Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 133 Acara Lelang Resmi Dimulai

" direktur Patrick, kebetulan sekali. apakah kamu juga datang untuk menghadiri acara lelang ini?"

Sarim merasa sedikit terkejut melihat keberadaan Patrick.

Patrick melototkan matanya dan berkata:

" bukankah kamu pergi mengantar orang sakit ke rumah sakit?"

Sarim mengangguk:

" benar, dia sekarang sudah ada dirumah sakit dan aku sudah mencari orang lain untuk menjaganya."

" aku benar benar minta maaf soal tadi, aku berkendara dengan begitu cepat karena aku harus segera mengantarnya kerumah sakit dan segera datang untuk menghadiri acara lelang ini."

" namun tenang saja direktur Patrick, aku akan membantumu untuk memperbaiki mobilmu."

gaya bicara Sarim sangatlah sopan terhadap Patrick. didunia ini, siapa yang beruang banyak, maka dialah yang berjabatan tinggi dan dia juga yang akan mendapat penghormatan. Sarim hanyalah seorang manajer umum di Perusahaan Real Estat Star saja, namun Patrick merupakan seorang wakil Direktur. dan hanya bermodalkan dua perusahaan saja, perusahaan Ninetop sudah bisa memutuskan berbagai jalan bisnis dari Perusahaan Real Estat Star.

" tidak apa apa, lagipula hanya lampu mobil saja yang rusak. untuk apa kamu bersikap segan seperti itu." kata Patrick sambil tersenyum dan sangat jelas kalau dia tidak ingin mempersulit masalah ini.

" oh iya, mari aku perkenalkan." kata Patrick sambil menunjuk kearah Bastian dan Setiawan :

" ini adalah manajer umum perusahaan Ninetop, Setiawan dan ini adalah Direktur dari perusahaan kami, Bastian. dia lebih hebat satu tingkatan diatas diriku."

mendengar ini, Sarim seketika terbengong dan menatap Bastian dengan heran :

" ya Tuhan! kedua Direktur perusahaan Ninetop masih begitu muda!"

" halo, aku adalah Sarim dan ini kartu namaku."

Sarim memberikan kartu namanya dengan perasaan gugup, dia benar benar merasa terkejut. dia merasa kalau umur Patrick dan Bastian tidaklah jauh darinya, namun dirinya masih saja merupakan seorang manajer umum, Bastian dan Patrick bahkan sudah memiliki perusahaan sendiri dan perusahaan mereka bahkan masuk didalam 100perusahaan terhebat.

di umur seperti ini, Bastian dan Patrick bisa dibilang tidak tertandingi lagi.

" halo, manajer Sarim."

kata Bastian sambil menerima kartu nama itu. dia sudah sering bertemu dengan keturunan orang kaya, namun ini merupakan kali pertamanya bertemu dengan keturunan orang kaya yang rendah diri dan penuh sopan seperti Sarim.

" manajer Sarim, kamu juga datang untuk menghadiri acara lelang ini kan, perusahaan kalian tertarik dengan properti yang bagaimana? seingatku, perusaaan kalian beroperasi dibidang properti kan." ucap Bastian

Sarim pun berkata dengan malu:

" iya, perusahaan kami beroperasi dibidang properti, hanya saja dua tahun belakangan ini, kami sedang fokus dibidang pembangunan perumahan."

" ayahku menyuruhku datang untuk mencari sebuah bangunan komersial dan perusahaan kami baru saja mulai berkembang, bagaimana mungkin kami bisa menandingi kalian. kemungkinan aku hanya akan mencari bangunan dalam skala kecil saja."

Bastian dan beberapa orang pun hanya mengangguk.

tidak lama kemudian, acara itu pun dimulai. pintu telah ditutup dan pembawa acara sudah mulai berbicara diatas panggung.

sistem acara lelang pada biasanya adalah dimulai dari harga terendah dan produk yang dikeluarkan diakhir acara merupakan produk terbaik.

dan biasanya produk pertama dikeluarkan untuk menghebohkan suasana dan itu pastilah merupakan produk terbaru.

jika didengar dari perkataan Sarim, dia pastilah akan mengambil properti pertama ini.

" selanjutnya, kita akan memulai acara ini. properti pertama ini telah diberi diskon oleh penjualnya dan dilelang dengan harga 7,9M. bangunan ini memiliki 10 lantai, terletak dipinggiran selatan dan sangat dekat dengan perkotaan."

pembawa acara mulai berbicara dan acara lelang segera dimulai.

" harga awal adalah 7,9M, penambahan harga tidak boleh dibawah 1,1M. dengan begini, acara lelang resmi dimulai!"

setelah pembawa acara mengatakan itu, terlihat banyak orang mulai mengangkat papan perusahaan mereka:

" 9,1M!"

" 11M!"

........

tidak lama kemudian, harga pun sudah mencapai 14M dan orang yang ikut mengucapkan harga semakin sedikit.

bangunan sepuluh lantai ini masih di pinggiran kota, yang memang merupakan properti paling baru. tetapi harga akhirnya juga akan menjadi sekitar 20M. di era ini, bisnis properti benar-benar menguntungkan.

meskipun bangunan ini tidak begitu bagus, namun orang yang menginginkannya tetaplah banyak. namun perebut bangunan ini hanya tersisa 2 orang, salah satunya adalah Sarim.

batas harganya adalah 20M, dia tidak akan merebutnya lagi kalau harga sudah melewati 20M. namun dia merasa bangunan ini tidak akan semahal itu.

" 19,1M!" kata Sarim sambil mengangkat papan namanya.

" 20M!" kata salah satu orang lainnya dan berhasil mengalahkan Sarim.

setelah beberapa saat mereka saling memperebutkan bangunan ini, orang itu pun telah menaikkan harga hingga 20M, ini sudah mencapai batas Sarim. dia merasa geram dan ingin mengangkat papan namanya kembali, namun seketika seseorang menahan tangannya.

Sarim menoleh kebelakang dan menatap Bastian dengan sedikit terkejut:

" direktur Bastian, ini........."

Bastian menatapnya dan berkata:

" jangan dilanjutkan lagi, percayalah padaku."

Sarim semakin terkejut, dia tidak tahu apakah harus mendengar perkataan Bastian.

" tetapi yang bisa aku lelang hanyalah bangunan ini. aku sudah berjanji kepada ayahku untuk mendapatkannya, kalau tidak perusahaan kami tidak akan bisa berkembang," kata Sarim dengan sedikit canggung.

Bastian tersenyum dan berkata:

" percayalah padaku, bangunan lain lebih baik dibandingkan bangunan ini. lagipula jikalau kamu terus menaikkan harga, maka bangunan ini akan menjadi tidak berharga."

tidak tahu apakah karena aura Bastian yang kuat ataupun Sarim menganggap Bastian adalah orang yang hebat. dalam waktu 2 detik, dia megangguk dan berhenti untuk menaikkan harga.

perebut lainnya sedikit bangga ketika melihat keadaan ini.

disaat ini, pembawa acara pun bersiap siap menutup lelang untuk properti ini, namun pada sudut ruangan, seseorang pun mengangkat papan namanya dengan tiba tiba. dia lalu menaikkan harga hingga 22M.

orang yang tadinya adalah lawan Sarim itu pun mengerutkan kening. dia benar benar ingin mendapatkan bangunan ini, dia lalu kembali menaikkan harga sekitar 1,1M lagi.

pada akhirnya, harga akhir bangunan itu pun membuat Sarim keringat dingin. bangunan pertama itu berhasil dijual dengan harga 29M, dan yang mendapatkan bangunan itu adalah orang yang tadinya merupakan lawan dari Sarim.

Sarim terlihat sedikit trauma dan untung saja dia mendengar perkataan Basrian untuk tidak menaikkan harga lagi. kalau tidak, meskipun dia pada akhirnya mendapatkan bangunan ini, namun dia tetap akan rugi miliyaran rupiah. lagi pula tidak boleh membatalkan bangunan yang telah didapatkan dengan sembarangan, kalau tidak, uang jaminan sebesar 1,1M tidak akan dikembalikan lagi.

" direktur Bastian, terima kasih. untung saja kamu menahan aku." kata Sarim kepada Bastian.

Bastian mengangguk dan berkata :" tidak apa apa, kamu boleh coba untuk ikut melelang bangunan kedua."

sebelumnya, didalam ruangan Levis, Levis sudah berkata kalau properti pertama akan dilelang dengan harga yang tinggi oleh orang bagian dalam. ini sudah diketahui oleh Bastian sebelumnya. dia hanya mengingatkan Sarim agar dia tidak menghabiskan uangnya dengan sia sia.

kenapa properti pertama akan dilelang dengan harga tinggi oleh orang bagian dalam? sebenarnya ada alasan tersendiri bagi pengurus acara lelang ini, jikalau properti pertama dilelang dengan harga rendah, maka itu akan mempengaruhi kelanjutan acara lelang itu.

harus diketahui kalau setiap harga akhir acara lelang pastilah akan semakin tingi. jikalau gelombang pertama sudah diakhiri dengan harga setinggi itu, maka gelombang acara selanjutnya pastilah akan diakhiri dengan harga yang semakin tinggi. ini juga akan membuat orang orang disana semakin bersemangat.

jadi, 29M ini sebenarnya merupakan ulah dari orang bagian dalam mereka sendiri.

namun pemenang bangunan itu sama sekali tidak tahu kalau ada orang dalam yang memperhatikan segala aksinya dan memperhatikan ekspresi wajahnya secara detail untuk melihat sampai dimana batas kemampuannya.

" direktur Bastian, bukankah harga bangunan kedua akan semakin tinggi, lagipula bangunan kedua akan lebih bagus dibandingkan bangunan pertama, orang yang ikut memperebut bangunan itu pastilah tidak sedikit. aku khawatir..... tidak bisa mendapatkannya."

kata Sarim kepada Bastian dengan sedikit canggung.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu