Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 116 Yeni hamil !

Bastian tiba di Kota Cumarun dan menelepon Yeni setelah keluar dari bandara.

Tapi ponsel Yeni sedang dimatikan, Bastian tiba-tiba memiliki firasat buruk dalam hatinya. Bagaimanapun, sebelumnya dia membawa Adelia pulang tanpa memberitahu Yeni, dia takut Yeni marah dan mengabaikannya.

Untungnya, dia punya kunci rumah Yeni, ia tidak kepikiran, dia menghentikan taksi dan bergegas ke rumah Yeni.

Tetapi saat tiba di rumah Yeni, ia membuka pintu dan masuk , ia baru sadar bahwa Yeni telah pergi.

Ruangan itu kosong, dan sebagian pakaian telah dibawa pergi oleh Yeni. Di meja ruang tamu, ada sepucuk surat yang ditinggalkan oleh Yeni.

Bastian membuka surat itu dan membacanya kata demi kata.

Air mata segera membasahi surat itu, mata Bastian berkaca-kaca membaca suratnya. Di surat itu, Yeni mengakui kesalahannya kepadanya, dan memberi tahu Bastian bahwa Adelia mengirim sms padanya untuk meminta bantuan. Termasuk ia yang memanfaatkan Bastian yang sedang mabuk dan sengaja berhubungan dengan Bastian. Dia mengakui segalanya pada Bastian.

Ini adalah surat perpisahan, di mana Yeni bukan hanya mengakui semua kesalahannya, tetapi juga mengungkapkan rasa suka dan semua perasaannya pada Bastian. Tapi kesalahan tetaplah kesalahan, awalnya mereka berdua sama-sama salah, ini semua berawal dari kecurangan yang membuat perasaan seperti ini. Dan Bastian harus bersamanya untuk bertanggung jawab dan melakukan kewajibannya, yang membuatnya sampai ke tragedi akhir.

Jadi dia memilih untuk pergi, mengasih kesempatan buat Bastian dan Adelia.

Dia tidak menyalahkan siapa pun, apalagi Bastian. Waktu yang singkat dan indah ini akan menjadi kenangan dalam hidupnya.

Dia mendoakan Bastian dan Adelia dari jauh, hidup tua bersama, dan bahagia.

Setelah membaca surat itu, Bastian duduk di sofa dan menangis tersedu-sedu.

Meskipun dia mengetahui kebenaran dan pikiran egois Yeni, dia juga tidak bisa menyalahkan Yeni. Dia bisa merasakan bahwa saat dia bersama Yeni, Yeni tidak serakah pada uangnya, dan ia ingin bersamanya bukan karena kedudukannya.

Dia merasakan cinta yang tulus dan kehangatan dari Yeni.

Tepat sebelumnya, ia selalu memikirkan tentang Yeni, hanya saja tanggung jawabnya lebih besar daripada cintanya. Namun, setelah melihat surat ini dan mengetahui bahwa Yeni telah meninggalkan Kota Cumarun, dia menjadi paham, bahwa dia sangat mencintai Yeni.

Dia tidak bisa ditinggal Yeni, perasaan kehilangan ini bahkan lebih parah daripada saat ia dan Adelia bercerai.

Dalam hatinya, ia seperti kehilangan sesuatu yang sangat penting, bahkan ia bernafas dengan penuh dengan kesepian.

Bastian berdiri dan berjalan memutari seluruh ruangan seperti hantu kesepian. Ada kenangan saat dirinya hidup bersama Yeni. Namun sekarang ... ruangan ini sepi tanpa kehadirannya, bahkan debu di sini penuh dengan kesepian.

"Kenapa! Kenapa kamu pergi!"

"Kenapa begitu bodoh, aku mencintaimu, aku mencintaimu!"

Bastian menangis dan meninju dinding, menghancurkan semua ubin di dinding.

Tentu saja, tangannya berdarah, tetapi dia sama sekali tidak merasakan sakit. Karena rasa sakit yang di hati lebih besar daripada rasa sakit di tangan ini.

Bastian berjalan ke kamar, lantai kamar nya berantakan, tampaknya Yeni pergi dengan tergesa-gesa.

Tiba-tiba, Bastian memperhatikan ada secarik bon apotek di dalam tempat sampah. Bon itu adalah receipt dari apotek terdekat. Bastian mengambil dan melihatnya, matanya melebar.

Bon ini menunjukkan bahwa Yeni membeli sekotak tespack kehamilan.

"Dia ... dia hamil ..."

Seluruh tubuh Bastian bergetar.

Dia segera mengecek bon kapan ia membeli alat itu, ternyata ia membelinya beberapa hari yang lalu.

Bastian segera bergegas keluar rumah, berlari ke apotek terdekat, menyerahkan bon itu ke kasir, dan kemudian memperlihatkan foto Yeni dari ponselnya ke karyawan kasir:

"Halo, apa pada hari itu gadis ini datang ke sini membeli sekotak tespack kehamilan ?"

Bastian bertanya dengan cemas.

Karyawan kasir melihat foto Yeni lalu melirik melihat bonnya, dan mengangguk:

"Ya, gadis ini datang kesini dan membeli sekotak tespack kehamilan. Aku yang menjual padanya hari itu."

"Dia datang lagi setelah itu dan bertanya padaku apakah tespack kehamilan ini akurat, jadi aku memberinya sedikit pesan."

Ketika Bastian mendengar kata-kata itu, suaranya bergetar, dan dengan cepat ia bertanya:

"jadi setelah itu, apakah tespack itu menunjukkan bahwa dia hamil?"

Karyawan kasir itu bilang:

" tespack itu menunjukkan bahwa dia hamil, tetapi tespack ini tidak 100% akurat. Jika Anda ingin memastikannya, Anda masih harus pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan detail. Jadi aku merekomendasikannya untuk pergi ke rumah sakit dan memeriksanya lagi.”

Bastian menelan ludah dan buru-buru bertanya lagi:

"Dia pergi ke rumah sakit mana, apa kamu tahu?"

Pemandu belanja menggelengkan kepalanya sambil tersenyum:

"Maaf, aku tidak tahu soal itu. Tetapi waktu itu gadis ini kelihatan sangat menderita, ia tak berhenti menangis. Mungkin dia putus dengan pacarnya, gadis ini sangat kasihan. Saat itu, aku menyarankannya untuk menggugurkan anak itu, lagipula, sangat sulit untuk merawat anak itu sendirian. "

"Tapi dia sangat bersemangat dan mengatakan bahwa anak itu tidak boleh digugurkan, ia akan melahirkan anak itu."

"Oh,ngomong-ngomong, kamu sangat peduli padanya, apakah ... kamu pacarnya?"

Mata Bastian merah setelah mendengarnya, dan buru-buru berkata:

"Aku pacarnya, tapi aku tidak putus dengannya, aku akan pergi mencarinya sekarang, terima kasih!"

Setelah selesai berbicara, Bastian berlari keluar dari apotek, dengan gemetar mengeluarkan ponselnya dan menelepon Patrick.

Setelah panggilan itu terhubung, Bastian dengan cepat berkata kepadanya:

"Patrick, bantu aku periksa catatan tes kehamilan Yeni, dan periksa semua rumah sakit di Kota Cumarun, besar maupun kecil. Tidak peduli berapa biayanya, aku ingin melihat laporan tes kehamilannya!"

Patrick yang mendengar kabar itu, seketika kaget.

"Dia ... dia hamil? Di mana dia sekarang?"

Bastian sangat cemas dan berteriak dengan tidak sabar:

"Cepatan!"

Patick ketakutan, lalu menutup telepon dengan cepat.

Bastian berjongkok di jalan, memegang kepalanya dan menyalahkan dirinya sendiri. Jika saja saat ia sadar di rumah sakit, ia langsung mencari Yeni dan menjelaskan kepadanya dengan jelas, mungkin Yeni tidak akan meninggalkan Kota Cumarun sendirian.

Dia mungkin sedang hamil, betapa tidak nyaman dan menyakitkan ketika dia memutuskan untuk pergi.

Memikirkan hal ini, Bastian menampar dirinya berkali-kali.

"Bastian, kamu bajingan! Bagaimana kamu bisa membiarkannya pergi begitu saja!"

"Dia lagi hamil!"

Bastian terus menyalahkan dan memarahi dirinya sendiri.

Dia menendang pohon di jalan, dan sedang dalam keadaan linglung.

Dia harus menemukan Yeni kembali, dan tidak bisa membiarkan Yeni sendirian di luar. Dia adalah seorang gadis dan sedang hamil. Bastian tidak bisa membayangkan penderitaan seperti apa yang akan diderita Yeni di masa depan.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu