Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 74 Persahabatan dengan Hubungan Palsu

Di sebuah klub malam kecil.

Dua pasang kaki jenjang menarik perhatian para lelaki disana. Sedangkan pemilik kaki jenjang itu sedang minum sambil berbicara. Salah satunya sedang merencakan sesuatu dan yang lain terlihat tidak menaruh perhatian dan khawatir terhdapa banyak hal.

“Apa yang sedang kamu pikirkan, Yeni? Mengapa diam sekali malam ini?”

“Apakah sedang bertengkar dengan pacar?”

Laura bertanya setelah melihat Yeni yang begitu diam.

“Hah?” Yeni tersadar kembali dan tersenyum paksa. Ia berkata, “Tidak kok. Ia tidak akan pernah bertengkar denganku. Ia sangat baik kepadaku.”

Laura memandangnya sambil tersenyum dan berkata.

“Ternyata sedang merindukan pacar. Aku menyuruhmu mengajaknya keluar untuk kulihat, tapi kamu tidak ingin, seperti takut aku akan merebutnya saja.”

“Apakah kita berdua masih sahabat?”

Yeni menggelengkan kepala dan tertawa berkata.

“Ia sangat sibuk beberap hari ini. Ia sedang pergi ke luar kota. Bukan hanya kamu, bahkan aku jarang sekali bertemu dengannya.”

Banyak lelaki datang mendekati mereka berdua saat mereka sedang berbincang. Tapi Yeni tidak akan pernah peduli dengan mereka.

Beda dengan Laura. Ia pasti akan menilai orang terlebih dahulu. Dari merk pakaian dan jam tangan yang dipakai, serta kunci mobil yang tergantung di pinggangnya, ia akan melakukan perhitungan melalui beberapa syarat ini. Kalau tidak mahal, tentu ia tidak akan peduli mereka.

Jika syaratnya terpenuhi, mereak boleh saling simpan kontak untuk berteman. Ada satu kata mengatakan, ‘banyak teman, banyak jalan’. Jika pakaian dan jam tangan merk yang mahal, serta memiliki mobil mahal, ia boleh berbincang dekat dengan mereka dan menambah kontak aplikasi pesan singkat.

Meskipun ia telah melakukan persiapan yang cukup, tapi ia tidak pasti bisa mendapatkan lelaki kaya seperti Bastian, jadi orang-orang yang disimpannya tidak boleh dikit.

“Kak, jam tangan Rolex ini beli dari pedagang kaki lima kan. Jelek sekali.”

“Kamu pakai ini untuk mencari wanita?”

Lagi-lagi ada seorang lelaki datang mendekatinya. Laura melihat jam tangan palsunya, tanpa peduli banyak, lalu tersenyum tipis.

Lelaki itu tentu merasa canggung, bahkan tidak menetap lebih lama di klub malam, lalu kabur keluar begitu saja.

“Laura, kamu sudah tidak muda. Jangan main lagi dan segera cari suami untuk nikah.”

Yeni tahu Laura adalah wanita yang tidak berperilaku baik, tapi itu adalah masalah pribadinya. Ia sendiri juga tidak boleh mengeluarkan terlalu banyak pendapat. Sebagai sahabat, ia masih berharap Laura lebih menjaga diri dan segera mencari pacar untuk nikah.

“Aduh, kita masih muda. Apakah seru jika tidak gila-gila pada masa muda?” Laura minum seteguk minuman keras dan bertingkah tak peduli.

“Lalu kamu berencana kapan menikah?” tanya Yeni.

Laura berpikir sebentar dan berkata.

“Kalau begitu harus lihat keberuntunganku. Beberapa hari ini aku lagi suka kepada seorang Tuan muda. Jika ia menyukaiku, maka aku akan menikah dengannya. Lalu aku akan menjadi istrinya dengan tenang.”

Saat mengatakan ini, otaknya terlintas bayangan Bastian. Orang yang bisa disebut Tuan Muda tidaklah banyak, bahkan hanya ada beberapa di Kota Juragan. Sedangkan Bastian adalah salah satu dari mereka.

““Benarkah?” Mendengar ini, Yeni juga merasa bahagia untuk Laura. Ia berkata, “Bagus sekali kalau begitu. Kamu harus berusaha untuk menjadi istrinya. Oh iya, siapakah namanya? Bisa dipanggil Tuan Muda, seharusnya ia adalah Tuan Muda dari salah satu Keluarga Besar kan.”

Laura tidak mungkin berani bilang orang itu adalah Bastian. Ia hanya berkata.

Aduh. Cerita ini masih panjang. Tunggu aku mendapatnya, aku baru memberitahumu.”

Yeni tertawa dan tidak lagi bertanya.

Laura tiba-tiba bertanya.

“Oh iya. Yeni, apakah kamu sering berkontak dengan Adelia? Apakah ia sedang berada di Bastian sana?”

Mendengar nama Adelia, raut wajah Yeni seketika berubah dan hatinya sangatlah rumit. Dulu ia ingin sekali Adelia dan Bastian kembali, tapi sekarang ia telah menganggap Adelia sebagai musuhnya. Ia tahu Adelia berada di rumah Bastian, tapi ia orang yang terakhir datang. Kalau tidak, ia mungkin saja sudah mengacaukan rumah Bastian sekarang.

“Hah? I-ini aku juga kurang mengerti.” Yeni tidak ingin banyak mengungkit masalah Adelia. “Hari pernikahan itu, ia dibawa pergi oleh Bastian kan? Seharusnya ia berada disana.”

Mendengar hal ini, hati Laura merasa tidak senang, bahkan sudah ada begitu banyak halangan sebelum ia mengejar Bastian. Halangan terbesar adalah Adelia. Ia terus berpikir apakah ia harus mengirim video Yeni dan Bastian ke hotel untuk Adelia selama dua hari ini.

Tapi akhirnya ia berpikir lagi. Bagaimana kalau Adelia tahu Bastian adalah Tuan Muda besar Keluarga Yue? Adelia pasti bermohon kepada Bastian untuk menikah lagi. Kalaupun Bastian bermain dengan wanita diluar, memangnya ada apa? Kalau Adelia tidak pernah memasukkan masalah itu ke dalam hati dan masih ingin menikah lagi dengan Bastian, maka tidak berguna jika ia mengirim video itu. Apalagi hal itu juga merugikan Yeni.

Bagaimanapun Yeni adalah sahabatnya. Kalaupun ingin merugikan seseorang, harus juga bisa mendapat bayaran.

Laura ber’oh’-ria dan tidak lanjut membahas Adelia bersama Yeni.

Ia berpikir dua hari ini ia harus berkontak dengan Adelia, mengajaknya keluar berjalan-jalan dan mengetahui pikirannya terlebih dahulu.

......

Di sisi yang lain.

Bastian memesan sebuah ruangan mewah di sebuah klub malam. Ia mengundang Patrick datang minum dan sekaligus meminta saran.

Tapi siapa sangka baru saja tiba, Patrick langsung memanggil dua wanita penghibur terkenal datang. Bermain dan menyanyi, bahkan Bastian tidak ada kesempatan untuk berbincang dengannya.

Bastian tahu ini adalah hobi Patrick, seharusnya bisa dikatakan hobi untuk sebagian lelaki. Patrick juga termasuk muda dan hebat, tapi di saat yang sama ia juga adalah seorang pesolek. Kecepatannya mengganti pacar hampir sama dengan kecepatan Laura mengganti pacar.

Akhirnya Bastian tidak tahan lagi, lalu menepuk paha Patrick dan dengan serius berkata.

“Aku ada sesuatu yang ingin dibicarakn denganmu.”

Patrick terdiam dan sibuk berkata kepada kedua wanita penghibur itu.

“Kalian keluar dulu, aku ada sesuatu harus bahas dengan Kak Bastian.”

Kedua wanita itu tahu bahwa tokoh-tokoh besar berada di dalam ruangan, tentu mereka patuh dengan perintah Patrick. Mereka masing-masing mengecup pelan pipi Patrick, lalu keluar dari ruangan.

Melihat ini, Bastian merinding dan menggelengkan kepalanya tak berdaya.

“Katakanlah, Kak Bastian. Ada apa?” tanya Patrick sambil terkekeh pelan.

Bastian tiba-tiba merasa malu dan bingung cara untuk memberitahu Patrick.

Patrick tertawa dan berkata.

“Melihatmu begitu murung, sebenarnya apa yang terjadi? Bukankah kamu sudah tinggal bersama dengan Adelia-mu? Apakah ada hal-hal yang membuatmu murung?”

Bastian menyusun dulu kalimatnya, lalu memberitahu masalah ia dan Yeni, serta pikiran yang menganggunya semuanya kepada Patrick. Ia tidak ingin orang lain mengetahui hal ini, tapi ia yakin kepada Patrick. Patrick adalah sahabatnya, juga termasuk muridnya. Jika ia menyuruh Patrick merahasiakannya, maka Patrick tidak akan memberitahu siapapun.

“Pftt!”

Patrick tidak tahan untuk terbahak-bahak, lalu memandang Bastian terkejut dan berkata.

“Hebat juga, Kak Bastian! Bisa-bisanya meniduri sahabat orang!”

“Bahkan kamu tidak pernah berhubungan intim dengan Adelia selama dua tahun menikah. Aku terus mengira bahwa stereotip seksmu bermasalah.”

Bastian memutar balik matanya dan dengan kesal berkata.

“Aku sudah sangat pusing karena masalah ini dan kamu masih saja bisa menertawaiku.”

“Aku mengajakmu keluar untuk memberi pendapat. Coba kamu bantu aku pikir, aku harus bagaimana sekarang?”

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu