Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 320 Tidak Bisa Tidur Semalaman

" paman, kamu tidak akan mencurigai aku dan juga Gina kan?"

" paman, bagaimana mungkin kami melakukan hal seperti ini!"

kata Farhan dengan gemetaran setelah melihat Fendy yang tidak berbicara.

pembunuhan kepala keluarga, pembunuhan tuan muda, pembunuhan para senior dikeluarga Yue, itu semua adalah kejahatan berat!

" bagaimana mungkin aku mencurigai kalangan juniorku sendiri." kata Fendi dengan wajah yang murung :" lagipula kalian tidak memiliki keberanian itu, aku tidak akan mencurigai kalian."

mendengar perkataan Fendy, Farhan dan Gina mulai merasa tenang."

" Rahmat, apakah Wahyu belum kembali?" tanya Fendy sambil menoleh kearah Rahmat.

" belum, orang yang tewas malam ini sangatlah banyak. masalah itu tidak bisa diurus dalam waktu yang singkat." kata Rahmat sambil menggelengkan kepala.

dia kembali berkata :" hanya saja sekeliling villa itu telah dilindungi oleh ajudan dan para ajudan itu membawa senjata yang cukup."

mendengar ini, Fendy pun berpikir sejenak, lalu berkata :

" suruh mereka untuk berhenti mengurusi masalah itu dan segera suruh Wahyu beserta para ajudannya untuk pulang. lalu perintahkan ajudan lain untuk mengurus masalah itu."

" Wahyu dan para ajudan miliknya harus menjaga villa ini pada malam ini."

Rahmat menganggukkan kepala dan langsung menghubungi Wahyu.

semua orang yang ada disana tahu kalau masalah ini sangatlah besar. Farhan dan Gina merupakan korban yang dijebak untuk datang ke kota Toja ini dan juga orang orang yang ada disini, semua merupakan orang orang yang memiliki kedudukan tinggi dan juga memiliki hubungan langsung dengan keluarga Yue.

apakah orang yang merencanakan pembunuhan itu sengaja mengumpulkan semua orang disini lalu membunuh mereka sekaligus?

" Fendy..."

Teguh merasa sedikit takut dan ia ingin berkata sesuatu.

namun Fendy langsung memotong perkataannya :

" jangan panik, selagi aku masih ada disini, aku tidak percaya kalau orang itu benar benar hebat ataupun memiliki kemampuan layaknya dewa."

" sebentar lagi, Wahyu dan para ajudannya akan kembali. lagipula ini merupakan area perumahan. tidak ada yang berani melakukan kekacauan disini."

Fendy tidak mengatakan ini kepada semua orang karena pembunuh itu mungkin saja berada diantara mereka.

identitas orang itu adalah sebuah rahasia. sebelum memecahkan rahasia itu, Fendy tidak akan memberi penjelasan lebih kepada anggota keluaga Yue lainnya. itu tidak ada gunannya dan mungkin akan menambah kepanikan diantara mereka. siapa yang akan bisa fokus berpikir dalam keadaan panik?

" kalian semua segera kembali ke kamar kalian masing masing. satu orang menempati satu kamar, termasuk Sanny. didalam kamar itu sudah tersedia toilet juga. tidak ada yang boleh keluar dari pintu kamar kalian sebelum matahari terbit."

jika benar pembunuh itu berada di antara kelompok orang ini, hanya dengan mengunci semua orang ke dalam ruangan masing masing agar pembunuh itu tidak memiliki kesempatan. Fendy takut kalau lelaki itu akan kembali melukai keluarganya sendiri, jikalau ada pergerakkan dari salah satu dari mereka dan orang itu memilih untuk keluar dari kamar sebelum matahari terbit, maka orang itu merupakan pembunuh yang sesungguhnya. Fendy tidak akan memberikan kesempatan kepada orang itu untuk memberi penjelasan, dan orang itu akan dieksekusi langsung.

semua orang disana juga mengerti akan betapa parahnya masalah ini. tidak ada satupun dari mereka yang berani membantah perkataan Fendy.

" paman, aku dan Gina ingin pergi kerumah sakit untuk mengunjungi Kak Bastian." kata Farhan dengan tiba tiba.

Fendy mengerutkan kening dan berkata dengan dingin :

" tidak boleh pergi!"

" siapa yang keluar dari kamarnya sebelum matahari terbit, maka orang itu akan dihukum!"

Farhan terlihat ketakutan ketika menghadapi keseriusan dari kepala keluarga, dia lalu menganggukkan kepala :

" baik, aku mengerti."

selanjutnya, semua orang pun kembali ke kamar masing masing. tatapan Ferly terlihat sedikit kacau. dia lalu menghampiri Farhan dan seperti ingin mengatakan sesuatu.

" Farhan..."

namun ketika menghampirinya, Farhan malah menatapnya dengan jijik dan langsung naik kelantai atas tanpa mengatakan apapun.

dulunya, Farhan sangatlah menghormati Ferly. Ferly adalah orang yang sangat serius dan dia sudah medidik Farhan dengan cara yang ketat sejak kecil. Farhan sangat takut pada ayahnya sendiri. namun setelah ibunya, Glenia meninggal karena kecelakaan, sikap Farhan langsung mengalami perubahan yang drastis.

Ferly menatap bayangan Farhan dengan tatapan yang sedih dan bersalah.

melihat itu, Fendy pun menepuk pundaknya sambil berkata :

" berikan sedikit waktu untuk anakmu. hal ini sangat sulit diterima olehnya."

" meskipun itu adalah sebuah kecelakaan, namun ia juga membutuhkan waktu untuk mengatasi segala kesedihannya."

Ferly menganggukkan kepala dan tidak berkata apapun lagi.

" sudahlah, pergilah beristirahat dan jangan keluar dari kamar malam ini."

setelah Fendy mengatakan itu, Ferly pun bergegas kelantai atas.

melihat semua orang telah masuk kedalam kamar masing masing, Fendy pun duduk diruang tamu sambil menunggu. sekitar 20menit berlalu, Wahyu pun kembali bersama para ajudannya.

" Wahyu, malam ini, kamulah yang mengawasi tempat ini. jikalau ada pergerakkan apapun, segera bunuh orang itu tanpa memperdulikan siapa dia" kata Fendy dengan tegas.

" kepala keluarga, bagaimana jikalau.... dia adalah anggota keluarga Yue?" tanya Wahyu.

Bastian menatapnya dan berkata :

" siapapun itu, termasuk anggota keluarga Yue. siapa yang berani keluar dari kamarnya sebelum matahari terbit, kamu harus langsung menembaknya tanpa ragu!"

" baiklah, kepala keluarga!" Wahyu pun menganggukkan kepalanya.

setengah jam berlalu, Fendy pun telah selesai mandi dan ia berbaring diatas kasur.

villa itu sangatlah gelap sekarang, karena semua orang sudah mematikan lampu.

tidak ada cahaya apapun yang ada didalam kamar itu. malam ini, bulan juga bersembunyi dibelakang awan. bagian luar juga terlihat sangatlah gelap.

ditengah kegelapan itu, Fendy pun menghela nafas dan bertanya ;

" Rahmat, menurutmu apakah akan terjadi sesuatu malam ini?"

" seharusnya tidak ada." terdengar suara Rahmat yang tidak tahu dari mana asalnya pada tengah kegelapan itu.

" malam ini, Wahyu lah yang mengawasi tempat ini. orang itu tidak akan mungkin bisa melakukan pembunuhan, terkecuali mereka memiliki kemampuan yang sangat hebat ataupun bisa menembusi dinding."

" aku benar benar lelah akan jabatan kepala keluarga ini...." dapat dirasakan segala rasa lelah pada Fendy dari perkataan ini.

Rahmat juga menghela nafas dan berkata :

" seseorang bisa sukses karena hasil dari persiapan, kerja keras, ketekunan, dan belajar dari kegagalan. kamu seharusnya lebih mengerti tentang pepatah ini dibanding aku."

" kalau tidak, bagaimana mungkin ketua keluarga Yue bisa terkenal diseluruh dunia."

" alangkah baiknya jika ayahku masih hidup." kata Fendy :" orang orang itu tidak mungkin bisa melakukan ini semua ketika ayahku masih berkuasa dikeluarga Yue. aku tidak bisa seperti dirinya, bagaimanapun raja kecil adalah raja kecil, aku tidak bisa membandingkan dengan raja tua. "

Rahmat kembali menghela nafas :" namun bukankah Edo dan Handika tetap merasa menderita ketika ayahmu masih hidup?"

mereka lalu terdiam ketika perkataan ini terucap.

setelah beberapa saat, kembali terdengar suara Rahmat :

" Fendy, apakah kamu sedang menangis....?"

" tidak.." jawab Fendy.

" baiklah, cepatlah tidur, masih begitu banyak hal yang harus kamu urus."

malam itu sangatlah tenang dan Fendy melewati malam itu dengan keadaan setengah sadar.

awalnya mengira akan terjadi sesuatu pada malam ini, namun villa ini malah begitu tenang dan tidak terjadi apapun.

seiring berjalannya waktu, tidak ada yang keluar dari kamar hingga matahari terbit.

sekitar pukul 7 pagi dan langit sudah sangat terang, seseorang pun membuka pintu kamarnya dan berjalan keluar dari dalam.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu