Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 455 Menerima Undangan

Omar yang sudah kembali ke perusahaan, dia sudah tidak memiliki kewibawaan dan arogansi seperti dirinya yang sebelumnya, semangat dalam dirinya yang sebelumnya juga tidak terlihat lagi.

Rasanya seperti jiwanya sudah meninggalkan tubuhnya, tidak begitu memperdulikan akan apapun lagi.

“Tuan, apa yang terjadi dalam dua hari ini, apa ada masalah?”

“Apa ada yang bisa saya lakukan untuk tuan?”

Bahkan dia juga bersikap seperti itu dirumah, pelayan Genta yang melihatnya merasa khawatir, jadi memutuskan untuk bertanya mencari tau.

“Paman Genta, menurutmu jika ada orang yang membuatku tidak senang, ada orang yang membuatku kesal, apa yang harus aku lakukan kepadanya?”

Omar terlihat sangat kelelahan, bahkan dia bertanya dengan nada yang sangat datar terkesan tidak peduli.

“Ada orang yang berani membuat tuan marah?”

Pelayan Genta terkejut, mengerutkan keningnya bertanya:

“Bisa membuat tuan marah, kesal, orang itu pasti sudah melakukan hal yang sangat keterlaluan.”

“Tuan, orang seperti itu bunuh saja. Jika tuan tidak memungkin kan untuk melakukannya, saya yang akan melakukannya, kita memiliki begitu banyak orang di kota Depok, mintalah mereka untuk melakukannya, dengan begitu kekesalan tuan akan terselesaikan.”

Omar yang mendengar itu malah tertawa, tawa yang malah membuatnya terlihat menyedihkan:

“Tapi bagaimana jika orang itu sangat hebat, tidak ada yang bisa membunuhnya?”

Pelayan Genta terkejut, wajahnya penuh dengan kebingungan:

“Di kota Depok masih ada orang seperti itu? Tuan, sebenarnya apa yang terjadi?”

Omar menutup kedua matanya tidak berdaya, menarik napas panjang, mengatakan:

“Orang ini adalah dia yang membunuh Ivan dari Kota Cangbei. Menurutmu, orang segila dirinya, bagaimana aku harus membunuhnya? Bahkan beberapa hari sebelumnya aku hampir mati di tangannya, dia merampas 1 triliun dariku.”

“Aku benar benar sudah kehilangan muka dan harga diriku.”

Pelayan Genta yang mendengar hal ini langsung terbelalak, dalam hatinya bergidik ngeri:

“Ini.... Ini......”

Dia benar benar tidak bisa percaya jika di Kota Cangbei ada yang berani memperlakukan Omar seperti ini.

Pelayan Genta sudah berumur lebih dari 50 tahun, rambutnya sudah memutih, perawakannya terlihat berbahaya dan licik. Bisa menjadi pelayan bagi keluarga Long bukanlah sembarang orang bisa melakukannya.

Dia berpikir sejenak, kemudian membungkukkan punggungnya, berkata:

“Tuan, tuan sebelumnya mengatakan kepada saya jika besok akan ada orang besar dari Kota Jilista yang datang ke Kota Depok, tuan bahkan sampai mengadakan perjamuan besar untuk menyambut kedatangannya.”

“Tuan memperlakukannya dengan penuh hormat, saya sudah menyiapkan penyambutan dengan baik. Bagaimana jika memanfaatkan orang itu untuk menghabisi orang yang dimaksud oleh tuan?”

Perkataan pelayan rasanya seperti obat yang membuatnya langsung tersadar.

Omar membeku, akhirnya bisa terlihat semangat dalam kedua tatapan matanya, menggenggam tangan pelayan Genta, berkata dengan suara gemetaran:

“Lanjutkan!”

Setelah melihat reaksi yang ditunjukkan oleh Omar, pelayan berkata diselingi senyuman tipis di wajahnya:

“Tuan, entah siapa orang itu, tapi jika dia datang dari Kota Jilista, maka dia bukanlah sosok sembarangan. Mengenai perjamuan, tuan harus mengundang pejabat dari kota depok, bahkan petinggi petinggi kota depok juga harus datang.”

“Tuan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabisinya. Undang orang yang sudah menyinggung tuan, kemudian mengatakan kepada tamu besar tuan jika tuan ingin menghabisinya, dengan begitu tuan tidak perlu melakukan apapun untuk menghabisinya.”

“Berdasarkan sifatnya yang bahkan orang seperti tuan saja dia berani menyinggungnya, pasti dia juga akan menyinggung orang besar yang tuan undang. Jika dia sampai menyinggung orang dari Kota Jilista, maka dia akan habis tidak tersisa.”

Setelah mendengar perkataan pelayan, Omar yang dalam dua hari ini terlihat suram langsung tertawa lebar:

“Aku sudah dibuat gila karena kemarahanku sampai tidak terpikirkan akan hal ini.”

“Paman Genta, kamu luar biasa!”

Omar menepuk pundak pelayannya sangat girang.

“Tuan sudah berlebihan, bisa bekerja di kediaman Long dan bisa membuat rencana untuk tuan adalah kebanggan tersendiri untuk orang tua ini.”

Omar menganggukkan kepalanya, tatapannya terlihat mematikan:

“Bagaimana ini, oh, sekarang aku akan menelpon Bastian.”

“Besok orang dari Kota Jilista akan datang, aku pasti akan membuat Bastian merasakan penghinaan yang aku terima berkali kali lipat.”

……

Bastian menerima panggilan telepon dari Omar.

Dia sedikit terkejut, bagaimana pun juga dia sudah mendapatkan uang darinya sebanyak 1 triliun, dia tidak pernah jika akan berhubungan lagi dengannya.

Tidak disangka jika Omar malah tiba tiba menghubunginya.

“Tuan Omar, ini baru dua hari, sudah merindukanku?” Bastian yang menerima telepon tersenyum lebar.

Saat mendengar suara ini, amarah yang terpendam dalam diri Omar langsung bangkit, tapi dia mencoba untuk menahannya, berkata menimpali tawa Bastian:

“Tuan Bastian, aku sudah berpikir banyak dalam dua hari ini, apa yang kamu katakan memang benar. Kita semua adalah pebisnis, harus saling memaafkan, damai itu indah dan akan membawa kemakmuran.”

“Sebelumnya aku sudah melakukan banyak kesalahan, semua karena keserakahanku yang membuatku mendapatkan hukuman yang sangat besar. Tapi dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku benar benar kagum akan keberanian dan kebijaksanaan tuan Bastian, aku sangat ingin berteman dengan tuan.”

“1 triliun itu, pemikiranku sudah terbuka, jika dengan 1 triliun bisa membuatku menjadi teman tuan Bastian, maka aku merasa itu pantas. Besok akan diadakan perjamuan besar di kota Depok, aku ingin mengundang tuan untuk hadir, tidak tau apakah tuan berkenan atau tidak?”

Setelah mendengar perkataan Omar, Bastian membeku.

Perubahan dalam dirinya terlalu besar, sampai membuatnya tidak habis pikir.

Beberapa hari yang lalu mereka masih menjadi musuh yang tidak saling mengalah. Tapi tiba tiba hari ini Omar berubah drastis, bahkan berniat mengundangnya menghadiri perjamuan?

“Apa tuan Omar bersunggung sungguh? Aku pikir kamu membenciku?”

Bastian tertawa lebar.

“Tuan sudah berpikir berlebihan, bagaimana mungkin aku membencimu.” Omar menyelingi tawa dalam perkataannya, “aku sudah kalah telak di tangan tuan Bastian, dan aku mengakui itu, jika tuan khawatir aku akan membalas dendam, maka tuan tidak usah merisaukan akan hal itu.”

“Aku memang memiliki keberanian, tapi aku tidak memiliki kekuatan untuk melakukan itu, apa aku lebih hebat dibandingkan dengan Dilan dan Ivan yang sudah mati itu?”

Terpaksa diakui jika perkataan Omar dari balik telepon terdengar sangat tulus, sama sekali tidak terdengar niat apapun dalam dirinya.

Bastian juga tidak bisa menolak undangan semacam ini, jadi dia mengiyakanya:

“Jika seperti itu, maka jika aku masih menolak niat baik tuan Omar, maka aku benar benar tidak tau diri.”

“Aku akan menerima undangan tuan Omar, dan datang tepat waktu di tempat perjamuan.”

Omar yang mendengar itu langsung berbinar, tertawa:

“Bagus sekali, besok akan ada banyak pejabat dan petinggi kota depok yang akan hadir.”

“Yang terpeting adalah tamu besar dari Kota Jilista juga akan hadir, bahkan siapa orang besar itu, kamu tidak akan bisa menebaknya. Tuan Bastian, aku akan mengenalkanmu kepadanya.”

“Setelah mendengar kata terakhir, senyum yang tersirat di wajah Bastian seketika lenyap.

Dari perkataannya sebelumnya, dia tidak bisa mendengar rencana apapun. Tapi perkataan terakhirnya, dia mengatakannya dengan sangat kentara, jika dia mengatakan tidak memiliki rencana apapun, maka Bastian tidak akan mempercayainya.

“Baiklah, terimakasih tuan Omar.”

“Aku tidak kenal dengan dunia luar, terutama orang besar dari Kota Jilista, aku juga ingin mengenalnya.”

Setelah mengakhiri panggilan telepon, Bastian menyandarkan punggungnya pada kursi, kedua kakinya dia selonjorkan diatas meja, mulai menyeringai”

“Omar, kamu masih tidak berubah.”

“Jika kamu sangat ingin bermain main, maka aku akan menemanimu hingga akhir.”

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu