Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 426 Ander Jiang

"Tuan Bastian, beberapa tempat kita juga diserang dengan cara yang sama!"

"Tempatku dan krosdi juga begitu, jika berlanjut terus seperti ini, kita mungkin akan kehilangan tempat kita!"

Jasper dan Neo mereka datang kemari untuk melaporkan keadaan kepada Bastian.

Seminggu telah berlalu, Geng Cahaya tidak pernah mengalami situasi seburuk ini.

Mendengar ini, Bastian pun terdiam sejenak, lalu bertanya.

"Bagaimana dengan kondisinya sekarang?"

"Kondisinya masih cukup baik." Jasper berkata, "Aku sudah memberi perintah, agar mereka jangan melawan balik, jadi tidak ada banyak orang yang terluka."

Bastian menganggukkan kepala dan berkata.

"Baiklah kalau begitu, uang yang dirugikan masih bisa dicari lagi, yang penting tidak ada orang yang terluka."

"Bagaimana dengan pelatihan Thomas sana?

Neo berkata.

"Kemarin kita pergi berkunjung, Pak Thomas benar-benar melatih mereka dengan sangat sabar."

"Mereka itu sudah menggila, satu-satu bagai harimau dan serigala. Aku yakin tak lama lagi, mereka akan berubah menjadi orang yang berbeda dari dalam sana."

Adegan yang dilihat kemarin di sekolah, Neo selamanya tidak akan pernah melupakannya. Ia kira dirinya memasuki rumah sakit jiwa. Orang-orang di dalam sana sangatlah semangat. Mereka akan berdiri lagi setelah terjatuh dan satu-satu terlihat seperti ingin membunuh orang.

"Tahan seminggu lagi saja. Di saat ini, tidak perlu peduli apa yang telah dilakukan orang lain. Kita tidak perlu ikut campur, anggap saja tidak ada."

Bastian pun menghela nafas dan berkata.

"Kalian pergi kerja dulu saja."

"Baik, Tuan Bastian." Kedua kakak beradik pun meninggalkan tempat ini.

Setelah mereka pergi, Bastian pun duduk di sofa sendiri sambil merenung.

Ia kira setelah mengambil kekuasaan Geng Cahaya dan mengurus beberapa masalah, ia bisa kembali ke Kota Tajo untuk membalas dendam. Siapa sangka baru saja mengambil kekuasaan Geng Cahaya, ia bertemu lagi dengan masalah baru.

Ia belum tahu jelas betapa hebatnya Omar ini. Tetapi ia pernah mendengar nama dan ketenarannya di Kota Depok. Orang ini pasti tidak begitu sederhana.

Saat berfikir, ponselnya pun berdering.

Panggilan dari Soraya.

"Nyonya Soraya?"

"Tuan Bastian, Bos kita telah sampai di Kota Depok. Setelah satu jam, ia akan menunggu Anda di kedai teh terbesar yang berada pada daerah Kota Depok."

Ucap Soraya yang berada di seberang panggilan sana.

"Baiklah, aku tahu."

Setelah mematikan panggilan, Bastian pun segera pergi dari kantornya.

Kedai teh terbesar di Kota Depok, meskipun tidak diberi tahu namanya, tetapi Bastian juga tahu dimana tempat itu berada.

Kedai teh tersebut juga dimiliki oleh Geng Cahaya. Dahulu tempat ini khusus digunakan oleh Juvenal untuk melayani beberapa tamunya.

Dekorasi dan pengeluaran pada kedai teh ini tentu juga berkelas tinggi.

Tidak sampai satu jam, Bastian pun telah tiba dibawah kedai teh tersebut, hanya dengan menggunakan waktu sebanyak dua puluh menit.

Tetapi ia tidak turun dari mobil, hanya terus menunggu hingga waktu perjanjian tiba baru turun dari mobil dan berjalan kearah kedai teh.

"Tuan Bastian!"

Petugas keamanan di depan pintu pun langsung mengenali Bastian.

Saat ini yang menempati posisi penasihat militer adalah Bastian. Kedudukannya hampir sederajat dengan kepala pemimpin dan hal ini diketahui oleh semua orang.

Bastian menganggukkan kepala dan naik ke atas lantai dua. Soraya telah menunggunya di lantai dua.

"Apakah Bapak tua itu telah datang?" Bastian bertanya.

"Bos telah datang, ia berada di dalam ruangan. Silahkan ikut aku, Tuan Bastian."

Di bawah ajakan Soraya, Bastian tiba di sebuah ruangan mewah. Tidak perlu banyak dibicarakan, ruangan ini tentu susah dibayar oleh Bos Organisasi Werwolf.

Ini adalah organisasi rakyat terbesar di Negara Hadaswradoko. Bahkan hanya sebagai anggota organisasinya saja, Soraya dan Ibunya sudah dapat menghasilkan uang sebanyak itu, apalagi Bos dari Organisasi Werwolf.

"Bos, Tuan Bastian telah datang."

Setelah mendorong pintu, Soraya pun dengan hormat berkata pada pria tua yang berada di dalam.

Pria tua tersebut sedang duduk rapi diatas sofa. Rambutnya sudah memutih dan dirinya terlihat berusia sekitar delapan puluh tahun. Tangannya memegang sebuah tongkat dan memakai setelan Cheongsam berbahan sutra putih. Dari tatapannya pun tidak terlihat adanya unsur semangat.

Sangat jelas, Bos dari Organisasi Werwolf telah tiba di masa-masa tuanya.

Dibelakangnya juga ada dua pengawal berpakaian gelap.

"Silahkan masuk, Tuan Bastian. Kalau begitu, aku tidak sungkan lagi."

"Secara logika, sekarang kamu lah orang sesungguhnya yang memegang kekuasaan Geng Cahaya. Seharusnya ini adalah wilayahmu."

Pria tua tersebut tersenyum ramah, sambil mengangkat tangan kanannya dengan pelan-pelan dan menyapa Bastian.

Bastian berjalan ke seberangnya dan duduk, lalu tersenyum sopan.

"Aku belum bertanya, siapakah nama Anda?"

Orang tuanya pun tersenyum dan berkata.

"Marga Jiang, namaku Ander Jiang."

Sambil berkata, ia melambaikan tangannya pada Soraya.

"Soraya, kamu pergi kerja dulu saja. Aku dan Tuan Bastian sepertinya akan menggunakan banyak waktu untuk berbincang."

Soraya pun berkata, "Baik, Bos."

Setelah berkata, ia pun keluar meninggalkan ruangan.

"Kalian juga keluar saja. Disini sangat aman, tidak akan ada yang mencelakaiku."

Kemudian, Pria tua itu juga mengusir kedua pengawalnya.

Melihat ini, Bastian pun merasa apa yang akan Pak Ander katakan kali ini adalah informasi rahasia. Maka itu ia mengusir orang lain untuk pergi dari sini.

Setelah semuanya pergi, orang yang lebih tua itu baru melihat kearah Bastian sambil tersenyum berkata.

"Tuan Bastian, dengar-dengar kamu sedang memeriksa masalah Desa Wang pada tahun 1971?"

Bastian menganggukkan kepala.

"Benar, Pak Ander. Seharusnya Anda sudah mengetahui identitasku. Saat itu ada seseorang di Desa Wang, merupakan saudara keluargaku, jadi aku ingin mencari tahu apa yang terjadi pada saat itu."

"Dan Pak Ander langsung saja panggil namaku, tidak perlu begitu sungkan."

Mendengar ini, Orang tua itu pun tertawa dan berkata.

"Baiklah, aku panggil kamu Bastian saja. Oh iya, sebenarnya kamu dan aku ada sedikit hubungan."

"Saat kamu kecil, aku pernah menggendong kamu. Apakah kamu percaya?"

Seketika Bastian tercengang, wajah menunjukkan ekspresi terkejut, "Anda pernah menggendongku?"

"Iya, tetapi saat itu kamu masih bayi, tentu tidak ingat."

Sambil berkata, orang tua itu pun mengeluarkan selembar foto dari tasnya dan menyerahkannya kepada Bastian.

Itu adalah foto yang sangat lama, setidaknya sudah ada sepuluh tahun, bahkan fotonya pun sudah menguning.

Bastian mengambilnya dan melihat, seketika matanya pun membelalak.

Ia melihat orang tua itu dengan menggunakan pandangan luar biasa, lalu terus melihat foto dan berulang kali untuk membandingkan.

Di foto itu terdapat lima anak muda yang memakai setelan tentara kuno. Latar belakang di dalam foto tersebut seperti sebuah pangkalan militer, tapi juga tidak seperti itu. Tapi hal yang membuat Bastian tercengang adalah salah satu orang di dalam foto tersebut, yaitu Kakeknya

Dan salah satunya lagi adalah orang tua di hadapannya, Ander. Bastian telah membandingkan beberapa kali dan salah satunya memang adalah Ander pada masa muda.

Kelima pemuda di dalam foto seperti memiliki hubungan yang sangat dekat. Mereka berlima saling merangkul dan mengambil foto tersebut.

"Pak Ander kenal dengan Kakekku?" tanya Bastian langsung.

"Tidak hanya kenal, kita adalah teman seperjuangan, merupakan sahabat terbaik. Foto ini sudah cukup menjelaskan semuanya." ujar orang tua itu sambil tersenyum tipis.

Bastian memang agak terkejut mendengar ucapannya. Ia tak sangka bahwa Bos Organisasi Werwolf berteman dengan Kakeknya. Kalau begini, di selembar foto ini pasti masih terdapat Ayah kandung Aaron kan?

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu