Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 359 Biarkan Aku Duduk Di Posisimu

Lampu di ruang VIP sangat gelap, sangat-sangat gelap, aroma seksualitas memenuhi seluruh ruangan.

Di bawah suara musik yang memekakkan telinga, menutupi tawa pria yang keras dan teriakan wanita.

Dalam ruangan, uang bertebaran dimana saja, pria itu menyalakan rokok dengan uang. Semuanya orang miskin Kabupaten Juanda, jika dibandingkan dengan Kota Jurangan, boss-boss di sini mungkin tidak cukup boros menggunakan uang untuk menyalakan rokok.

Dalam adegan menggoda seperti itu, Basuki masuk ke dalam, membuat semua yang berada di tempat terkejut.

Dia masuk karena mendapat ancaman dari Bastian, dan dengan gemetar menyalakan semua lampu di ruang VIP. Untuk sesaat, ruangan yang semula redup itu tiba-tiba menjadi terang. Yang muncul di hadapan Basuki, adalah adegan kotor yang tidak bisa dilihat orang secara langsung.

“Brengsek! Siapa yang membiarkanmu masuk!”

Seorang pria paruh baya dengan cepat mengangkat celananya, separuh cerutu yang ada di tangannya langsung dilemparkan ke wajah Basuki.

Yang satu boss, yang satu Bastian, saat ini dia hampir kencing di celana.

“Di……Direktur Warner, a……ada tamu datang……”

Basuki berkata dengan suara gemetaran dan gagap.

“Ada tamu?”pria paruh baya itu berteriak memarahi: “Tamu apa, aku tidak ada janji dengan tamu. Usir dia keluar, kalau tidak aku bunuh seluruh keluarganya! Kamu juga keluar!”

Menggangguku saja, pria paruh baya itu tampak sangat marah.

Ketika dia baru selesai berbicara, terdengar suara yang sangat keras dari pintu, pintu yang tebal ditendang terbuka.

Thomas dan lainnya berjalan masuk dari luar dengan tenang sambil menyeret pengawal yang sudah mati dengan satu tangan. Lalu diikuti oleh Bastian, dan Ratna yang selalu mengikutinya dari belakang seperti asisten.

Pemandangan ini, membuat Warner pria paruh baya yang bertanggung jawab atas Geng Cahaya Di Kabupaten Juanda tertegun.

Ekspresi lainnya tiba-tiba berubah, ketiga pengawal yang diseret masuk, sepertinya …… sudah mati ……

“Gluuk!”

Basuki menelan ludah, berdiri di sana tidak bergerak.

Melihat Bastian berjalan masuk dengan tenang, dan berdiri di hadapannya. Bastian melihat pemandangan yang begitu cabul, dia tidak tahan untuk mengerutkan kening, dan merasa jijik.

“Aah!”

Ratna berteriak terkejut, dan segera menutup matanya.

Ini tidak boleh menyalahkan reaksinya yang terlalu berlebihan, bahkan Bastian yang melihat pemandangan ini, juga tidak tahan ingin muntah.

Ada tiga puluhan pria dan wanita di dalam ruangan, tubuh putih dan indah saling mengikat, pemandangan ini benar-benar menjijikkan.

“Siapa Warner?”tanya Bastian.

“Aku! Sialan siapa kamu? Beraninya membuat masalah di sini, kalian sudah bosan hidup?”

Setelah Warner selesai memakai pakaian, dia keluar dari kerumunan dan berteriak keras.

Kedua lingkaran matanya yang hitam, disertai ekspresi kesenangan sensual yang berlebihan, membuat Bastian tidak berani mempercayai. Seorang boss Geng Cahaya, ternyata bersikap seperti ini? Ini benar-benar sebuah keajaiban, Geng Cahaya masih belum hancur.

“Mulai sekarang, biarkan aku yang menempati posisimu .”

Bastian menunjuk ke arahnya, berkata dengan senyum menyeringai.

Senyumannya tampak polos.

Warner tertawa‘Puff’, Orang-orang di belakangnya, perlahan-lahan memakai pakaian, lalu tersenyum dingin dan berkata kepada Bastian:

“Bocah, apakah kamu tahu apa yang sedang kamu katakan? Apakah kamu tahu siapa yang kamu tunjuk?”

“Nyalimu besar sekali, sudah lama aku tidak bertemu bocah seberani kamu.”

“Ingin duduk di posisi Direktur Warner, kenapa kamu tidak sekalian naik ke surga saja!”

Tawa keras memenuhi seluruh ruangan, para wanita yang telanjang juga tertawa menutupi mulut mereka, menatap Bastian seorang pria muda membuat lelucon.

Mungkin dia tidak tahu apa yang dilakukan Geng Cahaya, dan juga tidak tahu betapa besar kekuasaan Warner, baru berkata seperti itu tanpa berpikir.

“Kenapa, tidak setuju, boss Warner?”

Bastian tetap tersenyum, dan bertanya dengan polos.

“Setuju kepalamu!”

Warner berteriak, memarahi:

“Kamu orang gila darimana, sudah stress ya!”

Basuki tetap berdiri di tempat tidak bergerak, dia sudah melihat kehebatan dan kegilaan Bastian dan temannya. Dia tahu Bastian tidak sedang bercanda, dan tidak sedang menggila, dia benar-benar ingin menggantikan Warner.

“Nanti aku tembak mati kamu!”

Selesai memarahi, Warner mengeluarkan pistol dari pinggangnya dan membidik Bastian.

Bagaimana mungkin Thomas memberikannya kesempatan menembak, parang yang ada di tangannya langsung dilempar keluar. Ketika Warner membidik Bastian parang itu sudah menembus telapak tangannya, dan pistolnya tiba-tiba jatuh ke lantai.

“Aah!”

Warner berteriak kesakitan.

Pada saat yang sama, Bastian juga melepaskan tembakan ke kedua orang di belakang, kedua orang itu mati di tempat.

Pistol ini, dia dapatkan setelah menggeledah pengawal yang berjaga di luar.

“Siapa lagi yang tidak setuju?”

Setelah membunuh dua orang, Bastian bertanya dengan dingin.

Untuk sesaat, seisi ruangan tiba-tiba berubah menjadi hening, semua orang terpana.

“Aah!”

Para pelacur, saat ini tidak bisa tersenyum, dan hanya bisa menjerit.

Tiba-tiba, Bastian melepaskan tembakan lagi, dan seseorang mati di tempat. Tangan orang itu masih di taruh di pinggang belum sempat mengeluarkan pistol, lalu pistolnya jatuh ke lantai.

Semua orang yang melihat ini, tahu Bastian datang dengan niat buruk, sama sekali bukan orang gila, melainkan pembunuh!

Tiba-tiba, banyak orang menempelkan tangan mereka ke pinggang bersiap-siap mengeluarkan pistol.

Tapi mereka tidak memiliki kesempatan untuk menembak, Kimmy dan lainnya mimiliki pistol, mereka seperti kera sakti yang menyimpan tongkat emas. Mereka menembak secara bersamaan, membunuh semua orang yang akan menarik pistol, tanpa jeda atau berkedip.

“Ja-ja-ja……jangan tembak! Jangan tembak!”

Di akhir pembunuhan, beberapa orang telah meninggal, dan sisanya, tidak ada yang berani meletakkan tangannya di pinggang, semua mengangkat tangannya dan menyerah dengan gemetar.

Semua wanita di kerumunan berteriak histeris, dan suasana menjadi kacau. Melihat pemandangan yang menyakitkan mata, Bastian berteriak keras:

“Semuanya tenang! Siapa yang berteriak! Aku buat dia tidak bisa berteriak!”

Dalam sekejap, suasana menjadi senyap, bahkan Warner yang kesakitan tidak berani mengeluarkan suara, menatap Bastian dan lainnya dengan ketakutan.

“Hua laa!”

Pada saat ini, suara langkah kaki terdengar dari luar, dan sekelompok orang mengepung ruang VIP dari segala arah.

Geng Cahaya memang Geng Cahaya, dalam sekejap mata, lebih dari 200 anggota Geng Cahaya berkumpul dalam ruang VIP, banyak orang berdatangan dari luar, memaksa Bastian ke tengah-tengah ruangan.

Pemimpinnya adalah seorang pemuda yang galak dengan kepala botak, pemuda itu tampak garang, tanpa basa-basi, dia tidak memandang Bastian sama sekali, dan berteriak keras:

“Teman-teman! Bunuh mereka, selamatkan boss Warner!!”

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu