Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 135 Gelombang Terakhir Pada Acara Lelang

setelah acara lelang pada siang itu selesai, diberikan waktu 1 jam untuk makan siang.

Bastian dan beberapa orang lain pun mencari restoran disekitar sana, Sarim juga ikut dengan mereka. diperjalanan, dia tidak berhentinya memuji Bastian. jikalau bukan karena Bastian, dia pastilah sudah menghabiskan beberapa miliyar dengan sia sia hanya untuk bangunan pertama diacara lelang tadi. jikalau tadinya dia membeli itu, dia pasti akan dimarahi ketika pulang nanti."

setelah sampai direstoran, mereka pun duduk dan memesan makanan. Sarim tetap saja memuji Bastian, Bastian sedikit tidak tahan akan keramahannya itu.

melihat Bastian sedikit kesal, Patrick pun membantunya mengakhiri ini dan dia pun berkata:

" manajer Sarim, siapa yang kamu antar kerumah sakit pagi ini? apakah keluargamu? ada apa dengannya?"

Sarim pun menjawab:

" bukan, salah satu karyawan diperusahaanku. dia mengidap penyakit yang lumayan parah, jadi aku harus segera mengantarnya kerumah sakit. aku tidak menyangka kalau aku akan menabrak mobil kalian."

mendengar ini, Bastian sedikit kagum pada Sarim, dia pun berkata :

" manajer Sarim benar benar berhati mulia, kamu bahkan mengantar karyawanmu kerumah sakit. bos seperti dirimu sudahlah jarang ditemukan."

Sarim pun berkata dengan malu:

" pujian Kak Bastian terlalu berlebihan, karyawan itu sangatlah giat bekerja pada biasanya. semua orang tidaklah mudah untuk mencari uang. ketika aku kuliah diluar negeri, aku juga sering digertak oleh orang orang luar negeri itu. sekarang aku sudah pulang ke negeri sendiri dan dia juga merupakan karyawanku. aku tetap akan membantunya, tidak mungkin aku melihatnya tewas begitu saja."

sekarang, Sarim sudah memanggil Bastian dengan sebutan Kak Bastian.

keempat orang muda yang duduk disatu meja itu pastilah memiliki banyak topik pembahasan. mereka pun mengobrol sebentar di restoran itu.

Sarim sudah mendapatkan hasil pada acara lelang hari ini, oleh karena itu dia tidak berencana mengikuti acara lelang sore ini. setelah dia saling bertukaran informasi komunikasi dengan Bastian, dia pun pergi sari sana.

acara lelang pada sore hari pun segera dimulai, Bastian dan mereka pun segera kembali ke aula acara lelang itu setelah selesai makan.

tersisa 8 gelombang pada acara lelang itu. bangunan yang diinginkan Bastian terdapat diakhir. Bastian merasa sedikit ngantuk setelah makan siang dan dia pun memilih untuk tidur sebentar.

sekitar pukul 4 sore, gelombang terakhir pada acara lelang itu pun dimulai. bangunan ini merupakan pemeran terpenting pada acara lelang hari ini. ini merupakan bangunan yang paling diminati. akan dilelang dengan harga dasar senilai 20M, setiap penambahan harga tidaklah boleh dibawah 2M.

" acara lelang resmi dimulai dengan harga dasar 20M!"

semua orang mulai heboh setelah pembawa acara mengatakan itu dan banyak dari mereka yang mulai mengangkat papan nama mereka.

acara lelang gelombang terakhir ini sangatlah menggairahkan, hanya dalam sekejap, harga awal yang 20M itu sudah menjadi 100M.

awalnya Bastian sudah menghitung harga bagunan ini, harganya sekitar 90M. jika ditambah dengan fengshui tempat itu, mungkin akan mencapai 100M.

namun pada akhirnya, harga bangunan ini tidak mungkin dibawah 170M.

jikalau mencapai 140M, hanya orang kaya sebenarnya lah yang rela menambah harga hingga nominal itu.

untung saja dia membawa banyak uang hari ini, dia tidak khawatir untuk terus menambah harga.

sekarang, harga bangunan itu sudah mencapai 120M, orang yang berebutan semakin sedikit.

Patrick dan Setiawan juga mulai merasa panik.

" 151M!"

disaat ini, seseorang pun mencapai harga 151M, disaat ini tidak ada orang yang berebutan dengannya lagi.

" sh*t, orang itu sepertinya adalah Chakra!" kata Setiawan dengan ekspresi wajah yang serius.

Bastian tidak mengenal siapa Chakra dan dia pun bertanya:

" siapa dia?"

Setiawan lalu menjelaskan kepada Bastian:" perusahaan chakra dinamika miliknya termasuk didalam 50 perusahaan terhebat di kota Tajo. dengar dengar perusahaannya sudah mencapai urutan ke 45. orang ini merupakan lawan terberat bagi perusahaan kita dan dulunya disering merebut bisnis dari perusahaan Ninetop. akhirnya, perusahaan Ninetop berpisah dari naungan keluarga Yue, bos besar menyuruh kami untuk tidak melawan Chakra dulu."

" Chakra adalah orang gila, dia sangatlah sadis dalam menyelesaikan masalah. bahkan sebagian perusahaan yang lebih besar dari dirinya juga tidak berani menganggunya. orang ini tidak pernah menaati aturan yang ada dan dia juga suka bermain gelap. dia juga mengenal banyak bandit."

mendengar ini, Bastian pun tertawa cuek:

" ternyata dia adalah preman."

Setiawan terlihat sedikit waspada terhadap Chakra dan suaranya mulai bergetar :

" tuan, jikalau kita tidak berharap pada keluarga Yue, sebaiknya kita jangan berebutan dengan dirinya. dia adalah seorang pendendam, bagaimana kalau dia membalas dendamnya kepada kita dan terjadi sesuatu padamu......"

Bastian tersenyum dan berkata:

" yang paling aku benci seumur hidupku adalah preman."

setelah mengatakan itu, dia langsung mengangkat papan namanya:

" 152M!"

disaat ini, Chakra kembali menambah harga hingga 4M. ini sangat jelas merupakan sebuah ancaman untuk Bastian.

keadaan semakin membara dan beberapa orang mulai berdiskusi:

" bos Chakra tidak memantingkan uang, namun peserta nomor 130 itu benar benar sungguh berani. dia bahkan berani berebut bangunan dengan bos Chakra."

" seingatku, acara lelang waktu itu, ada seseorang yang juga berebut dengan Chakra. namun pada akhirnya orang itu pun dibuang kesungai pada keesokan harinya. mayatnya pun diketahui oleh orang lain setelah mengapung didasar sungai selama beberapa hari."

mendengar ini, Setiawan pun merinding. namun Bastian tetap saja mengangkat papan namanya :

" 158M!"

dia menaikkan harga sesuai dengan batas terendah penaikan harga yang telah ditentukan.

melihat Bastian yang terus melawan Chakra, ekspresi semua orang pun mulai berubah, mereka merasa kalau Bastian tidak takut mati dan masih berani menaikkan harga.

" bocah, apakah kamu yakin ingin berebutan denganku?" saat ini, Chakra pun menoleh kearah Bastian dengan tatapan yang mengerikan.

ekspresi Bastian sangatlah datar, dia tersenyum dan berkata :

" pasti, bukankah tempat ini dikhususkan untuk saling berebut barang? aku suka akan bangunan itu, pastinya aku harus merebutnya."

Chakra tesenyum cuek dan berkata :

" baiklah, kamu bermental kuat!"

setelah kata itu terucap, semua orang kembali berdiskusi:

" sudah tamat, Chakra sudah marah dan pria muda itu pastilah akan ditemukan didasar sungai besok."

" dia terlalu muda dan tidak tahu mengalah. dia bahkan tidak tahu siapa yang sedang dilawannya itu."

disaat ini, Setiawan pun menasehati Bastian :

" tuan, sudahlah, jangan berebut dengannya lagi."

Bastian tidak berbicara dan kelihatannya sedang memikirkan sesuatu.

disaat ini, Chakra tidak lagi mengangkat papan namanya dan langsung berkata :" 170M!"

" sh*t, inilah sisa semua uangku, tetaplah naikkan harganya kalau kamu sanggup!"

katanya kepada Bastian dengan tatapan yang sangat tidak puas.

pembawa acara itu pun terlihat sangat senang, dia pun berteriak :

" bos Chakra telah mengeluarkan harga 170M, apakah ada yang lebih tinggi dari 170M?"

keadaan disana semakin membara, dalam sekejap harga itu naik sekitar 12M. ini bukanlah aura orang kaya yang biasa.

Bastian tidak menghiraukan suara disekitar telinganya dan dia kembali mengangkat papan namanya.

" 172M!"

ketika dia mengangkat papan itu, semua orang pun sedikit meremehkan tekhnik penaikan harga milik Bastian. orang itu sudah menaikkan harga 12M dan Bastian masih saja menaikkan harga 2M. kalau tidak punya uang, menyerah saja, bukan kah ini sangat memalukan?

Chakra menoleh kearah papan Bastian dengan ekspresi yang marah :

" sh*t! kamu ingin mengerjaiku? kamu hanya menambah 2M saja setiap kalinya, sampai kapan kita bisa mengakhiri ini."

" kalau kamu tidak sanggup melanjutkannya, menyerah saja. aku menambah 12M dan kamu hanya 2M, apa maksudnya ini!"

melihat amarah Chakra itu, Patrick pun mengerutkan keningnya dan ingin berdiri untuk melawannya. Bastian lalu menahan Patrick, dirinya sama sekali tidak marah dan hanya berkata:

" bos Chakra, berapa kenaikan harga yang kamu sebut adalah urusanmu. siapa yang membuat aturan kalau pihak lawan harus menyebut harga yang lebih tinggi dari sebelumnya? aku hanya menaati aturan yang ada disini, tidak salah kan?"

" akan kukatakan sekarang, tidak perduli berapa nominal yang akan kamu tambah, aku hanya akan menambah 2M saja. jikalau bos Chakra tidak sanggup melanjutkan, silahkan menyerah."

semua orang terkejut ketika mendengar perkataan Bastian. sudah cukup beruntung kalau Chakra tidak mengancamnya, namun ini malah Bastian yang mengancam balik Chakra, siapa sebenarnya dia?

" sh*t, kamu benar benar gila!" kata Chakra dengan penuh amarah. dia lalu menunjuk kearah Bastian dan berkata :" apakah kamu mengerti aturan dunia bisnis ini, apakah kamu tidak takut mati?!"

Patrick pun berdiri dan berkata dengan cuek:

" bos Chakra, silahkan perhatikan gaya bicaramu itu!"

pembawa acara itu sedikit kelelahan dan berusaha menasehati:

" bos Chakra, peserta nomor 130 itu menaikkan harga dengan sesuai aturan yang ada, dia tidak salah kalau hanya menaikkan harga senilai 2M. kamu juga boleh melakukan hal yang sama kok."

Chakra lalu berkata dengan wajah yang sangat seram:

" awalnya bangunan ini bisa aku dapatkan dengan harga 150M, namun kamu menaikkan harganya menjadi setinggi ini, aku tidak ingin melanjutkannya lagi!"

setelah mengatakan itu, dia lalu menoleh dan mengancam Bastian:

" bocah, kamu sungguh berani. aku tidak menginginkan bangunan ini lagi."

" tetapi, akan kukatakan kepadamu, jikalau kamu bisa memulai bisnis di bangunan itu, maka aku akan pindah marga. kamu juga tidak mencari tahu siapa aku, aku telah meningat dirimu, bocah sialan. tunggu saja."

sangat jelas kalau Chakra sudah mengingat Bastian dan merasa dendam padanya. disaat ini, orang orang yang berada disekitar Bastian pun menjauh agar tidak begitu dekat dengan Bastian. mereka khawatir kalau Chakra nantinya mengira mereka merupakan bagian dari Bastian.

Bastian tidak berbicara dan melihat situasi ini, pembawa acara pun sedikit canggung. dia terpaksa mengumumkan hasil akhir acara lelang itu :

" 172M sekali, 172M dua kali, 172M tiga kali!"

" deal!"

" selamat kepada peserta nomor 130 telah berhasil memenangkan bangunan terlaris pada acara lelang ini."

pembawa acara itu sangatlah bahagia. dia sama sekali tidak perduli siapa yang memenangkan bangunan itu, ataupun siapa yang sedang bertengkar. asalkan dia bisa menjual bangunan itu dengan harga yang tinggi.

tidak ada yang bertepuk tangan karena takut kalau Chakra salah paham atas mereka.

Bastian berhasil mendapatkan bangunan terakhir pada acara lelang hari ini, namun kondisi disana sangatlah hening.

setelah itu, pembawa acara pun menutup acara lelang itu. para pemenang diacara lelang sore ini pun diharuskan pergi kebelakang panggung untuk menyelesaikan kontrak dengan penjual.

setelah semua orang bubar, Chakra membawa sekelompok orang untuk menghalangi jalan Bastian.

" bocah, dari perusahaan mana kamu? mentalmu tidaklah lemak!" kata Chakra dengan sombong dan mengancam.

Setiawan mulai menelan liur dan bersembunyi dibelakang Bastian. Patrick tidak menghiraukan itu, namun Bastian tetap menariknya ke bagian belakang tubuhnya, dia menatap Chakra dan tersenyum:

" janganlah marah bos Chakra, mungkin tadi aku tidak mengatakannya dengan jelas. sebenarnya tujuanku memenangkan bangunan ini adalah ingin aku jadikan hadiah berkenalan untuk kamu. tetapi 160M bukanlah nominal yang kecil, aku akan menjualnya kepadamu dengan harga 80M, bagaimana?"

" aku adalah pemilik perusahaan Ninetop, Bastian. dulunya ada dendam diantara kedua perusahaan kita, aku ingin berdamai denganmu, apakah kamu menginginkannya?"

Patrick dan Setiawan terbengong ketika mendengar ini. Chakra dan sekelompok orang itu juga ikut terbengong.

" kak, apa yang kamu lakukan! kamu gila ya!" kata Patrick dengan panik.

Bastian mengangkat tangan untuk menahannya berbicara, Bastian pun kembali berkata :

" aku punya tujuan tertentu, jangan berbicara."

Chakra yang awalnya terlihat marah itu pun seketika menjadi gugup:

" kamu bilang.... kamu akan memberiku bangunan ini dengan harga 80M?"

" kamu sedang bercanda denganku kan!"

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu