Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 341 Mengapa kamu meninggalkanku

Pantai!

Bastian menatap Adelia yang sedang menangis dan duduk dengan posisi memeluk lututnya dan kepala yang dibenamkan diantara lututnya, entah mengapa dia merasa sedih melihatnya.

Dia menyukai Adelia selama bertahun-tahun, baik sebelum dan sesudah menikah ataupun setelah perceraian. Dia melakukan yang terbaik untuk menjaga dan memperlakukan Adelia dengan baik.

Dia tidak akan merasa berhutang pada Adelia apabila nantinya dia akan hidup bersama dengan Yeni, karena dia telah memberikan semua perlindungan dan perasaannya kepada Adelia.

Tapi dia merasa tidak nyaman melihat Adelia yang seperti sekarang ini. Dia bahkan merasa bersalah, jika dia masih memilih Adelia sejak awal, maka Adelia tidak akan dianiaya oleh orang lain.

Tetapi tidak ada obat penyesalan di dunia, mereka sudah berpisah.

“Maafkan aku, aku tidak tahu apakah benar atau salah jika aku memberitahukan hal ini, aku hanya tidak ingin kamu terluka.”

Bastian menghibur Adelia dengan berjongkok dan menepuk bahunya dengan pelan:

“Meskipun aku telah memilih Yeni, tapi aku juga berharap kamu bisa hidup dengan tenang, aku tidak akan cemburu melihatmu bersama dengan pria lain. Asalkan pria itu memperlakukan kamu dengan baik, dan bisa menjagamu, aku pasti akan mendoakan kalian. Tapi Zayn Ning adalah orang yang kejam dan bermuka dua. Dari pemahamanku tentang orang ini, dia tidak kekurangan seorangpun wanita di sisinya.”

“Adelia, aku tahu kamu sangat sedih sekarang, kamu harus tegar, semuanya akan menjadi lebih baik.”

“Bagaimana aku bisa tegar!” Adelia tiba-tiba mendongakkan kepalanya dan menatap Bastian, dia mendorong Bastian dengan kasar.

Bastian yang tanpa persiapan didorong hingga terjatuh dan duduk di atas tumpukan pasir dan tertegun sembari menatapnya.

“Untuk apa kamu memberitahuku semua ini?”

Adelia menangis dan memekik Bastian:

“Tidak mudah bagiku untuk memulai hidup baru, terus kenapa kalau palsu, kenapa tidak membiarkan aku menikmati lebih lama, kenapa impianku tentang masa depan harus dihancurkan sekarang!”

Bastian tertegun menatapnya, dia mengerutkan keningnya perlahan: “Tetapi yang palsu tetaplah palsu, dan suatu hari pasti akan sadar. Kamu akan lebih sakit saat itu, kenapa tidak sadar sejak awal?”

“Menderita? Apa kamu mengerti apa itu menderita?” Adelia menatap Bastian dengan wajah sembab dan benci: “Apa lagi yang bisa lebih menyakitkan daripada melihat orang yang sangat kucintai bersama dengan sahabat terbaikku?”

“Segala kebahagiaan yang dimiliki oleh Yeni, seharusnya menjadi milikku! Milikku!”

“Dia sudah merebut segalanya dariku, termasuk kamu! Beri tahu aku, apa lagi yang bisa lebih menyakitkan daripada ini? dan apa maksudnya ini? ini satu-satunya yang dapat membuatku merasa nyaman, kenapa kamu menghancurkannya!”

Adelia melampiaskan semua keluhannya selama enam bulan terakhir kepada Bastian.

Mata Bastian juga memerah, dia tidak menyangka bahwa Adelia belum melupakan masa lalunya setelah sekian lama.

“Adelia.......” Bastian bergidik dalam hatinya, dia ingin memeluk Adelia dengan erat untuk menghiburnya, tapi... dia sudah memiliki Yeni dan tidak ingin mengulangi tragedi itu lagi.

Apakah dia akan ragu-ragu di antara Yeni dan Adelia seperti sebelumnya?

Dia tidak ingin melalui tragedi itu lagi.

“Hubunganmu denganku sudah menjadi masa lalu” Bastian berkata: “Keterjeratan di antara kita bertiga, tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, kita hanya akan saling menyakiti ketika kita bersama. Lebih baik kalau kita berpisah, kenapa kamu selalu ingin hidup di masa lalu?”

Adelia tertawa pahit mendengar perkataannya, dia terhuyung-huyung bangkit berdiri, entah dirinya menangis atau tertawa.

“Kenapa aku ingin hidup di masa lalu? Itu karena di saat terakhir kali aku bersamamu adalah waktu yang paling bahagia dalam hidupku! Aku sangat ingin menua bersama denganmu, kenapa, kenapa kamu mau bersama dengan Yeni dan meninggalkanku!”

“Apa kamu tahu betapa aku merindukanmu, Bastian!”

Bastian membeku di tempatnya, dia hampir tidak bisa menahan diri untuk memeluk Adelia.

Tapi dia belum kehilangan akal sehatnya, jika dia memeluknya sekarang, lalu bagaimana dengan Yeni?

“Maafkan aku!” dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan tidak berani untuk menatap langsung ke mata Adelia.

“Kamu tidak perlu meminta maaf padaku.” Adelia menyeringai sedih dan berkata: “Seharusnya aku yang berterima kasih padamu bukan, terima kasih karena kamu telah membiarkan aku melihat sifat asli dari Zayn, Bastian kamu sangat hebat!”

Selesai berkata, Adelia berbalik dan lari.

“Adelia!”

Bastian mendongakkan kepalanya dan memekik, tetapi Adelia tetap berlari.

Adelia memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan pantai.

Bastian membeku ditempat dengan mata membelalak menatap kepergian mobil Adelia. Diraihnya dua potong pasir halus di tangannya dan semula ingin menghempaskan kembali ke tanah namun pasir halus itu terlepas dari tangannya dan tidak bisa digenggam sedikitpun.

......

Setelah Adelia meninggalkan pantai, dia mengendarai mobilnya dengan kebut-kebutan di jalan raya, air matanya terus menetes jatuh ke pipinya tanpa henti.

Ada kebencian, tidak rela, dan kesedihan pada dirinya.

Dia mendadak menghentikan mobilnya di tepi jalan, dan menghubungi telepon Zayn.

Tidak lama telepon segera disambungkan, dan terdengar suara yang lembut dari Zayn:

“Adelia, ada apa?”

Adelia tertegun, dia terdiam sejenak. Dia tidak bisa percaya bahwa isi dari rekaman Bastian adalah berasal dari mulut Zayn itu sendiri.

Tapi dia tahu itu memang suaranya Zayn.

“Adelia?” Zayn memanggilnya sekilas karena tidak mendengar jawaban dari Adelia.

“Zayn, di mana kamu sekarang?” tanya Adelia.

“Aku lagi di kantor, kamu kenapa? kamu lagi nangis?” Zayn segera menanyakan dirinya ketika mendengar suara tangisan Adelia.

“Baiklah, aku akan pergi mencarimu sekarang juga, ada hal yang sangat penting yang ingin kubicarakan denganmu.” Kata Adelia.

“Baiklah, kalau begitu aku akan menunggumu di kantor.” Zayn tidak banyak bertanya ketika mendengar Adelia akan datang kemari.

Kebetulan dia sedang mendiskusikan berbagai hal dengan Darren di dalam kantornya.

Setelah memutuskan sambungan telepon, Zayn juga sedikit bingung dengan sikap Adelia.

” Darren, kamu serius gadis itu sudah ditemukan?” Zayn bertanya dengan penuh semangat ketika memikirkan percakapan dengan Darren barusan.

“Serius, kami bertemu dengannya di bagian barat, orang kita langsung membawanya pergi saat itu juga dan sudah dikurung sekarang, aku juga sudah memberitahu kepala keluarga ketika aku datang barusan, dan kepala keluarga sangat senang.” Kata Darren.

“Haha!”

Zayn bangkit berdiri dengan semangat dan menepuk bahu Darren:

“Tuhan telah menolongku, meskipun Bastian menangkap Zayden Ning, tapi kita juga menangkap gadis itu. Selama gadis itu ada di tangan kita, tidak perlu ditakutkan lagi, kita sudah dapat menyeimbangi Bastian.”

“Darren, kamu bergabung denganku ibarat naga dan harimau, kamu seharusnya mengikutiku dari awal. Coba kamu katakan apa gunanya kamu mengikuti Zayden sebelumnya.

Darren dengan cepat menganggukkan kepalanya dan berkata: “Mulai sekarang Darren hanya akan setia kepada tuan muda dan mengikuti tuan muda untuk mengurus masalah.”

Zayn tertawa: “Baik, kita bersaudara, jika kamu setia padaku, maka aku tidak akan merugikan dirimu.”

Tidak lama kemudian, Adelia tiba di kantornya, dia menerobos masuk ke dalam ruangan kantor Zayn, wajahnya sembab dan basah karena air matanya.

Zayn mengerutkan keningnya ketika melihatnya:

“Adelia, kamu kenapa, apa ada yang menyakitimu?”

“Beritahu aku, aku akan membantumu, siapa yang berani menyakiti pacarku, cari mati!”

Adelia menangis terisak-isak, dan dia berkata dengan sorot mata penuh kebencian:

“Bastian!”

Zayn dan Darren membeku di tempatnya ketika mendengarnya.

“Apa katamu?” dia tiba-tiba mengernyitkan kening.