Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 146 Bastian Hadir di Ulang Tahun Susanti
Dalam hatinya, manajer hotel itu merasa sangat panik, Setiawan mengatakan kalau seorang wanita cantik bernama Susanti akan mengadakan pesta ulang tahun malam ini.
Dan Nona Susanti juga adalah teman Direktur Bastian, jadi mereka harus mengatur acara ulang tahun ini dengan baik. Tapi Setiawan tidak memberitahunya seperti apa penampilan Susanti, dan dia juga belum pernah melihat Susanti sebelumnya.
Melihat waktu yang sudah tiba, tapi orang penting dari pesta ulang tahun hari ini belum tiba, manajer hotel tidak bisa menahan perasaan paniknya. Dia takut jika dia tidak bisa melayani Susanti dan teman-temannya, Setiawan dan Bastian akan menghukumnya.
Jadi dia menunggu di lobi hotel, lalu memperhatikan Susanti dan sekelompok orang telah menunggu di tepi jalan.
Setelah beberapa menit kemudian, dia melihat kalau Nona Susanti belum juga berjalan ke arah hotel, dia lalu berlari ke sana dan bertanya apa ada seseorang yang bernama Susanti.
“Susanti, dia sepertinya memanggilmu!”Kata Siska yang terlihat agak ragu.
Saat ini, Susanti juga terlihat agak bingung, dia berpikir bukankah orang ini dari Intercontinental Hotel? Bagaimana Bastian bisa mengatur pesta ulang tahun di hotel bintang lima ini?
"Apa Nona Susanti ada di sini?"
Setelah berlari ke arah mereka, manajer hotel itu bertanya dengan terburu-buru.
Susanti mengangkat tangan kecilnya dan berkata dengan pelan:
"Aku... aku Susanti, tapi kamu... apa kamu tidak mencari orang yang salah?"
Manajer hotel yang mendengar kata-kata itu dan berkata dengan senang:
"Kalau begitu tidak salah lagi! Kamu adalah Nona Susanti, kami sudah mengatur acara pesta ulang tahunmu!"
"Manajer Umum Setiawan secara pribadi mengatakan kepada kami untuk mengaturnya, dan kami sudah mengaturnya sepanjang sore tadi. Hari ini hotel tidak terbuka untuk umum, aku takut hal itu akan mengganggu acara ulang tahunmu!"
Begitu kata-kata ini keluar, Siska dan Susanti menarik nafas tajam.
"Susanti adalah hotel besar ini dipesan oleh Manajer Umum Setiawan, dia sangat baik padamu!"
"Ini adalah hotel bintang lima, dan hanya terbuka untukmu. Susanti, kalau aku menjadi kamu, aku akan menjadi pacar Manajer Umum Setiawan, dia pasti menyukaimu!"
Siska dan Sasha melompat kegirangan, mereka bahkan terdengar iri pada Susanti. Mendapat perlakuan yang sangat baik, sepertinya dari semua karyawan di Perusahaan Ninetop, hanya Susanti yang satu-satunya mendapat perlakuan seperti itu.
Saat ini, semua mantan teman-teman sekelas Susanti terlihat iri, mereka lalu berkumpul dan mengatakan:
"Susanti, pesta ulang tahunmu dirayakan di sini, kenapa kamu tidak memberi tahu kami lebih awal!"
"Kami pikir kamu akan merayakannya di bar kecil itu, hebat sekali, ini adalah pertama kalinya aku memasuki hotel bintang lima!"
"Cepat! Ayo kita masuk!"
Susanti masih tidak percaya, di depan semua orang, dia diundang ke hotel bintang lima oleh manajer hotel itu sendiri.
Lucas yang berdiri di sana juga terdiam, dan merasa sangat malu.
Baru saja dia menertawakan pesta ulang tahun Susanti yang akan dirayakan di bar kecil, dia tidak menyangka dia akan mempermalukan dirinya sendiri, dan saat ini dia merasa sangat canggung.
Meskipun keluarga pacarnya, Eliana memiliki sebuah perusahaan, perusahaan itu hanyalah perusahaan yang kecil, mereka juga biasanya hanya pergi ke hotel yang biasa saja untuk merayakan sesuatu. Dia sendiri bahkan belum pernah masuk ke hotel bintang lima.
"Eliana... Eliana, ayo kita juga masuk." Kata Lucas dengan canggung.
Eliana melepaskan tangannya genggaman Lucas dan menggerutu:
"Aku rasa mantan pacarmu sangat hebat, dia bahkan merayakan ulang tahunnya di hotel bintang lima, kamu tidak akan kembali padanya, kan."
Lucas berkata sambil tersenyum:
"Bagaimana mungkin, kita sudah bersama selama dua tahun, apa aku tipe orang yang seperti itu?"
"Lagi pula, apa hubungan antara uangnya yang banyak dengan aku, aku tidak butuh uangnya yang banyak itu."
Lucas membujuk Eliana, lalu mereka masuk ke Intercontinental Hotel.
Untuk acara pesta ulang tahun hari ini, pihak hotel mempekerjakan semua pegawai mereka, dan mengatur acara ini sesempurna mungkin. Begitu memasuki lobi hotel, suasana ulang tahun akan langsung terasa, mulai dari lobi hingga lapangan golf di hotel, dekorasinya akan membuat semua orang yang melewati tempat itu terkagum.
Pesta ulang tahun diatur dengan tema fantasi, seperti di dunia dongeng, dengan detail yang feminim.
Dengan pesta ulang tahun seperti itu, bukan hanya Susanti, semua orang yang hadir di sana terlihat begitu bersemangat, seakan-akan mereka yang merayakan ulang tahun mereka sendiri.
"Astaga! Ini bukan hanya pesta ulang tahun biasa, ini seperti memasuki dunia dongeng!"
"Aku sangat iri! Susanti, kamu sangat beruntung, manajer umum itu sangat peduli dengan hari ulang tahunmu!"
Semua orang terus menghela nafas, Susanti juga terpana, dia tidak menyangka dia akan merayakan pesta ulang tahun yang megah dan tak terlupakan seperti ini.
"Manajer, ini... apa ini benar-benar pesta ulang tahunku?"
Susanti bertanya dengan tidak percaya.
Manajer hotel memimpin mereka masuk dan berkata dengan sopan:
"Tentu saja ini pesta ulang tahunmu, kami justru takut kalau dekorasinya tidak cukup bagus, aku khawatir kamu tidak akan menyukainya."
"Tapi sepertinya, kamu sangat puas dengan dekorasi kami, kalau begitu kami bisa tenang."
Saat ini, mereka sudah sampai di lapangan golf, rumput di lapangan terlihat sangat segar, keranjang yang dipenuhi dengan bunga disusun dengan rapi di atas rumput. Bahkan ada tanah seluas puluhan meter yang yang ditaburi kelopak-kelopak bunga, jangan bayangkan lagi perasaan Susanti, bahkan pacar Lucas, Eliana, yang melihat hal ini merasa iri.
"Ya Tuhan..." Eliana menutup mulutnya, dan ekspresi wajahnya terlihat iri.
Lucas terlihat tidak percaya dengan hal ini, dia menatap Susanti, yang sekarang terlihat seperti seorang putri.
"Manajer, di mana Manajer Umum Setiawan? Kapan dia akan datang, aku harus berterima kasih padanya." Kata Susanti.
Manajer hotel tersenyum:
"Sebentar lagi, Manajer Umum Setiawan dan Direktur sedang mengambil hadiah, mereka sedang dalam perjalanan dan akan sampai sebentar lagi."
Begitu kata-kata ini keluar, Susanti menarik nafas.
"Direktur... Direktur perusahaan?"
"Direktur akan datang untuk merayakan ualng tahun Susanti? Manajer, apa tidak salah?" Siska hampir berteriak yang membuat manajer hotel terkejut saat mendengar suaranya.
Manajer hotel itu menggaruk kepalanya, dia tidak terlalu mengerti ucapan Siska. Saat itu, Setiawan meneleponnya dan mengatakan kalau Susanti adalah teman baik Direktur Bastian, pesta ulang tahun ini juga diatur oleh Direktur Bastian.
Jadi bukankah wajar bagi direktur untuk menghadiri ulang tahun Susanti?
“Benar, kenapa, apa ada masalah?” Manajer hotel bertanya dengan bingung.
Siska dan Sasha hampir gila saat mendengar hal ini, mereka yang berada di kedua sisi Susanti lalu menahan lengannya saat dia hampir terjatuh.
Beberapa teman sekelas Susanti juga menatapnya dengan penasaran dan bertanya:
"Susanti, direktur perusahaanmu secara pribadi datang untuk merayakan hari ulang tahunmu, kamu benar-benar hebat!"
"Direktur yang merayakan hari ulang tahun pegawainya, aku belum pernah mendengar hal ini. Susanti, kamu sangat beruntung!"
Susanti terdiam sesaat, dia masih tidak percaya dengan semua ini. Dia masih berpikir kalau semua ini adalah mimpi, selama dua bulan terakhir dia selalu mendapatkan keberuntungan, tidak perlu membahas tentang kenaikan gaji dan promosi jabatannya, hari ini, bahkan Direktur Perusahaan Ninetop datang untuk merayakan ulang tahunnya.
Apa semua leluhurnya sedang memberkatinya?
Saat ini Lucas tidak tahan untuk tidak bertanya:
"Kamu... apa nama perusahaan tempat kamu bekerja?"
"Bos dari sebuah perusahaan kecil juga bisa menjadi seorang direktur. Aku rasa itu bukan masalah yang besar."
Siska yang mendengar kata-kata itu, melipat kedua tangannya di depan dadanya, dan mencibir berkata:
"Kami tidak bekerja di perusahaan kecil, kami semua adalah pegawai di Perusahaan Ninetop."
"Perusahaan Ninetop juga memiliki beberapa cabang!"
Lucas dan Eliana yang mendengar kata-kata itu dan tiba-tiba membelalakkan mata mereka, Eliana lalu berkata:
"Apa yang kamu maksud adalah Perusahaan Ninetop yang termasuk dalam 100 Perusahaan Top di Kota Tajo, sepertinya aku pernah mendengar ayahku mengatakan hal ini."
Sasha berkata dengan bangga:
"Tentu saja, apa ada Perusahaan Ninetop yang lain di Kota Tajo? Sebelum perusahaan kami memiliki direktur, perusahaan kami sudah termasuk salah satu dari 100 Perusahaan Top di Kota Tajo, sekarang setelah ada direktur baru yang mengelola Perusahaan Ninetop, Perusahaan Ninetop pasti akan berkembang sangat pesat."
Begitu mendengar kata-kata ini, Lucas dan Eliana langung terdiam di tempat.
Perusahaan keluarga Eliana, bahkan tidak termasuk dalam 500 besar, perusahaan mereka hanyalah sebuah perusahaan kecil yang tidak mencolok, perusahaan mereka tidak bisa dibandingkan dengan Perusahaan Ninetop.
"Apa... apa itu benar..." Wajah Lucas terlihat tegang karena malu.
Saat ini, Susanti tiba-tiba teringat Bastian, meskipun dia menyalahkan Bastian karena tempat yang dia pilih untuk merayakan ulang tahunnya adalah bar kecil di seberang hotel ini. Tapi, mau bagaimanapun, hari ini adalah ulang tahunnya, jadi dia harus mengundang Bastian.
Sudah sangat malam dan Bastian masih belum datang, dia sudah bersiap untuk menelepon Bastian dan mengingatkannya.
Melihat ini, Siska merebut ponselnya dan berkata dengan tidak senang:
"Gadis bodoh, untuk apa kamu menelepon Bastian, bukankah sudah cukup dia mempermalukanmu."
"Hari ini Direktur dan Manajer Umum Setiawan akan datang untuk merayakan hari ulang tahunmu, kamu hanya perlu menemani mereka, untuk apa kamu masih memikirkan Bastian!"
Susanti menggigit bibirnya dan berkata:
"Siska, cepat serahkan ponselku, mau bagaimanapun, Bastian adalah teman baikku."
Setelah mengatakan hal ini, sebuah mobil Bentley masuk dari luar lapangan golf, dan manajer hotel berteriak begitu dia melihat mobil itu:
"Sudah datang, Direktur Bastian sudah datang!"
Semua orang melihat ke arah sana dan melihat sebuah mobil Bentley masuk.
"Bent... Bentley? Itu adalah model yang terbaru!" Mata Lucas hampir keluar saat melihat mobil itu,.
"Direktur Bastian? Apa itu Direktur Bastian?" Siska dan Sasha bertanya tidak percaya.
Manajer hotel menatap mereka dengan tatapan aneh dan berkata:
"Direktur dari Perusahaan Ninetop, apa kalian tidak tahu nama direktur?"
"Nona Susanti, bukankah kamu teman direktur?"
Begitu kata-kata ini keluar, Susanti dan mereka berdua tiba-tiba membeku.
“Apa direktur perusahaan kita bermarga Yue?” Siska dan Sasha masih tidak percaya.
Hanya Susanti yang sepertinya mengerti sesuatu, ekspresi wajahnya berubah, dan dengan masih tidak percaya, dia bertanya:
"Apa maksudmu adalah... Bastian?"
Saat itu, pintu mobil Bentley terbuka, dan Bastian dan Setiawan keluar dari mobil. Mereka berdua berjalan ke arah Susanti, Bastian berjalan di depan, dia mengenakan setelan jas yang rapi, dan aura dari seorang direktur terlihat jelas darinya.
Penampilannya tidak kalah jika dibandingkan dengan direktur-direktur sombong dalam drama percintaan.
Satu-satunya perbedaan yang ada adalah ekspresi wajahnya tidak terlihat dingin, dia terlihat ramah dengan senyumnya.
Saat ini, Susanti, Siska, dan Sasha semua tertegun, mereka menatap Bastian dan Setiawan dengan kagum.
"Direktur Bastian, Manajer Umum Setiawan, kalian sudah sampai!"
Manajer hotel dengan cepat datang untuk menyambut mereka.
Bastian mengangguk padanya, mendekat ke arah Susanti, dan berkata dengan malu:
"Maaf Susanti, aku tadi pergi untuk mengambil hadiahmu dengan Manajer Umum Setiawan, jadi aku terlambat."
Susanti menutup mulut kecilnya, tiba-tiba dia seperti tidak mengenal Bastian:
"Bastian, kamu..."
Melihat Susanti yang terkejut, Setiawan melangkah maju dan berkata sambil tersenyum:
"Susanti, kamu tidak kenal dia?"
"Dia adalah Direktur Perusahaan Ninetop, kalian setiap hari makan bersama, bukankah kamu sudah tahu identitasnya?"
"Haha, tidak heran, Direktur Bastian sangat pandai menipu orang."
Begitu kata-kata ini keluar, Siska dan Sasha terdiam di tempat mereka, pikiran mereka tiba-tiba kosong. Teman-teman lama Susanti juga melihat keadaan ini dengan iri. Ini seperti adegan dari sebuah film, di mana seorang direktur hebat yang sedang menyembunyikan identitasnya dan jatuh cinta kepada pemeran utama, dan kali ini pemeran utama itu adalah Susanti.
Melihat Susanti, Bastian tersenyum dan berkata:
"Susanti, aku tidak bermaksud menyembunyikan hal ini dari kamu, tapi aku bukan seorang programmer."
"Aku adalah seorang direktur tua yang galak dan pemarah, seperti yang pernah kamu katakan."
"Tapi aku tidak setua itu, hehe!"
Novel Terkait
Marriage Journey
Hyon SongAfter Met You
AmardaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiCinta Seorang CEO Arogan
MedellineHidden Son-in-Law
Andy LeePerjalanan Selingkuh
LindaHabis Cerai Nikah Lagi×
- Bab 1 Aku Tidak Mau Kerja Lagi!
- Bab 2 Keluarga Liu tidak layak untuk masuk ke sini!
- Bab 3 Bercerai
- Bab 4 Carlos Liu dipukul
- Bab 5 Keluarga Liu sekarat!
- Bab 6 Kirania Mengungkapkan Perasaaan
- Bab 7 Menghina Keluarga Liu
- Bab 8 Memblokir Keluarga Liu
- Bab 9 Biarkan Adelia Liu menemani Patrick selama satu malam
- Bab 10 Bertemu dengan Patrick
- Bab 11 Mengapa Kamu Begitu Murahan
- Bab 12 Ini Adalah Balasan Untuk Keluarga Liu Kalian
- Bab 13 Tenggat Waktu 2 Tahun
- Bab 14 Orang Tua Bastian Yue Mau Datang Ke Kota Cumarun
- Bab 15 Orang Yang Dijodohkan Dengan Adelia Liu
- Bab 16 Kamu Telah Membuatnya Putus Asa
- Bab 17 Istriku Sangat Baik Kepadaku
- Bab 18 Kalian Harus Segera Kosongkan Lantai Tiga
- Bab 19 Mengusir Orang
- Bab 20 Tuan Muda Besar Keluarga Yue
- Bab 21 Kamu adalah Anak dari Fendy Yue!
- Bab 22 Kemampuan Bastian yang Sebenarnya
- Bab 23 Ketakjuban Yeni
- Bab 24 Niat Licik Laura
- Bab 25 Aku adalah Pedang yang Tertajam itu!
- Bab 26 Bertemu dengan Davina dan Fenny
- Bab 27 Siapa Yang Berani Maju Selangkah Lagi
- Bab 28 Bastian Mendekati Wanita Kaya
- Bab 29 Aku Dengar Dia Pernah Cerai
- Bab 30 Aku Membencimu!
- Bab 31 Kamu Tidak Boleh Bersama dengan Ricky!
- Bab 32 Yeni yang Cerdas
- Bab 33 Tujuan Harun Datang
- Bab 34 Pengkhianat Perusahaan Fores Sidon
- Bab 35 Yerassyl yang Arogan
- Bab 36 Kecerdasan Bastian Yue
- Bab 37 Salam, Direktur Bastian Yue!
- Bab 38 Kalian Berhutang Budi Padaku
- Bab 39 Dia Masih Memiliki Perasaan Terhadapmu
- Bab 40 Jantung Yeny yang berdetak dengan Cepat
- Bab 41 Siapa Yang Menyuruhmu Memutuskannya Sendiri!
- Bab 42 Ada Orang Mulia Yang Membantu Kamu
- Bab 43 Apakah Bastian Yue Orang Mulia itu?
- Bab 44 Kita Putus Saja!
- Bab 45 Wajah Asli Ricky Li
- Bab 46 Menikah Sabtu Ini!
- Bab 47 Siasat Yeni
- Bab 48 Adelia Liu Akan Menikah
- Bab 49 Mabuk!
- Bab 50 Jangan Memikirkannya Lagi
- Bab 51 Aku Menyukaimu!
- Bab 52 Kemarahan Tak Berujung Bastian
- Bab 53 Pacar Yeni
- Bab 54 Dia Tidak Bersedia!
- Bab 55 Diserang
- Bab 56 Siapa Yang Berani Memukul Kakakku!
- Bab 57 Aku Boss Perusahaan Fores Sidon!
- Bab 58 Orang Yang Pernah Menindasnya Berlutut!
- Bab 59 Kesombongan Bastian
- Bab 60 Ketika Hidup Bersama Mempelai Wanita
- Bab 61 Panggilan Telepon Yeni
- Bab 62 Konflik dalam Keluarga Liu
- Bab 63 Undangan Bertemu Farzan Liu
- Bab 64 Kamu Yang Seharusnya Melindunginya
- Bab 65 Harun Liu Harus Mati!
- Bab 66 Aku Bukan Sampah!
- Bab 67 Menangkap Harun Pergi
- Bab 68 Kelicikan Bastian
- Bab 69 Orang yang Merekam Video
- Bab 70 Menahan Adelia Untuk Tidak Pergi
- Ba 71 Status Orang itu Terlalu Tinggi
- Bab 72 Pergi ke Rumah Yeni
- Bab 73 Aku Tidak Ingin Meninggalkanmu
- Bab 74 Persahabatan dengan Hubungan Palsu
- Bab 75 Mengirim Video Kepada Adelia
- Bab 76 Suasana Hati Adelia yang Diluar Kendali
- Bab 77 Mereka Berdua Sungguh Jadian
- Bab 78 Hal yang tidak Dapat Terhindari
- Bab 79 Pertolongan
- Bab 80 Mungkin Bastian tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 81 Kirania yang Setia
- Bab 82 Yang Mengirimkan Video Tersebut Adalah Laura Cao
- Bab 83 Kamu Adalah Wanita Yang Tidak Tahu Malu!
- Bab 84 Kirania Akan Pergi
- Bab 85 Kabar Meninggal Fendy Yue
- Bab 86 Setelah Bastian Fores Yue sadarkan diri
- Bab 87 Bastian Fores Yue, kamu tidak berbakti
- Bab 88 Pemilihan Kepala Keluarga Berikutnya
- Bab 89 Pertemuan Di Luar Ruang Duka
- Bab 90 Rahmat, Pengawal Bastian
- Bab 91 Bastian Tidak Terpilih
- Bab 92 Ade Yue Berontak
- Bab 93 Jangan menembak
- Bab 94 Mengusir Bastian Sekeluarga
- Bab 95 Provokasi Ketiga Keluarga Besar
- Bab 96 Perpisahan Keluarga Yue
- Bab 97 Alur yang Tak Terduga
- Bab 98 Amarah Fendy Yue
- Bab 99 Ide Cemerlang Bastian
- Bab 100 Keluarga Yue Tidak Tergoyahkan !
- Bab 101 Meminta Ampun
- Bab 102 Semuanya sedang Berakting
- Bab 103 Pacar Pura-pura
- Bab 104 Hanya Orang Biasa
- Bab 105 Tidak Terprovokasi
- Bab 106 Aku Akan Memberimu Uang, Tinggalkan Anna Ahn
- Bab 107 Tuan Muda Keluarga Yue
- Bab 108 Bagaimana Mungkin Tuan Muda Adalah Orang Yang Tidak Berguna
- Bab 109 Dialah Tuan Muda Raffy
- Bab 110 Anna Mencium Bastian
- Bab 111 Bastian Dibawa Pergi
- Bab 112 Jangan Membuatku Memandang Rendah Dirimu
- Bab 113 Bersiap Kembali Ke Kota Cumarun
- Bab 114 Yeni Sudah Pergi
- Bab 115 Kebangkitan Farzan Liu
- Bab 116 Yeni hamil !
- Bab 117 Berangkat ke Kota Tajo
- Bab 118 Perusahaan Ninetop
- Bab 119 Seluruh karyawan mengeruk uang perusahaan !
- Bab 120 Krisis dalam perusahaan
- Bab 121 Perusahaan Melakukan PHK
- Bab 122 Susanti
- Bab 123 Winnie dan Marie dipecat
- Bab 124 Susanti Naik Jabatan
- Bab 125 Kamu Putus Cinta
- Bab 126 Yeni Ditipu
- Bab 127 Kabar Dari Yeni
- Bab 128 Aku hanyalah seorang programmer
- Bab 129 Sarim
- Bab 130 Lelang
- Bab 131 Kecelakaan
- Bab 132 Apakah kamu adalah pacarnya?
- Bab 133 Acara Lelang Resmi Dimulai
- Bab 134 Bantuan Bastian
- Bab 135 Gelombang Terakhir Pada Acara Lelang
- Bab 136 Aku Ingin Dia Mati
- Bab 137 80M Itu Tidak Perlu Dibayar Lagi
- Bab 138 Pertemuan Dengan Susanti
- Bab 139 Kiamat Bagi Chakra
- Bab 140 Rencana Bastian
- Bab 141 Tertukar
- Bab 142 Mati Bersama
- Bab 143 Ancaman Jadrian Dan Lainnya
- Bab 144 Acara Ulang Tahun Susanti
- Bab 145 Lucas
- Bab 146 Bastian Hadir di Ulang Tahun Susanti
- Bab 147 Ini Adalah Adik Perempuanku
- Bab 148 Seperti Seorang Putri
- Bab 149 Lucas yang Memalukan
- Bab 150 Tidak Memakai Baju
- Bab 151 Aku Temanimu Mencari
- Bab 152 Menerima interogasi
- Bab 153 Semoga Kalian Bisa Menemukan Pelaku Sebenarnya
- Bab 154 Ada Berita Yeni
- Bab 155 Hadiah Uang Sebesar 20 miliar Rupiah
- Bab 156 Menemukan Penipu
- Bab 157 Mengajak Yeni Untuk Bertemu
- Bab 158 Bastian Yang Mengerikan
- Bab 159 Biarkan Dia Melaporkan Aku
- Bab 160 Aku Melihat Kekasihmu
- Bab 161 Kecelakaan Mobil
- Bab 162 Bertemu lagi dengan Raffy
- Bab 163 Bastian Dihajar
- Bab 164 Kekuasaan Keluarga Xiao
- Bab 164 Aku Jamin Akan Membuat Perusahaan Ninetop Bangkrut
- Bab 166 Pergi Menangkap Bastian
- Bab 167 Bastian Dibawa Pergi
- Bab 168 Telepon Genggam Kedua
- Bab 168 Bajingan ini Kuat Juga!
- Bab 170 Penembak jitu
- Bab 171 Thomas Qi
- Bab 172 Menangkap Hercules
- Bab 173 Dia Adalah Tuan muda Keluarga Yue
- Bab 174 Pembunuh Handal
- Bab 175 Aku Menjadi Mata-Mata Untuk Kalian
- Bab 176 Sarim Menyatakan Perasaan
- Bab 177 Di Hatiku Hanya Ada Seorang
- Bab 178 Tugas membunuh Bastian
- Bab 179 Penembak jitu muncul
- Bab 180 Pak Andi adalah Pengkhianat
- Bab 181 Pesan Singkat pada Ponsel
- Bab 182 Keberadaan Penembak Jitu
- Bab 183 Perperangan Di Rooftop
- Bab 184 Identitas Orang Tersebut
- Bab 185 Kimmy Yang Dikuburkan Secara Hidup-hidup
- Bab 186 Aku Tidak Bermarga Ye, Margaku Adalah Yue
- Bab 187 Pengawal
- Bab 188 Rencana didalam Rencana
- Bab 189 Fernando yang Dipermainkan
- Bab 190 Willy yang Putus Asa
- Bab 191 Aku Akan Menjadi Saksi Untuknya
- Bab 192 Kalian adalah sekelompok!
- Bab 193 Apakah kamu tidak sanggup bermain?
- Bab 194 Keluarga Cui dapat membantu.
- Bab 195 Menarik Fernando Li ke sisiku
- Bab 196 Berjumpa dengan Yeni.
- Bab 197 Tidak Terselamatkan
- Bab 198 Membuatnya Membayar Semuanya!
- Bab 199 Raffy Cui Kembali ke Kota Juragan
- Bab 200 Tuan Muda !
- Bab 201 Melenyapkan Keluarga Cui
- Bab 202 Menjauh
- Bab 203 Keterkejutan Fernando Li
- Bab 204 Kamar Dagang Fores Sidon
- Bab 205 Ambisi Bastian
- Bab 206 Perubahan Hati Yeni
- Bab 207 Biarkan Mereka Pergi!
- Bab 208 Susanti Diusir
- Bab 209 Selangkah Demi Selangkah Yang Menakjubkan
- Bab 210 Emosi Sarim Meledak Ledak
- Bab 211 Konfrontasi Antara Sarim dan Bastian
- Bab 212 Pulanglah Bersamaku
- Bab 213 Satu Keluarga Memang Harus Kompak
- Bab 214 Situasi Terbaru Keluarga Liu
- Bab 215 Tidak Pantas Baginya
- Bab 216 Aku Ingin Pulang Ke Kota Cumarun
- Bab 217 Perpisahan dengan Sarim
- Bab 218 Ayo kita menikah
- Bab 219 Keluarga Wang di Kota Cangan
- Bab 220 Telepon dari Fendy Yue
- Bab 221 Bertemu Orang Tua Yeni
- Bab 222 Dia Pernah Cerai
- Bab 223 Niat Jahat Carlos
- Bab 224 Kamu Merusak Putriku
- Bab 225 Mengacam Dengan Kematian
- Bab 226 Merancang Keluarga Wang
- Bab 227 Keluarga Lin Dari Kota Cangan
- Bab 228 Keluarga Wang Yang Luar Biasa
- Bab 229 Kalian Membuat Keluarga Wang Malu
- Bab 230 Meli Dan Suaminya Berlutut
- Bab 231 Kenapa Menyuruh Orang tuaku Berlutut
- Bab 232 Ketangguhan Bastian
- Bab 233 Gunawan yang Ketakutan
- Bab 234 Tetap Harus Menunduk
- Bab 235 Permintaan Sanjaya
- Bab 236 Identitas Suami Yeni
- Bab 237 Rencana Licik Cindy
- Bab 238 Undangan Dari Generasi Muda Keluarga Wang
- Bab 239 Pukul dia!
- Bab 240 Serangan Balik Bastian
- Bab 241 Mematahkan Kedua Kaki Dan Tanganmu
- Bab 242 Jimmy Meminta Maaf
- Bab 243 Keluarga Wang Tidak Ingin Mengurusi Hal Ini
- Bab 244 Perkumpulan para penjabat
- Bab 245 Apakah Kamu Berhak Untuk Menghakimi Aku?
- Bab 246 Sombong!
- Bab 247 Aku Memandang Rendah Kalian Semua
- Bab 248 Cara Apa Yang Dia Miliki
- Bab 249 Dia, Cucu Kandung Tuan Raphael
- Bab 250 Tuan Raphael Sudah Pensiun
- Bab 251 Jika Ada Yang Mati Aku Akan Menanggung Jawabnya
- Bab 252 Kedatangan Sanjaya
- Bab 253 Sanjaya Marah Besar
- Bab 254 Keluarga Lin-ku Memiliki Tuan Albert
- Bab 255 Apakah Dia Mengenal Tuan Albert Atau Tidak
- Bab 256 Tamu Penting Itu
- Bab 257 Kalian Sangat Berani!
- Basb 258 Tuan Bastian, Kami Sudah Salah
- Bab 259 Penyesalan Gunawan Wang
- Bab 260 Keluarga Wang Panik
- Bab 261 Albert Wei Memohon Kepada Bastian
- Bab 262 Aku Mau Mengumpulkan Semua Orang Kaya Kota Cangan
- Bab 263 Kembali Lagi Ke Rumah
- Bab 264 Pelayanan Paling Mewah
- Bab 265 Rencana Bastian
- Bab 266 Keluarga Wang Sekarang, Mendengarkan Perintahmu
- Bab 267 Rencana Dengan Tujuan Besar
- Bab 268 Berpandangan Sempit
- Bab 269 Identitas Terungkap
- Bab 270 Keluarga Yue tidak akan meremehkan keluarga Wang kan
- Bab 271 Keluarga Wang akan mengalami perubahan
- Bab 272 Siapa yang masih memiliki pendapat?
- Bab 273 Visi Bastian yang sangat luar biasa
- Bab 274 Konferensi orang-orang hebat
- Bab 275 Mereka hanyalah sekumpulan Terrapin saja
- Bab 276 Gozali
- Bab 277 Aku Bastian
- Bab 278 Halo Tuan Muda!
- Bab 279 Ini Konsepmu
- Bab 280 Anak ini Licik Sekali!
- Bab 281 Ronaldo
- Bab 282 Aku Sungguh Pintar
- Bab 283 Ancaman dari Seorang Pemimpin Besar
- Bab 284 Petugas, Mohon Bantu Daftarkan Diriku
- Bab 285 Kota Ciangi ini Milikmu?
- Bab 286 Perbandingan Burung Garuda dan Semut
- Bab 287 Direktur dan Wakil Direktur
- Bab 288 Aku Hanya Pencatut
- Bab 289 Mengobrol bersama Fendy Yue di Telepon
- Bab 290 Dia adalah Cucu Perempuan Gunawan Wang
- Bab 291 Pria Pemuja Susanti
- Bab 292 Badai Datang
- Bab 293 Tidak Peduli Apapun Yang Terjadi Kita Akan Menghadapi Bersama
- Bab 294 Orang-orang Keluarga Yue Marah Besar
- Bab 295 Kita Adalah Saudara!
- Bab 296 Hukuman Berat Tidak Adil!
- Bab 297 Perjalanan Ke Kota Tajo
- Bab 298 Anak Kelima dari Keluarga Yue yang Sesungguhnya
- Bab 299 Konspirasi Besar Itu
- Bab 300 Tidak Akan Dijatuhkan Dengan Begitu Mudah
- Bab 301 Aku Tidak Terima
- Bab 302 Jangan Memaksaku!
- Bab 303 Kalian Harus Memaksaku Seperti Ini?
- Bab 304 Menunggu Hasil
- Bab 305 Isi Dari Secarik Kertas
- Bab 306 Misi kita
- Bab 307 Dalam Sekejap 18 Tahun Sudah Berlalu
- Bab 308 Susanti Meminta Pertolongan
- Bab 309 Serangan
- Bab 310 Bukan Utusan Keluarga Yue
- Bab 311 Wanita yang Ada di Dalam Mobil BMW
- Bab 312 Kondisi yang Tidak Terkendali
- Bab 313 Bastian Terkena Masalah Lagi
- Bab 314 Dia Dan Bastian Sudah Bercerai
- Bab 315 Bahaya Dalang Dibalik Ini
- Bab 316 Kecelakaan Atau Konspirasi Lain
- Bab 317 Dugaan Fendy
- Bab 318 Tiga Keluarga Besar
- Bab 319 Perasaan yang Aneh
- Bab 320 Tidak Bisa Tidur Semalaman
- Bab 321 Pengusiran!
- Bab 322 Kesalahan Apa!
- Bab 323 Hubungan Keluarga Yang Tidak Bisa Diputuskan
- Bab 324 Cinta Ayah yang Dalam
- Bab 325 Hengky Tang yang Ganas
- Bab 326 Harimau Yang Ganas hanya Berjalan Sendirian
- Bab 327 Keluarga Ning Di Kota Tajo
- Bab 328 Singkirkan Bastian Secepat Mungkin
- Bab 329 Perjamuan Hongmen
- Bab 330 Mengancam
- Bab 331 Kebengisan Bastian
- Bab 332 Dia Adalah Mantan Suamiku
- Bab 333 Mengorbankan Sesuatu Yang Penting Untuk Hal Yang Lebih Penting
- Bab 334 Kekejaman Zayn Ning
- Bab 335 Membunuh Hengky
- Bab 336 Aku Akan Menyelamatkan Hidupmu Dulu
- Bab 337 Aku Adalah Ayahmu
- Bab 338 Keberadaan Susanti
- Bab 339 Kamu Yakin Ingin Membalas Dendam
- Bab 340 Zayn Ning Adalah Orang Yang Munafik
- Bab 341 Mengapa kamu meninggalkanku
- Bab 342 Aku Sendiri Yang Akan Membunuh Bastian
- Bab 343 Negosiasi
- Bab 344 Kartu Akhir Masing-Masing
- Bab 345 Melibatkan Anggota Keluarga
- Bab 346 Sebuah Pertarungan
- Bab 347 Membabi Buta
- Bab 348 Meninggalkan Kota Tajo
- Bab 349 Aku Tidak Akan Mencelakakanmu
- Bab 350 Hanya Orang Hebat Yang Bisa
- Bab 351 Kebiasaan Perilaku Orang Kuat
- Bab 352 Dua puluh Juta Kupon Undian Lotre
- Bab 353 Hadiah 100 miliar
- Bab 354 Kalian Lak-laki Apa Bukan
- Bab 355 Sekelompok Penakut
- Bab 356 Geng Cahaya
- Bab 357 Thomas, Bunuh Dia
- Bab 358 Takut?
- Bab 359 Biarkan Aku Duduk Di Posisimu
- Bab 360 Untuk Apa Sok Kuat
- Bab 361 Berlutut!
- Bab 362 Jasper Wu
- Bab 363 Tidak Berani Berdiri
- Bab 364 Ibumu Melahirkan Tujuh Putra
- Bab 365 Sudah Waktunya Mengganti Penguasa
- Bab 366 Identitas Asli Ratna
- Bab 367 Organisasi Werwolf
- Bab 368 Soraya dan Anak Perempuannya
- Bab 369 Menelusuri Aaron Yue
- Bab 370 Kedudukan Jasper
- Bab 371 Leonardo Yang Bejat
- Bab 372 Kamu Pikir Aku Masih Takut Kepadamu?
- Bab 373 Orangnya Aldo Wu
- Bab 374 Aldo Wu Melawan Bastian
- Bab 375 Aku Bukan Orang Baik.
- Bab 376 Bunuh Semua Yang Menghalangi
- Bab 377 Taktik Psikologis
- Bab 378 Seluruh Gedung Penuh Dengan Bom
- Bab 379 Main Main Dengan Nyawa
- Bab 380 Menghianati Aldo Wu
- Bab 381 Rencana Selanjutnya
- Bab 382 Jansen Wu, Biarkan Aku Sendiri yang Mengurus saja
- Bab 383 Mengantar Adelia Pergi
- Bab 384 Hidup Mati Bersama dan Menghadapi Kesulitan Bersama
- Bab 385 Rumah Besar Juvenal
- Bab 386 Bukti untuk Mengancam Jansen
- Bab 387 Mengapa Kamu juga Bisa kungfu Hung Ga?
- Bab 388 Aku Beri Satu Miliar Untukmu
- Bab 389 Jansen Wu yang Cacat
- Bab 390 Keberaniannya aku yang Kasih
- Bab 391 Memanggil Bala Bantuan
- Bab 392 Kalian Berani Menghina Tuan Bastian
- Bab 393 Biarkan Dia Menemuiku
- Bab 394 Dengan Merangkak Menemui Tuan Bastian
- Bab 395 Semua Sama, Tidak Tahu Diri
- Bab 396 Menghancurkan Rencana Juvenal Wu
- Bab 397 Telepon Dari Soraya
- Bab 398 Informasi Senilai Empat Puluh Miliar
- Bab 399 Serangan Balik Juvenal
- Bab 400 Berlayar
- Bab 401 Aku Akan Membunuh Si Pengkhianat
- Bab 402 Kekuasaan Penuh
- Bab 403 Menyerah
- Bab 404 Bunuh aku, lepaskanlah yang lain
- Bab 405 Menang atau kalah masih belum pasti, situasi belum berakhir.
- Bab 406 Rencana didalam rencana.
- Bab 407 Kamu kalah dengan adil.
- Bab 408 Mengambil alih Geng Cahaya.
- Bab 409 Pemimpin Meninggal
- Bab 410 Tangisan Jansen
- Bab 411 Apakah Kamu Disandera
- Bab 412 Erick
- Bab 413 Rencana Berantai
- Bab 414 Dia Adalah Pembimbing Dalam Hidupku
- Bab 415 Aku Memang Boneka
- Bab 416 Hasil Penyelidikan
- Bab 417 Aku Hanya Perlu Yang Setia
- Bab 418 Wabah Di Desa Wang
- Bab 419 Wabah Atau Penyebaran Virus
- Bab 420 Geng Cahaya Diserang
- Bab 421 Menunggu Waktu Yang Tepat
- Bab 422 Perusahaan Long
- Bab 423 Kalian Tidak Berguna
- Bab 424 Bertemu
- Bab 425 Jangan Gegabah Terlebih Dahulu
- Bab 426 Ander Jiang
- Bab 427 Basis Penelitian
- Bab 428 Virus T2
- Bab 429 Kematian Hidayat
- Bab 430 Kamu Sedang Curiga Padaku
- Bab 431 Serangan Yang Menyeramkan
- Bab 432 Tidak Disangka Kalian Masih Berani Datang
- Bab 433 Bagai Srigala yang kelaparan
- Bab 434 Pengkhianat, Harus Mati
- Bab 435 Hati-hati, Aku Akan penggal Kepalanya
- Bab 436 Surga Tidak Ada Jalan, Neraka Tidak Punya Pintu
- Bab 437 Mereka benar-benar setan
- Bab 438 Tidak Akan Pernah Menyerah
- Bab 439 Itu Adalah Tuan Bastian Kami
- Bab 440 Perkumpulan orang besar
- Bab 441 Legendaris Cangbei
- Bab 442 Ternyata Latar Belakangnya Begitu Luar Biasa
- Bab 443 Dilan Beraksi
- Bab 444 Tamu Khusus Omar
- Bab 445 Dewa Pembunuh
- Bab 446 Tuan Wadi
- Bab 447 Apakah Kamu Takut
- Bab 448 Aku mau bermain nyawa.
- Bab 449 Dewa pembunuh terjatuhkan
- Bab 450 Kematian Dilan.
- Bab 451 Siapa yang berani menyentuhnya.
- Bab 452 Ivan kalian, sudah mati!
- Bab 453 Harta Atau Nyawa
- Bab 454 Pembodohan
- Bab 455 Menerima Undangan
- Bab 456 Awal Dari Segalanya (End)