Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 283 Ancaman dari Seorang Pemimpin Besar

"Kalian begitu ramai, apakah aku mengganggu kalian rapat?"

Albert membawa tujuh delapan pemimpin kota datang. Ia berjalan ke atas panggung dan menaruh tangannya di belakang sambil menatap semua orang, lalu terkekeh bertanya.

Orang-orang di belakangnya merupakan pejabat tinggi di setiap distrik Kota Cangan, seperti Sanjaya dan beberapa orang lain yang tidak dikenal Bastian.

Meskipun Bastian tidak kenal, tapi tidak berarti semua pengusaha disini tidak mengenalinya.

Mereka semua berasal dari setiap distrik di Kota Cangan dan para hadirin langsung menyadari ketua distrik mereka.

Adegan ini, formasi ini, tempat ini. Kalau orang yang tidak tahu mungkin mengira tempat ini sedang membuka rapat tertinggi Kota Cangan.

Semua orang berdiri, seluruh pengusaha, termasuk Ronaldo mereka pun menatap Albert tidak percaya.

"Ia... Ia bisa-bisanya mengundang begitu banyak pemimpin datang. Ini merupakan... formasi terbesar di Kota Cangan, tidak akan ada yang lain...."

Julius tidak mungkin tidak pernah melihat adegan seperti ini. Ia sudah pernah bertemu dengan adegan besar, maupun sudah terbiasa akan hal itu, Tapi saat ini ia agak gemetar. Kalau bukan Justin yang menahan tubuhnya, ia berdiri di baris pertama, hampir saja terkejut karena aura di atas panggung sana.

Gunawan dan Jandoko mereka juga sangat terkejut. Meskipun mereka tahu Bastian memiliki hubungan baik dengan Albert dan Sanjaya. Tapi mereka sama sekali tidak sangka bahwa junior seperti Bastian bisa mengundang seluruh pejabat tinggi Kota Cangan untuk membantunya.

Adegan yang begitu megah mungkin saja tidak akan pernah terjadi puluhan tahun yang akan datang.

Keluarga Gu terlihat lebih takut, bahkan mereka sangatlah terkejut. Maupun Gideon sebagai kepala keluarga dan keluarganya setingkat dengan Keluarga He dan Keluarga Ren. Saat ini, ia juga gemetar, seperti kehilangan salah satu orang tuanya.

Dulu kedua anaknya sangat tidak sopan kepada Bastian dan ia sudah sangat takut. Bahkan sekarang Albert mereka pun membantu Bastian, bukankah ini sudah menginginkan nyawanya? Kalau Bastian memberitahu masalah itu kepada Albert, bagaimana ia menerimanya? Apakah Keluarga Gu-nya masih bisa lanjut aktivitas di Kota Cangan ini?

Selain ia, Farzan dan Carlos pun juga ikut tercengang.

Carlos merasa ketakutan. Ia ragu sekarang, apakah ia harus memberitahu beberapa hari yang lalu bertemu dengan Bastian di Kota Cumarun kepada Farzan. Bahkan waktu itu ia mengajak Ibu Mertua Bastian keluar dan mempermalukan Bastian.

Jika Bastian menyalahkan masalah ini, ia sendiri juga tidak kuat untuk menanggungnya. Ia hanya bisa jujur kepada Farzan, bermohon kepada Farzan. Lagipula Farzan juga termasuk mantan bapak mertua Bastian.

"Andaikan aku tahu, aku pasti tidak banyak cakap saat itu. Aku sungguh mencari masalah saja..." Carlos sangat takut hingga ingin menangis di tempat.

"Sayang sekali..." Farzan juga tidak tahan untuk menghela nafas, lal berceloteh. "Kalau keluarga kita bisa bersikap lebih baik kepada Bastian, mungkin keluargaku kita yang duduk barisan pertama..."

Satu ruangan penuh kejutan. Bastian dan Albert, Sanjaya mereka bersalaman, lalu tersenyum berkata.

"Para pemimpin bisa datang menghadiri rapat kita merupakan kehormatan bagi diriku dan pengusaha lainnya, bagaimana mungkin kalian itu mengganggu."

"Selamat para pemimpin datang memberi saran untuk kita. Kalian sudah bekerja keras."

Berhadapan dengan para pemimpin besar ini, beberapa keluarga besar menjadi ketakutan. Sedangkan Bastian tetap tenang, tidak panik dan menyambut mereka dengan sopan.

Selain Sanjaya, beberapa pemimpin distrik lainnya juga merasa terkejut. Awalnya mereka mendengar bahwa Tuan Muda Keluarga Yue berada disini dari Albert, bahkan mereka masih agak gugup.

Lagipula jika dibandingkan dengan Kota Juragan dan Kota Jilista, Kota Cangan mereka terlalu kecil dan miskin. Sebelumnya mereka juga pernah bertemu dengan para pengusaha dan Tuan Muda keluarga lain dari Kota Juragan dan mereka memiliki kesan yang cukup dalam.

Orang-orang kaya di Kota Juragan satu-satu memiliki sifat yang aneh dan sangat sombong. Bahkan orang-orang kaya Kota Juragan juga tidak menganggap para pemimpin.

Tapi siapa sangka bahwa Tuan Muda ini sangat rendah hati dan sopan.

Seketika para pemimpin ini juga menjadi senang, lalu menyapa dengan Bastian untuk menjalin hubungan yang lebih dekat.

"Kata-kata Pak Bastian terlalu sungkan. Bagaimana mungkin kita memberi saran untuk pekerjaanmu."

"Kita juga tidak bisa bisnis. Kita hanya datang untuk melihat dan menyemangati Pak Bastian, hahaha!"

Para pemimpin yang dihormati oleh para pengusaha setempat saat ini sedang saling merangkul pundak, bagai sahabat lama yang tidak pernah bertemu dan hal ini seketika mengejutkan orang-orang.

Setelah Bastian dan Albert selesai bersalaman, Albert berbalik badan dan menoleh ke semua orang. Ia mengangkat tangannya pelan dan berkata.

"Kalian semua duduklah, tidak perlu begitu gugup."

"Kedatangan kita hari ini hanya untuk berterima kasih kepada Bastian. Kita tidak akan mengganggu rapat kalian."

Mendengar ini, semua orang saling berpandang. Terima kasih? Untuk apa mereka berterima kasih?

Tapi saat ini juga tidak siapapun yang berani bertanya kepada Albert. Hadirin setempat yang berhak berbicara dengan Albert juga hanya tersisa Julius dan Gunawan. Dan mereka berdua tidak keberanian seperti itu.

"Mungkin kalian tidak tahu bahwa Bastian berkontribusi besar bagi perekonomian Kota Cangan ini."

Saat ini Albert berdiri disamping Bastian dengan senyuman.

"Demi Kota Cangan, Bastian telah donasi sebanyak dua triliun. Tidak hanya itu, ia juga donasi sebanyak tiga triliun untuk Kota Ciangi. Pengusaha yang begitu baik, muda bisa-bisanya memiliki kesadaran seperti ini. Aku tentu harus membawa seluruh pemimpin Kota Cangan untuk mendukung pekerjaan Pak Bastian."

"Mohon para hadirin bertepuk tangan untuk kebaikan dan ketidaktakutan Pak Bastian!"

Setelah itu, Albert memimpin semuanya untuk bertepuk tangan.

Tepuk tangan di bawah panggung sangat meriah dan tidak berhenti dalam waktu singkat.

"Tiga triliun? Tuan Muda ini kaya sekali!"

"Wah! Tiga triliun ini sudah cukup untukku membuka beberapa perusahaan!"

Di dalam suara tepuk tangan terdapat suara diskusi orang-orang.

"Kamar Dagang milik Bastian, setelah diteliti, pemimpin tinggi merasa Kamar Dagang didirikan Bastian dapat membawa bantuan besar bagi perkembangan perekonomian Kota Cangan. Jadi pemimpin tinggi juga mengirim sebuah dokumen, agar aku sendiri datang untuk mendukung aksi bisnis Bastian kali ini."

Albert berdiri diatas panggung dan terkekeh berkata.

"Ini juga menjadi salah satu tujuan penting kita. Kita perlu mencatat pengusaha siapa saja yang bergabung ke Kamar Dagang Bastian, lalu melaporkannya ke pemimpin tinggi."

"Tapi kita hanya bertugas untuk mencatat. Kita tidak akan mengganggu rapat kalian, maupun keputusan kalian semua."

"Jadi kalian semua tidak perlu gugup."

Kata 'munafik' ini sangatlah cocok untuk seluruh pengusaha setempat. Pengusaha yang licik bisa tersenyum di depan dan bisa menusuk dari belakang.

Tapi mereka saat ini tidak bisa tidak kagum kepada Albert yang munafik ini. Meskipun wajahnya memasang senyuman dan ucapannya sangat sopan, tapi di belakang senyuman itu penuh dengan ancaman.

Siapapun bisa mengetahui maksud ucapan Albert ini: Kalian yang tidak bergabung dalam Kamar Dagang Bastian, pemimpin tinggi akan mengingat kalian dan kalian tidak perlu lagi lanjut bisnis di Kota Cangan!

Apalagi Ronaldo mereka saat ini mulai mengeluarkan keringat dingin dan tidak merasa tenang.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu