Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 438 Tidak Akan Pernah Menyerah

Di atas atap.

Jaesin berlutut, badannya gemetaran dan menelpon nomor Omar.

Setelah terdengar suara dering, telepon terhubung.

“Halo? Apakah kamu baik-baik saja, tunggu sebentar, aku sudah mengutuskan orang ke sana, ada lebih dari dua puluh orang, mereka semua orang yang ahli.

Segera setelah telepon terhubung, terdengar suara omar.

Dia pikir itu Jaesin yang tidak bisa bertahan, menelponnya hanya untuk mendesaknya.

Tetapi dia tidak tahu bahwa Jaesin telah menyerah dan berlutut.

“Tuan… Tuan Omar, ada orang… ada orang ingin bicara denganmu...”

Jaesin berkata dengan suara bergetar, dan dengan cepat menyerahkan ponsel kepada Bastian.

“Siapa? Siapa yang mau bicara denganku?”

Omar terkejut mendengarnya, tapi Bastian sudah memegang ponselnya.

Bastian berkata sambil tersenyum:

“Tuan Omar, aku Bastian, apa kabar?”

Hening…

Ada keheningan selama empat detik di ujung telepon, dan datang suara Omar yang dingin:

“Sepertinya Jaesin ada di tanganmu, bukan?”

“Ya, Tuan Omar.” Bastian menjawab dengan sopan.

“Bagus.” Omar tiba-tiba tertawa dan berkata: “Aku belum pernah bertemu pria muda yang bersabar seperti kamu, sejujurnya, aku mengagumi kamu dan sangat menghargai kamu, namamu Bastian, kan?”

Bastian juga berkata sambil tersenyum:

“Suatu kehormatan besar bahwa Tuan Omar sudah memandangku, namaku Bastian, ada perintah apa Tuan Omar?”

Omar berkata:

“Begini, kamu lepaskan Jaesin, hal-hal yang telah terjadi aku tidak akan mempermasalahkan lagi. Geng cahaya masih milikmu, kamu dan Jaesin akan bekerja untukku nantinya, aku Omar, tidak akan memperlakukanmu dengan buruk.”

“Bagaimana?”

Masalahnya sampai sekarang, Omar telah memikirkan untuk memohon perdamaian.

Harus dikatakan bahwa dalam pandangannya, Bastian berada di luar imajinasinya. Dalam rencana awalnya, geng cahaya sudah hampir menjadi miliknya.

Ditangannya ada Jaesin dan beberapa pasukan bawah tanah, tetapi geng cahaya sudah tidak sebagus sebelumnya. Tetapi siapa yang bisa membayangkan bahwa setengah bulan kemudian, geng cahaya yang kejam seperti harimau, telah membalas dendam dan menghancurkan semua tempat Jaesin. Sekarang bahkan Jaesin ada di tangan Bastian.

Dapat dilihat bahwa kelompok Jaesin tidak dapat menandingi Bastian. Dalam hal ini, mengapa tidak merekrut Bastian?

Jika ada bawahan yang hebat seperti itu, maka kedepannya dunia bawah tanah Kota Cangbei, harus mendengar perintahnya.

“Tuan Omar sangat menghargai orang berbakat.”

Bastian mendengar kata-kata itu dan tertawa

“Sayang sekali Bastian tidak pernah mau melakukan hal-hal untuk orang lain, bagaimana bisa seorang pria sejati bisa hidup menjadi bawahan orang untuk waktu yang lama?”

“Mungkin Tuan Omar dan aku tidak saling menyinggung, mungkin setelah kematian Jaesin, yang tidak akan pernah mati bersamaku, adalah kamu Tuan Omar.”

Bahkan pada saat ini, Bastian tidak merusak harga diri Omar sama sekali.

Jika tidak ada perseteruan antara kedua belah pihak, lebih baik jangan.

“Kamu...”

Di ujung telepon, suara Omar terdengar panik, dia berkata dengan marah:

“Apakah kamu sedang mengancamku?”

“Kamu bisa berpikir begitu, aku sudah lama membawa pesan kepada Tuan Omar.” Bastian berkata dengan santai.

“Bagus, bagus! Tapi kamu berpikir dengan jelas, konsekuensi dari pertarungan melawanku, di Kota Depok, tidak ada yang berani bertarung denganku, bahkan seluruh Cangbei, aku, juga salah satu orang besar.”

“Anak muda, jangan sekali-kali demi pamer dan mempertaruhkan nyawamu, sebaiknya kamu pikir baik-baik.

Suara Omar penuh dengan kemarahan.

Bastian menggelengkan kepalanya dan mencibir

“Tampaknya Tuan Omar keras kepala, maka baiklah, aku akan menyatakan perang dari sini.”

“Nikmati sisa hari ini. jangan lupa untuk membereskan mayat Bos Jaesin.”

Selesai berbicara, Bastian langsung menutup telepon.

“Halo! Halo...”

Omar memegang ponsel dan meraung, matanya merah.

“Bajingan! Dasar brengsek! Bertarung bersamaku, aku ingin kau mati tanpa menyisakan mayat sama sekali!”

Ini berbeda dari penampilan yang tenang seperti biasa, jika seseorang yang akrab dengannya datang untuk melihatnya, dia akan terkejut.

Sebelumnya, dia tidak akan pernah mengerutkan kening sama sekali, apalagi untuk marah, hari ini, dia sangat marah sehingga dia tidak bisa mengendalikan emosinya.

Di sisi lain, Jaesin menangis dan bersujud kepada Bastian untuk belas kasihan:

“Aku sudah menelponnya seperti yang kamu katakan, jangan bunuh aku, aku mohon pada kalian!”

“Ayo kita keluar, aku bisa memberimu sebanyak yang kamu mau, tapi tolong selamatkan hidupku!”

Melihat Jaesin, Bastian mencibir:

“Orang-orang seperti kalian ini, benar-benar tidak kalah tidak bakal puas. Setengah bulan yang lalu, ketika pengambilan alih tempat itu, bertingkah sangat sombong.”

“Bos Jaesin, sayang sekali aku tidak bisa memenuhi persyaratanmu, barang-barangmu sudah menjadi milikku. Omar tidak akan menyerah, aku akan membunuh seseorang untuk menunjukkannya kepadanya.”

Sambil berkata Bastian membuat tatapan mata perintah kepada Damon: “Bunuh saja langsung. biarkan dia nikmati apa itu kebahagiaan”

Selesai berbicara, dia berbalik badan dan turun, di belakang tidak ada teriakan dari Jaesin sama sekali.

Yang disebut kebahagian, tentu saja, adalah kematian.

……

Setelah turun dari lantai atas.

Di aula di lantai pertama, ada semua petugas keamanan yang berbaring dan berteriak.

Setengah bulan yang lalu, bawahan geng cahaya yang terluka parah oleh mereka, hari ini orang-orang ini terluka parah juga.

Ada orang, yang kaki dan tangannya langsung patah.

Tapi tidak ada orang yang terbunuh, yang sudah diperintahkan Bastian sebelum dia datang.

Bagaimanapun, itu di dalam Negeri, tidak seperti di luar negeri, melakukan sesuatu juga tidak bisa terlalu gegabah, kalau tidak, akan ada masalah besar untuk menarik perhatian atasan.

“Tidak ada yang terluka kan?”

Setelah Bastian turun, melihat semua orang geng cahaya yang sudah berkumpul dan bertanya dengan tenang.

“Tidak, Tuan Bastian!”

Semua orang berkata dengan serempak.

“Bagus kalau begitu, ayo kita jalan.”

Bastian memakai kacamata hitam dan memimpin semua orang keluar dari perusahaan.

Tepat ketika mereka akan masuk ke mobil dan pergi, tiba-tiba pada saat yang sama beberapa mobil van tiba di perusahaan Jaesin, kemudian, ada dua puluh lelaki kekar keluar dari mobil.

Bastian berhenti dan menatap orang-orang ini.

Untuk sementara, tidak ada yang bergerak, semua saling memandang.

“Ada masalah apa?”

Bastian bertanya dengan tenang sambil tersenyum.

Orang-orang kekar ini, melihat menatap Bastian dan tatapannya seperti harimau dan serigala, tiba-tiba tidak bisa menahan menelan air liur.

Terutama ketika kita melihat Thomas, Kimmy dan Damon, tatapan matanya sangat ganas.. Dua puluh orang kekar ini, untuk sementara waktu, tidak tahu harus menjawab apa.

“Sialan! Aku tanya sama kalian, apakah kalian tuli?”

Melihat tidak ada yang berbicara, Thomas menjadi tidak sabar.

“Tidak… tidak apa-apa...”

Pria kekar itu tiba-tiba bergetar dan segera berkata.

Bastian mencibir dan langsung masuk ke mobil, dan tidak mempedulikan orang-orang ini lagi.

Orang-orang ini diutuskan oleh Omar untuk menjaga Jaesin, tetapi tidak ada yang berani menghentikan Bastian pergi.

Sampai Bastian dan mereka semua pergi, orang-orang ini lega dan bergegas masuk ke perusahaan.

Ketika mereka memasuki aula, mereka bisa melihat ada teriakan dan jeritan di mana-mana.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu