Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 354 Kalian Lak-laki Apa Bukan

Sebuah bus yang menuju pinggiran kota berhenti di halte bus, Bastian dan yang lainnya berjalan menaiki bus.

Sekelompok orang di toko lotre segera menyusul menaiki bus ketika melihatnya mereka takut apabila Bastian dan yang lainnya akan melarikan diri.

Kedua belah pihak telah berada di dalam mobil dan bertatapan langsung.

Sekelompok orang itu menyeringai seolah-olah mereka sudah tahu bahwa Bastian dan kelompoknya tidak bersembunyi meskipun telah menyadari kehadiran mereka. Tidak sedikit terjadinya perampokan dan penculikan di siang hari di kabupaten Juanda, mereka memiliki keberanian dan juga kekuatan.

Total ada empat belas orang di sekelompok itu, sedangkan Bastian dan kelompoknya hanya berlima, bagaimana pun perbedaan jumlah orang di antara mereka sangat jauh.

“Bos, Kita bertemu lagi, Bos mau pergi ke mana?”

Saat ini seseorang berjalan kemari, orang ini sempat menyapa Bastian di toko lotre sebelumnya. Dia berjalan kemari dan tersenyum sinis sambil menatap Bastian.

“Pergi ke pinggiran kota, mau ikut?” Bastian juga menatapnya dan tersenyum tipis, dia tidak panik sedikitpun.

“Benarkah, kami juga pergi ke pinggiran kota, kebetulan sekali.”

Orang itu mundur kembali setelah menyelesaikan pembicaraannya, dia berkata kepada orang di sekitarnya :

“Ketika mereka turun di pinggiran kota nanti, ingat jangan sampai kehilangan jejak.”

Pada saat ini Bastian Juga membalikkan badannya kemudian berbisik pada Thomas dan Kimmy serta yang lainnya dan berkata :

“Nanti seorangpun jangan lari, semuanya harus tetap tinggal.”

Kimmy dan yang lainnya mengangguk, mereka memberi tanda ‘ok’ kepada Bastian.

Bus yang melaju ke pinggiran kota berhenti dua kali dalam perjalanan, pada perjalanan kedua naiklah seorang wanita muda yang mengenakan seragam pramugari. Wanita itu berparas cantik dan dengan perawakannya yang montok sedang menyeret sebuah koper, sepertinya baru pulang kerja dari bandara.

Dapat diakui wanita yang dapat menjadi pramugari semuanya cantik-cantik, sehingga membuat Thomas terpesona.

Sejak naik ke dalam bus, wanita muda itu terus mengamati Bastian dan berdiri pas di samping Bastian.

”Dia sangat memesona……”

Wanita muda itu tertegun melihatnya, dia juga pernah bertemu dengan banyak pria tampan. Di bandara mereka ada begitu banyak pramugara,seperti yang diketahui oleh semua orang, semua pramugari pasti adalah wanita yang cantik, dan pramugara adalah pria tampan, jika bukan berkaki panjang maka mereka adalah pria muda berparas elok.

Tetapi dibandingkan dengan anak muda yang ada di depan matanya, bahkan pramugara pun masih jauh tak tertandingi. Setelan jas Bastian, penampilan wajah yang dingin, pandangan mata yang tajam. Seperti Aura orang berkelas, pastinya bukan tandingan pramugara yang berwajah imut.

Dalam sekejap, wanita muda itu sedikit tertarik pada Bastian.

“Kak Bastian, Wanita itu sedang memandangmu, jangan-jangan dia tertarik padamu……” Patrick berkata sambil tersenyum di samping telinga Bastian.

Bastian menggelengkan kepalanya dan berkata: “Jangan asal bicara, hati-hati nanti terdengar olehnya.”

Patrick berkata: “Sungguh, apa kamu percaya sebentar lagi dia pasti akan datang untuk menyapamu?”

Bastian terdiam, dia tidak berkata apa-apa lagi dan tidak menghiraukan Patrick.

Tetapi Patrick orang seperti apa, dia tidak bisa berkelahi, tetapi dia sangat ahli dalam hal percintaan, dia bisa memperhatikan gerak gerik wanita muda itu.

Benar-benar seperti perkataannya, wanita muda itu benar-benar datang menyapa nya.

“Tuan, apa kabar, apakah kamu juga pergi ke pinggiran kota? Namaku Ratna, salam kenal?” nama wanita itu terdengar bagus.

Tertarik pada pandangan pertama dengan penampilannya yang sangat cantik, dan lemah lembut.

“Apa kabar, kebetulan sekali.” Bastian mengangguk, dengan acuh tak acuh hanya mengucapkan dua kalimat, kemudian dia memalingkan wajahnya, seolah-olah tidak ingin banyak bicara dengannya.

Konyol, istri dan mantan istrinya berada di kabupaten juanda, dia mana berani menyapa wanita lain.

Ratna tiba-tiba merasa malu dan marah ketika melihat reaksi Bastian. Lagi pula dia termasuk wanita tercantik, dia adalah wanita populer di dalam perusahaan angkatan udara, dulu ketika dia masih kuliah, dia populer di universitasnya. Banyak pria yang ingin melamarnya sedari kecil hingga dewasa, hari ini dia mengambil inisiatif untuk menyapa pertama kalinya, tetapi malah ditolak?

Seperti Pepatah yang mengatakan hal yang sulit digapai justru membuat kita semakin tertarik, dia menjadi semakin penasaran terhadap Bastian, kemudian bertanya lagi:

“Tuan, sepertinya kamu melakukan bisnis, apakah kamu orang lokal?

Bastian mengangguk, kali ini dia bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Ratna tiba-tiba marah dan menghentakkan kakinya dengan ringan ketika melihatnya, dia merasa sangat tidak senang.

“Ya Tuhan, sebenarnya orang ini Pria atau bukan, dia bahkan tidak ingin berbicara denganku.”

“Apa aku kurang cantik? Mengapa bisa seperti ini……”

“Nona cantik, dia sudah memiliki pacar.” Thomas sudah tidak bisa menahan diri sejak awal, kemudian dia datang dan berkata sambil tersenyum: “Tetapi aku tidak ada, kamu tanya aku saja, aku akan menjawab semua pertanyaanmu, hehe!”

“Dasar gila!” Ratna tiba-tiba terkejut hingga mundur ke belakang ketika melihat wajah Thomas yang seperti buruk rupa, dia mengumpatnya dan langsung membalikkan badan.

“Pfft!” Patrick menutup mulutnya dan tidak bisa menyembunyikan tawanya, dia tertawa hingga perutnya kram.

"Ketawa apa, tidak pernah melihat orang ditolak!"Thomas merasa tidak tertarik, kemudian dia kembali dengan wajah memerah karena malu.

Pada saat ini Patrick tidak sadar seseorang di antara kelompok dari toko lotre datang mendekatinya, dia mengulurkan tangannya dan meraba sakunya. Patrick mengerutkan keningnya kepingin marah. Orang-orang ini sudah bersikap kurang ajar mencapai tahap ini, beraninya dia langsung datang kemari untuk mencuri uangnya, apa bisa di biarkan?

Bastian berkedip padanya, agar dia tidak bersikap gegabah terhadap orang-orang ini. Lagipula mereka masih berada di dalam bus, masalah akan diselesaikan setelah turun dari bus.

”Apa yang kamu lakukan!”

Tepat saat ini terdengar suara jeritan di dalam bus.

Jeritan ini mengejutkan Bastian dan yang lainnya, dia menoleh dan melihat bahwa Ratna menunjuk pada pencopet itu dan memekik padanya:

”Kamu sedang mencuri dompet tuan ini!”

Pencopet itu menggertakkan giginya, dia ketakutan hingga dengan cepat mengeluarkan dompet dari saku Patrick dan memasukkan dompet itu kedalam sakunya sendiri.

“Nona, apa yang kamu katakan, curi dompet apa. Aku tidak melakukan apa-apa, jika kamu ingin mengomel, tunggu di hari lain saja, paman tidak ada waktu kosong hari ini.”

Pria itu menatap Ratna dengan garang, kemudian dia berkata dengan sangat tidak puas.

”kamu…kamu…”

Ratna seorang gadis muda tentu tidak senang melihat perdebatan seperti ini, setelah mendengar perkataan pria itu, wajahnya memerah hampir mencapai ke lehernya, tetapi dia masih bersikeras menunjuk ke arahnya.

Dari sudut pandangnya dia melihat dengan jelas pria itu sedang mencuri sesuatu, melihat kejadian seperti ini, Ratna tidak bisa mengabaikannya.

“Kamu apa, aku sudah mengatakannya, paman tidak ada waktu kosong hari ini, kamu masih tidak mau minggir?” ekspresi pria itu perlahan menjadi tidak sabar.

“Kamu kembalikan dulu dompet yang kamu curi dari tuan itu.”

Ratna bergema dan menunjuk ke arah Patrick.

Tindakannya membuat Bastian dan yang lainnya tertegun, nona yang satu ini, memiliki nyali yang sangat besar.

Pada saat ini para penumpang yang berada di dalam mobil menjadi panik setelah mendengar kata-kata Ratna, mereka menatap pencuri itu dengan sikap was-was, dengan cepat menjauh darinya, dan menjaga jarak tertentu dari pencuri itu.

“Sialan! Apa yang kamu katakan, kapan aku mencuri dompetnya?” raut wajah pria itu berubah, lalu membentaknya.

“Aku melihatnya dengan kepala mataku sendiri, jika kamu tidak menyerahkannya sekarang juga, aku akan lapor polisi!”

Ratna sangat keras kepala, dia tidak takut sama sekali dengan tatapan tajam pihak lawannya.

“Silahkan lapor, siapa takut! Aku beritahu kamu nona, urusan kita belum selesai hari ini!”

Raut wajah pria itu berubah karena tidak berhasil menakuti Ratna, tetapi ketika dia melihat tidak ada seorang pun di sekitarnya yang unjuk diri untuk bicara, tiba-tiba raut wajahnya berubah kembali menjadi bengis.

Dia berbalik dan langsung bertanya dengan wajah penuh ancaman kepada Patrick:

“Kata nona ini aku telah mencuri dompetmu, kamu katakan padanya sekarang, apakah aku mencuri dompetmu!”

Wajah Thomas dan yang lainnya seketika menjadi dingin, Kimmy dan Damon tidak bisa menyembunyikan hasratnya untuk membunuh. Tetapi mereka masih berada di dalam bus sehingga mereka menganggap tidak ada apapun yang terjadi.

Patrick tentu saja tidak ingin membuat keributan di dalam bus, dan memilih untuk menahan diri, dia berkata dengan kesal.

“Tidak ada!”

Pria itu tiba-tiba tertawa keras ketika mendengarkan jawabannya, dia bertindak semakin keterlaluan.

Rekan-rekan yang datang bersamanya dari toko lotre, mereka semua memandang sekelompok Bastian dengan tatapan mengejek. Mereka mengira sekelompok Bastian akan sulit di hadapi, tidak terpikir orang-orang ini memiliki nyali yang sangat kecil, dompetnya diraba pun tidak berani mengambil tindakan.

Tampaknya penculikan ini tidak sulit sedikitpun.

“Dengar tidak nona, katanya tidak ada, kamu masih banyak ikut campur.”

Tiba-tiba wajah pria itu menunjukkan rasa kemenangan, dia berbalik dan menoleh ke arah Ratna.

”Kamu….mengapa kamu seperti ini!”

Ratna menatap Patrick dengan sangat marah, tidak terpikir dia hanya ingin berbaik hati untuk membantunya menangkap pencuri, tetapi orang ini bahkan tidak berani keluar menunjuk pencuri itu.

“Gadis kecil, jangan terlalu banyak ikut campur.” Bastian tidak bisa menahan diri untuk memberi peringatan: “Jaga dirimu baik-baik, cepat pergi setelah turun dari mobil.”

Ratna kesal hingga wajahnya memerah dan dia menghentakkan kakinya ketika mendengar perkataannya. Tidak peduli kalau sebelumnya Bastian menarik perhatiannya, dia memarahinya:

”Kalian... sebenarnya kalian laki-laki atau bukan!”

Selesai bicara, dia tidak ikut campur lagi, kemudian membalikkan badannya.

Lelaki itu berjalan dengan sombong ke arah rekan-rekannya sambil memperlihatkan dompet Patrick yang ada di tangannya, sekelompok orang itu bersiul kepada Ratna dengan penuh semangat dan juga tertawa untuk memprovokasi Bastian.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu