Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 456 Awal Dari Segalanya (End)

Kota Juragan, kediaman keluarga Yue.

Fendy Yue yang bangun pagi tidak melakukan aktivitas sehari hari seperti biasanya yang terburu buru pergi ke perusahaan mengurus pekerjaan.

Sebenarnya dia sudah dua hari tidak datang ke perusahaan.

Dia masih sama seperti dua hari sebelumnya, masuk kedalam ruang kerjanya bahkan tanpa cuci muka dan gosok gigi, membuka lapopnya, melihat email yang datang kepadanya.

Kali ini yang dia periksa adalah email yang dikirim oleh Anna, isinya tentu saja sesuatu yang Bastian kirimkan kepada Anna.

Isinya adalah hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Bastian mengenai desa Wang di tahun 1971, informasi mengenai dirinya dan juga Ander Jiang.

Fendy Yue sudah memeriksa semua ini beberapa kali, pada awalnya dia sama seperti Bastian, setelah mengetahui apa isi di dalamnya dia sangat tekejut.

Yang membuatnya berbeda dengan Bastian adalah, saat dia melihat semua informasi ini, dia tiba tiba teringat akan suatu hal, tapi ada hal yang tidak bisa dia ingat dengan jelas. Entah kenapa dia merasa jika apa yang dia lupakan adalah hal yang sangat penting, jika dia bisa mengingatnya, maka akan terhubung dengan ingatan yang lain.

Jadi saat dia melihat semua ini, dia sekaligus mencoba untuk mengingat apa yang sudah dia lupakan.

Saat dia sudah ingin melihatnya, dan memikirkan sesuatu, tiba tiba Andrena Lin datang dengan membawakan sarapan.

Sejak Bastian diusir keluar dari rumah, dan Anna dikirim ke Kota Jilista, Andrena Lin tidak penah memperlakukan Fendy Yue dengan baik.

“Sarapan!”

Dia meletakkan sarapan di atas meja dengan kasar, menatap Fendy Yue sekilas tanpa ekspresi apapun di wajahnya.

Fendy Yue langsung menutup laptopnya, menganggukkan kepala, menatap Andrea Lin tidak berdaya:

“Andrea, sudah selama ini, kamu masih marah kepadaku?”

Dia tidak tahan untuk tidak bertanya.

“Menurutmu kenapa?”

Andrena Lin melipat kedua tangannya di depan perutnya, menatap suaminya dengan tatapan dingin.

“Kamu masih menyalahkanmu karena mengusir Bastian keluar dari rumah?” Fendi Yue mendesah panjang, berkata menggelengkan kepalanya.

“Jika tidak?” Andrena Lin berkata dingin, “entah kesalahan apa yang Bastian lakukan, aku hanya tau jika dia adalah anakku, dia juga anak kandungmu. Meskipun dia melakukan kesalahan, kamu sebagai ayahnya, kamu bahkan bukan tidak hanya melindunginya, kamu malah mengusirnya keluar dari rumah.”

“Kamu membiarkanya hidup sendirian diluar sana, bagaiamana bisa aku sebagai mama nya bisa tenang?”

Setelah mengatakan itu Andrena Lin sedikit terisak:

“Kamu sudah mengusir Bastian keluar, kamu juga tidak membiarkan Anna tinggal dirumah dengan mengirimnya ke kota Jilista yang sangat jauh.”

“Aku benar benar tidak habis pikir akan semua yang kamu lakukan, kamu bahkan tidak pergi ke perusahaan. Fendy Yue, aku benar benar tidak mengerti apa yang kamu inginkan sebenarnya?”

Rentetan kekesalan Andrena Lin membuat Fendy Yue semakin tidak berdaya.

Jika satu keluarga bisa berkumpul, jika satu keluarga bisa hidup dengan damai, dia sebagai ayah, bagaimana mungkin mengusir anaknya keluar dari rumah?

“Andrena, sejak kita pertama kali saling kenal dulu sampai sekarang, sepertinya sudah 20 tahun lebih kan.”

“Selama 20 tahun ini, apa kamu masih tidak mengerti jika aku orang yang seperti apa?”

Fendy Yue beranjak dari kursi yang dia duduki, menatap istrinya dalam dalam, mengatakan:

“Jika bukan karena ada hal yang membahayakan, apa kamu pikir aku akan melakukan semua ini?”

“Ada beberapa hal yang tidak bisa aku katakan, aku harap kamu bisa mengerti, aku melakukannya karena ingin melindungi kalian.”

Mendengar itu Andrena Lin sedikit tersentuh:

“Apa yang tidak bisa kamu beritahukan kepadaku? Kita sudah menjadi suami istri selama bertahun tahun lamanya, apa kamu juga akan menyembunyikanya dariku?”

Fendy Yue mencoba menahan perkataannya, menahan gejolak dalam dirinya yang ingin mengatakan rahasianya kepada istrinya, menggelengkan kepala berkata:

“Sekarang aku masih tidak bisa memberitahukanya kepadamu, tapi kamu tenang saja, suatu hari aku pasti akan memberitahukannya kepadamu.”

“Benarkah? Aku tidak percaya!”

Andrena Lin mendecih, berbalik badan berjalan keluar.

Fendy Yue mencoba menahannya, mengatakan:

“Tunggu, ada suatu hal yang sangat penting, yang aku ingin tanyakan kepadamu.”

“Katakan!” Andrena Lin berdiri memantung, dia tidak memalingkan kepalanya, bahkan perkataannya terdengar sangat dingin.

“Saat ayah masih ada, dia ada sekali datang kerumah untuk makan bersama.” Fendy Yue menghentikan perkataannya, melanjutkan: “waktu itu Bastian masih SMA, di depan meja makan hanya ada aku, ayah, dan juga Rahmat, kita minum bersama waktu itu.”

“Ayah mungkin minum terlalu banyak, jadi dia mulai membicarakan mengenai teman perjuangannya, apa kamu masih ingat siapa saja mereka?”

Kali ini Andrena baru membalikkan badannya, menatap Fendy Yue dengan tatapan aneh:

“Kenapa kamu menanyakan ini? Dan juga ini sudah berlalu sangat lama, bagaimana aku mengingatnya?”

Fendy Yue sedikit gelisah, mengerutkan keningnya berkata:

“Kamu pasti ingat, jangan lupa, kita lulusan dari kampus yang sama.”

“Waktu itu kamu adalah gadis tercantik terpintar di kampus kita, kamu bahkan bisa menghapal seluruh buku panduan belajar kita!”

Fendy Yue masih ingat akan kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh Andrena Lin, jadi dia mencoba membuatnya untuk mengingat kembali akan jawaban dari pertanyaanya.

Andrena Lin berpikir, berkata dengan mengerutkan keningnya, masih sambil berpikir:

“Aku ingat waktu itu.... Kakek menyebutkan ayah dari Aaron, yaitu Hidayat, aku hanya ingat akan hal ini.....”

Melihat istrinya yang sudah mulai mengingat, senyum di wajah Fendy Yue langsung terkembang:

“Iya benar, dia mengatakan mengenai ayah dari Aaron, tapi masih ada satu orang, aku ingin kamu mengingat satu orang lagi, apa lagi yang ayah katakan?”

Andrena Lin mematung ditempatnya, mengingat ingat lagi, tapi dia masih tidak bisa mengingatnya.

Fendy Yue juga tidak berkata kata lagi, dia mencoba untuk tidak mengganggu Andrena Lin yang sedang fokus.

Akhirnya setelah mengingat selama sekitar 5 menit, saat dia bersiap untuk duduk, tiba tiba Andrena Lin kembali beranjak, mengatakan:

“Sepertinya orang yang bermarga Kong, ayah mengatakan jika dia memiliki seorang putra yang lahir bersamaan dengan Aaron.”

Fendy Yue terkejut, dia mulai bersemangat:

“Iya benar, aku ingat jika ayah mengatakan hal ini!”

“Masih ada lagi?”

Andrena Lin menggelengkan kepalanya, mengatakan:

“Aku benar benar tidak ingat lagi mengenai perkataannya setelah itu, ayah juga sudah mabuk berat, jadi perkataannya sangat tidak jelas.”

Setelah terdiam, Andrena Lin kembali menimpali:

“Aku masih ingat saat ayah mengatakan nama orang itu, paman Raphael langsung menunjukkan raut wajah tidak mengenakkan.”

“Tapi waktu itu aku tidak memperhatikan lebih jauh lagi, entah kenapa dia sampai seperti itu...”

Fendy Yue menganggukkan kepalanya:

“Baiklah, aku mengerti, terimakasih, Andrena.”

Setelah Andrena Lin meninggalkan ruang kerjanya, Fendy Yue kembali mendudukkan dirinya di depan laptop, kembali membuka email yang dikirimkan kepadanya, melihatnya sekali lagi.

Dia membuka foto foto lama di dalamnya.

Itu adalah foto Fendy Yue, Hidayat dan yang lainnya di tempat penelitian.

Fendy Yue mengamati foto Hidayat cukup lama, tiba tiba dia menyadari jika Aaron Yue dan Hidayat sama sekali tidak mirip, tidak terlihat jika mereka adalah ayah dan anak. Malahan Bobby Kong lah yang terlihat memiliki begitu banyak kemiripan dengan Aaron.

“Bagaimana bisa seperti ini.....”

“Apa jangan jangan, Aaron yang ada di desa Wang waktu itu, bayi yang dibawa oleh ayah kembali bukanlah Aaron, tapi anak dari Bobby Kong.....”

Semakin memikirkan hal ini semakin membuat Fendy Yue ketakutan, bahkan sampai bulu kuduk di sekujur tubuhnya berdiri.

Jika seperti ini, Aaron yang ada di keluarga Yue bukanlah anak dari Hidayat, tapi.... anak dari Bobby Kong?

Bagaimana dengan Aaron yang sebenarnya? Kemana Aaron yang sebenarnya pergi?

Tiba tiba Fendy Yue teringat akan apa yang dikatakan oleh Andrena Lin, saat ayah nya membahas mengani anak dari Bobby Kong, ekspresi di wajah Raphael terlihat sedikit aneh.

Begitu terpikir akan hal ini, Fendy Yue langsung membuka laci mejanya, mengeluarkan selembar foto dari dalamnya.

Di dalam foto itu terlihat sosok laki laki muda yang sangat tampan, senyumnya terkembang lebar. Hanya sayang sekali jika laki laki itu sudah meninggal sejak masih muda.

Dia adalah ayah dari Thomas Qi, anak dari Raphael, Nashif Qi.

Nama ini adalah Darius Yue sendiri lah yang memberikannya.

Fendy Yue langsung membandingkan foto Nashif Qi dan Hidayat.

Setelah itu, sekujur tubuhnya gemetaran, bahkan sampil pupil matanya menciut.

Ternyata Nashif Qi memiliki paras yang begitu mirip dengan Hidayat....

“Bagaimana..... bisa seperti ini.....”

Fendy Yue terduduk lemas diatas kursinya, terkejut tidak habis pikir.

(End)

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu