Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 44 Kita Putus Saja!

Bastian Yue menerima telepon dari Yeni, dan di telepon, Yeni mengajaknya untuk bertemu.

Bastian Yue tidak banyak berpikir, dan berpikir bahwa Yeni mengajaknya bertemu karena masalah Adelia Liu. Lagi pula, satu-satunya hubungan antara dia dan Yeni adalah Adelia Liu.

Kebetulan bisa mencari tahu situasi perusahaan Adelia Liu melalui Yeni. Dia berulang kali mengkonfirmasi kepada Patrick, apakah dia telah melanjutkan kerja sama dengan perusahaan Adelia Liu, meskipun Patrick mengatakan dengan yakin bahwa dia secara pribadi pergi ke perusahaan Adelia Liu, dan sudah menandatangani kontrak.

Tetapi belajar dari masa lalu, tanpa konfirmasi pribadi, Bastian Yue selalu takut Patrick akan membuat keputusan sendiri.

Yeni mengajaknya bertemu di kawasan bisnis lama Kota Cumarun, Bastian Yue langsung mengemudi ke alun-alun kawasan bisnis lama. Setelah memarkir mobil, Bastian Yue hendak menelepon Yeni untuk bertanya di mana dia dan suara yang keras dan manis datang tidak jauh dari sana.

"Bastian Yue, aku di sini!"

Yeni berdiri di sana melambai pada Bastian Yue.

Bastian Yue mengangkat kepalanya dan melihat Yeni hari ini tampak sedikit lebih cantik daripada biasanya. Mungkin karena riasannya lebih indah dari biasanya, dan juga berpakaian sangat formal. Sepatu hak tinggi yang keren dan celana panjang 9/10 dengan lembut menunjukkan kulit Yeni yang kurus dan halus serta lembut.

“Nona Yeni, apakah kamu akan kencan buta hari ini?” Bastian Yue menghampirinya dan menyambutnya dengan senyum.

Yeni membeku sejenak, dan bertanya dengan mata besar yang indah:

"Kencan buta? Kenapa kamu berpikir begitu?"

Bastian Yue tertawa:

"Kamu berdandan sangat cantik hari ini, bukan untuk kencan buta, apakah untuk bertemu dengan pacar?"

"Hanya dalam beberapa hari, kamu sudah menemukan pacar?"

Yeni mendengarnya dan tiba-tiba memerah. Tampaknya 'pacar' yang dikatakan Bastian Yue itu tidak salah, mengenai tujuan Yeni hari ini.

Dia berdandan sangat cantik hari ini, khusus untuk mengajak Bastian Yue keluar untuk makan. Kebetulan sudah siang hari dan waktunya untuk makan siang.

Sebenarnya dia sangat bingung dalam hatinya, menyalahkannya seharusnya tidak memiliki pemikiran terhadap Bastian Yue, apalagi Bastian Yue adalah mantan suami teman baiknya, tetapi perasaan manusia memang sangat kompleks dan sulit untuk dibayangkan bahkan ada kendala moralitas dan penindasan yang rasional.

Namun begitu ada keinginan, itu akan tumbuh dengan cepat.

Terus terang, artinya mulut bisa berkata tidak boleh, tetapi tubuhnya sangat jujur. Tubuh Yeni tidak bisa menahan untuk mencari alasan menghubungi Bastian Yue, dan ingin cepat bertemu dengan Bastian Yue.

"Bagaimana bisa begitu cepat ..." Yeni sedikit bersalah, dan suaranya menjadi lebih kecil: "Setiap orang menyukai kecantikan, apalagi aku seorang gadis, tentu saja aku harus memperhatikan berdandan."

Bastian Yue tidak melanjutkan topik ini, tetapi bertanya:

"Ada apa mengajakku keluar hari ini? Apakah karena Adelia Liu?"

Yeni mengangguk:

"Ya, aku datang untuk memberitahumu, perusahaan Adelia telah beroperasi kembali."

"Dia masih orang yang bertanggung jawab atas perusahaan itu sekarang."

Bastian Yue mendengar, akhirnya Patrick sudah bisa patuh sekarang, dan tidak membuat keputusan sendiri.

"Baguslah. Meskipun sudah bercerai, tetapi aku tidak ingin melakukan hal-hal menjadi begitu kejam."Bastian Yue lega dan bertanya dengan santai, "Bagaimana dengan dia dan Ricky Li?"

Mendengar Bastian Yue masih sangat khawatir terhadap Adelia Liu, Yeni tiba-tiba merasa tidak nyaman. Jika dulu, dia akan bersemangat untuk memberitahu Bastian Yue tentang situasinya Adelia Liu.

"Mereka ... sepertinya kemajuan baru-baru ini lancar, dan aku dengar dari Adelia mengatakan bahwa orang tua kedua belah pihak sudah dalam masa pemilihan tanggal pernikahan. Selain itu, tampaknya Adelia sudah mulai menerima Ricky Li."

Yeni berkata dengan lemah, suaranya datar.

Dia jarang berbohong, dan masih merendahkan teman baiknya. Karena Adelia Liu sama sekali tidak menerima Ricky Li, dan hari ini mengajak Ricky Li bertemu untuk minta putus.

Mendengar kata-kata Yeni, hati Bastian Yue bergetar hebat, seolah dipukul oleh palu yang berat, begitu menyakitkan sehingga dia tidak bisa bernapas.

Dia mengepalkan tangannya dan langkahnya tiba-tiba berhenti.

"Baik, aku tahu. Ke depannya kamu tidak perlu memberitahuku tentangnya lagi." Bastian Yue menahan rasa sakit di hatinya dan berkata tanpa ekspresi: "Aku kembali ke perusahaan dalu, selamat tinggal."

Melihat ini, Yeni dengan cepat berkata:

"Aku tahu kamu sangat sedih sekarang. Lebih baik kamu jangan sendirian, hatimu akan merasa lebih baik jika ada yang menemani."

Takut niatnya terlalu jelas, Yeni menambahkan:

"Terakhir kali kamu mengantarku ke hotel, aku belum mengucapkan terima kasih. Lagipula, sudah waktunya untuk makan sekarang. Ayo makan bersama."

Bastian Yue menarik napas dalam-dalam, menyentuh dahinya, dan mengangguk:

"Ayo!"

...

Di perusahaan Adelia Liu, Ricky Li telah tiba di sini.

"Adelia, baru saja aku melihat-lihat perusahaanmu. Lingkungan kalian di sini bagus, suasananya juga bagus, pasti kamu sebagai bos mengelolanya dengan baik."

Ricky Li memuji Adelia Liu begitu dia tiba.

Adelia Liu merasa canggung di hatinya, terutama wajah tersenyum Ricky Li sekarang, yang belum tahu bahwa dia akan segera minta putus.

“Tidak, perusahaan kecilku ini, bagaimana bisa dibandingkan dengan tiga perusahaan besar Direktur Ricky.” Adelia Liu dengan sopan menjawab: “Aku mendengar perusahaan ketiga Anda juga telah dibuka, Anda barulah bos besar.”

Ricky Li melambaikan tangannya dan datang untuk duduk di sofa di depan Adelia Liu dan tersenyum:

"Bos besar apa, aku sangat sibuk setiap hari, bahkan tidak punya waktu untuk bernapas. Hari ini datang untuk menemuimu, aku masih menyelinap keluar, seperti pencuri, tidak sebebas karyawan-karyawan itu.

Keduanya mengobrol sebentar, Ricky Li melihat Adelia Liu sedikit gugup dan bertanya:

"Adelia, kenapa aku merasa kamu sedikit gugup hari ini? Apakah merasa tidak nyaman bersamaku?"

Adelia Liu tersenyum canggung dan berkata:

"Tidak, bagaimana mungkin tidak nyaman. Aku hanya ... ingin bertanya padamu."

Dia tidak langsung berkata dia ingin putus, kata putus sulit untuk diucapkan dalam keadaan apa pun. Bahkan jika dia sama sekali tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Ricky Li, dan juga hanya bertemu beberapa kali.

“Tanya saja!” Ricky Li tersenyum dan berkata: “Kalau aku tahu aku akan memberitahumu, dan tidak akan ada yang aku tutupi.”

Adelia Liu menatapnya dan bertanya:

"Apakah kamu pikir ... aku benar-benar tipe wanita yang kamu suka?"

Mengenai pertanyaan ini, Ricky Li agak tidak siap, dia tertegun dan berkata:

"Tentu saja, aku begitu aktif terhadapmu karena aku terlalu menyukaimu dan ingin bersamamu."

"Selain itu, kita telah bertunangan dan cepat atau lambat akan menikah, aku suka atau tidak, nanti kamu akan mengerti."

Adelia Liu bertanya lagi:

"Aku pikir ... karena kamu didesak oleh orang tuamu dan usiamu, jadi kamu ingin segera mencari seseorang untuk menikah kan?"

Ricky Li berkata dengan tegas:

"Sejujurnya, memang ada sebagian karena alasan ini. Tapi yang paling penting karena suka, kalau tidak, aku tidak akan hanya mencari seorang wanita dan menikah, kan?"

Adelia Liu mendengarnya, kedua tangan menggenggam bantal sofa dengan gugup, dan mengumpulkan keberanian untuk berkata kepada Ricky Li:

"Ricky, sebenarnya kita ... tidak memiliki perasaan sama sekali. Bahkan jika menikah, kita tidak akan bahagia, lebih baik kita ..."

"Putus saja!"

Setelah mengatakan ini, raut wajah Ricky Li berubah, dengan tidak percaya menatap Adelia Liu:

"Apa yang kamu katakan?"