Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 246 Sombong!

Meli sangat marah hingga paru-parunya ingin meledak, masalah Bastian dan Yeni yang diam-diam menandatangani surat nikah, sudah cukup membuat keluarga Wang malu. Ditambah lagi, Bastian membuat banyak masalah di klub tadi malam.

Dalam kesempatan ini, pria ini masih tidak tahu sopan santun, malah masih berdebat dengan para tetua. Meli curiga Bastian ini pembawa sial, datang untuk menghancurkan seluruh keluarganya.

Keluarga Wang berdiri selama ratusan tahun, keluarga yang berusia satu abad ini memiliki gaya dan aturan keluarga. Bastian sangat tidak menghormati para tetua, ya sudahlah membiarkan keluarga Wang melihat lelucon, tapi sekarang di hadapan para tamu, bukankah ini membuat semua orang melihat lelucon?

Bastian yang arogan, adalah orang yang paling dibenci keluarga Wang.

Meli dengan cepat mengedipkan mata padanya, memberi isyarat padanya untuk tutup mulut dan jangan membuat masalah.

Namun, Bastian langsung mengabaikan tatapan Meli, sebaliknya melangkah dua langkah, tersenyum dingin:

“Aku Bastian tidak cocok dengan keluarga Wang? Aku tidak tahu keberanian kalian datang dari mana, beraninya memuji diri sendiri. Leluhur keluarga Wang tidak lain hanya penjahit, dan membuat tenunan. Bahasa lembutnya, membuatkan pakaian untuk kaisar Dinasti Qing, bahasa kasarnya, hanya seorang penjahit.”

“Bagiku, di keluarga Wang kalian hanya Tuan besar Gunawan yang pantas aku kagumi, seorang diri menopang seluruh keluarga Wang. Dia orang tua aku menghormatinya, tapi kalian semua, atas dasar apa harus aku Bastian harus menghormati kalian.”

“Selain memiliki mata anjing memandang rendah orang lain, apa lagi yang kalian bisa? Siapa yang memiliki kemampuan melempar diriku Bastian keluar dari sini? Hmm?”

Bastian mengatakannya sambil menggelengkan kepala dengan jijik.

Sudah cukup dia menjaga perasaan keluarga Wang, tidak tahu berapa banyak penghinaan yang dia dapatkan ketika datang ke Kota Ciangi.

Demi Yeni, dia rela menahannya. Tapi sabar itu ada batasannya, Kamu menghormatiku, aku akan menghormatimu. Keluarga Wang tidak memperlakukannya seperti manusia, untuk apa dia memperlakukan keluarga Wang seperti manusia.

Semalam para junior ingin memarahinya, hari ini para senior yang ingin memarahinya, apakah Bastian bola? Dimarahi kesana kemari.

“Diam kamu!”

“Sombong dan tidak tahu apa-apa!”

“Pengawal, cepat usir orang gila ini!”

Para tetua keluarga Wang, marah hingga wajah mereka merah kusam.

Kata-kata Bastian, membuat ekspresi semua orang yang ada di aula berubah, terutama Gunawan menatap Bastian dengan dalam.

Dia tidak menyangka, orang luar bisa melihat dilema keluarga Wang.

Seperti yang dikatakan Bastian, meskipun keluarga Wang adalah bangsawan kaya di Kota Ciangi, tapi itu semua mengandalkan dukungan leluhur mereka dan Gunawan. Sejak dari Gunawan, keluarga Wang sudah kalah dengan generasi sebelumnya. Selama beberapa tahun itu, para leluhur selamat dari masa-masa sulit, dan sekarang, sampai di generasi Jandoko, semuanya sudah terbiasa menikmati kejayaan, dan tidak ada lagi semangat juang para leluhur.

Begitu Gunawan tua, keluarga Wang akan mengalami kemunduran, ini adalah hal yang terus di khawatirkan Gunawan.

Mereka keluarga besar yang mempesona, berkembang dengan cepat maka akan hancur dengan cepat juga, pada dasarnya ini sudah tidak jauh dari kehancuran. Musuh-musuh keluarga Wang sebelumnya, menggunakan segala cara mengejar ketinggalan untuk mengalahkan mereka.

“Kenapa, apa aku salah berbicara?”

Bastian melipat tangannya, dan tersenyum dengan dingin:

“Kalian bahkan tidak paham siapa aku, tidak paham dengan latar belakangku, bahkan tidak tahu bagaimana aku dan Yeni bisa saling mencintai. Buka mulut tutup mulut terus menghinaku, ingin mengusirku pergi. Kalian keluarga Wang sangat berani, tanpa malu sepanjang hari mengatakan keluarga Wang berdiri ratusan tahun lamanya.”

“Aku pikir kalian di sini sudah menjadi raja sampai pusing, sampai-sampai tidak bisa berbicara bahasa manusia.”

Setelah dia selesai mengatakan kalimat terakhirnya, wajah Gunawan tiba-tiba berubah.

Kata-kata makian Bastian sangat kejam, seperti memarahi sambil menampar wajah keluarga Wang.

Saat ini, Yeni menarik lengan Bastian dengan gugup, dia tidak takut putus hubungan dengan keluarga Wang. Keluarga Wang tidak menganggapnya sebagai keluarga sendiri, bahkan tiada hentinya menghina Bastian. Sebagai istri Bastian, dia harus berdiri dipihak yang sama dengan Bastian, dan, dia sudah membuat persiapan untuk diusir keluar dari keluarga Wang.

Tapi Bastian yang bersitegang dengan keluarga Wang, membuatnya sedikit khawatir apakah hari ini mereka bisa keluar dari keluarga Wang, meninggalkan Kota Ciangi dengan tenang.

“Brengsek! Aku tidak berdebat dengan kamu yang tidak tahu malu!”

Jandoko tersenyum marah, memandang Bastian, berkata: “Hari ini yang mencari masalah denganmu bukan aku dari keluarga Wang, tunggu setelah berhasil melewati rintangan mereka baru kita bicarakan, hmph!”

Begitu dia selesai berbicara, dia melihat seorang pria paruh baya yang bermartabat berjalan masuk ke aula. Begitu pria paruh baya itu masuk, selain Gunawan sebagai tetua, Jandoko dan lainnya, termasuk para junior berdiri, menyambut:

“Tuan He, kamu sudah datang.”

Kepala keluarga keluarga He, ayah Yosef, Krisna He.

Krisna He memberi salam kepada Gunawan dan para tetua lainnya, kemudian memberi salam kepada yang lain, lalu memandang Bastian:

“Apakah kamu Bastian?”

Menghadapi tatapan dan aura Krisna He, Bastian menjawab dengan santai: “Iya aku.”

“Namaku Krisna He, Direktur umum Perusahaan Mitra Abadi, dan juga ayah dari Yosef.”wajah Krisna He tenang seperti air, tapi matanya penuh amarah: “Tuan Bastian, dendam apa yang dimiliki anakku dengan dirimu, sampai kamu mematahkan kaki tangannya, membuatnya lumpuh seumur hidup, dan menderita kesakitan seperti itu?”

Bastian yang mendengarnya, menjawab dengan tenang:

“Direktur Krisna He bertanya dengan baik, tapi kenapa kamu tidak bertanya pada putramu saja, kenapa menghinaku tanpa alasan, sengaja mencari masalah denganku. Dan berencana ingin memukulku hingga cacat, aku Bastian tidak menginginkan nyawanya, itu sudah memberikan belas kasihan.”

Begitu dia mengatakan ini, ekspresi para tamu yang melihat keramaian berubah. Tuan Bastian bukan hanya memiliki keberanian yang tidak biasa, dia bahkan berani berbicara dengan sangat arogan di depan Tuan Krisna He.

“Kamu sudah menunjukkan belas kasihan?”

Krisna He tidak bisa lagi menahan amarahnya, wajahnya penuh amarah dan gemetar:

“Anakku sudah dipukul seperti itu kamu mengatakan sudah menunjukkan belas kasihan, kamu Bastian kalau tidak menunjukkan belas kasihan, apakah kamu ingin menghancurkan seluruh keluarga He!”

Bastian tersenyum santai, meregangkan lehernya, menjawab:

“Yang dikatakan Direktur Krisna He benar sekali, kamu seharusnya berterima kasih kepadaku sudah menunjukkan belas kasihan.”

Cieeh!

Begitu kata-kata ini diucapkan, seluruh aula bergemuruh.

Sungguh sombong!

Benar-benar sombong!

Sombong sekali!?

Seorang pria muda, bisanya mengatakan kata-kata ingin menghancurkan seluruh keluarga. Sekali pun dia hanya asal mengatakannya, apakah keluarga besar He bisa dengan mudah di tantang? Begitu kata-kata ini diucapkan, keluarga He harus melawannya.

Krisna He tiba-tiba tertawa keras.

Dia sedikit tidak puas memandang Gunawan, berkata dengan marah, “Tuan besar Gunawan, cucu menantu keluarga Wang kalian sangat sombong!”

Gunawan sejak awal sudah mengetahui akan ada kejadian seperti itu, dia duduk dengan tenang, setenang air, menyipitkan mata, lalu berkata:

“Krisna He, kamu terlalu berlebihan, kami keluarga Wang sama sekali tidak pernah mengakui dia sebagai cucu menantu.”

“Kamu jangan terburu-buru menyalahkan, jangan sampai melukai kerukunan hubungan kedua keluarga kita.”

Ucapan Gunawan, jelas mengatakan Bastian bukan anggota keluarga Wang, terserah bagaimana dia mengatasinya.

Mendengar ucapan Gunawan, hati Yeni memancarkan kekecewaan. Dia benar-benar kecewa dengan keluarga Wang dan kakeknya.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu