Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 248 Cara Apa Yang Dia Miliki

Kesombongan yang ditunjukkan oleh Bastian dan apa yang dia katakan tadi, membuat marah semua orang yang hadir, termasuk keluarga Wang.

Ketika Krisna mendengar ini, dia marah:

“Anak muda, aku tidak tahu siapa yang memberimu keberanian, berbicara seperti itu kepada Tuan Julius, Tuan Gunawan, dan kita dari keluarga besar?”

“Kamu harus tahu, ketika beberapa keluarga yang hadir di sini bersatu, cukup untuk menghancurkan keluarga kecil yang ada di Kota Juragan. Kamu pikir kamu siapa, dengan sedikit keberanian sudah berani merajalela di depan kami!”

Apa yang dia katakan bukan omong kosong, jika satu keluarga kecil yang memiliki tanah dan sumber daya berlimpah di Kota Juragan, kemudian ditempatkan di Provinsi lain, keberadaan mereka akan sangat luar biasa. Tapi jika mereka beberapa keluarga bersatu, itu sudah lebih dari cukup, untuk menggulingkan keluarga kecil yang ada di Kota Jurangan, mengapa Bastian begitu sombong di depan mereka?

Namun kata-kata Krisna terdengar di telinga Bastian, tiada bedanya dengan sebuah lelucon.

Siswa kelas satu bekerja sama menjatuhkan siswa kelas dua, bahkan mulai menghalangi mahasiswa, konyol tidak?

Bastian menganggap ini sebagai lelucon, tapi Jandoko dan lainnya yang mendengar ini, mengganggukkan kepala, setuju dengan Krisna.

“Aku lihat Tuan Bastian kemarin malam menindas dua pemuda, merasa diri sendiri sudah hebat tidak terkalahkan di dunia, tidak ada yang bisa menghabisinya.”

Saat ini, Jimmy yang terus diam, tiba-tiba tersenyum dingin, berkata dengan sinis:

“Mungkin dia belum pernah melihat dunia, kalau begitu, mari kita semua buat dia melihat apa itu masalah yang sebenarnya, biarkan dia tahu betapa kecilnya dia.”

Ketika berbicara, tubuh Jimmy sedikit condong ke samping, menunjukkan seorang pria paruh baya mengenakan kacamata bingkai emas yang ada di belakangnya.

Pria paruh baya itu lembut, berpakaian rapi, memegang sebuah tas, dan tersenyum santai, penampilannya sangat biasa, terlihat sedikit kaya, tapi begitu tatapan Jandoko dan lainnya tertuju pada dirinya, tiba-tiba pantat mereka seperti terbakar api unggun, menyapa menghampiri:

“Pejabat Hendrik, kenapa kamu di sini?? kenapa kamu datang juga tidak memberitahu kami, kami akan menyambutmu!”

Semua tetua keluarga Wang, bangkit, bergegas memberi hormat, bahkan Gunawan sendiri juga terkejut, mengerutkan kening:

“Penjabat Hendrik……”

Pria paruh baya ini tersenyum dengan ramah, membungkuk ke depan dan berkata: “Tuan besar Gunawan, semoga panjang umur, dua hari ini di kota sibuk dengan urusan publik, tuan Sanjaya sedikit sibuk. Jadi memintaku datang memberimu ucapan semoga panjang umur, setelah tidak sibuk dia akan datang kemari.”

Gunawan yang mendengarnya, bangkit berdiri, tertawa keras:

“Tuan Sanjaya sangat baik, dia pejabat kami di Kota Ciangi, bekerja keras untuk rakyat Ciangi, sudah menyusahkan dia. Kalau tuan Sanjaya benar sangat sibuk tidak bisa menyisihkan waktu, mohon pejabat Hendrik menyampaikan pesan padanya, Tuan Sanjaya harus menjaga kesehatannya dengan baik, kalau tidak bisa datang, aku keluarga Wang akan menyambutnya sendiri besok.”

Dengan kemampuan keluarga Wang, tidak perlu takut dengan Hendrik. Tapi semuanya tahu, Hendrik adalah salah satu pejabat yang dekat dengan Sanjaya, sering mengikuti Sanjaya di belakang.

Dia Kota Ciangi, siapa yang berani tidak menghormati Sanjaya? Bahkan keluarga Lin yang datang ke Kota Ciangi, harus sadar diri, melihat Sanjaya harus menghampiri menyapa Tuan Sanjaya.

Saat melihat kedatangan Hendrik, Krisna dan lainnya lebih percaya diri. Mereka tidak hanya memiliki kekuatan dan kekuasaan, ditambah dengan Hendrik membantu mereka di Kota Ciangi, sekalipun Bastian memiliki kemampuan yang hebat, masalah apa yang bisa dia buat hari ini?

Ketika keluarga Lin ingin bersekongkol dengan Sanjaya, mereka tidak sedikit memberikan hadiah kepada Hendrik, dan Hendrik menerima semuanya, jadi Hendrik pasti akan berpihak kepada mereka.

Saat ini wajah Meli dan Yeni berubah bersamaan. Mereka tidak menyangka, keluarga Lin membawa pejabat datang kemari.

“Tuan Bastian, bagaimana sekarang, apakah kamu masih memiliki keberanian pura-pura bermain besar dengan kami?”

Jimmy memandang Bastian dengan senyum seperti mutiara yang berada di tangannya.

Banyak orang melihat situasi ini dan mengutuk Bastian dalam hati mereka. Sama juga, ada banyak orang di keluarga Wang memandang Meli dan suaminya dengan tatapan bahagia, mereka bahkan tidak menutupi suara mereka, mencibir Kelvin di depannya dengan sinis.

Ketika Kelvin melihat ini, dia hanya bisa diam-diam menghela nafas, menundukkan kepala merokok tidak mengatakan apa pun.

Dalam keadaan seperti ini, keberanian untuk membantu Bastian dan Yeni berbicara juga tidak ada.

Saat ini, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di pintu.

Ketika semua orang melihat ke sana, mereka melihat sepasang pria dan wanita berjalan berdampingan, diikuti oleh banyak orang. Pria muda itu kekar dan kuat. Wanita itu dingin, menawan, anggun dan lembut, dia memakai kacamata hitam di wajahnya, menghalangi penampilannya yang tiada taranya.

Mereka berdua masuk ke mansion keluarga Wang, tiba-tiba beberapa orang yang menghadiri perjamuan semalam mengenalinya:

“Bukankah itu Bayu dan Lisa? Mereka juga datang?”

Tidak sedikit orang yang terkejut, mengira keduanya datang untuk menyerang Bastian.

Saat ini, di atas lobi, menghadapi kesombongan Jimmy. Semuanya mengira Bastian pasti akan tunduk, tanpa di duga, sebaliknya Bastian melihat sekeliling, lalu menggelengkan kepala, berkata dengan santai:

“Hanya kalian saja?”

“Apa……”Semua orang tertegun, bahkan Jimmy menatap Bastian dengan heran.

“Aku bilang apakah hanya ini saja orang yang kalian bawa kemari?”Bastian tersenyum dingin, berkata: “Jimmy, kamu mengecewakanku, aku terlalu memandang tinggi dirimu. Semalam di club aku mengatakan akan memberi kalian waktu semalam, membawa seluruh pendukung yang bisa kalian bawa kemari. Tidak disangka kalian mencari bawahan seperti ini, benar-benar membuatku sangat kecewa.”

Bukan Bastian suka berpura-pura keren, ketika di kota Tajo dia menghabisi ratusan ribu nyawa, mungkin lebih hebat dari orang-orang ini. Baru-baru ini Willy yang memiliki konflik dengannya, berlutut di depan pintu perusahaan selama dua hari, kalau orang-orang ini melihatnya pasti akan lari terbirit-birit.

Bastian mengira orang-orang ini bisa memberinya sedikit ancaman, tidak disangka sekumpulan orang ini sedang menghibur diri sendiri dan berhalusinasi. Bastian sendiri bukan hanya tidak merasakan ancaman bahaya, sebaliknya merasa orang-orang di sini sangat ironis, mungkin sudah mempersiapkan diri untuk berlutut mengakui kesalahan.

“Apa maksudmu?”Jimmy mengerutkan kening, bertanya dengan dingin.

“Maksudku adalah, kalian berakting begitu lama di hadapanku, sebenarnya ingin melakukan apa? Bisa tidak melakukan sesuatu yang menakutiku, aku Bastian bukan anak berumur 3 tahun, hanya dengan beberapa kata sudah bisa menakutiku?”

Bastian menaruh tangannya di belakang, berjalan menghampiri Dorryn mutiara kesayangan keluarga Wang. Tanpa ragu mengambil secangkir teh dari tangannya, sambil menggelengkan kepala dan mencicipinya.

“Apa katamu!”

Wajah Jimmy menegang, dan hatinya penuh amarah.

Dia tidak menyangka, sudah sampai seperti ini Bastian masih bersikeras tidak mengakui kekalahan. Mereka sekarang sudah mendatangkan Hendrik, orang dibalik Hendrik adalah Sanjaya. Bastian bahkan juga tidak takut dengan ini, apakah benar harus mendatangkan Albert, agar Bastian menyerah?

Saat ini semua orang memiliki pemikiran yang sama dengan Jimmy.

Namun Dorryn yang mandiri sedikit mengerutkan kening, semua orang mengira Bastian hari ini akan kalah telak, tapi dia diam-diam merasa, pemuda yang tidak biasa ini ada kemungkinan untuk membalikkan keadaan.

Karena bagi Dorryn, dalam situasi putus asa seperti ini, Bastian tidak menunjukkan jejak kebingungan di wajahnya, bahkan masih ada waktu luang mengambil teh di tangannya.

Hanya saja, cara apa yang dia miliki, sampai bisa mengalahkan begitu banyak keluarga besar, apakah pejabat Hendrik masih tidak bisa menekannya?

Dorryn benar-benar tidak tahu, apa sebenarnya latar belakang identitas Bastian.

Saat ini, melihat Bayu yang baru tiba di sini, tiba-tiba melangkah maju, dan sepertinya mencari seseorang di kerumunan.

Dia tampaknya sudah melihat pria itu, dan langsung mengabaikan Jimmy yang akan menyambutnya, melangkah cepat ke hadapan Thomas, dan berdiri tegak, seolah-olah menghadapi orang yang paling dikagumi, memberi hormat dengan keras:

“Komandan Thomas, Prajurit Bayu, memberi hormat kepada Anda!”

Untuk sesaat, seluruh lobi hening.

Semua orang tercengang melihat pemandangan ini, tidak tahu mengapa, otak mereka sama sekali tidak bisa merespon.

Jangankan mereka, Bastian dan Thomas juga tertegun. Terutama Thomas, dia yang awalnya berdiri di sana cukup lama bermain hp tanpa pengawasan. Tiba-tiba ada orang datang menghampiri memberi penghormatan, dia menatap pria kuat yang telah dipukulnya semalam dengan ekspresi paksaan:

“Bukan, kamu memberi hormat kepada siapa, apa maksudnya ini?”

“Apakah kita saling kenal?”

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu