada seorangpun.”

Mendengar laporan itu, mereka berdua langsung membelalakkan kedua mata mereka.

“Apa katamu?”

Aldo Wu mengerutkan keninganya heran, dia melangkahkan kakinya masuk kedalam. Setelah masuk dia menyadari jika selain lampu yang menyala, dia tidak bisa melihat Jasper Wu dan orang orangnya.

“Sialan, apa apaan ini!”

Ekspresi di wajahnya langsung berubah, dia sedikit tidak mengerti akan apa yang sebenarnya terjadi.

Saat ini Leonardo Wu juga berjalan masuk kedalam, kakak beradik saling bersitatap. Tiba tiba saja layar di loby depan menyala, di dalam layar menunjukkan sosok Bastian yang sedang duduk santai.

“Kak, lihatlah!” Leonardo Wu memalingkan kepalanya menuju layar yang menunjukkan wajah Bastian, tanpa disadari dia mundur kebelakang untuk melihat layar dengan jelas.

Semua orang memalingkan kepala melihat ke layar, mereka melihat Bastian yang sedang tertawa, memulai menyapa dan menyambut kedatangan mereka:

“Aldo Wu, Leonardo Wu, akhirnya kalian datang juga.”

“Kenapa membawa orang sebanyak ini, apa kalian ingin menghancurkan gedung?”

Aldo Wu menatap layar bergambar Bastian berteriak kesal:

“Apa yang kalian inginkan!”

Bastian seperti bisa mendengar apa yang mereka katakan, berkata dengan tersenyum:

“Aku meminta kalian datang untuk membicarakan sesuatu, tidak ada orang lain ditempat ini. Di dalam ruangan hanya ada kita beberapa orang saja, tentu saja kalian bisa membawa orang kalian naik kemari, tidak masalah berapapun itu jumlahnya.”

“Aku menunggu kalian di atas, jangan membuatku menunggu lama!”

Setelah selesai layar langsung hitam.

Aldo Wu dan Leonardo Wu tercengang ditempatnya berdiri, entah kenapa rasanya mereka tidak berani melakukan pergerakan sekecil apapun.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu