Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 230 Meli Dan Suaminya Berlutut

“Benar kata kakek.”

Mendengar Tuan besar Lin berkata begitu, Jimmy tersenyum santai, berkata:

“Sebenarnya aku dan Yeni tidak pernah bertemu, hanya pernah melihat fotonya saja. Kakek Gunawan, Anda jangan menyalahkan Yeni, dalam hidup ini, bisa bertemu dengan seseorang yang disukai itu bukan hal mudah.”

Jimmy menunjukkan pemikiran dan gaya yang sangat dewasa di hadapan para tetua.

Semua orang yang hadir memujinya.

“Anak baik, anak baik!”Gunawan memuji: “Jimmy, kamu benar-benar kebanggaan keluarga Lin, Kakek Gunawan berutang padamu saat ini.”

Jimmy menanggapi dengan senyuman, tapi dalam hatinya dia sangat kesal.

Yeni bersama dengan pria lain bermesraan di dalam mansion keluarga Wang, ini saja sudah membuatnya tidak senang. Dia tidak menyangka, Yeni ini sejak awal sudah menandatangani surat nikah dengan pria lain. Begitu kabar ini tersebat, bukankah Jimmy akan menjadi bahan cadaan orang lain.

Meskipun dia belum pernah bertemu dengan Yeni, dan belum tentu menyukai gadis ini, tapi sekarang sudah melibatkan martabat keluarga Lin.

“Sepasang bucin ini, beraninya membuat aku keluarga Wang, dan Jimmy dari keluarga Lin malu, sudah bosan hidup ya!”Jimmy menyipitkan matanya, menunjukkan sedikit niat membunuh.

Setelah terjadi lelucon seperti ini, Tuan besar Lin tidak ingin tinggal lebih lama di sini, dia bangkit dan berkata:

“Adik Gunawan, sudah lama aku tidak datang ke Kota Ciangi, aku ingin meminta Jimmy menemaniku jalan-jalan.”

“Kita pamit dulu.”

Mengetahui Tuan besar Lin marah, Gunawan malu dan buru-buru berdiri untuk mengantarnya:

“Jimmy, kamu temani kakekmu jalan-jalan, hati-hati di jalan.”

Setelah mengantar Tuan besar Lin dan Jimmy, Gunawan tidak bisa menyembunyikan amarahnya lagi, dia kembali ke lobi, memukul meja, menunjuk Meli dan Kelvin:

“Kalian berdua, berlutut!”

Kali ini Tuan besar benar-benar marah, kemarahan yang seperti guntur, beberapa tetua juga terkejut.

Kepala keluarga mereka ini tangan besi, di keluarga Wang, tidak ada yang berani menantang keagungan Gunawan.

Meli dan suaminya takut gemetaran, dan berlutut di tengah aula di hadapan orang banyak.

Cindy yang melihat dari samping, hatinya sangat senang sekali.

“Yeni, kamu benar-benar putri yang patuh, membuat orang tuamu malu.”

“Tunggu kamu dan suamimu kembali, lihat bagaimana kakek memberi kalian pelajaran!”

Cindy sudah bisa membayangkan, Yeni yang bakal dihukum oleh Gunawan, dihakimi seluruh keluarga Wang, dia yang memikirkannya sudah sangat senang sekali.

“Aku keluarga Wang berteman dengan keluarga Lin, aku sudah berteman dekat dengan Tuan besar Lin selama bertahan-tahun, kalian sekeluarga membuatku malu, bagaimana aku bisa bertemu dengan mereka lagi. Kalian memalukan, ini benar-benar keterlaluan!”

Gunawan tidak menyembunyikan amarahnya, semua dilampiaskan kepada Meli dan suaminya.

Meli berlutut di sana, menutupi wajahnya dan menangis, dalam hati dia mengutuk Bastian berkali-kali. Kalau bukan Bastian yang membawa pergi putrinya, bagaimana mungkin dia dan Gunawan akan mendapat penghinaan seperti ini hari ini.

“Kalian berlutut di sini, intropeksi diri yang baik, keluarga Wang malu dibuat oleh kalian!”

Setelah Gunawan selesai berbicara dengan suara yang tajam, tidak peduli ada tamu atau tidak, dia langsung pergi begitu saja.

Para tetua yang melihat itu menghela nafas, melirik Meli dan suaminya dengan kecewa, dan pergi dari aula.

Para tamu yang melihat lelucon ini, juga pergi begitu saja.

Di aula, hanya menyisakan Meli dan suaminya berlutut di lantai dingin.

……

Di sisi lain, Bastian mereka bertiga sudah menemukan hotel, dan berbelanja di mal.

“Bastian, kacamata ini terlihat bagus, coba pakai.”

Di dalam sebuah toko, Yeni mengambil sebuah kacamata untuk dicoba Bastian. Kacamata ini tidak memiliki lensa, hanya kacamata biasa, yang dipakai untuk bergaya.

Setelah Bastian memakainya, dia berkaca di cermin, melihat itu jauh lebih elegan.

“Ganteng tidak?”tanya Bastian bercanda.

“Waah! Suamiku ganteng sekali, yang tidak tahu pasti mengira dosen dari universitas mana.”ucap Yeni membesar-besarkan.

Thomas melirik Bastian, dan mencibir: “Itu karena kamu terlalu galak, cocok untuk menutupi aura iblismu, lagipula tampangmu tidak terlihat lebih baik dariku. Begitu melihat diriku pasti mengira orang baik, dan kamu begitu dilihat seperti orang jahat.”

Bastian yang mendengarnya, tiba-tiba memutar matanya.

Dibandingkan dengan Thomas, dia jauh lebih baik. Thomas di luar negeri, terkenal sebagai pembunuh internasional.

Saat ini, telepon Yeni tiba-tiba berdering.

“Yi, telepon dari adik kecilku, apakah dia tahu aku akan datang ke Kota Ciangi……”gumam Yeni.

“Apakah itu adik perempuan yang kamu katakan?” Bastian berkata: “Ajak dia keluar kenalan dengan kakak ipar, hehe.”

Yeni pernah mengatakan dia tidak akur dengan abang dan kakak di keluarga Wang yang sebaya dengannya, hanya adik perempuan ini yang akur dengannya.

Yeni mengangguk, dan menjawab telepon dengan cepat:

“Halo, apakah ini adik kecil……”

Wajah Yeni awalnya tersenyum, tapi setelah orang di telepon tidak tahu mengatakan apa kepadanya. Senyum di wajah Yeni tiba-tiba menghilang, mula-mula terkejut, lalu marah, dan akhirnya matanya mulai memerah.

Bastian yang melihat ini, tiba-tiba mengerutkan kening.

Setelah menutup telepon, Bastian bertanya:

“Ada apa, apakah terjadi sesuatu?”

Yeni mengepal tangannya dengan erat, lalu mengerutkan kening, dan berkata dengan suara gemetar:

“Keluarga Wang sudah mengetahui kita sudah menandatangani surat nikah.”

“Oh?”Bastian berkata dengan santai: “Bagus kalau begitu, aku sekarang ikut kamu pulang menjelaskan kepada mereka, lagipula ini bukan masalah besar.”

“Tapi Tuan besar sangat marah, dia meminta ayah dan ibuku berlutut di aula, sekarang seluruh keluarga Wang tahu ayah dan ibuku berlutut di aula!”ucap Yeni dengan marah.

“Apa! Masih ada kejadian seperti ini!”Bastian yang mendengarnya mengerutkan kening, meskipun Meli tidak memperlakukannya dengan baik, tapi dia adalah ibu mertua Bastian.

“Kurang ajar! Keluarga Wang mengapa sangat tidak menghormati orang!”ucap Bastian dengan marah, lalu menatap Thomas dan berkata: “Thomas, kita kembali ke rumah keluarga Wang, minta keadilan untuk ibu dan ayah mertuaku!”

Meskipun Thomas berdebat dengan Bastian setiap hari, tapi dia masih mendengarkan perkataan Bastian, dan bertanya:

“Sialan, keterlaluan sekali, apakah perlu meminta Kimmy membawa tim sniper kita kemari?”

“Kamu gila ya?”Bastian berkata dengan marah: “Kita pergi ke sana meminta keadilan, bukan untuk perang, kenapa tidak sekalian kamu meminta Kimmy membawa rudal kemari?”

Setelah Bastian selesai berbicara, dia, Thomas dan Yeni bergegas ke mansion keluarga Wang dengan marah.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu