Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 356 Geng Cahaya

Tidak lama, pemilik toko lotre menerima telepon dari rekannya dan segera menyetir kemari.

Orang tadi membuka speaker, Bastian dan lainnya bisa mendengar suara Derso dan pemilik toko lotre. Terutama ketika mendengar suara temannya mengatakan Bastian setuju memberikan seluruh hadiah lotre sebesar 800M kepada mereka, dan Derso langsung mengatakan dia akan segera datang.

Saat ini mobil berhenti tidak jauh, Derso tidak turun dari mobil, seolah sedang melihat teman-temannya berlutut di sini, dan Bastian berdiri dengan galak di sana.

Derso memutar mobilnya, tiba-tiba ingin melarikan diri.

“Thomas!”

Bastian berteriak.

Sebenarnya tidak menunggu dia memberi perintah, Thomas dan Kimmy sudah seperti serigala kelaparan, segera mengejar mobil itu.

Derso baru saja memutar arah mobilnya, Thomas dan lainnya sudah mengelilingi mobilnya. Keganasan harimau dan serigala sekali lagi membuat mereka yang berlutut di tanah gemetar ketakutan.

Melihat Thomas langsung melompat ke kap mobil, menghancurkan kaca mobil depan dengan satu pukulan ganas.

Sekali lagi, kaca depan yang tebal pecah, dan pecahan kaca itu mengenai wajah Derso.

Kimmy dan Damon, masing-masing memukul kaca jendela di sisi kiri dan kanan. Ketiga orang ini dengan ganas melompat masuk ke dalam mobil, selang tidak lama, seluruh mobil berguncang hebat, dan terdengar teriakan Derso dari dalam mobil.

Ratna bersembunyi dibelakang Bastian tidak berani melihat, ketika dia mendengar suara teriakan, dirinya ketakutan hingga raut wajahnya putih pucat.

Dia tidak bisa membayangkan, Bastian dan temannya sebenarnya siapa, mengapa awalnya pura-pura lemah, sekarang malah begitu kejam. Bastian dan temannya, jika ditempatkan di Kabupaten Juanda, mereka seperti boss besar, tidak ada yang berani menyinggung mereka.

Ratna yang hidup begitu lama di Kabupaten Juanda, tidak pernah mendengar nama Bastian……

Terlebih Bastian, dia seperti seorang jenderal yang memimpin medan perang. Dengan perintahnya, semua orang di sini akan mendengarkannya.

Selang beberapa saat, pintu mobil terbuka, Thomas dan lainnya memegang Derso yang berlumuran darah, seluruh tubuhnya penuh dengan luka, dan Derso keluar dari mobil.

“Bruak!”

Tidak menunggu Bastian berbicara, Derso menekuk lututnya, berlutut di tanah, bersujud menghantukkan kepalanya dengan keras memohon belas kasihan:

“Tuan, ampuni aku, aku yang tidak tahu diri, tidak mengetahui siapa tuan!”

“Aku tidak berani lagi, ampuni aku!”

Mereka semua yang berlutut di tanah, saat ini juga menghantukkan kepala dengan keras seperti menumbuk bawang putih.

“Mengampuni kalian? Beri aku satu alasan?”

Bastian berkata dengan tatapan dingin.

“Ka……ka……kami juga tidak berdaya, dirumah ada orang tua dan anak kecil, ada keluarga yang harus dihidupi. Kami hanya bisa menempuh jalan jahat, tuan……”

“Benar alasan yang bagus, jadi kalian menculik dan memeras? Dasar sekumpulan sampah!”Thomas mengendus dingin, lalu menendang salah satu dari mereka, membuatnya terbang hingga pingsan di tempat.

Beberapa temannya ketakutan seolah kehilangan nyawa, dan menghantukkan kepala mereka semakin keras.

“Tuan! Tolong ampuni kami, kami tidak akan berani lagi! Ampuni kami!”

“Bukan tidak mungkin bagiku mengampuni kalian, tapi jawab beberapa pertanyaanku.”

Bastian dengan santai berkata, dia baru saja tiba dan tidak tahu banyak tentang situasi daerah Kabupaten Juanda. Sekarang kebetulan ada beberapa ular lokal kecil di tangannya, ini memberinya banyak kemudahan.

“Kalian, termasuk dalam geng apa?”tanya Bastian.

“Ka-kami, anggota Geng Cahaya.”ucap Derso gemetar.

“Geng cahaya?”

Bastian yang mendengar ini, sedikit kebingungan, tampak jelas dia belum pernah mendengar nama geng Cahaya ini.

“Aku tahu, Geng Cahaya salah satu geng terbesar disini!”

Tiba-tiba, Ratna yang berada di belakang Bastian, muncul dan berkata dengan pelan:

“Geng Cahaya sangat sadis, kalau mereka mengetahui kalian memukul orang mereka, mereka pasti akan datang membalas kalian.”

Bastian yang mendengarnya, tersenyum santai, dan memandang Derso:

“Kalau Geng Cahaya begitu hebat, bawa aku temui boss Geng Cahaya. Setelah bertemu dengannya, nyawa kalian bisa selamat. Kalau tidak bertemu dengannya, kalian semua akan mati.”

Derso menggigil ketakutan, berkata:

“Tuan……jujur padamu, kekuasaan Geng Cahaya sangat luas, kami hanya sekumpulan orang yang berada di lapisan terluar Geng Cahaya. Sama sekali tidak memiliki hak bertemu dengan pimpinan Geng Cahaya, apalagi boss besar……”

“Kalau begitu bawa aku temui pimpinan kalian.”ucap Bastian dengan dingin.

“Baik baik! Aku sekarang akan mengantar kalian pergi!”

Si tangan besi ada di depan mata, Derso mana berani mengatakan tidak, dia buru-buru mengangguk dan menyetujuinya.

“Bawa jalan!”

Bastian bergumam pelan, dan Derso segera berdiri gemetar ketakutan, berjalan ke depan.

Bastian tidak berencana mempedulikan teman-teman lainnya.

“Tuan!”

Tepat ketika Bastian dan lainnya hendak melangkah pergi, Ratna memanggil Bastian.

Bastian menoleh memandangnya: “Ada apa?”

“Ka-kalian benar ingin pergi? Kekuatan Geng Cahaya di Kabupaten Juanda sangat hebat dan sangat berbahaya.”

Melihat Bastian yang baru datang sudah mencari masalah dengan Geng Cahaya, Ratna berpikir dendam apa yang dimiliki Bastian pada Geng Cahaya, Ratna merasa tidak pantas bagi Bastian langsung mencari Geng Cahaya untuk balas dendam.

Tidak peduli seberapa kuat Bastian dan temannya, mereka hanya berjumlah beberapa orang, dan anggota Geng Cahaya di Kabupaten Cahaya tidak terhitung ratusan ribu jumlahnya, dia sedikit mengkhawatirkan keselamatan Bastian.

Bastian berkata: “Kamu sudah aman, lebih baik segera pulang ke rumah.”

Maksudnya sangat jelas, dia tidak ingin Ratna mengikutinya lagi.

Kata-kata ini membangkitkan kemarahan Ratna, dia melemparkan kopernya ke samping dan berkata dengan marah:

“Aku ikut bersama denganmu, nanti kalau benar-benar terjadi sesuatu, mana tahu aku bisa membantu kalian.”

“Puff……”Bastian tersenyum santai: “Kamu membantu kami?”

“Kamu jangan memandang remeh! Aku pernah berlatih!”

Ratna memperagakan postur meninju, dan berkata:

“Ibuku memiliki hubungan dengan Kabupaten Juanda, kalau kalian mendapat masalah, mungkin saja membutuhkan bantuanku.”

“Terserah.”Bastian menggelengkan kepala, malas berbicara terlalu banyak dengannya, lalu berbalik mengikut Thomas dan lainnya.

“Bocah sialan!”

Ratna mengumpat dengan pelan, lalu segera mengikuti.

Setengah jam kemudian, di ujung jalan Kabupaten Juanda ada aula mahyong, Bastian dan lainnya langsung membuka pintu dengan kasar.

Mereka datang ke sini dengan gelagat kasar, seolah ingin balas dendam.

“Gedubrak!”terdengar suara keras, pintu aula mahjong ditendang oleh Kimmy dan Damon, lalu terdengar teriakan dari aula.

“Persetan! Siapa yang beraninya datang ke sini mencari masalah! Siapa yang cari mati!?”

Terdengar suara raungan dari aula mahjong, seorang pria galak dengan tato naga dan harimau beserta tujuh atau delapan anak buahnya, memegang pisau yang bersinar muncul di hadapan Bastian dan lainnya.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu